Teori Sosiologi Modern PDF

Title Teori Sosiologi Modern
Author Jabal Sab
Pages 270
File Size 744.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 7
Total Views 427

Summary

TEORI SOSIOLOGI MODERN (Edisi Revisi) Bernard Raho Tahun 2021 TEORI SOSIOLOGI MODERN (Edisi Revisi) Penulis : Bernard Raho Lay Out & Sampul : Moya Zam Zam Hak cipta dilindungi oleh undang undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit...


Description

TEORI SOSIOLOGI MODERN (Edisi Revisi)

Bernard Raho Tahun 2021

TEORI SOSIOLOGI MODERN (Edisi Revisi)

Penulis Lay Out & Sampul

: Bernard Raho : Moya Zam Zam

Hak cipta dilindungi oleh undang undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit Ledalero Cetakan 2, Januari 2021 Penerbit Ledalero Anggota IKAPI Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero Maumere 86152, Flores-NTT Telp./Fax (0382) 242 6535 e-mail : [email protected] www.ledalero-publisher.com

TEORI SOSIOLOGI MODERN (Edisi Revisi)

Cet. 2 – Maumere : Penerbit Ledalero , 2021, xii+258 hlm, 140 x 210 mm ISBN: 978-623-6724-04-0 1. Teori Sosiologi Modern II . Bernard Raho

I. Judul

Dicetak oleh: Moya Zam Zam Bantul Yogyakarta Telp/Fax : (0274)367302; e-mail : [email protected]/[email protected]

Kata Pengantar Cetakan ke 1

D

alam masyarakat sederhana orang berusaha menjelaskan fenomena yang terjadi di sekitarnya dengan menggunakan mitologi-mitologi atau kepercayaan-kepercayaan tertentu. Pada masyarakat modern, mitologi-mitologi tidak mampu lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa sosial yang terjadi di sekitarnya. Dengan menggunakan cara berpikir rasional, orang berusaha menjelaskan kejadian-kejadian yang dialami manusia. Salah satu cara untuk menjelaskan fenomenafenomena sosial itu adalah dengan berteori. Teori merupakan usaha untuk menjelaskan kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar kita dengan menggunakan daya nalar. Buku ini berisikan sejumlah teori sosiologi yang kiranya bisa memberikan pencerahan dalam memahami fenomenafenomena sosial yang terjadi di sekitar kita. Sesuai dengan judulnya yakni Teori Sosiologi Modern, isi buku ini lebih banyak berhubungan dengan pengenalan teori-teori sosiologi modern tanpa terlalu banyak diskusi yang sangat mendetil. Teori-teori tidak pernah lengkap di dalam dirinya iii

sendiri. Mereka saling melengkapi satu sama lain. Mungkin ada fenomena sosial yang lebih cocok dianalisa dengan menggunakan teori sosiologi tertentu, tetapi tidak cocok kalau dianalisa dengan menggunakan teori sosiologi yang lain. Saya menyadari bahwa isi buku ini masih jauh dari sempurna. Tetapi saya memberanikan diri untuk menerbitkannya dalam bentuk buku untuk menambah khasanah literatur berbahasa Indonesia yang masih kurang berbicara tentang teori sosiologi. Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada para pengarang yang karya-karyanya digunakan sebagai sumber referensi dalam penulisan buku ini khususnya George Ritzer, Jonathan Turner, Ruth A. Wallace dan Alison Wolf, Doyle Paul Johnson, George Ritzer dan Douglas J. Goodman, dan lain-lain. Semoga buku ini bermanfaat bagi Anda yang berminat mempelajari teori sosiologi. Semua saran dan kritik untuk memperbaiki isi buku ini akan disambut dengan senang hati.

