TUGAS UAS SOAL PDF

Title TUGAS UAS SOAL
Author P. Indah Syafira
Pages 8
File Size 65.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 169
Total Views 921

Summary

TUGAS Putri Wiwin Indah Syafira Saragih 0702171037 Sistem Informasi 4 Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatra Utara [email protected] SOAL! 1. Deskripsikanlah pengalaman saudara mengikuti perkuliahan Akhlak Tasawuf selama satu semester ini! Jawab: Ditanya tentang pengalaman...


Description

TUGAS

Putri Wiwin Indah Syafira Saragih 0702171037 Sistem Informasi 4 Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatra Utara [email protected]

SOAL! 1. Deskripsikanlah pengalaman saudara mengikuti perkuliahan Akhlak Tasawuf selama satu semester ini! Jawab: Ditanya tentang pengalaman saya mengikuti proses perkuliahan akhlak tasawuf selama satu semester ini ya sangat banyak pengalaman yang saya dapat. Berawal saat pembagian kelas. Eh rupanya masuk dikelas Sistem Informasi 4. Karna belum kenal jadi masih masih lugu lugu diam diaman. Lalu saat pertama kali mata kuliah dibagikan. Pada saat itu sangat tegang, takut dan mungkin perasaan saat itu campur aduk melihat mata kuliah apa apa saja yang akan dipelajari selama satu semester ini. Karna pasti pelajaran yang dipelajari dikuliah ini sangat berbeda jauh seperti di Madrasah Aliyah dulu. Keluarlah mata kuliah pada saat itu, histeris kebayakan orang melihat mata kuliah nya. mata kuliahnya ada teologi islam, ada bahasa inggris, ada pancasila, ada pengantar ilmu komputer, ada matematika diskrit, ada manajemen organisasi, ada prinsip prinsip sistem informasi, ada algoritma yang menjadi salah satu penyebab banyak mahasiswa takut akan mata kuliah ini, dan ada akhlak tasawuf. Saat tau ada mata kuliah akhlak tasawuf ya sebenarnya agak takut juga, karna juga pernah di aliyah membahas pembahasan tasawuf ini, tapi tidak jauh dipelajarinya. Dari teman teman saya mereka banyak mengeluh karna ada pelajaran akhlak tasawuf ini. Banyak diantara kita yang sebenarnya malas mempelajari ilmu ilmu agama seperti ini. Karna mereka berfikir pelajaran agama ini sangat membosankan, hanya ayat ayat dan pasti banyak ceramah ceramah dari dosen yang membuat

