1 Manual-Kapasitas-Jalan-Indonesia MKJI (1) PDF

Title 1 Manual-Kapasitas-Jalan-Indonesia MKJI (1)
Author Rusqi Bucki
Pages 564
File Size 12.4 MB
File Type PDF
Total Downloads 171
Total Views 426

Summary

H I GH WAY CAPACI T Y M AN U AL PROJ ECT (H CM ) S WE ROAD Subsidiary to Swedish National Road Administration Directorate General Bina Marga PT. BINA KARYA PERSERO Architect & Consulting Engineers Directorate of Urban Road Development (Binkot) 3850\BM70225 25 February 1997/KLB Directorate Genera...


Description

H I GH WAY CAPACI T Y M AN U AL PROJ ECT (H CM ) S WE ROAD Subsidiary to Swedish National Road Administration

PT. BINA KARYA PERSERO

Directorate General Bina Marga Directorate of Urban Road Development (Binkot)

Architect & Consulting Engineers

3850\BM70225 25 February 1997/KLB Directorate General of Highways Directorate of Urban Road Development Jalan Patal Senayan Selatan No. 1 Simprug Jakarta Selatan Attn.: Ir. Bernaldy, CES Project Manager Dear Ir. Bernaldy, Re.

HIGHWAY CAPACITY MANUAL - PHASE 3 Loan No. HSIP II 3712-IND Contract No. 41/CTR/B/LN/1994 Dated 29 December 1994 Addendum No. 1 Dated 18 December 1996

FINAL REPORT: INDONESIAN HIGHWAY CAPACITY MANUAL AND SOFTWARE (KAJI) The Letter of Intent requesting the Consultant to mobilise for the execution of the consulting services for the third phase of the HCM project was obtained 10 October 1994. The project started 17 October, and the Contract for the services was signed 29 December 1994. The Consultant presented an Inception Report 19 December 1994, outlining the methodology and work plan for the execution of the project. According to this plan the project is divided in two parts and five tasks including a total of 13 work packages. The contract also required Monthly Progress Reports, the 10th and last of which was delivered on 2 September 1996. A Draft Final Report comprised by the Indonesian Highway Capacity Manual (IHCM) and its supporting software (KAJI) was delivered 14 October 1996, and was approved by the Steering Committee at its meeting on 19 December 1996 without amendment. It is now my pleasure to submit the Final Indonesian Highway Capacity Manual and the KAJI software as parts of the Final Report for IHCM-3 Yours sincerely, SWEROAD

Karl-L. Bang . (Authorised repr.) Visiting address : JI. Raya Timur No. 264 Bandung 40294, Indonesia

+ fax 022 - 7803543, 7802112 (Hunting)

Mail address

E-mail : [email protected]