Bernard Raho

iv

TEORI SOSIOLOGI MODERN (EDISI REVISI)

Kata Pengantar Cetakan ke 2

P

uji dan Syukur kepada Tuhan yang mahakuasa bahwa penerbitan edisi pertama buku ini mendapat sambutan yang baik dari para pembaca. Hal itu terlihat dari banyak kutipan yang dibuat setelah menelusuri informasi dari Google Scholar. Setelah buku ini cukup lama beredar di masyarakat, maka saya merasa perlu untuk membuat revisi. Ada bagianbagian yang ditambahkan sedangkan ada bagian-bagian lain yang dihilangkan. Bab IX terakhir yang berbicara tentang teori strukuralisme, post strukturalis, teori sosial post modern, dan lain-lain ditiadakan karena teori-teori tersebut tidak khas sosiologi melainkan bersifat multi-disiplin. Sementara itu uraian mengenai ethnometodologi dan teori pertukaran sosial diperluas. Dengan demikian teori-teori yang dibahas dalam buku ini mengikuti pengelompokan yang dibuat oleh George Ritzer yang mengelompokan teori sosiologi di bawah tiga paradigma yakni fakta sosial (teori fungsionalisme struktural dan teori konflik), paradigma definisi sosial v

(teori interaksionisme simbolik, teori fenomenologi, dan ethnometodologi), dan paradigma perilaku sosial (sosiologi behaviorisme dan teori pertukarang sosial). Semoga buku kecil ini bermanfaat bagi para pembaca yang berminat mempelajari teori-teori sosiologi modern. Segala anjuran dan usul saran untuk memperbaiki isi buku ini akan disambut dengan baik.

Bernard Raho

vi

TEORI SOSIOLOGI MODERN (EDISI REVISI)

Daftar Isi

Kata Pengantar Cetakan ke 1................................................................ iii Kata Pengantar Cetakan ke 2 ............................................................... v Daftar Isi .....................................................................................................................vii BAB 1

BAB 2

Teori Sosiologi Modern ..................................................... 1.1. Pentingnya Studi Teori Sosiologi ..................... 1.2. Konstruksi Teori Sosiologi ..................................... 1.2.1. Konsep dan Variabel ................................. 1.2.2. Sistem Klasifikasi ...................................... 1.2.3. Proposisi ............................................................. 1.2.4. Penjelasan Kausal ...................................... 1.2.5. Variabel Independen dan Dependen ........................................................... 1.2.6. Teori adalah seperangkat proposisi ............................................................ 1.3. Sosiologi - Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda ..................................................

1 2 8 9 12 14 17

Sejarah Perkembangan Teori Sosiologi ........ 2.1. Kekuatan-Kekuatan Sosial .................................... 2.1.1. Revolusi Politik yang diawali oleh Revolusi Perancis............................ 2.1.2. Revolusi Industri dan Kebangkitan Kapitalisme ..................... 2.1.3. Bangkitnya Sosialisme ........................... 2.1.4. Urbanisasi ......................................................... 2.1.5. Perubahan kehidupan keagamaan .......................................................

28 28

20 23 24

29 29 30 30 31

vii

BAB 3

BAB 4

2.2. Kekuatan-Kekuatan Intelektual ......................... 2.2.1. Masa Pencerahan dan Munculnya Sosiologi di Prancis ....... 2.2.2. Perkembangan Sosiologi Jerman . 2.2.3. Perkembangan Sosiologi Inggris ... 2.2.4. Perkembangan Sosiologi Italia ........ 2.3. Perkembangan Teori Sosiologi Modern ..... 2.3.1. Awal perkembangan Teori Sosiologi di Amerika ................................. 2.3.2. Teori Sosiologi Hingga Pertengahan Abad 20 .............................. 2.3.3. Perkembangan Teori Sosiologi Dewasa Ini .........................................................

31

Teori Fungsionalisme Struktural .......................... 3.1. Sejarah Teori Fungsionalisme Struktural 3.2. Definisi Fungsionalisme Struktural ............... 3.3. Teori Fungsionalisme Tentang Stratifikasi ..................................................... 3.4. Teori Fungsionalisme Struktural Talcott Parsons ................................................................. 3.4.1. AGIL ........................................................................ 3.4.2. Sistem Tindakan .......................................... 3.4.3. Skema Tindakan ......................................... 3.4.4. Perubahan Sosial ........................................ 3.5. Teori Taraf Menengah Robert K. Merton .... 3.5.1. Teori-Teori Taraf Menengah ................ 3.5.2. Analisa Fungsional ..................................... 3.6. Kesimpulan ........................................................................

