TEMULAWAK REVISI DOCX

Title TEMULAWAK REVISI
Author Nurul Yuniarsih
Pages 20
File Size 476 KB
File Type DOCX
Total Downloads 120
Total Views 251

Summary

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) merupakan salah satu jenistanaman obat dari famili Zingiberaceae dan merupakan jenis obat tradisional yang dibuat di Indonesia (Noviani, 2015). Di Indonesia penggunaan utama tanaman temulawak (Curcuma Xanthorriza Roxb) selain...


Description

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) merupakan salah satu jenistanaman obat dari famili Zingiberaceae dan merupakan jenis obat tradisional yang dibuat di Indonesia (Noviani, 2015). Di Indonesia penggunaan utama tanaman temulawak (Curcuma Xanthorriza Roxb) selain sebagai bumbu masak juga sebagai bahan pengobatan tradisional. Penggunaantemulawak mengalami perkembangan, dimulai dari tersedianya obat tradisional,melalui obat herbal terstandar, sampai menjadi fitofarmaka. Saat ini totalserapan temulawak dalam industri obat tradisional dan obat fitofarmakadiperkirakan mencapai 8.750 ton/tahun (Kemala et al, 2004). Selainpenggunaannya sebagai bahan baku industri seperti minuman dan pewarna alami,manfaat lain adalah meningkatkan sistem imunitas tubuh, anti bakteri, antidiabetik, anti hepatotoksik, anti inflamasi, anti oksidan, anti tumor, diuretika,depresan (Raharjo& Rostiana, 2003). Temulawak merupakan salah satu jenis tanaman obat yang mempunyaiprospek cerah untuk dikembangkan di Indonesia. Badan Pengawasan Obat danMakanan (BPOM) Republik Indonesia telah menentukan 9 tanaman unggulansalah satunya adalah tanaman temulawak. Pengembangan temulawak diIndonesia masih mengalami peningkatan dan penurunan sejak tahun 2008 – 2012, dalam produksi tanaman temulawak tahun 2008 (23.740.105 kg), tahun 2009(36.826.340 kg), tahun 2010 (26.671.149 kg), tahun 2011 (24.105.870 kg), dantahun 2012 (44.085.151 kg) (BPS, 2012). Luas panen temulawak di Indonesia pada tahun 2014 tercatat 1.317,8 ha pada produksi dan produktivitas 0.00191 t/ha (Ditjen Hortikultura 2015). Di Jawa Timur, produksi temulawak mengalami peningkatan dari 7,89 juta ton pada tahun 2014 menjadi 14,08 juta ton pada tahun 2015. Luas panen...


Similar Free PDFs