Title | Target 35,000 MW dan Kesiapan Jaringan Energi Listrik di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Indonesia |
---|---|
Pages | 7 |
File Size | 325.1 KB |
File Type | |
Total Views | 21 |
PAPER WORK: DAPATKAH PEMERINTAH MENCAPAI lainnya. Rekomendasi dari penilaian tersebut mencakup: (i) TARGET 35,000 MW UNTUK PEMENUHAN menghapus kebijakan subsidi; (ii) pengintensifan dan peningkatan KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK DI 2019 1 penggunaan energy baru dan terbarukan melalui riset dan pengembanga...
PAPER WORK: DAPATKAH PEMERINTAH MENCAPAI TARGET 35,000 MW UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK DI 2019 1 Target Pemerintah Ketika presiden Indonesia mengunjungi PLN di Kebayoran Jakarta Selatan, saya penasaran mengapa seorang presiden mengunjungi sebuah badan negara yang mengurusi kelistrikan nasional dan tidak ke kementerian terkaiat yang membidanginya. Membaca Press Release yang ada di website www.pln.co.id ternyata presiden ingin mengetahui pendapat direktur pln terkait target pemerintah sebesar 35,000 mw untuk menggerakkan roda ekonomi di seluruh Indonesia. Proyek 35,000 megawatt merupakan kebijakan pemerintah Indonesia yang tertuang didalam peraturan menteri energy dan sumber daya mineral republik Indonesia nomor 21 tahun 2013. Didalam kebijakan tersebut disebutkan mengenai daftar proyek proyek percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan energy terbarukan, batubara dan gas serta transmisi terkait. Program pembangunan proyek-proyek pembangkit di Indonesia tersebut merupakan tindaklanjut dari RPJP/RPJMN hingga 2050. Dimana pemerintah menargetkan pada tahun 2019 ini Indonesia berharap dapat memiliki tambahan kapasitas kelistrikan mencapai 35000 MW dan memberikan dampak pada kinerja pertumbuhan ekonomi. Selain itu program ini merupakan bagian dari MP3EI yang menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8-9% (2025) dengan harapan PDB (GDP) sebesar US$ 4-4,5 triliun dengan PDB Perkapita mencapai US$ 14,250-15,500 sehingga dapat masuk dalam kelas negara berpendapatan tinggi. Jelang akhir 2014 yakni akhir masa 5 tahun RPJM 2010-2014, pemerintah telah menargetkan Rasio elektrifikasi mencapai 81,4% (sudah tercapai dan melebihi target2) dan pada tahun 2024 nanti sebesar 99,4% yang tentunya memerlukan kerja keras. Proyek 35000 MW tersebut diharapkan selesai terbangun pada tahun 2019 dengan pentahapan pencapaian tahunan sebesar 7000 MW dengan zona pengembangan (tahunan) Sumatera direnacanakan sebesar 8,75 GW, Kalimantan 1,87 GW, Sulawesi 2,70 GW, Jawa-Bali 20,91 GW, Nusa Tenggara 0,70 GW, Maluku 0,28 GW dan Papua 0,34 GW. Kondisi Energi Indonesia 3
Index trilemma yang diterbitkan oleh konsil energy dunia, dimana Indonesia yang turut menjadi anggota didalamnya menyatakan bahwa Indonesia berada pada urutan ke 69 dengan Index ketahanan energy berada pada urutan 17 (naik) dengan skor A, ekuitas energy diurutan 69 (naik) dengan skor A dan index kelestarian lingkungan berada pada urutan 106 dengan skor D. Balance Score ACD. Yang bila dibandingkan dengan China ACD/74, India CCD/122, Malaysia ABC/26, Singapura BBD/41, Philipine BBC/58, Thailand CCD/90, Indonesia masih berada dibawah negara-negara Asean 1
Oleh Tiar Pandapotan Purba, ST, IAP. Penulis adalah pemerhati Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia, berpendidikan dan berprofesi sebagai ahli indenpenden bidang perencanaan wilayah dan kota. Saat ini berdomisili di Tangerang Selatan. Alamat email: [email protected], telp 081310418551. 2
ESDM, Kondisi kelistrikan nasional hingga akhir 2014. Berdasarkan catatan yang ada di Kementerian energi dan sumber daya mineral hingga akhir 2014 menunjukkan total kapasitas terpasang pembangkit 53.585 MW.