61 62 65

Teori Konflik ................................................................................. 4.1. 4.2. 4.3. 4.4. 4.5. 4.6.

viii

Apa Itu Teori Konflik .................................................... Teori Konflik Karl Marx .............................................. Teori Konflik Ralf Dahrendorf ............................. Teori Konflik Jonathan Turner ............................ Teori Konflik Lewis Coser ...................................... Teori Kritis ............................................................................ 4.6.1. Kritik Terhadap Ilmu Sosial ................. 4.6.2. Kritik terhadap Masyarakat Modern ................................................................. 4.6.3. Kritik terhadap Kebudayaan Massa ....................................................................

TEORI SOSIOLOGI MODERN (EDISI REVISI)

31 36 45 46 47 47 52 55

67 72 73 75 77 79 80 81 84 93 94 94 96 101 105 107 109 110 111 115

BAB 5

4.7. Teori Konflik C. Wright Mills ................................. 4.7.1. Alienasi dan Birokrasi.............................. 4.7.2. Kekuasaan Kelompok Elit .....................

116 117 120

Teori Interaksionisme Simbolik ..............................

122

5.1. Latarbelakang Historis Interaksionisme Simbolik ...................................... 5.2. Interaksionisme Simbolik George H. Mead ............................................................... 5.2.1. Mind (Akal Budi) ........................................... 5.2.2. Self (Diri) ............................................................ 5.2.3. Society (Masyarakat) ................................ 5.3. Prinsip-Prinsip Dasar Interaksionisme Simbolik ................................................................................ 5.3.1. Kemampuan Untuk Berpikir............... 5.3.2. Berpikir dan Berinteraksi...................... 5.3.3. Pembelajaran Makna Simbol-Simbol ............................................... 5.3.4. Aksi dan Interaksi........................................ 5.3.5. Membuat Pilihan-Pilihan ....................... 5.3.6. Diri atau Self.................................................... 5.3.7. Kelompok-Kelompok dan Masyarakat ....................................................... 5.4. Interaksionisme Simbolik dalam Karya Erving Goffman ............................................... 5.4.1. Hakekat Self dalam karya Goffman ............................................................. 5.4.2. Bagian Depan Panggung ....................... 5.4.3. Bagian Belakang Panggung .............. 5.5. Penutup ...................................................................................

BAB 6

Teori Fenomenologi.............................................................. 6.1. Fenomenolog Awal: Pemikiran Edmund Husserl ................................. 6.1.1. Problem Filosofis Mendasar ............. 6.1.2. Ruang Lingkup Kesadaran................... 6.1.3. Kritik Terhadap Ilmu Pengetahuan ................................................... 6.1.4. Jalan Keluar yang Dianjurkan Husserl................................................................. 6.1.5. Sumbangan Husserl Untuk Fenomenologi ...............................................

DAFTAR ISI

123 126 127 130 134 135 135 136 138 141 143 144 145 147 148 149 155 156 157 159 159 160 162 163 164

ix

BAB 7

BAB 8

6.2. Fenomenologi Alfred Schutz ............................... 6.2.1. Analisa Schutz terhadap Karya Max Weber......................................... 6.2.2. Perbedaan Schutz dari Husserl ...... 6.2.3. Kontak dengan Interaksionisme Simbolik ..................... 6.2.4. Fenomenologi Alfred Schutz ............ 6.3. Contoh-Contoh Sosiologi Fenomenologi .... 6.3.1. Interaksi dari Muka ke Muka .............. 6.3.2. Konstruksi Sosial atas Kenyataan ........................................................ 6.4. Penutup ...................................................................................