mereka enggan mempelajari mata kuliah ini. Tapi tanpa mereka sadari, Mempelajari tasawuf ini sangat banyak manfaat nya. kita bisa menjadi lebih dekat dengan Allah SWT. kita juga bisa mengintropeksi diri kita menjadi lebih baik lagi agar diri kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Saat perkuliahan dimulai, pertemuan pertama akhlak tasawuf dimulai dengan pengenalan dosen pengampu mata kuliah ini. Pak Dr. Ja’far MA nama dosennya. Kemudian penjelasan penjabaran peraturan peraturan pembelajaran yang harus di patuhi. Masalah peaturan baju yang dibuat bapak ini, saya lucu liat teme saya, banyak yang ngeluh karna gak boleh pake kaos, ya tapi memang benar peraturan bapak kalo gak boleh pakai kaos. Karna dari kampus juga ak memperbolehkan memakai kaos ke kampus. Mau dilanggar tapi itu peraturan yang harus ditepati. Kalo gak ditepati ya siap siap la gak dikasi masuk. Muka bapak pertama kali masuk killer kali. Terus sama peraturannya agak agak gimana awalnya liat perarturan pembelajarannya, tapi lama kelamaan bisa juga kok diikutin. Dilihat dari awal pertemuan sepertinya bapak ini agak agak killer gitu tapi rupanya apa yang kami perkirakan salah total. Rupanya pak Jafar ini orang nya agak ngelucu gitu, ya jadi agak berkurang dikit rasa takutnya. Belajar akhlak tasawuf ini hanya perlu banyak pemahaman menurut saya, dia banyak melibatkan ke dunia nyata atau banyak dilihat dari penerapan keluarnya. Mulai lah pembelajaran dimulai untuk pertama kalinya. Ya itu awalnya belum belajar normal, masih ya perkenalan gitu, setelah seminggu barulah pembelajaran berjalan dengan normal. Tugas tugas mulai menghantui. Mulai dari tugas pribadi hingga tugas kelompok. Kemuadian pada saat pas lagi pemilihan kelompok dan pembagian materi kelompok bapak gak datang, jadi kosma ambil kebijakan pembagian kelompok dilakukan dengan cabuat nomor. Dah selesai masalah pembagian kelompok serta materi nya. terus kan itu disuruh buat makalah nya. dan makalah nya itu harus pake referensi sebanyak 10 referensi dan itu harus dari buku, jurnal. Gak boleh dari blog. Denger referensi harus dari buku, hampir semua dari kami tekejut dan mengeluh. Karna kan biasanya kalo di tingkat aliyah dulu buat makalah itu tinggal copy paste dari internet dah langsung print. Ternyata beda jauh pembuatan makalah di aliyah sama di kuliah ini. Buat makalah di kuliah ini harus benar benar dari mana data itu didapatkan. Gaboleh data siluman terus juga jelas asalnya dari mana. Kalo di akhlak tasawuf ini disuru buat footnote nya. dari mana kutipan diambil disitu harus dibuat footnotenya. Jadi benar benar gak boleh nipu dalam pembuatan makalahnya. Untunglah ini tugas kelompok. Kalo aja ini tugas pribadi, haduhhh pak itu banyak kali referensinya 10. Dan kami disuru buat facebook untuk ngumpulkan tugas. Males kali rasanya buat facebook lagi. Karna uda lama gak pakai facebook lagi. Dan terpaksalah harus buat akun facebook lagi. Terus uda habis disuru buat facebook itu disuru lagi buat grup difacebook khusu satu kelas kami yang fungsinya untuk ngumpulkan tuga itu. Dan lebih apanya disuru juga buat akun di academia. Academia itu adalah salah satu situs untuk tempat para penulis dari

seluruh dunia menuangkan hasil tulisannya ke dala situs itu. Jadi seolah olah kita itu adalah penulis. Jadi setiap tugas itu harus di upload dulu ke academia baru link nya itu dikirim ke facebook itu. Ketika kelompok 1 presentase, itu serasa kek sidang. Duduk nya ditengah tengah dan posisi bangku setiap presentase itu later u. Jadi semua mata tertuju ke pemateri. Perasaan gemetaran, deg deg an itu bercampur adk jadi satu. Terus pas memaparkan hasil presentase itu gak boleh liat smartphone atau buku. Harus diluar kepala semua materi yang kita punya. ya makin gerogi la. Baca gak boleh. Ya jadi kita memang ke benar benar mempresentase kan materi kita. Gak kek di aliyah dulu yang masih bisa liat smartphone atau pun buku. Pas uda siap memaparkan materi, baru lah ada sesi tanya jawab. Teman teman yang lainnya pun nanyak. Ketita bertanya itu dapet satu satu orang satu pertanyaan. Dan pertanyaan itu bisa dijawab. Kalo gak bisa dijawab ya kita gadapat nilai. Pada saat presentase itu ya suasana di kelas itu kek benar benar suasana dabat kek mana. Saling beradu pedndapat. Jadi pemateri ya gimana ya, ya takut gerogi la. Harus pande ngomong juga. Harus pande memainkan kata kata kalo menjawab soal itu, karna bisa aja soal nya bertubi tubi dan yang bertanya harus benar benar paham dengan apa yang kita jelaskan tadi. Setelah selesai kelompok maju atau mempresentase kan materi kelompok nya, itu selalu dimintak resume dari hasil presentase kelompok yang tadi. Dari tugas resume itu diketik dan dikirim ke academia. Jadi ya tiap pertemuan itu pasti ada tiap kelompok yang presentase dan tiap minggu itu juga pasti ngeresume makalah kelompok itu. Ketika proses pembelajaran berjalan sekitaran 1 bulan lebih pembelajaran, mau diakan UTS. Dan kata bapak itu ujiannya itu lisan, lisan ya face to face, ya kami pun takut la ya karna face to face sama bapak langsung. Dikasi tau lah pembahasan apa aja yang masuk UTS nya. dan itu pun ujiannya itu datang satu ke ruangan bapak itu. Satu satu masuk. Dan pastinya itu pasti akan lama. Dan yang datang itu harus lima lima orag dan yang masuk satu satu. Kami kira kan itu aja ujiannya, rupanya ada lagi disuru meriview jurnal akhlak tasawuf. Yah disitu yang agak malas gitu. Karna baru disitu pertama kali disuru mereview jurnal. Karna pas di aliyah dulu gadak pake jurnal jurnal segala. Saya juga bingung nyari jurnal itu kek mana. Bentuk jurnal kek mana itu awalnya saya gatau. Jadi ya pas hari itu rame rame la nyari jurnal akhlak tasawuf nya sama temen. Untung la ada disediakan website untuk nyarik jural nya. kalo gak salah itu website nya di jural miqot gitu. Yauda jadi kami bongkar la isi jurnal miqot itu. Kami cari cari jurnal yang pas menurut kami untuk di review. Agak lama juga sih nyari jurnal nya aja. Dan alhasil dapet lah jurnal nnya. Ada sekitar 5 lembar jurnal nya itu. Setelah selesai cari jurnal mulai lah saya baca isi dari jurnal itu dipahami baru di cari inti dari jurnal itu. Setelah dari itu diketik hasil review jurnal nya. setela itu bar di uploa lagi ke acedemia dan link nya dikirim ke grup di facebook. Rasa nya itu capek kali ngerjakan jurnal itu. Rupanya kan itu yang review jurnal itu haya sebagai tugas aja. Capek banyak kali tugasnya. Hari demi hari kini