lainnya. Rekomendasi dari penilaian tersebut mencakup: (i) menghapus kebijakan subsidi; (ii) pengintensifan dan peningkatan penggunaan energy baru dan terbarukan melalui riset dan pengembangan; (iii) dalam jangka panjang mulai menerapkan energy rendah karbon dan teknologi bebas karbon; (iv) peningkatan efisiensi energy pada sisi permintaan dan pemenuhan (supply and demand); (v) menarik lebih banyak lagi investasi ke sektor energy. Laporan dari U.S. Energy Information Administration, International Energy Statistic pada tahun 2011 disampaikan bahwa Indonesia menjadi negara importer minyak sejak tahun 2003. Hal ini disebabkan turunnya produksi minyak di Indonesia dan naiknya konsumsi energy. Artinya ada gap antara permintaan dan ketersediaan energy yang digunakan untuk sektor kelistrikan. Fakta lainnya adalah sumber dari BP world Energy Review, 2013 menyampaikan bahwa cadangan minyak bumi di Indonesia telah turun dari tahun 1992 (5.6 TMB) hingga 2012 (3.7 TMB) dan diproyeksikan pada tahun 2035 dipastikan hanya akan memproduksi 670 ribu barel perhari. Fakta lainnya lagi menyampaikan bahwa impor BBM dengan trend pertumbuhan sejak 2012 akan mengalami peningkatan menjadi 1,4 juta barel per hari. Cadangan terbukti minyak bumi Indonesia terus menurun karena tidak ada penemuan baru. Outlook Energy Indonesia (OEI) menyatakan bahwa konsumsi energy final Indonesia dari tahun 2003-2013 terus mengalami peningkatan dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 4,1% per tahun. Total konsumsi energi final meningkat dari 117 juta TOE pada tahun 2003 menjadi 174 juta TOE di tahun 2013. Kondisi dan Kebutuhan Kelistri kan I ndonesia. Total pembangkit listrik di Indonesia mengalami kenaikan rata-rata sebesar 7,3% per tahun. PLTG memiliki laju pertumbuhan tertinggi sebesar 10% per tahun, dan laju pertumbuhan PLTU rata-rata sebesar 9,3% per tahun. Jika dilihat pangsanya pada tahun terakhir, PLTU merupakan yang terbesar yaitu 46,7% disusul PLTGU, PLTD masing-masing sebesar 19,3% dan 11,6%. Sementara pangsa pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan masih cukup rendah, yaitu PLTA sebesar 9,9%, PLTP sebesar 2,6% dan EBT lainnya masih di bawah 0,5%. Proyeksi kebutuhan listrik Indonesia hingga 2024 diperkirakan mencapai 464 TWh atau tumbuh rata-rata dari tahun 2015-2024 sebesar 8,7% pertahun (Sumber: RUPTL PLN 2015-2024). Jumlah pelanggan pada tahun 2014 sebesar 57,3 juta akan bertambah menjadi 78,4 juta pada tahun 2024 atau bertambah rata-rata 2,2 juta per tahun. Penambahan pelanggan tersebut akan meningkatkan rasio elektrifikasi dari 84,4% pada 2014 menjadi 99,4% pada tahun 2024. Pada periode tahun 2015-2024 kebutuhan listrik diperkirakan akan meningkat dari 219,1 TWh pada tahun 2015 menjadi 464,2 TWh