: P.O. Box 27 Ujung Berung 40600, Indonesia

1-1

3860\FOREWORD 25 February 1997/KLB

KATA PENGANTAR

Penelitian di STJR S2 ITB di Bandung pada tahun 80-an menunjukkan penggunaan manual kapasitas negara barat memberikan hasil yang tidak sesuai karena komposisi lalu-lintas dan perilaku pengemudi di Indonesia yang berbeda. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) diharapkan dapat mengatasi masalah ini. Tujuan dari proyek (MKJI pertama, loan IBRD-HSL No. 3133-IND, No. Kontrak 45/CTR/B/LN/1990, 6 Des. 1990) adalah untuk mengembangkan Manual Kapasitas Jalan di Indonesia pada daerah perkotaan dan semi-perkotaan. Laporan terakhir termasuk MKJI telah dikirimkan pada bulan Januari 1993, dan telah didistribusikan oleh Bina Marga sebagai standar interim. Proyek MKJI kedua di mulai Januari 1993 (Loan IBRD-HSL No. 3133-IND, No. Kontrak 12/CTR/B/LN/1993, 2 Maret 1993; Addendum 1, 22 November 1993). Tujuan dari proyek MKJI-2 adalah untuk membuat Manual Kapasitas Jalan Luar Kota, yang telah dikirimkan pada tanggal 31 Agustus 1994 dalam bentuk yang sesuai untuk penggabungan dengan Manual Jalan Perkotaan dari MKJI-1. Fase ketiga proyek MKJI (Loan IBRD No. HSIP II 3712 - IND, No. Kontrak 41/CTRB/LN/1994, 29 Desember 1994) dimulai 17 Oktober 1994 dengan tujuan untuk menghasilkan perangkat lunak cara perhitungan manual kapasitas dan panduan rekayasa lalulintas. MKJI-3 juga meliputi diseminasi manual dan perangkat lunaknya ke seluruh Indonesia. Lingkup MKJI-3 diperluas dengan Addendum-1 (tanggal 18 Desember 1996) untuk meliputi penelitian pendahuluan metoda analisa kapasitas jaringan jalan, dan masa pelaksanaan proyek sampai dengan 28 Februari 1997. Ir. Bernaldy (Dit. Binkot) adalah Proyek Manajer dan Ir. Palgunadi (Dit. Binkot) adalah Proyek Officer untuk MKJI-3. Proyek disupervisi oleh'Steering Committee' yand dipimpin oleh Ir. Anas Aly, Direktur Bintek, dan keikutsertaan ahli dari Dit. Bipran, Dit. Binkot, Dit. Bintek, Puslitbang Jalan, Dit. Jen. Perhubungan Darat, Dit. Lantas Polri dan ITB S2 STJR. Swedish National Road Consulting AB (SWEROAD) adalah Konsultan Utama dengan Dr. Karl-L. Bang sebagai Team Leader; dan P.T. Bina Karya Persero adalah Konsultan Lokal dengan pimpinan T. Mucharom Natapradja, BRE sebagai Team Leader. Ir. Bambang Hariyanto dari Dit. Bipran sebagai counterpart penuh, Ir. Didik dan Ir. Syamsu dari Puslitbang Jalan sebagai counterpart paruh waktu, dan counterpart lainnya telah bertugas sebagai pengajar dalam diseminasi manual. Sejumlah besar instansi pemerintah lainnya diseluruh Indonesia telah memberikan bantuan kepada proyek, demikian juga personel dari universitas dan konsultan. Manual Kapastas Jalan Indonesia ini merekam hasil akhir dari fase-fase dalam proyek MKJI, yang meliputi bab-bab yang mencakup metoda perhitungan untuk jalan jalan perkotaan dan juga jalan luar kota. Lebih lanjut, manual petunjuk untuk perangkat lunak KAJI (Kapasitas Jalan Indonesia) yang menggunakan metoda ini juga disertakan; juga disket Kaji versi 1.1. MKJI dan manual perangkat lunak KAJI dalam bahasa Indonesia, juga telah dikirimkan secara tersendiri.

MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIA DAFTAR ISI

BAB 1

PENDAHULUAN

BAB 2

SIMPANG BERSINYAL

BAB 3

SIMPANG TAK BERSINYAL

BAB 4

BAGIAN JALINAN

BAB 5

JALAN PERKOTAAN

BAB 6

JALAN LUAR KOTA

BAB 7

JALAN BEBAS HAMBATAN

MANUAL PROGRAM KAJI

1-3

REPUBLIK INDONESIA DIREKCTORAT JENDERAL BINA MARGA DIREKTORAT BINA JALAN KOTA (BINKOT)

MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIAN (MKJI) Februari 1997

SWEROAD BEKERJA SAMA DENGAN

P.T BINA KARYA (PERSERO)

MKJI: PENDAHULUAN

3860\CHAP1\R-1. WPD 3Oktober1996/HA/BH

BAB 1

PE NDAHULUAN 1.

LATAR BELAKANG ………………………………………………….

1-2

2.

LINGKUP DAN TUJUAN …………………………………………….

1-4

3.

STRUKTUR DAN ORGANISASI MANUAL ………………………

1-6

4.

DEFINISI UMUM DAN ISTILAH ……………………………………

1 - 10

5.

PANDUAN PENGGUNAAN …………………….…………………….

1 - 10

UMUM …………………….…………………….…………………….. PANDUAN REKAYASA LALU-LINTAS …………………………… ANALISA RINCI KAPASITAS ………………………………………. PENGGUNAAN PROGRAM KAJI (Kapasitas Jalan Indonesia)

1 - 10 1 - 10 1 - 14 1 - 14

KEPUSTAKAAN UMUM ……………………………………………..

1 - 16

Lampiran 1:1 Formulir usulan perbaikan manual dan programnya ………………………...

1 - 18

5.1 5.2 5.3 5.4 6.