166

Teori Ethnometdodologi .................................................. 7.1. Apa itu Ethnometdologi ............................................ 7.2. Akar Intelektual Ethnometodologi .................. 7.2.1. Interaksionisme Simbolik dengan Ethnometodologi ...................... 7.2.2. Analisis Dramaturgi Goffman dengan Ethnomethologi ......................... 7.2.3. Fenomenologi dan Ethnomethodologi....................................... 7.3. Konsep-Konsep Dasar Ethometodologi ..... 7.3.1. Tindakan Refleksif dan Interaksi .... 7.3.2. Indeksikalitas Makna ................................ 7.3.3. Membuat Laporan atau Bercerita .. 7.3.4. Prinsip “Et Cetera“. ..................................... 7.4. Proposisi Umum Ethnomethodologi ............. 7.5. Beberapa Contoh Riset Ethnometodologi . 7.5.1. Eksperimen Pelanggaran (Breaching Experiment) ......................... 7.5.2. Melakukan Jalan (Berjalan)................. 7.5.3. Analisis Percakapan ................................. 7.6. Penutup .................................................................................

188 189 196

Teori Pertukaran Sosial dan Sosiologi Perilaku .................................................................. 8.1. Behaviorisme B.F Skinner ..................................... 8.2. Sosiologi Perilaku ......................................................... 8.3. Teori Pertukaran ............................................................ 8.3.1. Akar Intelektual Teori Pertukaran..

x

TEORI SOSIOLOGI MODERN (EDISI REVISI)

167 168 169 171 176 176 181 186

197 198 199 200 200 202 202 204 204 205 205 209 211 216 217 217 223 229 229

8.3.2.

Teori Pertukaran Geoge Caspar Homans ........................... 8.3.3. Teori Pertukaran Peter M. Blau ...... 8.4. Titik Temu Teori Pertukaran dan Interaksionisme Simbolik ...................................... 8.4.1. Konvergensi dalam Mind Pikiran ................................................................. 8.4.2. Konvergensi dalam Self – Diri ........................................................................... 8.4.3. Konvergensi dalam Society Masyarakat ...................................................... 8.5. Penutup .................................................................................

252 253

Daftar Pustaka......................................................................................................

255

Biografi Singkat ...................................................................................................

257

DAFTAR ISI

235 240 249 249 251

xi

BAB 1

Teori Sosiologi Modern

B

uku ini berisikan teori sosiologi modern yang berbeda dari teori sosiologi klasik. Teori sosiologi klasik memusatkan analisanya pada pemikiran tokoh-tokoh sosiologis pada awal perkembangan sosiologi. Sedangkan teori-teori sosiologi modern memusatkan analisanya pada aliran-aliran sosiologi. Pergeseran dari para ahli teori secara individual ke dalam aliran-aliran sosiologi menunjukkan bahwa sosiologi mengalami perubahan. Pada awal perkembangannya, sosiologi itu didominasi oleh para ahli teori yang termasyur secara individual, seperti Comte, Marx, Durkheim, Weber, ataupun Simmel. Tetapi pada masa sesudahnya analisa sosiologis lebih terarah kepada aliran-aliran sosiologi. Berdasarkan distingsi tersebut di atas maka pokok pembahasan di dalam buku ini terbatas pada aliran-aliran sosiologi dan tidak memasukkan pokok-pokok pikiran dari para sosiolog klasik yang muncul pada awal perkembangan sosiologi. Di dalam bab ini kita akan menguraikan secara berturut-turut pentingnya teori sosiologi, konstruksi 1

teori sosiologi, dan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan berparadigma ganda. 1.1. Pentingnya Studi Teori Sosiologi Kata teori sering kali memberikan arti yang berbedabeda kepada setiap orang. Ada orang yang menghubungkan teori dengan hal-hal yang tidak realistis dan jauh dari kenyataan. Kita, misalnya, mendengar orang berkata: “Ah... itu cuma teori sedangkan kenyataan berbicara lain”. Ada juga orang lain yang menganggap teori tidak sejalan dengan halhal praktis. “Ah...jangan cuma berteori tetapi coba berbuat”. Jadi, orang meragukan keberadaan teori. “Apalah gunanya sebuah teori kalau tidak didukung oleh fakta”, demikian keberatan sekelompok orang. Keberatan semacam itu juga bisa datang dari mahasiswa sosiologi. Mereka misalnya mempertanyakan pentingnya studi teori sosiologi karena mereka berpikir bahwa apalah gunanya teori kalau faktanya sudah diketahui. Mereka, misalnya, berkata: “Orang cukup berbicara tentang fakta dan tidak perlu berbicara tentang teori”. Tetapi soalnya ialah bahwa tidak semua fakta jelas di dalam dirinya sendiri. Ada banyak fakta yang samar-samar dan membutuhkan penjelasan. Dalam hal ini, kita membutuhkan teori yang dapat membantu kita untuk menilai dan menafsirkan fakta itu. Teori berusaha memberikan interpretasi atas fakta yang bersifat samar-samar itu. Itulah sebabnya teori itu menjadi sangat penting di dalam setiap disiplin ilmu. 2

