soal & jawaban GENAP teori BAB 8 - PENDAPATAN.pdf PDF

Title soal & jawaban GENAP teori BAB 8 - PENDAPATAN.pdf
Author Miftahul Fitri
Pages 9
File Size 190.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 233
Total Views 312

Summary

NAMA : MIFTAHUL FITRI KELAS : 6 B AKUNTANSI SORE NIM : 1406020074 FAKULTAS : EKONOMI MATA KULIAH : TEORI AKUNTANSI MATERI : SOAL&JAWABAN BAB 8 2. Selain sebagai kenaikan aset, mengapa pendapatan juga didefinisikan sebagai penurunan kewajiban? Hal ini terjadi bila suatu entitas mengalami kenaikan...


Description

NAMA

: MIFTAHUL FITRI

KELAS

: 6 B AKUNTANSI SORE

NIM

: 1406020074

FAKULTAS : EKONOMI

MATA KULIAH

: TEORI AKUNTANSI

MATERI

: SOAL&JAWABAN BAB 8

2. Selain sebagai kenaikan aset, mengapa pendapatan juga didefinisikan sebagai penurunan kewajiban? Hal ini terjadi bila suatu entitas mengalami kenaikan aset misalkan menerima pembayaran dimuka dari pelanggan. Penerimaan ini bukan pendaoatan karena perusahaan belum melakukan prestasi yang menimbulkan hak penuh atas aset yang diterima. Jadi, jumlah rupiah yang diterima biasanya diperlukan sebagai oendaoatan tangguhan yang statusnya adalah kewajiban sampai ada prestasi dari perusahaan berupa pengiriman barang atau pelaksanaan jasa dan akan mengurangi kewajiban yang menimbulkan pendapatan. Kejadian pengiriman barang mengubah kewajiban menjadi pendapatan. Jadi pendapatan dapat didefinisikan sebagai penurunan kewajiban. 4. Apa yang membedakan untung dengan pendapatan dan apakah perbedaan tersebut cukup penting ? Makna yang terkandung dalam definisi untung : 1) Kenaikan ekuitas bersih 2) Periferal ata insidental 3) Selain yang dicakupi pendapatan atau investasi oleh pemilik atau transaksi yang berkaitan dengan pemilik Dari 3 karakterisitk diatas, yang paling membedakan dengan pendapatan adalah karakteristik 2) sebagai lawan dari operasi utama. Operasi utama yang dimaksud adalah lebih dikaitkan atau dibandingkan dengan kegiatan yang masuk dalam kategori kegiatan pendanaan dan investasi. Menurut IAI/IASC pendapatan dan untung dicakupi dalam satu definisi penghasilan. Jadi, menurut IAI/IASC tidak terlalu penting pada perbedaan tersebut. Menurut FASB pendapatan dan untung sebagai elemen berdiri sendiri, sehingga dibedakan dengan adanya karakteristik sumber dan dibedakan dengan operasi utama. Jadi, menurut FASB hal itu menjadi penting untuk membedakannya. 6. Apakah pengertian pengasilan menurut undang-undang pajak yang berlaku sekarang? Apakah pengertian tersebut sama dengan pengertian penghasilan menurut IAI atau dengan pengertian pendapatan (revenues) dalam akuntansi? Definisi penghasilan menurut UU PPh adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun adalah objek pajak. Atas dasar penyederhanaan, keadilan dan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak maka atas beberapa hal diberlakukan pajak final, diantaranya ialah pajak penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan. Pendapatan Menurut PSAK No. 23 paragraf 6, adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode

bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Menurut saya berbeda, penghasilan menurut pajak dilihat dari apakah berasal dari dalam negeri atau luar begeri dan apakah diperoleh dari orang pribadi yang misalkan penghasilan gaji ataupun badan yang misalkan laba bersih pada suatu periode. Sedangkan, pendapatan menurut akuntansi lebih ke manfaat ekonomi pada aktivitas perusahaan suatu periode. 8. Apa hubungan antara pendekatan pembentukan dan realisasi pendapatan? Hubungannya untuk dapat diakui pendapatan, pendapatan harus terealisasi dan terbentuk. Pendapatan terbentuk dengan terjadinya seluruh kegiatan perusahaan. Pendapatan terealisasi dengan adanya perubahan bentuk produk menjadi kas atau aset lain melalui transaksi pertukaran. 10. Apakah pengertian dan perbedaan antara kriteria pengakuan dan kaidah pengakuan ? Kriteria pengakuan pendapatan adalah pendapatan baru dapat diakui setelah suatu produk selesei diproduksi dan penjualan benar-benar telah terjadi yang ditandai dengan penyerahan barang. Dengan kata lain, pendapatan belum dapat dikatakan ada dan diakui sebelum ada penjualan yang nyata. FASB mengajukan dua kriteria pengakuan pendapatan (dan untung) yang keduanya harus dipenuhi yaitu : a. Terealisasi atau cukup pasti terealisasi b. Terbentuk atau terhak Kam mengemukakan kriteria pengakuan secara teknis dengan syarat-syarat berikut : 1. Keterukuran nilai aset 2. Adanya suatu transaksi 3. Proses penghimpunan secara substansial telah selesai Kaidah pengakuan : AICPA memberikan kaidah pengakuan umum untuk penjualan jasa sebagai berikut: 1. Kalau pemberian jasa terdiri atas pelaksanaan satu pekerjaan atau tindakan, pendapatan harus diakui pada saat pekerjaan tersebut telah dilakukan. 2. Kalau pemberian jasa terdiri atas pelaksanaan serangkain pekerjaan atau tindakan secara bertahap, pendapatan harus diakui selama periode pelaksanaan pekerjaan secara proporsional. 3. Kalau pemberian jasa terdiri atas pelaksanaan serangkaian pekerjaan atau tindakan secara bertahap, pendapatan dapat diakui pada saat seluruh pekerjaan telah selesai dilaksanakan bila kondisi berikut terpenuhi:  Proporsi jasa yang dilaksanakan pada tahap akhir pekerjaan begitu kritisnya sehingga seluruh pekerjaan tidak dapat dikatakan selesai sebelum tahap akhir dilaksanakan.  Jasa harus diberikan dalam beberapa tahap yang tidak dapat ditetukan di muka selama waktu yang tidak pasti dan tidak ada cara yang cukup layak untuk menentukan tingkat penyelesaian pekerjaan. 4. Terdapat tingkat ketidak pastian yang tinggi berkenaan dengan ketertagihan atau kolektabilitas pendapatan jasa, pendapatan baru diakui setelah kas terkumpul.

Jadi, perbedaan nya pada kriteria pengakuan pendapatan , pengakuan pendapatan diakui saat sudah terealisasi & terbentuk. Sedangkan kaidah pengakuan dapat diakui sebagai pendapatan jika pekerjaan/tindakan telah terselesaikan sesuai kontrak. 12. Apa yang dimaksud dengan subtantial completion of the earning process ? Subtantial completion of the earning process adalah pendapatan baru diakui setelah terbentuk. Pendapatan baru dikatakan telah terbentuk bilamana perusahaan telah melakukan secara substansial kegiatan yang harus dilakukan untuk dapat menghaki mandaat atau nilai yang melekat pada pendapatan. 14. Jelaskan konsep pembentukan pendapatan (earning process) ? Pertama adalah tahap produksi yaitu mulai dari pembelian sumber ekonomik sampai produk selesai atau masuk gudang barang jadi. Kedua adalah tahap penjualan yaitu dari diterimanya order pembelian sampai barang dikirim ke pembeli. Ketiga, tahap kegiatan pengumpulan piutang mulai dari penagihan sampai saat seluruh kas diterima. 16. Kapan atau pada titik mana dari proses pembentukan pendapatan suatu pendapatan dapat diakui ? Apabila pada titik dimana pembeli sudah menandatangani kontrak dan sudah melunasi kasnya untuk seluruh nilai kontrak. Pada saat ini, pendapatan sudah terealisasi tetapi belum ada pembentukan pendapatan Pada saat tahap penjualan inilah suatu pendapatan tersebut dapat diakui. 18. Apa yang dimaksud dengan Interchangeable atau fungible units ? Maksudnya harga satuan yang tetap tidak bergantung bentuk dan penyajian barang. Artinya dapat menjadi nilai wajar dari harga pasar di pasar sejenisnya. 20. Sebutkan beberapa keberatan terhadap pengakuan pendapatan atas dasar saat penjualan dan bagaimana mengatasi keberatan tersebut. 1. Kembalian dan potongan tunai Penyelesaian : kembalian = dengan disediakan kontra akun penjualan. Kemungkinan terjadinya kembalian barang dan pengurangan pendaoatan lainnya pada akhir perioda dapat ditaksir dan ditampung dengan akun tertentu dengan cukup teliti atas dasar pengalaman sebekumnya. Jumlah ini dikontrakan dengan jumlah rupiah pendapatan bruto.jadi, adanya kemungkinan pengembalian karena kerusakan tidak mengurangi validitas saat penjualan sebagai dasar pengakuan. Sedangkan potongan tunai = masalah yang timbul bukan berkaitan dengan oengakuan pendapatan tetapi dengan berapa jumlah rupiah pendapatan yang dicatat. 2. Kos purna-jual Penyeesaian : dengan membentuk cadangan piutang, jumlah rupiah debit akan menjadi pengurang langsugn terhadap pendapatan, sedangkan jumlah rupiah kredit akan sama menjadi kontra terhadap jumlah piutang. Tidak tertutup kemungkinan untuk menyajikan jumlah rupiah debit tersebut sebagian dari biayabiaya operasi lainnya dalam statemen laba-rugi.

