AKHLAK TASAWUF PDF

Title AKHLAK TASAWUF
Author Aziz Inay
Pages 55
File Size 1.9 MB
File Type PDF
Total Downloads 99
Total Views 544

Summary

AKHLAK TASAWUF OLEH DRA. HJ. MARYATIN URGENSI AKHLAK TASAWUF DALAM KEHIDUPAN MUSLIM MODERN  Tasawwuf mempunyai dua makna: makna pertama lebih ditekankan pada usaha mensucikan jiwa, dan bersungguh-sungguh dalam mematuhi Allah dan meneladani Rasulallah SAW. hingga jiwa menjadi bersih dan memantulkan ...


Description

AKHLAK TASAWUF OLEH DRA. HJ. MARYATIN

URGENSI AKHLAK TASAWUF DALAM KEHIDUPAN MUSLIM MODERN Tasawwuf mempunyai dua makna: makna pertama lebih ditekankan pada usaha mensucikan jiwa, dan bersungguh-sungguh dalam mematuhi Allah dan meneladani Rasulallah SAW. hingga jiwa menjadi bersih dan memantulkan haqiqat dan rahasia ketuhanan  Menurut HAMKA:1)Solusi alternatif terhadap kebutuhan spiritual dan mampu menjadi instrumen pembinaan moral mansuia modern, 2) Seorang penganut tasawuf modern tidak harus lari dari kehidupan duniawi tetapi justru harus terlibat aktif dalam masyarakat, (3) Mempraktekan tasawuf secara aktif dalam setiap aktifitas manusia modern, 4) Tasawuf dapat dipraktekan hanya dalam kerangka syari'ah.  Tasawuf adalah program pendidikan yang focus pada penyucian jiwa dari segala penyakit yang menghalangi manusia dari Allah SWT . Khususnya pada kehidupan modern dengan ciri-ciri antara lain adalah :  Disintegrasi ilmu pengetahuan, Jiwa yang terpecah (split personality), penyalah gunaan iptek, pendangkalan iman, pola hubungan materialistik, menghalalkan segala cara, stres dan frustasi, kehilangan harga diri dan masa depan. 

PENGERTIAN AKHLAK TASAWUF 

Pengertian Akhlak: • Secara bahasa akhlak berasal dari kata ‫اخالقا –ٌخلق –اخلق‬artinya perangai, kebiasaan, watak, peradaban yang baik, agama. Kata akhlak sama dengan kata khuluq. Dasarnya adalah:1. QS. Al- Qalam: 4: ‫وانك لعلى خلق‬ , ‫عظٌم‬2. QS. Asy-Syu‟ara: 137: ‫ان هذا اال خلق االولٌن‬3. Hadis : ‫انما بعثت التمم مكارم االخالق‬



• Menurut Istilah, akhlak adalah: 1. Ibnu Miskawaih: sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melaksanakan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran danpertimbangan. 2. Imam Ghazali: sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan yang mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.



Pengertian Tasawuf: • Secara bahasa tasawuf berarti: - saf (baris), sufi (suci), sophos (Yunani: hikmah), suf (kain wol) - sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan bersikap bijaksana.



• Menurut Istilah: 1. Upaya mensucikan diri dengan cara menjauhkan pengaruh kehidupan dunia dan memusatkan perhatian hanya kepada Allah Swt. 2. Kegiatan yang berkenaan dengan pembinaan mental ruhaniah agar selalu dekat dengan Tuhan.



Hubungan Akhlak dengan Tasawuf: Akhlak dan Tasawuf saling berkaitan. Akhlak dalam pelaksanaannya mengatur hubungan horizontal antara sesama manusia, sedangkan tasawuf mengatur jalinan komunikasi vertical antara manusia dengan Tuhannya. Akhlak menjadi dasar dari pelaksanaan tasawuf, sehingga dalam prakteknya tasawuf mementingkan akhlak.