TEORI SOSIOLOGI MODERN (EDISI REVISI)

Mahasiswa dari disiplin manapun membutuhkan teori. Mahasiswa kedoteran, misalnya, harus mempelajari teoriteori sebelum melakukan praktek di laboratorium. Seorang mahsiswa Keperawatan harus memperlajari teori melakukan injeksi sebelum dia memberikan injeksi kepada pasien. Demikianpun halnya dengan mahasiswa sosiologi. Mereka harus mempelajari teori-teori sebelum mereka melakukan analisa yang tepat tentang sebuah fenomena sosial. Mereka mesti memperlajari teori sebelum mereka memberikan interpretasi atas kenyataan sosial tertentu. Dengan kata lain, teori-teori sosiologi membantu seorang mahasiswa untuk memperoleh kerangka berpikir teoritis dalam menganalisa situasi-situasi sosial. Di satu pihak, dalam teori sosiologi mahasiswa mempelajari konsep-konsep, istilah-istilah, dan ide-ide yang bisa diterapkan dalam dunia nyata (deduksikwantitatif ) dan di pihak lain, mahasiswa sosiologi juga harus membawa pengalaman-pengalaman nyata ke dalam studi akademis dan berusaha menjelaskannya dengan perspektif sosiologis (induksi-kwalitatif ). Sebagai catatan patutlah dikatakan bahwa teori-teori sosiologi sebetulnya tidak dimulai di ruangan-ruangan kelas. Teori lahir dari kehidupan sehari-hari. Sadar atau tidak, dalam kehidupan setiap hari semua orang sebetulnya berteori, yakni dengan memberikan interpretasi atas kenyataan-kenyataan tertentu. Berteori dengan memberikan interpretasi berdasarkan pengalaman pada masa lampau

BAB 1 TEORI SOSIOLOGI MODERN

3

adalah sangat penting agar kita bisa keluar dari kegelapan karena tidak mengetahui jalan keluar dari satu persoalan. Bandingkan dengan cerita-cerita rakyat yang diciptakan untuk menjelaskan asal-usul fenomena-fenomena tertentu baik fenomena alam dan fenomena sosial. Cerita-cerita itu misalnya menjelaskan asal-usul kosmos, asal-usul manusia, asal-usul perkawinan dan hidup berkeluarga, hubungan antara roh-roh halus dengan manusia, dan lain-lain. Teori-teori sering dibedakan atas teori implisit dan teori eksplisit. Sebuah teori disebut implisit karena di dalamnya orang tidak menyadari proposisi-proposisi teoritis yang menjadi dasar penjelasannya. Teori-teori implisit itu nampak dalam banyak kebijaksanaan-kebijaksanaan rakyat seperti tertuang dalam pepatah. Misalnya: “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”. Pepatah ini mengandung arti bahwa sifat anak-anak tidak akan berbeda jauh dari sifat orangtuanya. Dari perspektif sosiogi, pepatah ini mau mengatakan sesuatu tentang sosialisasi, yakni bagaimana nilai-nilai, normanorma, dan adat-istiadat diturun-temurunkan dari orangtua kepada anak-anak sehingga sifat anak-anak bisa menyerupai sifat-sifat orangtuanya. Dalam contoh tersebut tidak ada proposisi-proposisi teoritis yang mengatakan bahwa semakin terpencil suatu masyarakat semakin kurang ia mendapat pengaruh dari luar; semakin ia kurang mendapat pengaruh dari luar maka semakin homogen masyarakat itu; semakin homogen masyarakat itu maka semakin kuat pengaruh 4

TEORI SOS...


Similar Free PDFs