berganti dan kami pun belum juga siap siap untuk melaksanakan UTS. Jadi ini kami jalani hari kuliah seperti biasanya. Tapi banyak temen saya yang uda gak sabar mau ujian kan ceritanya. Jadi kosma nanyak sama dosennya. Kapan bisa ujian tengah semesternya, kapan waktu yang pas agar kami bisa ujian. Jadi pas hari itu kami disuruh datag ke kampus 2 di pancing. Di pengabdian masyarakat. Ya sebenarnya itu agak jauh sih daei kampus 1 sutomo ke kampus 2 pacing, tapi ya harus gimana lagi. Itu harus ditempuh karna mau ujian. Seusai kami sampai disana, memag cukup lama kami meunggu disana, gadak kabar dari bapak, jadi kami terlantar di kampus 2 pancing sana. Untung lah pas disana itu ada bazar gitu, jadi ya gak bosen disana. Ya kami maka disana, jajan jajan makanan ringan. Ada yang lihat lihat buku ada yang lihat lihat baju gamis masker dan lainnya. Ada jua yang liat festival. Ada yang nyanyi. Cukup lama juga kami disana nunggu bapak di pancing. Dan uda berapa lama gadak kepastian. Jad pas udah lama nunggu di pancig lama lama, rupanya kosma ngabarin, kalau bapak gak bisa dihari itu diarenakan ada kegiatan yang lain yang harus dikerakan. Kesel kali denger apa yang kosma bilang. Banyak yang marah marah karna itu sebenarnya. Ya jadinya kami semua ke kampus 2 itu gadak manfaatnya. Hanya menunggu lama terus ongkosnya kesana itu mahal. Uang jadinya habis. Alhasil kami balik ke kampus 1 sutomo lagi karna ada mata kuliah lain. Di hari lainnya bapak ini memberitahu ke kosma lagi kalo yang mau ujian tengah semester silahkan ke pancing lagi. Teman teman lainnya yang dengar pemberitahuan itu pada gak ada yang ngerespon karna takut nya kek kemaren lagi. Gak jadi lagi. Jadi kosma meyakinkan ke bapak itu kalo bapak itu memang bisa. Yasudah akhir nya kami ke pancing lagi untuk kedua kalinya. Saya dan temen agak dilama lama kan berangkat ke pancing karna kami takut gak jelas lagi. Ada sekitar 1 jam kami molor waktu. Tapi akhirnya saya dan teman saya ke pancing dengan mengguakan uber. Pas lagi dalam perjalannan, kosma ngabarin kalo bapak itu kembali gak bisa lagi di karenakan ada keperluan yang lainnya yang harus di kerjakan beliau. Arrrggghhhh spotan saya dan teman teman sangat kesal sangat sangat kesal. Karna pada saat itu saya dan teman sudah dalam perjalanan menuju ke pancing sana. Saya kesal karena setiap ada janji mau ujian itu selalu gak bisa. Jadi mahasiswa yang datang dari sutomo ke pancing itu kecewa. Datang dengan sia sia gak ada hasilnya. Ongkos juga mahal untuk ke pacing itu pak. Jadi kami makin kesel la untuk kedua kalinya di php in lagi. Rugi waktu uang energi sih sebenarnya. Udah gitu kan pas pertemuan dikelas juga bapak jarang datang dengan kondisi mahasiswa uda datang di dalam kelas. Bukan hanya satu dua kali. Jadi banyak yang kesel karna disiplin waktunya kurang. Kasian sebenarnya liat temen yang ruah jauh, datang ke kampus jauh jauh rupanya dapat kabar kalo hari ini gak masuk. Ya tapi itulah cobaannya. Tiga minggu sebelum pembelajaran selesai, kami dibagi kelompok untuk menyelesaikan tugas akhir yaitu mini riset. Tugas nya itu disuru wawancara dosen akhlak tasawuf. Tapi gak boleh dosen yang fakultas saintek. Harus dosen yang