RUANG LINGKUP AKHLAK TASAWUF Ruang lingkup Kajian Ilmu Akhlak: @ Perbuatan-perbuatan manusia menurut ukuran baik dan buruk. @ Objeknya adalah norma atau penilaian terhadap perbuatan tersebut. @ Perbuatan tersebut baik perbuatan individu maupun kolektif.  Kajian dalam Tasawuf bersumber pada: 1. Unsur Islam: - Al-Qur‟an mengajarkan manusia untuk: mencintai Tuhan (QS. AlMaidah: 54), bertaubah dan mensucikan diri (QS. At-Tahrim: 8), manusia selalu dalam pandangan Allah dimana saja (QS. Al-Baqarah: 110), Tuhan memberi cahaya kepada hamba-Nya (QS. An-Nur: 35), sabar dalam bertaqarrub kepada Allah (QS. Ali Imran: 3) - Hadis Nabi : tentang rahasia penciptaan alam adalah agar manusia mengenal penciptanya, praktek para sahabat seperti Abu Bakar Ashshiddiq, Umar Ibn Khattab, Usman Ibn Affan, Ali Ibn Abi Talib, Abu Zar Al-Ghiffari, Hasan Basri, dll. 2. Unsur Non Islam: a. Nasrani: Cara kependetaan dalam hal latihan jiwa dan ibadah. b.Yunani: Unsur filsafat tentang masalah ketuhanan. c. Hindu/Budha: mujahadah, perpindahan roh dari satu badan ke badan yang lain. 

TUJUAN MEMPELAJARI AKHLAK TASAWUF Untuk taqorub kpd Allah – derajat taqwa  Mendapatkan derajat muttaqin di hadapan Allah  Untuk membersihkan jiwa dari hal-hal buruk  Mematuhi semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya  Berusaha selalu berakhlakul karimah  Bersikap qanaah  Mengerjakan sesuatu dengan dasar ikhlas  Selalu mensyukuri nikmat yang diberikan Allah  Meneladani akhlak Rasulullah SAW.  Faedah tasawwuf ialah membersihkan hati agar sampai kepada ma‟rifat terhadap Allah Ta‟ala 

SEJARAH AKHLAK TASAWUF Masa Nabi : Tasawuf merupakan salah satu aspek esoteris/kebatinan Islam, sebagai perwujudan dari ihsan yang berarti kesadaran adanya komunikasi dan dialog langsung seorang hamba dengan tuhan-Nya. Pada masa rasulullah belum dikenal istilah tasawuf, yang dikenal pada waktu itu adalah nabi beruzlah/menyendiri di gua Hiro, istilah yang muncul zuhud/asketisme.  Masa para sahabat: Dalam sejarah islam sebelum timbulnya aliran tasawuf, terlebih dahulu muncul aliran zuhud. Aliran zuhud timbul pada akhir abad I dan permulaan abad II H. Munculnya istilah tasawuf baru dimulai pada pertengahan abad III H oleh abu Hasyimal-Kufi (250 H) dengan meletakkan al-Sufi dibelakang namanya. Pada masa ini al muncul perbedaan pendapat antara Usman dan Ali.  Masa Muawiyah muncul pertikaian yang menimbulkan perpecahan pada kubu umat islam menjadi 3 golongan yaitu khawarij, murjiah dan syiah. Demikian pula selanjutnya muncul 4 imam mazdab al ; Syafi‟I, Hambali, Hanafi & Maliki pada masa Umayyah. Dan perkembangan ilmu pengetahuan semakin canggih pada masa Abbasiyah sehingga banyak muncul masalah terkait dengan hablu minallah dan hablu minnas, Abdul Aziz. Perkembangan berikutnya sufisme tumbuh subur sejalan dengan peradaban semakin lemah. 

Lanjutan 

Tasawuf muncul sebagai respon terhadap praktek kehidupan para raja yang penuh dengan kemewahan.



Para sufi memperbanyak zikir, zuhud, tadarus al-Qur‟an, salat sunnah dan sebagainya.



