WOC MENINGOENCEPHALOCELE DOCX

Title WOC MENINGOENCEPHALOCELE
Pages 4
File Size 175.8 KB
File Type DOCX
Total Downloads 96
Total Views 186

Summary

Definisi: Meningoensefalokel adalah kelainan kongenital Manifestasi Klinis:. akibat defek tuba neuralis. Hal ini dimulai pada masa Gejala klinis sangat bervariasi tergantung malformasi serebral yang embrio pada minggu ke III sampai dengan minggu ke IV; terjadi, termasuk hidrosefalus dan banyaknya ja...


Description

Manifestasi Klinis:. Gejala klinis sangat bervariasi tergantung malformasi serebral yang terjadi, termasuk hidrosefalus dan banyaknya jaringan otak yang mengalami displasia dan masuk ke dalam kantung meningoensefalokel. Gejala pada umumnya berupa penonjolan seperti kantung di punggung tengah sampai bawah pada bayi baru lahir. Kelumpuhan/kelemahan pada pinggul, tungkai atau kaki, penurunan sensasi, inkontinesia urin dan inkontinensia tinja. Korda spinalis yang tekena rentan terhadap infeksi (meningitis). Gejala-gejala sehubungan dengan malformasi otak adalah mental retardasi, ataxia spastik, kejang, buta dan gangguan gerakan bola mata. Ensefalokel frontoethmoidal muncul dengan massa di wajah sedangkan Ensefalokel basal tidak tampak dari luar. Ensefalokel nasofrontal muncul di pangkal hidung di atas tulang hidung. Ensefalokel nasoethmoidal terletak di bawah tulang hidung dan naso-orbital ensefalokel menyebabkan, hipertelorisme, proptosis, dan mendesak bola mata. Definisi: Meningoensefalokel adalah kelainan kongenital akibat defek tuba neuralis. Hal ini dimulai pada masa embrio pada minggu ke III sampai dengan minggu ke IV; tidak menutupnya tuba neuralis pada ujung kranial dapat menimbulkan herniasi jaringan saraf pusat (Tsementzis, 2000; Ropper, et al, 2005, Sjamsuhidayat, 2005). Etiologi: Meningoensefalokel disebabkan oleh kegagalan penutupan tabung saraf selama perkembangan janin. Kegagalan penutupan tabung saraf ini disebabkan oleh gangguan pembentukan tulang kranium saat dalam uterus seperti kurangnya asupan asam folat selama kehamilan, adanya infeksi pada saat kehamilan terutama infeksi TORCH, mutasi gen (terpapar bahan radiologi), obat – obatan yang mengandung bahan yang terotegenik. MENINGO ENCEPHALOCELE Pemeriksaan Penunjang: 1. Pemeriksaan RADIOLOGIS 2. Ultrasonografi 3. CT-Scan 4. Foto Polos Tengkorak 5. Ventrikulografi Dan Angiografi Serebral 6. MRI Kranial Klasifikasi: a. Ensefalomeningokel oksipital b. Ensefalomeningokel lengkung tengkorak c. Ensefalomeningokel fronto-ethmoidal d. Ensefalomeningokel basal e. Kranioskhisis Penatalaksanaan: a. Pra Bedah Segera setelah lahir daerah lesi harus dikenakan kasa steril yang direndam salin yang ditutupi plastik, atau lesi yang terpapar harus ditutupi kasa steril yang tidak melekat untuk mencegah jaringan saraf yang terpapar menjadi kering. Perawatan pra bedah neonatus rutin dengan penekanan khusus pada saat mempertahankan suhu tubuh yang dapat menurun dengan cepat. b. Pasca bedah Pemberian makan per oral dapat diberikan 4 jam setelah pembedahan. Jika terdapat drain hisap, maka harus diperiksa setiap jam untuk menjamin tidak adanya tekukan pada saluran dan terjaganya tekanan negatif serta wadah. Lingkar kepala diukur dan dibuat grafik sekali atau dua kali seminggu. Penatalaksanaan: 1. Pembedahan Tujuannya : menutup defek (watertight dural closure), eksisi massa otak yang herniasi serta memelihara fungsi otak. 2. Terapi fisik dilakukan agar pergerakan sendi tetap terjaga dan untuk memperkuat fungsi otot. WEB OF CAUTION MENINGOENCEPHALOCELE...


Similar Free PDFs