Tipologi Bangunan Hotel, Apartemen, dan Kantor PDF

Title Tipologi Bangunan Hotel, Apartemen, dan Kantor
Author Fenny Kartika
Pages 21
File Size 880.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 47
Total Views 111

Summary

TIPOLOGI BANGUNAN HOTEL, APARTEMEN DAN KANTOR DISUSUN OLEH: Fenny Kartika P (()52001700048) Fika Aura Ratitya (052001700050) Ratih Budiarti Ir,MT FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2019 1|Tipologi Bangunan KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang...


Description

TIPOLOGI BANGUNAN HOTEL, APARTEMEN DAN KANTOR

DISUSUN OLEH: Fenny Kartika P (()52001700048) Fika Aura Ratitya (052001700050) Ratih Budiarti Ir,MT

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR 2019

1|Tipologi Bangunan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis masih diberikan kesehatan untuk menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Tipologi Bangunan Hotel, Apartemen dan Kantor”dengan tepat waktu. Karya tulis ilmiah ini dibuat untuk mengikuti pembelajaran mata kuliah Tipologi Bangunan yang diajarkan oleh Ir. Ratih Budiarti, M.T. Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini, penulis mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Ir. Ratih Budiarti, M.T. yang telah menyediakan waktu dan tempat selama pembimbingan dan memberikan banyak bantuan, masukan, dan dukungan terkait penyusunan karya tulis ilmiah. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih sangat jauh sekali dari sempurna dan perlu pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Penulis berharap semoga gagasan pada karya tulis ini dapat bermanfaat bagi masyarakat umum dalam mengembangkan kualitas pembangunan berkelanjutan.

Jakarta, 8 April 2019 Penulis,

2|Tipologi Bangunan

DAFTAR ISI

BAB 1 …………………………………………………………………………………………4 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ……………………………………………………………………………4 1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………………………4 1.3 Tujuan penelitian………………………………………………………………………….4 1.4 Manfaat penelitian………………………………………………………………………...4 BAB II………………………………………………………………………………………..5 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian tipologi ………………………………………………………………………5 2.2 Pengertian arsitektur……………………………………………………………………..5 2.3 Pengertian tipologi arsitektrur……………………………………………………………6 2.4 Pengertian bangunan……………………………………………………………………..6 BAB III………………………………………………………………………………………..7 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan penelitian…………………………………………………………………….7 3.2 Jenis & Sumber Data..........................................................................................................7 3.3 Instrumen Penelitian...........................................................................................................7 3.4 Teknik Pengumpulan Data.................................................................................................7

BAB IV……………………………………………………………………………………….8 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V ………………………………………………………………………………………..20 KESIMPULAN

Daftr pustaka……………………………………………………………………21

3|Tipologi Bangunan

BAB I PENDAHULUAN

1.1Rumusan Masalah a. Bagaimanakah tipologi bangunan Hotel, Apartemen, dan Kantor? b. Apa yang membedakan ketiganya? c. Apakah Hotel, Apartemen, dan Kantor di Indonesia sama dengan milik luar negeri?

1.2 Tujuan Penelitian Tujuan penulisan karya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui fungsi suatu 2. Mencari bentuk sederhana suatu bangunan melalui pencarian bangunan dasar serta sifat dasarnya 3. Menggali dari sejarah untuk mengetahui ide awal dari suatu komposisi.

1.3 Sasaran Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sasaran bangunan Hotel, Apartemen, dan Kantor yang berlokasi di Indonesia dan luar negeri. Masing-masing berjumlah 3, untuk memperkaya sampel.

1.4 Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini, diharapkan kedepannya semakin mengerti tentang tipologi bangunan, dan perbedaan antara tipologi Hotel, Apartemen, dan Kantor. 

  

Menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai penerapan teori yang telah didapat dari mata kuliah yang telah diterima kedalam penelitian yang sebenarnya. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan sistem penilaian pelayanan yang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana diagnosis dalam mencari sebab masalah atau kegagalan yang terjadi di dalam sistem penilaian pelayanan yang sedang berjalan. Dengan demikian akan memudahkan pencarian alternatif pemecahan masalah-masalah tersebut. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyusun strategi pengembangan sistem penilaian pelayanan yang berjalan.