difakultas lain. Misalnya di fakultas tarbiyah, usuludhin atau yang lainnya. Pokoknya kecuali dosen yang di saintek. Jadi kami sibuk menghubungin teman yang ada di fakultas lain, bertanya sama mereka apakah mereka ada mata kuliah akhlak tasawuf dan misalnya ada kami langsung minta nomor dosen itudan langsung kami hubungin untuk memberitahu beliau kapan bisa di wawancarai. Kemudian kami menemukan dosennya. Kami langsung mendatangi dosennya, danmelakukan wawancara. Dan setelah di wawancarai disuru buat laporan dan laporannya di upload ke academia. Disamping tugas ini diberikan, kami belum selesai ujian tengah smeester. Rata rata semua mata kuliah sudah siap semua UTS nya. jadi silih hari berganti dan ketika saat sudah mau libur kuliah karna hari tenang untuk mengikuti UAS. Kami pun belum juga UTS. Ditambah teman teman yang berasal dari luar daerah sudah banyak yang balik kampung, jadi pada bingung semua gimana ini UTS nya belum selesai, dan UAS uda didepan maa. Jadi bapak ini memeritahukan sama kami UTS dilaksanakan di pancing di pengabdian masyarakat yang pelaksanaan UTS nya ini seminggu sebelum UAS berlangsung. Kami pun kembali ngeluh. Karna kelas kelas lain uda pada siap siap UAS sedangkan kami masih memikirkan UTS. Alhasil pun pada saat itu juga kami datang ke pancing rame rame untuk melaksanakan ujian tengah semester secara lisan. 2. Kemukakanlah gagasan saudara tentang konsep al maqamat dan al ahwal dan penerapannya dalam rumpun ilmu saudara! Jawab: Tasawuf merupakan salah satu fenomena dalam Islam yang memusatkan perhatian nya pada pembersihan aspek rohani manusia yaitu jiwa raga hati manusia, yang selanjutnya dapat menimbulkan akhlak mulia bagi manusia itu sendiri. Melalui tasawuf ini seseorang dapat mengetahui tentang cara-cara melakukan pembersihan diri penyucian diri serta mengamalkan nya secara benar. Banyak pengertian tasawuf yang dirumuskan oleh para ulama ulama tasawuf, tetapi tidak mencakup pengertian tasawuf secara keseluruhan. Tasawuf sebagai perwujudan dari ihsan, yang berarti beribadah kepada Allah SWT seakan-akan melihat-Nya, apabila tidak mampu demikian, maka harus disadari bahwa Dia melihat diri kita, merupakan kualitas penghayatan seseorang terhadap agamanya. Dengan demikian tasawuf sebagaimana mistisisme pada umumnya, bertujuan membangun dorongan-dorongan yang terdalam pada diri manusia. Yaitu dorongan-dorongan untuk merealisasikan diri secara menyeluruh sebagai makhluk. Tasawuf mempunyai potensi yang besar karena mampu menawarkan pembebasan spiritual, mengajak manusia mengenal dirinya sendiri dan akhirnya mampu mengenal Tuhannya. Tasawuf pada intinya upaya melatih jiwa dengan berbagai aktifitas yang dapat membebaskan dirinya dari pengaruh kehidupan dunia, sehingga tercermin akhlak yang mulia dan dekat dengan Allah.Tasawuf adalah suatu sistem latihan dengan kesungguhan (riyadah-mujahadah) untuk membersihkan, mempertinggi dan

