Aldehid dan keton DOCX

Title Aldehid dan keton
Author Boy Sandi
Pages 13
File Size 129 KB
File Type DOCX
Total Downloads 250
Total Views 998

Summary

BAB II IDENTIFIKASI ALDEHID DAN KETON TUJUAN  Membedakan senyawa aldehid dan keton dengan menggunakan uji Tollens dan Fehling  Memahami reaksi yang terjadi selama uji Tollens dan Fehling A. PRE-LAB 1. Jelaskan perbedaan mendasar antara aldehid dan keton! Perbedaan mendasar antara aldehid dan keton...


Description

BAB II IDENTIFIKASI ALDEHID DAN KETON TUJUAN Membedakan senyawa aldehid dan keton dengan menggunakan uji Tollens dan Fehling Memahami reaksi yang terjadi selama uji Tollens dan Fehling A. PRE-LAB 1. Jelaskan perbedaan mendasar antara aldehid dan keton! Perbedaan mendasar antara aldehid dan keton adalah pada aldehid sedikitnya satu atom hidrogen terikat pada karbon dalam gugus karbonil. Sedangkan pada keton, atom karbon pada gugus karbonil terikat pada dua gugus hidrokarbon (Chang, 2005). Jika R atau gugus fungsi R' adalah atom H, maka senyawanya adalah aldehid. Jika R atau gugus fungsi R'adalah gugus alkil atau aromatic (aril), senyawanya adalah keton. System penamaan IUPAC untuk aldehid menggunakan akhiran –al, sedangkan untuk keton menggunakan akhiran –ol (Petrucci, 2007). Aldehid berbeda dengan keton karena memiliki sebuah atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonilnya. Ini menyebabkan aldehid sangat mudah teroksidasi. Keton tidak memiliki atom hidrogen tersebut sehingga tidak mudah dioksidasi. Keton hanya bisa dioksidasi dengan menggunakan agen pengoksidasi kuat yang memiliki kemampuan untuk memutus ikatan karbon-karbon (Clark, 2007). 2. Jelaskan prinsip uji Tollens ! Pada dasarnya uji tollens digunakan untuk membedakan antara aldehid dan keton. Tes positif menunjukkan adanya fungsi aldehida, sedangkan tidak ada reaksi terjadi dengan keton. Reagen tollen terdiri dari kompleks perak amonia, Ag(NH3)2. Di larutan ammonia, reagen ini teroksidasi baik alphatic dan aromatik aldehida menjadi asam karboksilat yang sesuai: ion perak mengurangi perak unsur, yang disimpan sebagai cermin perak dari endapan (Gilbert, 2010). Reaksi ini berguna untuk identifikasi aldosa dan terdiri dari oksidasi fungsi aldehida dengan agen oksidasi moderat (garam amonium perak) untuk mengambil glukuronida dari garam amonium dan logam perak, yang menghasilkan efek cermin perak (Brito, 2007). 3. Apa fungsi pereaksi fehling pada uji fehling? Pereaksi fehling adalah pereaksi yang mengandung ion Cu2+ (berwarna biru transparan) berfungsi untuk menunjukkan adanya gugus aldehid (-CHO) yang ditandai dengan timbulnya endapan Cu2O berwarna merah bata. Pada reaksi ini gugus aldehid mereduksi ion Cu2+ menjadi ion Cu+ (Dhuha, 2010). Aldehid bereaksi dengan pereaksi fehling mnghasilkan endapan merah bata. Adapun keton tidak bereaksi baik dengan pereaksi fehling (Brito,2007)....


Similar Free PDFs