3. Kerugian piutang Penyelesaian : dengan membentuk cadangan kerugian piutang yang ditaksir dapat disajikan dalam kelompok biaya dalam statemen laba-rugi sebagai biaya penjualan yang bersangkutan dengan pengumpulan piutang ata dapat juga sebagai pengurang langsung pos pendapatan. 4. Traksaksi penjualan Penyelesaian : kriteria realisasi telah terpenuhi pada saat penjualan hanya kalau telah terjadi transfer atau pengiriman barang tak bersyarat. Pada saat barang ditransfer, proses pembentukan pendapatan secara substansial dianggap telah selesai sehingga kriteria pembentukan otomatis telah terpenuhi pada saat penjualan sehingga tidak perlu dipersoalkan lagi. 22. Apakah akresi merupakan pendapatan dan dengan demikian dapat diakui ? Tidak selayaknya akresi dapat diakui sebagai pendapatan karena tidak terdapat pendapatan terealisasi dari aset (persediaan) menjadi aset baru (kas atau piutang). 24. Mengapa potongan tunai pembelian tidak dapat diperlakukan sebagai pendapatan? Karena potongan tunai pembelian masuk tergolong dalam penghematan kos. Jika potongan tunai pembelian tergolong dalam pendapatan, maka suatu perusahaan yang baru berdiri dan perusahaan tersebut membeli suatu barang dari pelosok dan dipotong pembelian/diskon maka hal itu dapat dijadikan pendapatan. Hal tersebut akan janggal. 26. Carilah dalam Standar Akuntansi Keuangan ketentuan Dewan Standar Akuntansi sebagai pedoman pengakuan terhadap pendapatan dari sewaguna dan waralaba. Jelaskan ketentuan tersebut dalam kaitannya dengan kriteria terealisasi dan terbentuk. Menurut kriteria pengakuan pendapatan yang terdapat dalam PSAK 23, suatu entitas dapat mengakui pendapatan jika memenuhi kriteria di bawah ini     

Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli. Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual. Jumlah pendapatan dapat diukur secara handal Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut mengalir ke entitas dan, Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara handal. Sedangkan menurut IAS 18, pendapatan dapat diakui oleh entitas ketika risiko yang melekat pada barang atau jasa telah berpindah ke pembeli atau pengguna jasa. Hal ini agaknya sedikit lebih longgar dibandingkan dengan ketentuan yang diterapkan oleh US-GAAP sebelumnya dimana pendapatan diakui ketika sudah memenuhi dua kriteria yaitu terbentuk dan terealisasi selama kedua kriteria tersebut belum terpenuhi maka

entitas belum dapat mengakui pendapatan, tetapi tetap harus mengakui beban yang timbul dari usaha memperoleh pendapatan tersebut. IFRS dalam IAS 18 menyebutkan bahwa entitas harus memenuhi dua kriteria yang tidak boleh dipisahkan dalam mengakui pendapatan yaitu:  

Risiko yang melekat pada pada barang dan jasa (yang diperjualbelikan) berpindah ke pembeli Ketentuan a akan tidak berlaku jika barang atau jasa yang diserahkan secara penuh (dan risiko yang melekat pada barang/jasa tersebut berpindah ke pembeli) namun kepastian pembayaran dari pembeli tidak dapat di ukur secara handal, maka entitas belum dapat mengakuinya sebagai pendapatan.

28. Bukalah PSAK No. 34 sebutkan ketentuan pengakuan pendapatan kontrak kontruksi. Sebut dan jelaskan berbagai jenis kontrak dan ketentuan tentang pengakuan pendapatan untuk tiap jenis kontrak. Diskusilah ketentuan tersebut dalam hubungannya dengan criteria realisasi dan terbentuk ? 1.