4|Tipologi Bangunan

BAB II TINAJAUAN PUSTAKA Pengertian Tipologi Raphael Moneo ,Secara sederhana tipologi dapat didefinisikan sebagai sebuah konsep yang memerikan (describe) sebuah kelompok objek atas dasar kesamaan sifat-sifat dasar. Bahkan bisa juga dikatakan bahwa tipologi berarti tindakan berpikir dalam rangka pengelompokan. Gianugo Polesello ,Tipologi arsitektur dibangun dalam bentuk-bentuk arsip dari ‘given types’, yaitu bentuk-bentuk arsitektural yang disederhanakan menjadi bangun-bangun asal elementernya yang geometrik. Aturannya ialah bahwa ‘given types’ ini berasal dari sejarah, tetapi juga merupakan hasil penemuan. Tetapi jenis-jenis ini selalu merupakan ‘given types’ yaitu elemen-elemen yang merupakan bagian dari suatu sistem (yaitu proyek komposisi), namun juga sekaligus berdiri sendiri dalam sistem tersebut. Budi A. Sukada ,Tipologi adalah penelusuran asal-usul terbentuknya objek-objek arsitektural yang terdiri dari tiga tahap, yaitu: Pertama, menentukan bentuk dasar (formal structures) yang ada di tiap objek arsitektural. Yang dimaksudkan bentuk dasar ialah unsur-unsur geometrik utama, seperti segitiga, segi empat, lingkaran, dan elips, berikut segala variasi masing-masing unsur tersebut. Kedua, menentukan sifat dasar (properties) yang dimiliki oleh setiap objek arsitektural berdasarkan bentuk dasarnya, misalnya: bujur sangkar bersifat statis, lingkaran bersifat memusat dsb. Ketiga, mempelajari proses perkembangan bentuk dasar sampai perwujudannya saat itu. http://thebatabatastudiodesain.blogspot.com/2012/03/pengertian-tipologi-arsitektur.html

Pengertian Arsitektur 1. Marcus Pollio Vitrovius Bapak arsitektur dunia yang dikenal lewat De Architecture ini menyatakan bahwa arsitektur adalah sebuah kekuatan/kekokohan (virmitas), keindahan/estetika (venustas), dan kegunaan/fungsi (utilitas). Selain itu, arsitektur juga merupakan ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya serta dilengkapi dengan proses belajar. Salah satu cabang ilmu yang mesti dipelajari dalam menelaah arsitektur adalah ilmu filsafat, terutama rasionalisme, empirisisme, fenomenologi strukturalisme, post-strukturalisme, dan dekonstruktivisme. Semua hasil karya yang dihasilkan arsitektur adalah suatu karya seni. 2.Francis DK Ching Profesor Emeritus di University of Washington ini mempunyai definisi tersendiri mengenai salah satu cabang seni terapan ini. Ching mengatakan bahwa arsitektur merupakan kegiatan menyusun suatu tautan yang mempersatukan ruang, bentuk, kiat, dan fungsi.

5|Tipologi Bangunan

3. Robert Gutman Robert Gutman mengatakan bahwa arsitektur merupakan kulit ketiga manusia. Gutman juga mengatakan bahwa arsitektur adalah suatu lingkungan produksi yang tidak hanya menjembatani manusia dan lingkungan, tetapi juga sebagai wahana ekspresi kultural untuk mengatur kehidupan jasmaniah, psikologis, https://ilmuseni.com/seni-rupa/arsitektur/pengertian-arsitektur-menurut-para-ahli Pengertian Tipologi Arsitektur Tipologi arsitektur dibangun dalam bentuk-bentuk arsip dari ‘given types’, yaitu bentuk-bentuk arsitektural yang disederhanakan menjadi bangun-bangun asal elementernya yang geometrik. (Gianugo Polesello) Pengertian Bangunan Menurut Dian Ariestadi dalam bukunya Teknik Struktur Bangunan Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukan baik yang diatas atau di bawah tanah dan menyatu dengan tempat kedudukan di air (Ariestadi,2008:1) Menurut Vitruvius di dalam bukunya De Architectura Bangunan yang baik haruslah memiliki keindahan atau estetika (venustas),kekuatan (firmitas), dan kegunaan atau fungsi(Utilitas). Sehingga bangunan tidak hanya sekedar sendiri saja, melainkan harus mempunyai tiga unsur yang disebutkan diatas (Sumoharjo,2009) http://etheses.uin-malang.ac.id/2412/7/08660038_Bab_2.pdf