Tasawuf menjadi pengajian yang dipimpin oleh guru sufi.



Abad ke 3 H: muncul tasawuf yang menonjolkan pemikiran eksklusif (tasawuf falsafi) seperti Al-Hallaj dengan konsep hulul.



Abad ke 5 H: muncul Al-Ghazali, yang mendasarkan tasawuf hanya pada alQur‟an dan hadis dan bertujuan asketisme, hidup sederhana, pelurusan jiwa, dan pembinaan moral.



Abd ke 6 H berkembang tarekat-tarekat untuk melatih dan mendidik para murid seperti yang dilakukan oleh Sayid Ahmad Rifa‟I (w. 570 H), dan Sayid Abdul Qadir Jaelani (w. 651 M).



Sejak abad ke 6 H muncul perpaduan antara tasawuf akhlaki dengan falsafi dengan tokoh seperti: Suhrawardi Al-Maqtul dan Ibn Arabi.

TASAWUF AKHLAKI 

Bagian terpenting tujuan tasawuf adalah memperoleh hubungan langsung dengan Tuhan sehingga merasa dan sadar berada dalam hadirat Tuhan.



Semua sufi berpendapat bahwa satu – satunya jalan yang dapat mengantarkan seseorang ke hadirat Allah hanyalah dengan kesucian jiwa. sejalan dengan tujuan hidup tasawwuf, para sufi berkeyakinan bahwa kebahagian yang pari purna dari langgeng bersifat spiritual.



Para sufi berpendapat bahwa untuk merehabilitasi sikap mental yang tidak baik diperlukan terapi yang tidak hanya dari aspek lahiriah.



Untuk itu, dalam tasawuf akhlaqi, sistem pembinaan akhlak disusun berikut ini : 1. Takhalli: adalah usaha mengosongkan diri dari perilaku atau akhlak tercela. 2. Tahalli: adalah upaya mengisi atau menghiasi diri dengan jalan membiasakan diri dengan sikap, prilaku dan akhlak terpuji.

Lanjutan 

  

 





Sikap mental dan perbuatan yang baik yang sangat penting diisikan kedalam jiwa manusia akan dibiasakan dalam perbuatan dalam rangka pembentukan manusia paripurna, antara lain sebagai berikut : a. Taubat: yaitu rasa penyesalan sungguh – sungguh dalam hati yang disertai permohonan ampun serta berusaha meninggalkan perbuatan yang menimbulkan dosa. b. Cemas dan Harap (khauf dan raja‟):yaitu perasaan yang timbul karena banyak berbuat salah dan seringkali lalai kepada Allah. c. Zuhud: yaitu meninggalkan kehidupan duniawi dan melepaskan diri dari pengaruh materi. d. Al-Faqr: yaitu sikap yang tidak menuntut lebih banyak dari apa yang telah dipunyai dan merasa puas dengan apa yang sudah dimiliki sehingga tidak meminta sesuatu yang lain. e. Al-Sabru:yaitu suatu keadaan jiwa yang kokoh, stabil, dan konsekuen dalam pendirian. f. Ridha:yaitu menerima dengan lapang dada dan hati terbuka terhadap apa saja yang datang dari Allah. g. Muraqabah:yaitu sikap siap dan siaga setiap saat untuk meneliti keadaan diri sendiri. h. Tajalli adalah usaha pemantapan dan pendalaman materi yang telah dilalui pada fase sebelu mnya untuk mencapai kesempurnaan kesucian jiwa.