37.280 MW (70%) disumbangkan oleh PLN, Independent Power Producer (IPP) sebesar 10.995 MW (20%), Public Private Utility (PPU) sebesar 2.634 MW (5%), Izin Operasi Non BBM (IO) sebesar 2.677 MW (5%). 16 Maret 2015. 3
Merupakan peringkat negara-negara dalam penyediaan kebijakan energy yang berkelanjutan melalui 3 dimensi penilaian yaitu trilemma energy, yang mencakup ketahanan energy, ekuitas energy dan kelestarian lingkungan. World Energy, 2014
pada tahun 2024, atau tumbuh rata-rata 8,7% per tahun. Untuk wilayah Sumatera pada periode yang sama, kebutuhan listrik akan meningkat dari 31,2 TWh pada tahun 2015 menjadi 82,8 TWh pada tahun 2024 atau tumbuh ratarata 11,6% per tahun. Wilayah JawaBali tumbuh dari 165,4 TWh pada tahun 2015 menjadi 324,4 TWh pada tahun 2024 atau tumbuh rata-rata 7,8% per tahun. Wilayah Indonesia Timur tumbuh dari 22,6 TWh menjadi 57,1 TWh atau tumbuh rata-rata 11,1% per tahun. Daftar Proyek Percepatan Ke listri kan Adapun daftar proyek tersebut dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni proyek yang dilaksanakan oleh PT PLN dan proyek yang dilaksanakan oleh kerjasama dengan pengembang swasta. Jumlah proyek pembangkit sebanyak 17 pembangkit dan transmisi sebanyak 14 proyek. Total kapasitas pembangkit sebanyak 4709 MW.
No
Nama Proyek Pembangkit
Provinsi
Estimasi Kapasitas (MW)
Tegangan
Ke
(kV)
Estimasi Jarak (kms)
1
PLTP Sungai Penuh
Sungai Penuh
150
2 x 55
2
PLTP Hululais
Pekalongan
150
120
3
PLTP Kotamobagu
Otam
150
32
4
PLTP Sembalun
PLTU Lombok
150
60
5
PLTP Tulehu
Incomer Waai-Paso
70
6
6
PLTA Asahan 3
Simangkok
150
22
7
PLTA Masang 2
Simpang Empat
150
30
8
PLTA Pump Storage Upper Cisokan
Incomer CibinongSaguling
500
60
9
PLTA Jatigede
Incomer RancaekekSunyaragi
150
20
10
PLTU Indramayu
Cibatu
500
270
11
PLTU Jawa 6
Muara Tawar
500
25
12
PLTU Pangkalan Susu 3 dan 4
Pangkalan Brandan
150
22
13
PLTP Lumut Balai
Lahat
275
50
14
PLTG/PLTMG Bangkanai
Muara Teweh
150
100
Tabel Daftar Proyek Pembangkit yang dilaksanakan oleh PLN. No
Proyek Transmisi Dari
1
PLTP Sungai Penuh
Jambi
2 x 55
2
PLTP Hululais
Bengkulu
2 x 55
3
PLTP Kotamobagu 1 dan 2
Sulawesi Utara
2 x 20
4
PLTP Kotamobagu 3 dan 4
Sulawesi Utara
2 x 20
5
PLTP Sembalun
Nusa Tenggara Barat
2 x 10
6
PLTP Tulehu
Maluku
2 x 10
7
PLTA Pump Storage Upper Cisokan
Jawa Barat
4 x 260
8
PLTA Asahan 3
Sumatera Utara
2 x 87
9
PLTA Masang 2
Sumatera Barat
55 (total)
10
PLTA Jatigede
Jawa Barat
2 x 55
11
PLTU Jawa 6
Jawa Barat
2 x 1000
12
PLTU Indramayu
Jawa Barat
1 x 1000
13
PLTU Pangkalan Susu 3 dan 4
Sumatera Utara
2 x 200
No
Nama Proyek Pembangkit
Provinsi
14
PLTU Parit Baru
Kalimantan Barat
2 x 50
1
Jawa Barat
15
PLTU Punagaya
Sulawesi Selatan
2 x 100
2
PLTP Tangkuban Perahu I PLTP Kamojang 5