6|Tipologi Bangunan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam melakukan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi dengan cara mengumpulkan data langsung bertatap muka dan berinteraksi dengan oran -orang di tempat penelitian(MCmillan & Schumacher,2001). Penelitian kualitatif juga bias dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temua-temuannya tidak diperoleh melaluiprsedur statistic bentuk hitumgan lainnya (Strauss & Corbi, 2003). Kaitannya dengan objek penelitian yang peneliti perlu memperoleh data secara mendalam dengan observasi lapangan maupun literature untuk analisa penelitian tipologi bangunan 3.1 Jenis & Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dengan menggunakan metode jurnal yaitu literatur yang sesuai dengan tema dan penelitian. 3.2 Instrumen penelitian Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri sehingga peneliti harus “divalidasi”. Validasi terhadap peneliti, meliputi; pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian -baik secara akademik maupun logiknya- (Sugiono,2009:305). Peneliti kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya 3.3 Teknik pengumpulan data Teknik yang digunakan dalam penilitian ini yaitu studi pustaka, dapat dibagi menjadi beberapa teknik, antara lain teknik catat. Teknik catat merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan buku buku, literatur ataupun bahan pustaka yang relevan dengan penelitian yang dilakukan, biasanya dapat ditemukan di perpustakaan maupun di tempat penulis melakukan penelitian.

7|Tipologi Bangunan

BAB IV ANALISA DAN SINTESIS

1. HOTEL DEFINISI HOTEL Pengertian hotel dalam arti sempit Suatu kamar atau tempat dimana pengunjung dapat tidur/menginap. Hoteldalam hal ini hanya sebagai tempat penginapan saja. Dalam arti luas Dalam perkembangan selanjutnya, karena setiap orang menginap itu jugamemerlukan yang lainnya, seperti makan dan minum walaupun hanyasekedarnya, maka lambat laun istilah hotel lebih dikenal orang bukan hanyasekedar tempat penginapan saja, tetapi telah berkembang dalam arti luassebagai suatu tempat yang seseorang dapat tidur , beristirahat, atau menginap sementara waktu selama dalam perjalannya, juga mendapatkanmakanan dan minuman dan terpenuhi kebutuhan lainnya. Definisi hotel menurut SK Menteri Pariwisata, Pos, danTelekomunikasi No. KM 37/PW.340/MPPT-86, adalah “Suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruhbangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman,serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.”(Sulastiyono, 2001:6). Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitaspenginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut : 1) Jasa penginapan 2) Pelayanan makanan dan minuman 3) Pelayanan barang bawaan 4) Pencucian pakaian 5) Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada didalamnya. (Endar Sri,1996:8) Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikanpelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasidengan syarat pembayaran (Lawson, 1976:27) Pengertian Hotel berbintang yaitu hotel yang telah memenuhipersyaratan fisik, bentuk pelayanan yang diberikan, kualifikasi tenaga kerja, jumlah kamar dan lainnya hotel tidak berbintang yaitu hotel yang belum memenuhi persyaratanyang telah ditentukan. Hotel berbintang memiliki persyaratan sebagai berikut: - Fisik, meliputi lokasi, kondisi, dsb- Bentuk pelayanan (service)- Kualifikasi tenaga kerja, pendidikan, kesejahteraan- Fasilitas olah raga dan fasilitas lainnya- Jumlah kamar yang tersedia: 10 - 14 kamar untuk bintang 1 15 - 29 kamar untuk bintang 2 30 - 49 kamar untuk bintang 3 50 - 99 kamar untuk bintang 4 Di atas 99 kamar untuk bintang 5 8|Tipologi Bangunan

JENIS HOTEL

STUDI BANDING 1

STUDI BANDING 2

Golden tulip hotel

HOTEL AKMANI

Arsitek : PHL arsitek Lokasi : Jalan Teuku Umar No.39, Darat Sekip, Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78117 Katagori : Hotel berbintang 4 Luas tanah : 14850 m2 12 lantai