TASAWUF SUNNI 

  

Tasawwuf sunni ialah aliran tasaawuf yang berusaha memadukan asapek hakekat dan syari‟at, yang senantiasa memelihara sifat kezuhudan dan mengkonsentrasikan pendekatan diri kepada allah, dengan berusaha sungguhsugguh berpegang teguh terhadap ajaran al-Qur‟an, Sunnah dan Shirah para sahabat. Tasawuf sunni banyak berkembang di dunia Islam, terutama di negara – negara yang dominan bermazhab Syafi‟i. Tasawuf ini sering digandrungi orang karena paham atau ajaran – ajarannya tidak terlalu rumit. Ciri – ciri tasawuf sunni antara lain : 1. Melandaskan diri pada Al-quran dan As-Sunnah. 2. Tidak menggunakan terminologi – terminology filsafat sebagaimana terdapat pada ungkapan – ungkapan Syahahat. 3. Lebih bersifat mengajarkan dualisme dalam hubungan antara Tuhan dan manusia. 4. Kesinambungan antara hakikat dengan syari‟at. 5. Lebih terkonsentrasi pada pembinaan, pendidikan akhlak, dan pengobatan jiwa dengan cara riyadhah (latihan – latihan) dan langkah takhalli, tahalli, dan tajalli.

Tokoh Sufisme Sunni;  









Adapun para tokohnya adalah: Hasan al-Basri ;keprihatinannya melihat gaya hidup dan kehidupan masyarakat yang telah terpengaruh oleh duniawi .Dasar pendiriannya yang paling utama adalah zuhud terhadap kehidupan duniawi sehingga ia menolak segala kesenangan dan kenikmatan duniawi. Prinsip kedua Hasan al-Bashri adalah al-khouf dan raja‟. Dengan pengertian merasa takut kepada siksa Allah karena berbuat dosa dan sering melalakukan perintahNya. Rabiah Al-Adawiyah ; bahwa sejak masa kanak-kanaknya dia telah hafal Al-Quran dan sangat kuat beribadah serta hidup sederhana. Cinta murni kepada Tuhan adalah puncak ajarannya dalam tasawuf yang pada umumnya dituangkan melalui syair-syair dan kalimatkalimat puitis. Cinta kepada Allah adalah satu-satunya cinta menurutnya sehingga ia tidak bersedia mambagi cintanya untuk yang lainnya. Seperti kata-katanya “Cintaku kepada Allah telah menutup hatiku untuk mencintai selain Dia”. Dzu Al-Nun Al-Misri ; Sedikit sekali yang dapat diketahui tentang silsilah keturunan dan riwayat pendidikannya karena masih banyak orang yang belum mengungkapkan masalah ini. Namun demikian telah disebut-sebut oleh orang banyak sebagai seorang sufi yang tersohor dan tekemuka diantara sufi-sufi lainnya pada abad 3 Hijriah. Abu Hamid Al-Ghazali; dia diberi gelar Hujjatul Islam, karyanya yang paling penting adalah Ihya‟ „Ulum al-Din. Dalam karyanya tersebut, dia menguraikan secara terinci pendapatnya tentang tasawuf, serta menghubungkannya dengan fiqh maupun moral agama.

TASAWUF FALSAFI 









tasawuf falsafi adalah tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi mistis dan visi rasional.Tasawuf ini menggunakan terminologi filosofis dalam pengungkapannya,yang berasal dari berbagai macam ajaran filsafat yang telah mempengaruhi para tokohnya. Konsep-konsep mereka yang disebut dengan tasawuf falsafi yakni tasawuf yang kaya dengan pemikiran-pemikiran filsafat. ajaran filsafat yang paling banyak dipergunakan dalam analisis tasawuf adalah Paham emanasi neo-Plotinus. Perbedaan tasawuf sunni dan salafi lebih menonjol kepada segi praktis ( ً‫)العمل‬, sedangkan tasawuf falsafi menonjol kepada segi teoritis ( ‫ )النطري‬sehingga dalam konsep-konsep tasawuf falsafi lebih mengedepankan asas rasio dengan pendektan-pendekatan filosofis yang ini sulit diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi orang awam, bahkan bisa dikatakan mustahil. Kaum sufi falsafi menganggap bahwasanya tiada sesuatupun yang wujud kecuali Allah, sehingga manusia dan alam semesta, semuanya adalahAllah. Mereka tidak menganggap bahwasanya Allah itu zat yang Esa, yang bersemayam diatas Arsy. Dalam tasawuf falsafi, tentang bersatunya Tuhan dengan makhluknya,setidaknya terdapat beberapa term yang telah masyhur beserta para tokohnya yaitu ; hulul,wadah al~wujud, insan kamil, Wujud Mutlak