Estimasi Kapasitas (MW) 2 x 55
Jawa Barat
1 x 30
3
PLTP Ijen
Jawa Timur
2 x 55
4
PLTP Iyang Argopuro PLTP Wilis/Ngebel
Jawa Timur
1 x 55
Jawa Timur
3 x 55
Banten
1 x 55
7
PLTP Gunung Endut PLTP Rawa Dano
Banten
1 x 110
8
PLTP Cibuni
Jawa Barat
1 x 10
9
PLTP CisolokCisukarame
Jawa Barat
1 x 50
16
PLTU Lombok
Nusa Tenggara Barat
2 x 25
17
PLTG / PL TM G Bangkanai
Kalimantan Barat
280 (total)
Daftar Proyek Transmisi yang dilaksanakan oleh PLN
Kemudian, daftar proyek yang dilaksanakan melalui kerjasama dengan pengembang listrik swasta sebanyak 59 proyek dengan total kapasitas pembangkit sebanyak 12,159 MW. Tabel Daftar Proyek Pembangkit yang dilaksanakan melalui kerja sama dengan pengembang listrik swasta
5 6
Jawa Barat
1 x 30, 2 x 55
11
PL TP Karaha Bodas PLTP Patuha
Jawa Barat
3 x 55
12
PLTP Tampomas
Jawa Barat
1 x 45
13
Jawa Barat Jawa Barat
16
PLTP Tangkuban Perahu II PLTP Wayang Windu Unit 3 dan 4 PLTP Gunung Ciremai PL TP Baturaden
17
10
14
44
PLTP Oka Ile Ange
45
PLTP Jailolo
2 x 45
46
2 x 110
47
PLTP Songa Wayaua PLTA Peusangan 4
48
PLTA Wampu
49
PLTA Hasang
Nusa Tenggara Timur Maluku Utara Maluku Utara Aceh
10
Sumatera Utara Sumatera Utara Lampung
3 x 15
Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan Jawa Timur
110
2 x 100
2x5 1x5 1 x 83
Jawa Barat
2 x 55
Jawa Tengah
2 x 110
PLTP Dieng
Jawa Tengah
1 x 55, 1 x 60
50
PLTA Semangka
18
PLTP Guci
Jawa Tengah
1 x 55
51
PLTA Bonto Batu
19
PLTP Ungaran
Jawa Tengah
1 x 55
52
PLTA Malea
20
Aceh
110
53
PLTU Madura
21
PLTP Seulawah Agam PLTP Jaboi
Aceh
2x5
54
PLTU Kaltim
22
PL TP Sarulla 1
3 x 110
55
PLTU Kalsel
23
PL TP Sarulla 2
56
PLTU Jawa 1
24
1 x 55
57
PLTU Jawa 3
Jawa Barat
2 x 660
58
PLTU Jawa 4
Jawa Tengah
2 x 1000
59
PLTU Jawa 5
Jawa Barat
2 x 1000
28
PLTP Muaralaboh
29
PLTP Bonjol
30
PLTP Lumut Balai
31
PLTP Rantau Dadap PLTP Rajabasa
Sumatera Utara Sumatera Utara Sumatera Utara Sumatera Barat Sumatera Barat Sumatera Selatan Sumatera Selatan Lampung
2 x 55
27
PLTP Umbul Telumoyo PLTP Simbolon Samosir PLTP Sipoholon Ria-ria PLTP Sorik Marapi
Sumatera Utara Sumatera Utara Jawa Tengah
Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Jawa Barat
PLTP Ulubelu 3 dan 4 PL TP Suoh Sekincau PLTP Wai Ratai
Lampung
2 x 55
PLTP Danau Ranau PLTP Lahendong 5 dan 6 PLTP Bora Pulu
15
25 26
32 33 34 35 36 37 38 39 40
41
PLTP Marana/ Masaingi PLTP Hu'u
PLTP Atadei
42
PLTP Sokoria
43
PLTP Mataloko
2 x 55
1 x 55 240 (Total)
2 x 28
2 x 45 2 x 200
2 x 100 1 x 1000
Tabel Daftar Proyek Transmisi yang dilaksanakan melalui kerja sama dengan pengembang listrik swasta
2 x 110 No 3 x 55 1 2 x 110 2 x 110
2 3
4 x 55
4
Lampung
1 x 55
5
Lampung
2 x 55
PLTP Ijen PLTP Iyang Argopuro PLTP Wilis/Ngebel PLTP Rawa Dano
7
PLTP Cibuni