Nama Bangunan : Hotel Akmani Arsitek : TWS & PARTNER Lokasi : ibukota Jakarta , Indonesia Site Area : 1500m2 Tahun Proyek : 2009 Lokasi : l. KH. Wahid Hasyim No.91, RT.1/RW.4, Gondangdia, Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10350 Fungsi : publik komersial Luas bangunan : 1500m2 11 lantai

ORIENTASI

Memiliki orientasi yang mengahdap ke jalan utama dan berada di tepi jalan yang membuat bangunan tersamar. Letak massa bangunan tercluster. Terlihat dari adanya pengelompokkan bangunan yang berdasarkan fungsi .

Hotel Akmani adalah tempat singgah sementara untuk fungsi bisnis maupun rekreasi. Daerah hotel dikenal sebagai pariwisata dan rekreasi, jalur komersial, daerah ini mengandung banyak kedai kopi pinggir jalan dan hotel kecil, yang melayani banyak wisatawan lokal atau asing. Area di sekitarnya dialokasikan untuk penggunaan komersial yang menghasilkan rasio lantai bangunan yang tinggi, karena memiliki akses langsung ke kawasan pusat bisnis Jakarta, yang disebut area Thamrin.

MASSA BANGUNAN

Memiliki bentuk massa yang dinamis dan stabil, serta banyak menggunakan penekanan garis-garis vertikal yang mengulang membuat bentuk bangunan konsisten,mengikuti konteks pada bangunan di sebelahnya.

Memiliki bentuk masa yang dinamis dan modern, dengan penekanan garis-garis horizontal dan memiliki garis aksis yang membagi sama besar sehingga simetris ditengah bangunan yang merupakan central pada fasad digunakan sebagai koridor.

FASAD Terlihat pada fasad bangunan yang meliuk-liuk seperti aliran air yang memberi kesan keharmonisan terhadap fasad bangunan. bentuk mencebung pada bagian podium yang memiliki segitiga di susun secara mozaik dan timbul

9|Tipologi Bangunan

Pada fasad bangunan terlihat garis garis yang tegas dan dinamis meberi kesan kokoh dan megah.

menambah kesan nilai estetika pada bagunan itu tersendiri

SIRKUASI

Pola sirkulasi menggunakan komposisi grid danhubungan jalur berakhir dengan ruang

10 | T i p o l o g i B a n g u n a n

Dengan perbedaan proporsi, pola garis dan warna yang kontras antara hunian hotel dengan podium menandakan perbedaan fungsi

2. APARTEMEN

Menurut Buku Site Planing ( 1984 : 252 ) Apartemen didefinisikan sebagai “ several dwelling units a common ( usually an indoor ) acces and area enclosed by a common strucutural envelope “ yang berarti unit hunian yang saling berbagi akses yang sama dan dilingkupi oleh struktur kulit bangunan yang sama Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 1993 : 51 ) apartemen didefinisikan sebagai tempat tinggal ( terdiri atas kamar duduk, kamar mandi, dapur, dan sebagainya ) yang berada pada satu lantai bangunan bertingkat;rumah flat; rumah pangsa ; bangunan bertingkat terbagi dalam beberapa tempat tinggal. enurut website www. Thefreedictionary.com apartemen didefinisikan sebagai” a room of suite of rooms design as a residence and generally located in a building occupied by more than one household…” yang berarti sebuah ruang dari kumpulan ruang yang dirancang sebagai tempat tinggal dan umumnya terletak di dalam satu bangunan yang dihuni oleh lebih dari satu keluarga. •

Jadi secara umum, apartemen dapat diartikan sebagai suatu bangunan yang bertingkat lebih dari satu lantai yang di dalamnya merupakan kumpulan dari beberapa unit hunian, dengan setiap unit kamar memiliki ruang untuk hidup yang lengkap, dimana para penghuninya saling berbagi fasilitas yang sama.