Macam-macam tasawuf Falsafi 









1. Hulul Hulul merupakan salah satu konsep didalam tasawuf falsafi yang meyakini terjadinya kesatuan antara kholiq dengan makhluk. Paham hululini disusun oleh Al-hallaj 2.Wahdah Al-Wujud Istilah wahdah Al-wujud sangat dekat dengan pribadi Ibnu Arabi,sehingga ketika menyebut pemikiran Ibnu Arabi seakan-akan terlintas tentang doktrin wahdah Al-wujud sebenarnya wihdatul wujud bukan penyebutan aari ibnu arbai sendiri melainkan sebutan yang dilontarkan oleh musuh bebuyutannya yaitu Ibnu taimiyah. 3.Ittihad Pengertian ittihad sebagaimana disebutkan dalam sufi terminologi adalah; ittihad adalah penggabungan antara dua hal yang menjadi satu.Ittihad merupakan doktrin yang menyimpang dimana didalamnya terjadiproses pemaksaan antara dua ekssistensi. Kata ini berasal dari katawahd atau wahdah yang berarti satu atau tunggal. Jadi ittihad artinyabersatunya manusia dengan Tuhan. 4. insan kamil. Al-jilli adalah seorang yang sangat terkenal di Baqhdat, riwayat hidupnya tidak banyak diketahui oleh sejrah tapi yang jelas ajran yang al-jilli ini ialah Insan kamil. Insan kamil menurut aljilli ialah manusia 5. Wujud al mutlak Ibnu Sab‟in Disamping para sufi ia juga seorang filosof yang sangat terkenal dari Andalusia, ia adalah seorang penggagas paham tasawwuf yang lebih dikenal dengan kesatuan Mutlak

Lanjutan     





Ibnu Khaldun dalam karyanya Al-Muqaddimah, menyimpulkan bahwa ada empat objek utama yang menjadi perhatian para sufi filosof, antara lain : 1. Latihan rohaniah dengan rasa, instiusi serta introspeksi diri yang timbul darinya. 2. Iluminasi atau hakekat yang tersingkap dari alam gaib, seperti sifat – sifat rabbani, „arsy, kursi, malaikat dll. 3. Peristiwa – peristiwa dalam alam maupun kosmos yang berpengaruh terhadap berbagai bentuk kekeramatan atau keluarbiasaan. 4. Penciptaan ungkapan – ungkapan yang pengertiannya sepintas samar – samar (syatahiyyat). Tasawuf Al-Ghazali Menurut Imam Ghazali, tasawuf adalah “Jalan (thariq) ditempuh dengan mempersembahkan kegiatan mujahadah (perjuangan) dan menghapus sifat-sifat tercela dan memutuskan semua ketergantungan dengan makhluk, serta menyongsong esensi cita-cita bertemu Allah. Jika tujuan itu tercapai, maka Allah-lah yang menjadi penguasa dan pengendali hati hamba-Nya, dan Dia menerangi hamba-Nya dengan cahaya ilmu.” “Jika Allah berkenan mengurusi hati hamba-Nya, maka Dia akan menambahkan rahmat pada hati tersebut; cahaya hati tersebut akan bersinar cemerlang, dada menjadi lapang, terbuka baginya rahasia kekuasaan Allah, hijab yang menghalangi kemuliaan hati akan terbuka dengan kelembutan rahmat, serta hakikat masalah-masalah ketuhanan akan tersibak.” Jika semua ini telah dicapai, maka seorang sufi telah mencapai derajat musyahadah yang menjadi tujuan tasawuf

TAUBAT  





Taubat adalah kembali kepada Allah setelah melakukan maksiat. surat Al Baqarah: 160 "Dan Akulah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." surat Al-Baqarah: 222, "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.“ surat Ali Imran ayat: 133, "Bersegaralah kepada ampunan dari tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampunan terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui." surat At-Tahrim: 66, "Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahankesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam sorga yang mengalir di bawahnya sungaisungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersamanya, sedang cahaya mereka memancar di depan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan 'Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kamidan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu'". Agar taubat seseorang itu diterima, maka dia harus memenuhi tiga hal yaitu: (1) Menyesal, (2) Berhenti dari dosa, dan (3) Bertekad untuk tidak mengulanginya.

