Rangkuman Bab 8 & DOCX

Title Rangkuman Bab 8 &
Author Anime Zeroke
Pages 1
File Size 21.2 KB
File Type DOCX
Total Downloads 32
Total Views 258

Summary

Nama : alfeus putra h NIM : 135020207113023 BAB 8 HUBUNGAN ANTARA NILAI TUKAR, INFLASI, DAN SUKU BUNGA Paritas Daya Beli Teori dalam keuangan internasional yang berupaya untuk melihat hubungan antara inflasi dengan nilai tukar secara kuantitatif. Bentuk Absolut Paritas Daya Beli. Dibentuk berdasarka...


Description

Nama : alfeus putra h NIM : 135020207113023 BAB 8 HUBUNGAN ANTARA NILAI TUKAR, INFLASI, DAN SUKU BUNGA Paritas Daya Beli Teori dalam keuangan internasional yang berupaya untuk melihat hubungan antara inflasi dengan nilai tukar secara kuantitatif. Bentuk Absolut Paritas Daya Beli. Dibentuk berdasarkan asumsi bahwa tanpa adanya hambatan internasional, pelanggan akan mengubah permintaan mereka ke tempat di mana harga lebih rendah.Bentuk Relatif Paritas Daya Beli. Mempertimbangkan kemungkinan pasar yang tidak sempurna seperti biaya transportasi, bea masuk, dan kuota. Menggunakan PPP untuk Mengestimasi Perubahan Kurs : bentuk relative PPP dapat digunakan untuk mengestimasi bagaimana niali tukar akan berubah sebagai akibat dari perbedaan tingkat inflasi antarnegara. Analisis grafik : dengan menggunakan teori Paritas Daya Beli, kita dapat menilai potensi dampak inflasi terhadap kurs. Titik-titik pada tampilan tersebut menggambarkan bahwa dengan mempertimbangkan perbedaan inflasi antara negara asal dnegan negara asing sebesar X persen, maka mata uang asing harus disesuaikan sebesar X persen sebagai akibat dari perbedaan inflasi tersebut.. Paritas Daya Beli dalam Jangka Panjang : dapat diuji pada jangka panjang dengan menilai kurs riil di antara dua mata uang sepanjang waktu. Kurs riil merupakan kurs nilai tukar actual setelah disesuaikan dengan dampak inflasi pada dua negara bersangkutan. Dengan cara ini, nilai tukar merupakan ukuran daya beli. Dampak Fisher Internasional : teori ini menggunakan tingkat suku bunga sebagai pengganti perbedaan inflasi, untuk menjelaskan mengapa kurs berubah sepanjang waktu, namun teori ini sangat terkait dengan teori Paritas Daya Beli karena suku bunga sering kali sangat terkait dengan tingkat inflasi. Menurut dampak fisher, tingkat suku bunga bebas resiko nominal mencakup tingkat pengembalian riil dan taksitran inflasi. Jika investor dari seluruh negara menginginkan pengembalian yang sama, perbedaan tingkat suku bunga antarnegara mungkin merupakan akibat dari perbedaan nilai taksiran inflasi. Kaitan dengan Paritas Daya Beli : ingat bahwa teori Paritas Daya Beli menyatakan bahwa pergerakan nilai tukar disebabkan oleh perbedaan tingkat inflasi. Jika suku bunga riil antarnegara sama, maka perbedaan suku bunga nominal diakibatkan oleh perbedaan tafsiran inflasi. Teori Dampak Fisher Internasional menyatakan bahwa mata uang asing dengan suku bunga relative tinggi akan terdepresiasi karena suku bunga nominal yang tinggi mencerminkan taksiran inflasi. Suku bunga nominal juga turut membentuk risiko gagal bayar atas investasi. Implikasi IFE bagi investor asing Investor asing akan terkena dampak negatif dari tingkat inflasi AS yang relatif lebih tinggi jika mereka berusah memanfaatkan suku bunga AS yang lebih tinggi. Pengujian Dampak Fisher Internasional : jika titik-titik actual (satu titik untuk tiap periode) dari suku bunga dan perubahan kurs sepanjang waktu digambarkan pada suatu grafik, kita dapat menentukan apakah titik tersebut secara sistematis terletak di bawah garis IFE (yang menggambarkan pengembalian investasi yang lebih tinggi), di atas garis IFE (yang menggambarkan pengembalian investasi asing yang lebih rendah), atau secara merata tersebar di kedua sisi garis IFE (menggambarkan keseimbangan antara pengembalian investasi asing yang lebih tinggi pada periode dan pengembalian yang rendah pada periode lainnya) Mengapa Dampak Fisher Internasional Tidak Terjadi : karena Dampak Fisher Interanasional berdasarkan Paritas Daya Beli, maka teori ini juga tidak berlaku secara konsisten. Karena kurs dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor selain inflasi, maka kurs tidak selalu berubah sesuai dnegan perbedaan inflasi. Perbedaan Teori IRP, PPP, dan IFE : teori IRP membahas mengapa kurs forward berbeda dengan kurs spot dan tingkat perbedaan yang seharusnya terjadi. Teori ini digunakan pada suatu titik waktu tertentu. Sebaliknya teori PPP dan IFE membahas bagaimana kurs spot mata uang berubah sepanjang waktu. Jika teori PPP menyatakan bahwa kurs spor akan berubah sesuai dengan perbedaan inflasi, maka teori IFE menyatakan bahwa kurs spot akan berubah sesuai dengan perbdaan tingkat suku bunga....


Similar Free PDFs