1-1

MK JI: PE NDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG Meningkatnya kemacetan pada jalan perkotaan maupun jalan luar kota yang diakibatkan bertambahnya kepemilikan kendaraan, terbatasnya sumberdaya untuk pembangunan jalan raya, dan belum optimalnya pengoperasian fasilitas lalu lintas yang ada, merupakan persoalan utama di banyak negara. Telah diakui bahwa usaha benar diperlukan bagi penambahan kapasitas, dimana akan diperlukan metode efektif untuk perancangan dan perencanaan agar didapat nilai terbaik bagi suatu pembiayaan dengan mempertimbangkan biaya langsung maupun keselamatan dan dampak lingkungan. Manual Kapasitas jalan dengan metode perhitungan perilaku lalu lintas yang benar, yang merupakan fungsi dari rencana jalan dan kebutuhan lalu lintas, diperlukan untuk maksud diatas, juga untuk perancangan lalu-lintas umum. Pengetahuan dasar tentang karakteristik lalu lintas yang terdapat dalam manual tersebut, juga merupakan masukan yang penting bagi model manajemen tepat biaya hagi pembinaan jaringan jalan peramalan lalu lintas dan distribusi perjalanan dengan keterbatasan kapasitas. Karena itu pembina Jalan Raya di negara-negara maju menyediakan biaya besar untuk menerbitkan manual dan pedoman yang sesuai dengan kondisi mereka. Kapasitas dan hubungan kecepatan-arus yang digunakan untuk perancangan, perencanaan dan operasional jalan raya di Indonesia terutama berdasarkan pada manual dari Eropah dan USA. Penelitian yang dilaksanakan di Institut Teknologi Bandung (ITB S2 STJR) pada tahun delapan puluhan sering menunjukkan bahwa penggungan manual barat sering menimbulkan hasil yang tidak sesuai oleh karena komposisi lalu lintas, perilaku pengemudi dan perkembangan samping jalan di Indonesia yang sangat berbeda. Proyek Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) oleh karena itu dilaksanakan pada tahun 1991 sampai dengan 1996 untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian dibalik penerbitan Manual ini telah meneliti dan membuat model perilaku pengemudi dan karakteristik dasar lalu lintas jalan raya berdasarkan pada pengumpulan data lapangan secara menyeluruh dan analisa kinerja lalu lintas sebagai fungsi kondisi jalan dan interaksi antar elemen lalu lintas. Pengumpulan data fasilitas lalu lintas perkotaan dilaksanakan antara bulan Mei dan Desember 1991, dan data jalan luar kota antara bulan April dan November 1993. Survei tambahan dilaksanakan pada tahun 1994 dan 1995 untuk memeriksa kebenaran aspek tertentu dari perilaku lalu lintas dan model kapasitas yang tclah dikembangkan. Tabel 1:1 menunjukkan lokasi-lokasi pengumpulan data diperkotaan tentang berbagai jenis fasilitas jalan dan kota. Sebanyak 147 lokasi di 16 kota diseluruh Indonesia disurvei seperti yang tercantum dalam tabel tersebut. Pada setiap lokasi diperoleh rekaman video yang menerus dari semua gerakan lalu lintas pada suatu fasilitas jalan dari pagi sampai sore, untuk selanjutnya diolah serta dianalisa dilaboratorium proyek HCM di Bandung. Tabel 1:2 menunjukkan sejumlah lokasi pengumpulan data jalan luar kota dan jalan bebas hambatan. Sebanyak 128 lokasi disurvei masins masing selama sehari penuh. Pada setiap lokasi, waktu perjalanan, kecepatan, tipe kendaraan, arah perjalanan dan waktu antara dikumpulkan untuk analisa lebih lanjut. Kedua survei diperkotaan dan diluar kota meliputi pencatatan rinci yang menerus dari sernua kejadian di samping jalan (disebut hambatan samping) yang mungkin menyebabkan pengurangan kapasitas dan kecepatan. Jumlah lokasi yang disurvei dalarn proyek IHCM adalah 275, yang membuat manual benar-benar empiris bila dibandingkan dengan manual kapasitas yang ada sekarang dari banyak negara lain.

1-2

MK JI: PE NDAHULUAN

Kota

Jumlah lokasi yang disurvei Simpang bersinyal

Simpang tak bersinyal

Bandung

Bagian Jalinan

Jalan Perkotaan

Jumlah

20

9

5

Jakarta

8

6

12

Cianjur

1

0

0

0

Sukabumi

1

2

0

1

Tasikmalaya

1

1

0

0

Yogyaka rta

2

1

0

1

Semarang

2

0

3

0

Surabaya

2

3

3

2

Malang

3

0

0

0

Denpasar

2

2

0

1

5

Kupang

2

1

0

0

3

Ujung Pandang

2

2

2

2

Ambon

0

3

0

1

Palembang

2

1

0

1

Medan

2

2

2

2

Pontianak

2

0

0

1

52

33

27

35

Total

Tabel 1:1

17

51 32 1 4 2 4 5 10 3

4 4 8 3 147

Pengumpulan data lapangan tentang fasilitas lalu-lintas dikawasan perkotaan

Jumlah Lokasi yang disurvei per tipe jalan Propinsi

Jawa Barat

Dua-lajur dua-arah tak terbagi (2/2 UD)