Pengalaman Bertaubat; 







Taubat adalah ibadah yang amat besar nilainya dan akan menghapus dosa-dosa kita, sebagai mana nabi saw, mengatakan: “Seseorang yang bertaubat seperti orang yang tanpa dosa.”(Hasan -Diriwayatkan oleh Abu „Ubaidah ibn „Abdullaah & dikumpulkan oleh Ibn Majah Authenticated oleh al-Albani) “Saya melakukan sebuah dosa besar,saya telah bertaubat,tetapi saya mengulangi lagi perbuatan dosa tsb, apakah jika saya bertaubat,taubat saya akan diterima oleh Allah?” “Saya termasuk orang yang rajin beribadah,sholat tidak pernah saya tinggalkan,tetapi ketika saya bertemu dengan pacar saya, saya bisa melakukan zina.Saya bertaubat,tetapi saya juga selalu mengulangi perbuatan dosa tsb.” “Saya adalah seorang murid yang pernah melakukan dosa besar,saya bertaubat secara lisan,hati dan perbuatan di depan Guru Ngaji saya di hadapan Allah bersumpah meninggalkan dosa yang pernah saya lakukan dan mengganti dengan amal ibadah yang banyak. Namun beberapa tahun kemudian saya melakukan kembali dosa yang sama..apakah saya masih akan diampuni Allah? pertama kali orang melakukan dosa karena tidak memahami akan dosa tsb, Allah masih memberikan adzab yang setimbal dengan dosanya. Akan tetapi ketika seseorang tahu itu sebuah dosa,tetapi dilakukan juga, adzab yang diberikan Allah lebih besar daripada ketika seseorang tidak memahami bahwa hal itu merupakan dosa. Perintah dari Allah supaya kita bertaubat dijumpai dalam banyak ayat Al-Quran. Namun taubat yang dimaksudkan adalah taubat yang sebenar-benarnya, yang disebuat Taubat Nashuha. Yaitu tidak kembali kepada kesalahan yang sebelumnya diperbuat dan mengganti dengan amal ibadah yang banyak.

Tanda-tanda Orang Yang Bertaubat; 





Taubat seseorang itu bisa dilihat dari beberapa hal: 1. Mengendalikan lisan dari ucapan yang tidak berguna 2. Jauh dari rasa iri,dengki dan sikap permusuhan 3. Menghindari lingkungan/teman yang buruk 4. Taat pada perintah Allah dan menjauhi laranganNya Tanda apa yang bisa diketahui bahwa taubat seseorang diterima? 1. Berkumpul dengan orang yang sholeh dan tidak bergaul dengan teman buruk. 2. Senantiasa menjauhi perbuatan dzalim dan rajin beribadah 3. Tidak terpancang hanya pada kepentingan dunia, sebaliknya selalu ingat akan adanya Akherat sehingga apa yang dilakukan di dunia adalah persiapan untuk hari akhir. 4. Tawakal atas rezeki yang diberikan Allah setelah berikhtiar Tingkatan Taubat menurut Imam Ghazali adalah sbb ;Pertama: bertaubatnya seseorang dan istiqomahnya ia di jalan Allah hingga akhir hayatnya. Kedua: Orang yang bertaubat dari dosa besar,tetapi dalam perjalanan taubatnya selalu mendapat ujian hingga tidak sengaja ia terjatuh dalam dosa,tetapi hatinya senantiasa sedih dan menyesal sehingga ia berusaha memper...


Similar Free PDFs