Berdasarkan Sistem Kepemilikannya SISTEM SEWA Pada apartemen ini, penghuni hanya membayar sewa unit yang ditempatinya kepada pemilik apartemen dan biasanya dibayar per bulan atau per tahun. Biaya untuk keperluan utilitas ditanggung oleh penghuni, sementara biaya maintenance dan gaji pegawai pengelola apartemen ditanggung oleh pemilik. SISTEM BELI Kepemilikan Bersama  Kepemilikan Bersama Setiap penghuni memiliki saham dalam perusahaan pemilik apartemen serta menmpati satu unit tertentu sesuai dengan ketentuan perusahaan. Penghuni hanya dapat menjual unitnya kepada orang yang telah dianggap cocok oleh penghuni apartemen lainnya. Apabila terdapat unit apartemen yang kosong, maka saham akan dibagi rata diantara penghuni dan penghuni harus menanggung semua biaya maintenance secara bersama hingga terdapat penghuni yang baru. •

Condominium Pada apartemen ini setiap penghuni menjadi pemilik dari unitnya sendiri dan memiliki kepemilikan yang sama dengan penghuni lainnya terhadap fasilitas dan ruang publik. Penghuni bebas untuk menjual, menyewakan, atau memberikan kepe milikannya kepada orang lain. Jika terdapat unit yang kosong, maka biaya maintenance bangunan akan ditanggung oleh badan pengelola apartemen tersebut.

Berdasarkan Arsitektural Bangunan Secara arsitektural bangunannya, apartemen digolongkan berdsarkan ketinggian bangunannya, sirkulasi vertical, sirkulasi horizontal, penyusunan lantai, bentuk masa, standar besaran ruang, serta jumlah kamar tidur berdasarkan ketinggian bangunan ( Apartments : their design and development, 1967 : 44-47 ) Low Rise Apartment Apartemen ini memiliki jumlah lantai antara dua sampai empat lantai. Apartemen jenis ini umumnya terletak di daerah pinggiran kota dengan kepadatan npenduduk yang rendah. Memiliki banyak ruang 11 | T i p o l o g i B a n g u n a n

terbuka hijau dan tempat parkir yang dekat dengan bangunan, serta ruang terbuka yang luas untuk memisahkan antar masa bangunan. Mid rise Apartment Apartemen ini memiliki jumlah lantai antara empat hingga delapan lantai High Rise Apartment Apartemen ini memiliki lantai diatas delapan lantai. Tipe apartemen ini biasanya merupakan golongan apartemen kelas menengah ke atas karena biasanya dibangun pada daerah yang memiliki keterbtasan lahan dan harga lahannya mahal dengan konstruksi bangunan yang cukup mahal.apartemen jenis ini berlokasi di tengah kota dan cukup dekat dengan pusat bisnis. Apartemen Berdasarkan Sistem Penyusunan Lantai Simplex Apartment Pada apartemen ini semua ruangan pada unit berada pada satu lantai. Sistem ini banyak dijumpai pada daerah kota yang memiliki kepadatan tinggi dan permintaan akan hunian yang banyak. Kelemahan dari apartemen ini adalah banyaknya space yang terbuang untuk koridor. Duplex Apartment Pada paartemen ini, setiap unit ruangan terdiri dari dua lantai sehingga ruangan – ruangan pada unit hunian akan terbagi mkenjadi dua lantai.kelebihan dari sistem ini adalah untuk menghemat ruang untuk sirkulasi ( koridor )apabila lift deprogram tidak berhenti pada setiap lantai dan memberikan kesan luas pada penghuninya. Triplex Apartment Sama seperti sistem duplex, type ruang ini memiliki tiga lantai dalam satu unit apartemen. Apartemen ini biasanya diperuntukkan bagi kalangan yang sangat mewah. Apartemen Berdasarkan Massa Bangunan Slab Pada bentuk ini antara tinggi bangunan dan lebar bangunan memiliki dimensi yang sebanding sehingga bangunan berbentuk seperti kotak yang pipih. Biasanya memiliki koridor yang memanjang dengan unitunit hunian berada di salah satu atau kedua sisi koridor. Tower Pada apartemen berbentuk tower, lebar dan panjang bangunan lebih kecil dibandingkan dengan ketinggian bangunan, sehingga bentuk bangunan seperti tiang. Biasanya ketinggian bangunannya diatas 20 lantai. Sistem sirkulasinya menggunakan core karena menggunakan lift. Variasi bentuk tower dibagi menjadi dia yaitu :



Similar Free PDFs