memperdalam kerohanian dalam rangka mendekatkan (taqarrub) kepada Allah SWT, sehingga dengan itu maka segala konsentrasi seseorang hanya tertuju kepadaNya. Untuk mencapai tujuan hubungan batin dan kedalaman rohaniah, jalan yang harus ditempuh oleh seorang sufi bukanlah jalan yang mudah, namun penuh dengan rintangan dan hambatan yang membutuhkan perjuangan keras. Mereka harus menempuh tahapan-tahapan spiritual yang dalam tradisi tasawuf dinamakan dengan istilah maqam atau stasion. maqamat berarti kedudukan hamba dalam pandangan Allah berdasarkan apa yang telah diusahakan, baik melalui riyadhah, ibadah, maupun mujahadah. Di samping itu, maqamat berarti jalan panjang atau fase-fase yang harus ditempuh oleh seorang sufi untuk berada sedekat mungkin dengan Allah. Maqam dilalui seorang hamba melalui usaha yang sungguh-sungguh dalam melakukan sejumlah kewajiban yang harus ditempuh dalam jangka waktu tertentu. Seorang hamba tidak akan mencapai maqam berikutnya sebelum menyempurnakan maqam sebelumnya.Untuk pindah dari satu stasion ke stasion berikutnya menghendaki usaha yang berat dan waktu yang tidak singkat. Ada banyak tahapan atau tingkatan untuk mencapai tingkat maqam yang paling tinggi. Tahapan pertama untuk mencapai maqam yang paling tinggi yaitu taubat. Taubat taubat merupakan suaru perasaan menyesal akan dosa dari perbuatan yang salah atau jahat dan berniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatan. Dalam rangka untuk mensucikan hati dan diri dari segala dosa yang pernah diperbuat, manusia diwajibkan untuk menyesali perbuatan yang telah dilakukan dan tidak akan mengulangi lagi. Tobat bisa berarti berbalik ke jalan yang benar. Tobat merupakan uangkapan penyesalan atas segala dosanya kepada manusia. Bagi orang awam, taubat dilakukan dengan membaca astagfirullah wa atubu ilaihi. Lalu berucap saya taubat dan berjanji tidak akan mengulangi nya lagi. Sedangkan bagi orang khawash taubat dilakukan dengan riyadhah dan mujahadah dalam rangka membuka hijab yang membatasi dirinya dengan Allah swt. Taubat ini dilakukan para sufi hingga mampu menggapai maqam yang lebih tinggi. Kemudian tahap kedua itu ada wara. Warak diartikan dengan makna berhati hati. Atau bisa bermakna patuh dan taat kepada allah. Para sufi memaknai warak sebagai adalah meninggalkan segala sesuatu yang tidak jelas hukumnya, baik yang menyangkut makanan, pakaian, maupun persoalan lainnya. Tahapan selanjutnya yaitu ada tahapan zuhud. Zuhud yang berati perihal meninggalkan keduniawian , pertapaan. Seorang sufi yang sudah mencapai tingkat zuhud ini sangat menutup diri dari dunia luar. Mereka mengasingkan diri dari dunia luar. Sufi yang mencapai tingkat zuhud ini dia memfokuskan dirinya untuk ibadah terus terusan. Tahapan selanjutnya yang dilalui seoramg untuk mencapai tingkat maqam tertinggi yaitu kefakiran. Kefakiran yaitu miskin. Bisa diartikan sebagai kemiskinan. Fakir itu merasa serba kekurangan. Sedangkan dalam pandangan sufi fakir adalah tidak meminta lebih dari apa yang telah ada pada diri kita. Tidak