Nilai Pendapatan Semula Yang Disetujui Dalam Kontrak

Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan diterima. Pengukuran pendapatan kontrak dipengaruhi oleh beragam ketidakpastian yang bergantung pada hasil dari peristiwa di masa depan. Estimasi sering kali perlu untuk direvisi sesuai dengan realisasi dan hilangnya ketidakpastian. Oleh karena itu, jumlah pendapatan kontrak dapat meningkat atau menurun dari satu periode ke periode berikutnya. Misalnya:  Kontraktor dan pelanggan mungkin menyetujui penyimpangan atau klaim yang meningkatkan atau menurunkan pendapatan kontrak pada periode setelah periode di mana kontrak pertama kali disetujui; 

Nilai pendapatan yang disetujui dalam kontrak dengan nilai tetap dapat meningkat karena ketentuan-ketentuan kenaikan biaya;



Nilai pendapatan kontrak dapat menurun karena denda yang timbul akibat keterlambatan kontraktor dalam penyelesaian kontrak tersebut; atau



Jika dalam kontrak harga tetap terdapat harga tetap per unit ouput, pendapatan kontrak meningkat jika jumlah unit meningkat.

2. Penyimpangan Dalam Pekerjaan Kontrak, Klaim, Dan Pembayaran Insentif Penyimpangan, klaim dan pembayaran insentif dapat menjadi pendapatan kontrak dengan syarat: (a) memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan; dan (b) dapat diukur secara andal. Penyimpangan Penyimpangan dalam hal ini adalah suatu instruksi yang diberikan pelanggan mengenai perubahan dalam lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan kontrak. Penyimpangan dapat menimbulkan peningkatan atau penurunan dalam pendapatan

kontrak. Contoh penyimpangan adalah perubahan dalam spesifikasi atau rancangan aset atau perubahan lamanya kontrak. Penyimpangan dimasukkan ke dalam pendapatan kontrak jika: (a) kemungkinan besar pelanggan akan menyetujui penyimpangan dan jumlah pendapatan yang timbul dari penyimpangan tersebut; dan (b) jumlah pendapatan dapat diukur secara andal. Klaim Yang dimaksud dengan ‘klaim’ dalam hal ini adalah jumlah yang diminta kontraktor kepada pelanggan atau pihak lain sebagai penggantian untuk biaya-biaya yang tidak termasuk dalam nilai kontrak. Klaim dapat timbul, misalnya, dari keterlambatan yang disebabkan oleh pelanggan, kesalahan dalam spesifikasi atau rancangan, dan perselisihan penyimpangan dalam pengerjaan kontrak. Pengukuran jumlah pendapatan yang timbul dari klaim mempunyai tingkat ketidakpastian yang tinggi dan sering kali bergantung pada hasil negosiasi. Oleh karena itu, klaim hanya dimasukkan dalam pendapatan kontrak jika: 5 (a) negosiasi telah mencapai tingkat akhir sehingga kemungkinan besar pelanggan akan menerima klaim tersebut; dan (b) nilai klaim yang kemungkinan besar akan disetujui oleh pelanggan, dapat diukur secara andal. Insentif Pembayaran insentif adalah jumlah tambahan yang dibayarkan kepada kontraktor apabila standar-standar pelaksanaan yang telah ditentukan telah terpenuhi atau dilampaui. Misalnya, suatu kontrak mungkin mengizinkan suatu pembayaran tambahan kepada kontraktor untuk suatu penyelesaian yang lebih awal dari suatu kontrak. Pembayaran insentif dimasukkan dalam pendapatan kontrak jika: (a) kontrak tersebut cukup aman sehingga kemungkinan besar pelanggan memenuhi atau melampaui standar pelaksanaan; dan (b) jumlah pembayaran insentif.

30. Dapatkah perusahaan kontraktor bangunan mengakui pendapatan atas dasar kas yang diterima pada saat menerima terma atau termin pembayaran pertama, kedua, dan seterusnya. Walaupun secara keseluruhan proses penghimounan belum cukup selesai, penghimpunan untuk suatu perioda dapat dianggap telah cukup sehingga pendapatan dapat diakui secara proporsional untuk perioda tersebut. Tetapi, jumlah rupiah yang diterima atas dasar termin pembayaran kontrak tidak dapat dijadikan basis untuk menentukan pendapatan yang harus diakui, alasannya, jumlah pembayaran tidak selalu menggambarkan kemajuan fisis maupun penyerapan kos oleh kegiatan.. 32. Jelaskan secara ringkas dan jelas prosedur akuntansi dasar tunai dan berilah contoh sederhana (dengan angka) penyajian dalam neraca dan statemen laba-rugi? Penerapan dasar kas untuk ,mengukur pendapatan pada hakikatnya sama saja dengan tidak mengakui piutang angsuran (installments receivable) sebagai pos aset meskipun harga jual cukup pasti dan barang telah dikirim. Dengan demikian, piutang tersebut hanya dicacat dalam bentuk memorandum saja. Contonya