Empat-lajur dua-arah tak terbagi (4/2 UD)

Empat-lajur dua-arah terbagi (4/2 D)

Jalan bebas hambatan (jalan tol)

Jumlah

61

1

-

8

70

Jawa Tengah

8

2

4

2

16

Jawa Timur

7

1

-

-

8

Bali

2

-

-

-

2

11

1

-

-

12

Lampung

5

-

-

-

5

Sumatera Selatan

6

-

-

-

6

6

3

-

-

9

106

8

4

10

128

Sulawesi Selatan

Sumatera Utara Total

Tabel 1:2 Pengumpulan data lapangan untuk jalan luar kota dan jalan bebas hambatan.

1-3

MK JI: PE NDAHULUAN

2. LINGKUP DAN TUJUAN Manual Kapasitas Jalan Indonesia memuat fasilitas jalan perkotaan dan semi perkotaan dan juga jalan luar kota dan jalan bebas hambatan. Manual ini menggantikan manual sementara untuk fasilitas lalu-lintas perkotaan (Januari 1993) dan jalan luar kota (Agustus 1994) yang telah diterbitkan lebih dahulu dalam proyek MKJI. Tipe fasilitas yang tercakup, dan ukuran penampilan lalu-lintas (perilaku lalu-lintas) selanjutnya disebut perilaku lalu-lintas atau kualitas lalu-lintas, yang dapat dihitung dengan menggunakan manual terangkum pada Tabel 2:1 dibawah. JENIS FASILITAS BAB PENAMPILAN (PERILAKU) LALU-LINTAS YANG LALU-LINTAS TERCAKUP DALAM MANUAL Simpang bersinyal 2 Waktu sinyal Kapasitas Rasio Kendaraan Terhenti Panjang Antrian Tundaan rata-rata Simpang tak bersinyal 3 Kapasitas Tundaan rata-rata Peluang Antrian Bagian Jalinan 4 Kapasitas Kecepatan di bagian Jalinan Waktu tempuh Jalan Perkotaan 5 Kapasitas Kecepatan arus bebas setiap tipe kendaraan Kecepatan pada arus lapangan Jalan Luar Kota 6 Kapasitas Kecepatan arus bebas setiap tipe kendaraan Kecepatan pada arus lapangan Kecepatan pada kelandaian khusus (mendaki-menurun) Hanya untuk jalan 2/2-UD: Derajat Iringan Jalan Bebas Hambatan 7 Kapasitas Kecepatan arus bebas setiap tipe kendaraan Kecepatan pada arus lapangan Kecepatan pada kelandaian khusus (mendaki-menurun) Hanya untuk jalan 2/2-UD: Derajat Iringan Tabel 2:1

Fasilitas-fasilitas lalu-lintas beserta ukuran perilakunya (kualitasnya) yang tercakup dalam Manual

Manual memuat juga pedoman teknik lalu-lintas (panduan rekayasa lalu-lintas) yang menyarankan pengguna sehubungan dengan pemilihan tipe fasilitas dan rencana sebelum memulai prosedur perhitungan rinci untuk menentukan perilaku lalu-lintasnya. Manual ini dapat digunakan juga untuk menganalisa rute atau jaringan jalan pada suatu kawasan perkotaan yaitu dengan penerapan berurutan dari bab yang sesuai tipe fasilitas lalulintasnya. Kemudian waktu tempuh total dapat diperoleh sebagai jumlah waktu tempuh dan tundaan pada setiap ruas jalan dan titik simpul sepanjang rute yang dipelajari.

1-4

MK JI: PE NDAHULUAN

3. STRUKTUR DAN ORGANISASI MANUAL Bab 1 (bab ini) memuat latar belakang, ruang lingkup, definisi umum / istilah, pedoman penggunaan, dan rujukan kepustakaan umum. Bab 2 sampai bab 7 mencakup berbagai jenis fasilitas lalu lintas seperti yang diuraikan dalam tabel 2:1 di atas. Masing-masing bab mempunyai struktur dan organisasi yang serupa tetapi dengan berbagai variasi: x

Lingkup dan tujuan.

x

Karakteristik dari fasilitas lalu lintas yang dipelajari.

x

Istilah dan definisi khusus.

x

Panduan rekayasa lalu-lintas

x

Metodologi umum perhitungan

x

Prosedur analisa operasional dan perencanaan (design).

x

Prosedur perancangan (planning)

x

Contoh perhitungan/persoalan dengan berbagai macam penggunaan .

x

Kepustakaan khusus.

x

Formulir perhitungan.