2 x 10 8 2 x 10 9 2 x 2,5
PLTP Gunung Endut PLTP Tangkuban Perahu I
6 2 x 20 55
Tega ngan (kV)
Estimasi Jarak (kms)
Rangkasbitung
150
80
Subang
150
10
Banyuwangi
150
60
Probolinggo
150
30
Ponorogo
150
60
150
30
70
50
Pelabuhan Ratu
150
60
Garut
150
20
Lagadar
150
70
150
35
150
5
150
40
Proyek Transmisi Dari
4 x 45
Lampung
Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Tengah Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur
40 (Total)
10
3x5
11
1x5
12 13
PLTP CisolokCisukarame PLTP Karaha Bodas PLTP Patuha PLTP Tampomas PLTP Tangkuban Perahu II PLTP Gunung Ceremai
Ke
Incomer MenesAsahimas Incomer CianjurTanggeung
Incomer RancaekekCikasungka PLTP Tangkuban Perahu I Mandirancan
14
PLTP Baturaden
15
PLTP Guci
16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
PLTP Ungaran PLTP Seulawah Agam PLTP Sorik Merapi PLTP Simbolon Samosir PLTP Sipoholon Ria-Ria PLTP Bonjol PLTP Suoh Sekincau PLTP Wai Ratai PLTP Danau Ranau PLTP Ulubelu 3 dan 4 PLTP Lahendong 5 dan 6
Incomer RawaloKalibakal Incomer KalibakalBumiayu
150
20
150
20
Bawen
150
40
Incomer SigliBanda Aceh
150
16
Panyabungan
150
46
Tarutung
150
50
TarutungPorsea
150
8
Payakumbuh
150
104
Besai
150
38
Teluk Ratai
150
40
Muara Dua
150
90
PLTP Ulubelu 1 dan 2
150
20
Kawangkoan
150
20
27
PLTP Hu'u
Dompu
70
61
28
PLTP Sokoria
Incomer RopaEnde
70
26
Bajawa
150
50
PLTA Peusangan 1
150
40
29 30
PLTP Mataloko PLTA Peusangan 4
31
PLTA Wampu
Brastagi
150
80
32
PLTA Hasang
Incomer Rantau Prapat-Kisaran
150
30
Kota Agung
150
60
Enrekang
150
14
33 34
PLTA Semangka PLTA Bonto Batu
35
PLTA Malea
Makale
150
60
36
PLTU Madura
Bangkalan
150
60
37
PLTU Kaltim
Bontang
150
30
38
PLTU Kalsel
Tanjung
150
100
39
PLTU Jawa 1
Mandirancan
500
116
PLTU Jawa 3
Switching Station PemalangIndramayu
500
20
40
Dina mi ka In vestasi Dala m da n Luar Negeri (FDI/DDI)
4
RUPTL PLN 2015-2024
Jika pemerintah menargetkan kepada PLN harus mampu untuk melaksanakan pembangunan pembangkit sesuai amanat UU No 30/2007 tentang energi, PP 79/2014 tentang kebijakan energi nasional, perpres 194/2014 tentang perubahan kedua perpres no 4/2010 tentang penugasan PLN untuk melakukan percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan energy terbarukan, batubara dan gas dan yang diikuti dengan permen ESDM No 21/2013 tentang daftar proyek percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan energy terbarukan, batubara dan gas tidak selaras dengan kemampuan keuangan PLN. Hal ini dinyatakan oleh direktur PLN bahwa PLN masih memiliki kewajiban (hutang) kepada lender asing yang belum selesai, dan membutuhkan lebih dari 1500 triliun untuk membangun pembangkit dan transmisi serta penyaluran yang telah diamanatkan (yang patut dipahami lagi adalah Indonesia ma...