1) Pada saat kontrak penjualan angsuran dan pengiriman seluruh barang, perusahaan mencatat sebagai berikut Pengiriman Barang- Dasar kas Rp. 80.000.000 Sediaan Barang Dagangan Rp. 80.000.000 Jumlah diatas dicatat atas dasar kos. Piutang angsuran dicactat secara memorial (tidak dijurnal). Pengiriman Barang-Dasar Kas mempunyai status sebagai aset perusahaan (semacam barang dalam pengkonsignaan/good on consignment) 2) Bila perusahaan menerima uang muka atau angsuran, penerimaan tersebut sebagai berikut Kas Rp. 20.000.0000 Penjualan-Dasar Kas Rp. 20.000.000 Seluruh jumlah rupiah kas yang telah diterima dari penjualan dalam suatu perioda yang tampak dalam saldo akun Penjualan- Dasar Kas merupakan pendapatan yang diakui dan dilaporkan dalam perioda tersebut. 3) Pada akhir perioda harus diperhitungkan kos produk yang dapat dibebankan secara tepat (sebagai biaya) ke pendapatan dasar kas tersebut. Misalnya nilai kontrak penjualan angsuran dalam contoh diatas adalah sebesar Rp 100.000.000 dan kas yang telah diterima untuk suatu perioda adalah Rp 40.000.000 (40%). Jurnal yang dibuat pada akhir tahun adalah: Kos barang Terjual- Dasar Kas Rp. 28.000.000 Pengiriman Barang-Dasar Kas Rp. 28.000.000 (40% x Rp 70.000.000) 4) Kalau ternyata pada akhir perioda terdapat penjualan yang sudah diterima kasnya tetapi barang belum dikirim maka kos barang tersebut harus ditaksir dan ditambahkan ke kos barang terjual dasr kas. Misalnya pada akhir suatu perioda perusahaan telah menerima angsuran Rp. 20.000.000 tetapi barang (dengan kos taksiran Rp 12.000.000 belum dikirim). Jurnal yang harus dibuat pada akhir perioda adalah: Kos Barang Terjual-Dasar Kas Rp. 12.000.000 Utang pengiriman Barang- dasr Kas Rp. 12.000.0000 34. Secara prosedur akuntansi, kegiatan penjualan apa yang dapat digunakan untuk menandai atau memicu pencatatan pendapatan. 1. Pada saat kontrak penjualan. Penandatanganan kontrak, penerimaan uang muka. Pendapatan belum diakui. Surat kontrak dan penerimaan bukti setor bank sebagai dasar pencatatan uang muka. 2. Selama proses produksi secara bertahap. Penggunaan BB, BTKL, dan BOP. Pembayaran biaya Adm. Penagihan. Penyesuaian akhir tahun. Penyiapan dan pengiriman surat penagihan. Penyesuaian akhir tahun atas dasar catatan akumulasi kos. 3. Pada saat proses produksi selesai. Pemindahan barang jadi dari pabrik ke gudang. Penyesuaian akhir tahun. ► Belum ada kontrak :

 Penyerahan barang ke gudang disertai nota penerimaan, atau  Penyesuaian akhir tahun. ► Sudah ada kontrak: Penyerahan barang ke bagian gudang disertai nota penerimaan dan surat kontrak atau order pembelian. 4. Pada saat penjualan. Penerimaan order pembelian. Penerimaan uang muka. Pengiriman barang. Pengiriman faktur penjualan. Penerimaan nota terima barang dari pembeli. ► Pengiriman barang disertai pengiriman faktus sesuai syarat. ► Penerimaan nota terima barang didukung faktur dan order pembelian/penjualan. 5. Pada saat kas terkumpul . Pengiriman surat tagihan angsuran. Penerimaan kas atau alat pembayaran lain. Penyesuaian akhir tahun. Penerimaan kas didukung nota pembayaran atau bukti transfer. Penyesuaian akhir tahun atas dasar catatan kas yang terkumpul sampai akhir periode. 36. Perbaiki atau ungkapkan kembali ketentuan pasal 13 dan 19 dalam PSAK No. 23 sehingga jelas maksudnya. Pasal 13 : Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi: a) perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli; b) perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; c) jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal; d) besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada perusahaan tersebut; dan e) biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal Pasal 19 : Bila hasil suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan tran...


Similar Free PDFs