meminta rezeki kecuali hanya untuk menjalankan kewajiban-kewajiban. Tidak meminta sungguhpun tak ada pada diri kita, kalau diberi diterima. Tidak meminta tetapi tidak menolak. Di antara para sufi, ada yang memberikan pemaknaan faqr secara ekstrim dan ada pula yang bersifat moderat. Pemaknaan faqr yang ekstrim antara lain dikemukakan oleh Yahya bin Mu’adh yang menyatakan bahwa kefakiran adalah bahwa seseorang tidak butuh lagi selain Allah, dan tanda kefakiran adalah tidak adanya harta benda. Apabila seorang sufi sudah mencapai tingkat fakir, sudah pasti lah iya lanjut ke tingkat maqam yaitu sabar. sabar artinya menjauhkan diri hari hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Allah, tetapi tenang ketika mendapatkan cobaan dan menampakkan sikap cukup walaupun sebenarnya berada dalam kefakiran dalam bidang ekonomi. Para sufi selalu menahan segala cobaan yang dialaminya. Mereka tidak lekas marah dan tidak lekas putus asa pula. Para sufi selalu tabah, tenang dan tidak tegesa gesa dalam menghadapi cobaan. Di kalangan para sufi sabar diartikan sabar dalam menjalankan perintah-perintah Allah, dalam menjauhi segala larangan-Nya dan dalam menerima segala percobaan-percobaan yang ditimpakan-Nya pada diri kita. Sabar dalam menunggu datangnya pertolongan Tuhan. Sabar dalam menjalani cobaan dan tidak menunggu-nunggu datangnya pertolongan. Kemudian setelah para sufi melewati maqam sabar, lanjut ke tingkat maqam lainnya yaitu tawakal. Tawakkal pada dasarnya adalah merupakan konsekuensi logis dari maqam shabr. Oleh karenanya, maka seseorang yang mencapai derajat shabr dengan sendirinya adalah seorang yang mencapai derajar tawakkal. Tawakal merupakan gambaran keteguhan hati dalam menggantungkan diri kepada Allah. Tawakal berpasrah diri kepada allah.pasrah akan kehendak allah. Para sufi percaya dengan sepenuh hati kepada allah. Akan tetapi bagi kaum sufi pengertian tawakal itu tidak cukup kalau hanya sekedar menyerahkan diri seperti itu. Sebagaimana biasanya, dalam mengartikan ajaran agama, mereka bersikap lebh jauh dan mendalam. Mereka mempunyai citra tersendiri. Ini berarti bahwa dalam segala hal baik sikap maupun perbutan harus diterima dengan tulus.adapun yang terjadi diluar pinta dan usaha, tetapi semuanya itu datangnya dari Allah. Setelah maqam tawakal, dilanjutkan dengan maqam mahabbah. Mahabbah pada tingkatan selanjutnya dapat diartikan suatu usaha sungguh-sungguh dari seseorang untuk mencapai tingkat rohaniah tertinggi dengan terwujudnya kecintaan yang mendalam kepada Allah. Setelah itu lanjut ketingkat maqam selanjutnya yaitu rida. Ridla adalah buah dari tawakkal. Di mana jika seorang sufi telah benar-benar melaksanakan tawakkal maka dengan sendirinya ia akan sampai pada maqam ridla. Sebagian ulama berpendapat bahwa ridla adalah termasuk ahwal bukan maqamat. Namun ia adalah karunia yang diberikan oleh Allah sebagai buah dari tawakkal. bahwa ridla adalah kondisi kejiwaan atau sikap mental yang senantiasa menerima dengan

lapang dada atas segala karunia yang diberikan atau bala yang ditimpakan kepadanya. Ia akan senantiasa merasa senang dalam setiap situasi yang meliputinya. Al ahwal diartikan sebagai keadaa...


Similar Free PDFs