1-5

MK JI: PE NDAHULUAN

4. DEFINISI UMUM DAN ISTILAH Notasi, istilah dan definisi dari kondisi dan karakteristik yang bersifat umum diberikan dibawah. Definisi yang lebih khusus diuraikan pada Bab 2 sampai dengan 7 untuk masing-masing fasilitas lalu lintas.

KARAKTERISTIK LALU LINTAS

Arus Lalu Lintas UNSUR LALU LINTAS

Benda atau pejalan kaki sebagai bagian dari lalu lintas.

kend

KENDARAAN

Unsur lalu lintas diatas roda.

LV

KENDARAAN RINGAN

Kendaraan bermotor ber as dua dengan 4 roda dan dengan jarak as 2,0-3,0 m (meliputi: mobil penumpang, oplet, mikrobis, pick-up dan truk kecil sesuai sistim klasifikasi Bina Marga).

HV

KENDARAAN BERAT

Kendaraan bermotor dengan lebih dari 4 roda (meliputi bis, truk 2 as, truk 3 as dan truk kombinasi sesuai sistim klasifikasi Bina Marga). Catatan: Lihat Bab 2-5 dan 6-7 untuk definisi khusus dari tipe kendaraan lainnya yang digunakan pada metode perhitungan jalan perkotaan dan luar kota.

MC

SEPEDA MOTOR

Kendaraan bermotor dengan 2 atau 3 roda (meliputi sepeda motor dan kendaraan roda 3 sesuai sistim klasifikasi Bina Marga).

UM

KENDARAAN TAK BERMOTOR

Kendaraan dengan roda yang digerakkan oleh orang atau hewan ( meliputi : sepeda, becak, kereta kuda, dan kereta dorong sesuai sistim klasitikasi Bina Marga). Catatan: Dalam manual ini kendaraan tak bermotor tidak dianggap sebagai bagian dari arus lalu lintas tetapi sebagai unsur hambatan samping.

emp

EKIVALENSI MOBIL PENUMPANG

Faktor konversi berbagai jenis kendaraan dibandingkan dengan mobil penumpang atau kend. ringan lainnya sehubungan dengan dampaknya pada perilaku lalulintas (untuk mobil penumpang dan kendaraan ringan lainnya, emp = 1.0).

smp

SATUAN MOBIL PENUMPANG

Satuan arus lalu lintas, dimana arus dari berbagai tipe kendaraan telah diubah menjadi kendaraan ringan (termasuk mobil penumpang) dengan menggunakan emp.

1-6

MK JI: PE NDAHULUAN

Jumlah kendaraan bermotor yang melewati suatu titik pada jalan per satuan waktu, dinyatakan dalam kend/jam (Qkend), smp/jam (Qsmp) atau LHRT ( Lalu-lintas Harian Rata-Rata

Q

ARUS LALU-LINTAS

FSMP

FAKTOR SMP

k

FAKTOR LHRT

QDH

ARUS JAM RENCANA

Arus lalu-lintas yang digunakan untuk perancangan (planning). Catatan: sering sama dengan arus jam puncak tahun rencana.

SP

PEMISAHAN ARAH

Pembagian arah lalu-lintas dalarn kedua arah jalan. (Biasanya dinyatakan sebagai persentase arus total pada setiap arah, contoh 60/40). SP arah 1 = 100 × Q 1 /(Q 1 +Q 2 )

PHF

FAKTOR JAM PUNCAK

Perbandingan antara arus lalu-lintas jam puncak dengan 4 kali 15-menitan tertinggi arus lalu-lintas pada jam yang sama. PHF = QPH/(4×Qmax 15min)

Ukuran perilaku lalu-lintas TP PERILAKU LALU-LINTAS (KUALITAS LALU-LINTAS)

Tahunan). Faktor untuk mengubah arus kendaraan campuran menjadi arus yang setara dalam srnp untuk keperluan analisa kapasitas. Faktor untuk mengubah arus yang dinyatakan dalarn LHRT (Lalu-lintas Harian Rata-rata Tahunan) menjadi arus lalu-lintas jam sibuk. QDH = LHRT × k

Ukuran kwantitatif yang menerangkan kondisi operas...


Similar Free PDFs