WOC SC IBS - jjuj PDF

Title WOC SC IBS - jjuj
Author Anonymous User
Course dasar riset keperawatan
Institution Universitas Diponegoro
Pages 1
File Size 240.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 8
Total Views 486

Summary

NI LUH NONI ANDAYANI - P1337420921141 - PROFESINERSDAFTAR PUSTAKACarpenito. 2015. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan, Diagnosa keperawatan dan masalah kolaboratif. Jakarta: EGC Pardede, D. K. B. 2020. Tinjauan atas Enhance Recovery After Surgery (ERAS). Cermin Dunia Kedokteran, 47 (5), 333...


Description

NI LUH NONI ANDAYANI - P1337420921141 - PROFESI NERS

Ansietas berhubungan dengan krisis situasional ditandai dengan merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi (D.0080 SDKI hal 180)

DEFINISI

SIKI : Observasi: - Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (misal: kondisi, waktu, stresor). - Identifikasi kemampuan mengambil keputusan. - Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal). - Teraupetik: - Motivasi mengidentifikasi situassi yang memicu kecemasan. Edukasi: - Jelaskan prosedur serta sensasi yang mungkin dialami. - Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan dan prognosis. - Latih tekhnik relaksasi Kolaborasi:  Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu.

Sectio caesaria dengan Sectio Caesaria (SC) adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat diatas 500 gram, melalui sayatan pada dinding uterus yang masih utuh (Prawirohardjo, 2016).

ETIOLOGI 1. CPD ( Chepalo Pelvik Disproportion ) 2. PEB (PreEklamsi Berat) 3. KPD (Ketuban Pecah Dini) 4. Bayi Kembar 5. Faktor Hambatan Jalan Lahir Risiko

MANIFESTASI KLINIS 1. Kehilangan darah selama prosedur 600-800cc 2. Terpasang kateter 3. Abdomen lunak, tidak ada distensi 4. Tidak ada bising usus 5. Ketidakmampuan menghadapi situasi baru 6. Balutan abdomen tampak sedikit noda 7. Aliran lochea sedang dan bebas bekuan, berlebihan dan banyak

PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Elektroensefalogram ( EEG ) Untuk membantu menetapkan jenis dan fokus dari kejang 2. USG 3. Pemindaian CT Untuk mendeteksi perbedaan kerapatan jaringan. 4. Magneti resonance imaging (MRI) Menghasilkan bayangan dengan menggunakan lapangan magnetik dan gelombang radio, berguna untuk memperlihatkan daerah – daerah otak yang tidak jelas terliht bila menggunakan pemindaian CT. 5. Pemindaian positron emission tomography ( PET ) Untuk mengevaluasi kejang yang membandel dan membantu menetapkan lokasi lesi, perubahan metabolik atau aliran darah di otak. 6. Uji laboratorium a. Fungsi lumbal : menganalisis cairan serebrovaskuler b. Hitung darah lengkap : mengevaluasi trombosit dan hematokrit c. Panel elektrolit d. Skrining toksik dari serum dan urin e. AGD

PENATALAKSANAAN 1. Perawatan awal 2. Diet 3. Mobilisasi 4. Fungsi gastrointestinal 5. Perawatan fungsi kandung kemih 6. Pembalutan dan perawatan luka 7. Jika masih terdapat perdarahan a. Lakukan masase uterus b. Beri oksitosin 10 unit dalam 500 ml cairan I.V. (garam fisiologik atau RL) 60 tetes/menit, ergometrin 0,2 mg I.M. dan prostaglandin 8. Jika terdapat tanda infeksi, berikan antibiotika kombinasi sampai pasien bebas demam selama 48 jam a. Ampisilin 2 g I.V. setiap 6 jam b. Ditambah gentamisin 5 mg/kg berat badan I.V. setiap 8 jam c. Ditambah metronidazol 500 mg I.V. setiap 8 jam 9. Analgesik dan obat untuk memperlancar kerja saluran pencernaan a. Pemberian analgesia sesudah bedah sangat penting b. Supositoria = ketopropen sup 2x/ 24 jam c. Oral = tramadol tiap 6 jam atau paracetamol d. Injeksi = penitidine 90-75mg diberikan setiap 6 jam bila perlu 10. Obat-obatanlain

DAFTAR PUSTAKA Carpenito. 2015. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan, Diagnosa keperawatan dan masalah kolaboratif. Jakarta: EGC Pardede, D. K. B. 2020. Tinjauan atas Enhance Recovery After Surgery (ERAS). Cermin Dunia Kedokteran, 47 (5), 333-339 Mansjoer, A. 2016. Asuhan Keperawatn Maternitas. Jakarta : Salemba Medika Manuaba, Ida Bagus Gede. 2014. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana, Jakarta : EGC Muchtar. 2016. Obstetri patologi, Cetakan I. Jakarta : EGC Saifuddin, AB. 2015. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal . Jakarta : penerbit yayasan bina pustaka sarwonoprawirohardjo Sarwono Prawiroharjo. 2016. Ilmu Kebidanan, Edisi 4 Cetakan II. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

perdarahan berhubungan dengan dengan tindakan pembedahan (D.0012 SDKI hal 42 ) SLKI : Pecegahan pendarahan (I.02067 SIKI hal 283) Observasi: - Monitor tanda dan gejala perdarahan - Monitor nilai hematokrit/hemoglobin sebelum dan setelah kehilangan darah - Monitor tanda-tanda vital - Monitor koagulasi Terapeutik: - Pertahankan bed rest selama perdarahan - Batasi tindakan invasive Kolaborasi: - Kolaborasi pemberian obat pengontrol darah jika perlu - Kolaborasi pemberian produk darah jika perlu

Resiko jatuh berhubungan dengan kondisi pasca operasi SDKI: (D.0143 SDKI hal 306) SIKI: Pencegahan Jatuh (I. 14540 SIKI hal 279) Observasi: - Identifikasi faktor resiko jatuh (penurunan tingkat kesadaran, defisit kognitif, dll) - Hitung resiko jatuh dengan menggunakan skala (fal morse scale) - Monitor kemampuan berpindah Terapeutik - Pastikan roda tempat tidur harus dalam keadaan terkunci - Pasang handrall pada pasien - Tempatkan pasien beresiko tinggi jatuh dekat dengan nurse station Edukasi: - Anjurkan meanggil perawat apabila membutuhkan bantuan untuk berpindah...


Similar Free PDFs