BAB 5 Pemeriksaan Zat Organik pada Agregat Halus PDF

Title BAB 5 Pemeriksaan Zat Organik pada Agregat Halus
Author Ekom Ofronazel
Course Masyarakat Sipil
Institution Universitas Jambi
Pages 5
File Size 308.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 89
Total Views 831

Summary

54BAB VPEMERIKSAAN ZAT ORGANIK PADA AGREGAT HALUS5 Tujuan Pelaksanaan praktikum pemeriksaan zat organik pada agregat halus memiliki beberapa tujuan sebagai berikut: 1. Menentukan kandungan bahan organik dalam agregat halus berdasarkan standar warna Hellige Tester (ASTM C-40). 2. Memperkirakan adanya...


Description

BAB V PEMERIKSAAN ZAT ORGANIK PADA AGREGAT HALUS 5.1

Tujuan Pelaksanaan praktikum pemeriksaan zat organik pada agregat halus

memiliki beberapa tujuan sebagai berikut: 1.

Menentukan kandungan bahan organik dalam agregat halus berdasarkan standar warna Hellige Tester (ASTM C-40).

2.

Memperkirakan adanya kotoran organik merugikan dalam agregat halus yang akan digunakan dalam mortar atau beton dengan semen hidraulis.

5.2

Landasan Teori Zat organik adalah zat yang pada umumnya merupakan bagian dari binatang

atau tumbuh-tumbuhan dengan komponen utamanya adalah karbon, protein, dan lemak lipid, dimana zat organik ini mudah mengalami pembusukan oleh bakteri dengan menggunakan oksigen terlarut. Agregat halus merupakan salah satu komponen dalam campuran beton, dimana agregat halus yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat tertentu salah satunya adalah tidak boleh mengandung bahan organik yang berlebih. Standar yang mengacu pada pengujian zat organik pada agregat halus adalah SNI 2816:2014 tentang “Metode Uji Bahan Organik dalam Agregat Halus untuk Beton”, standar tersebut meliputi dua cara untuk penentuan perkiraan zat organik yang akan digunakan dalam campuran beton antara lain sebagai berikut: 1.

Menggunakan larutan standar warna. Penentuan zat organik pada agregat halus menggunakan larutan standar

warna dilakukan dengan cara mengisi botol kaca atau botol plastik yang transparan dengan agregat halus dengan jumlah takaran yang telah ditetapkan, lalu ditambahkan larutan warna standar seperti larutan NaOH ke dalam botol kemudian diguncang hingga agregat halus dan larutan standar warna tercampur rata, setelah agregat halus dan larutan standar warna tercampur rata maka campuran tersebut didiamkan selama 24 jam, setelah 24 jam maka campuran dibandingkan warnanya dengan standar warna (lebih gelap atau lebih terang). 54

Laporan Praktikum Beton

2.

Pemeriksaan Zat Organik pada Agregat Halus

Menggunakan standar warna kaca. Penentuan zat organik pada agregat halus menggunakan standar warna kaca

dilakukan dengan membandingkan warna sampel uji dengan lima standar warna kaca berikut: Tabel 5.1 Standar Warna Kaca Nomor Standar Nomor Pelat Warna Gardner Organik 5 1 8 2 11 3 14 4 16 5 Sumber: SNI 2816:2014

Prosedur perbandingan warna pada penentuan zat organik agregat halus menggunakan standar warna kaca dilakukan sama dengan prosedur perbandingan warna menggunakan larutan standar warna, apabila menggunakan metode ini maka tidak perlu membuat larutan standar warna. Apabila sampel uji pada kedua prosedur penentuan atau pengujian zat organik pada agregat halus lebih gelap dari warna standar atau pelat organik nomor 3, maka agregat halus yang di uji dianggap mengandung zat organik yang merugikan sehingga tidak dapat digunakan untuk campuran beton dan dianjurkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut. 5.3

Peralatan Peralatan yang diperlukan pada praktikum pemeriksaan zat organik pada

agregat halus adalah sebagai berikut: 5.3.1 Alat 1.

Botol gelas tembus pandang dengan penutup yang tidak bereaksi dengan NaOH, berfungsi untuk wadah pengujian.

2.

Standar warna (organic plate), berfungsi untuk membandingkan perubahan warna dari bahan uji.

3.

Sarung tangan latex, berfungsi untuk melindungi tangan pada saat menuangkan zat NaOH.

Ekom Ofronazel – M1C118016

55

Laporan Praktikum Beton

Pemeriksaan Zat Organik pada Agregat Halus

5.3.1 Bahan 1.

Agregat halus (pasir) sebanyak 130 mL.

2.

Larutan NaOH 3% 200 mL.

5.4

Prosedur Kerja Prosedur kerja dalam percobaan pemeriksaan zat organik pada agregat halus

berdasarkan pada SNI 2816:2014 yaitu sebagai berikut: 1.

Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan.

2.

Bersihkan botol gelas, lalu masukkan benda uji agregat halus (pasir) sebanyak 130 mL.

3.

Tambahkan larutan NaOH 3% sampai volume agregat halus dan larutan, ditunjukkan setelah dikocok, kira-kira 200 mL.

4.

Botol ditutup erat-erat dengan penutup dan botol dikocok kembali sekitar 10 menit, kemudian diamkan selama 24 jam.

5.

Setelah 24 jam, bandingkan warna cairan yang terlihat dengan warna standar pada Hellige Tester.

1. Benda

uji

agregat

halus

dimasukkan kedalam botol.

2. Tambahkan larutan NaOH 3% hingga total volume kira-kira 200 mL.

A

Ekom Ofronazel – M1C118016

56

Laporan Praktikum Beton

Pemeriksaan Zat Organik pada Agregat Halus

A

3. Botol ditutup, lalu dikocok

4. Amati perubahan warna yang

sekitar 10 menit, kemudian

terjadi kemudian bandingkan

diamkan selama 24 jam.

dengan warna standar.

Gambar 5.1 Prosedur Kerja Pemeriksaan Zat Organik pada Agregat Halus

5.5

Hasil Analisis Data Percobaan pemeriksaan zat organik pada benda uji agregat halus dilakukan

identifikasi warna untuk menentukan kelayakan benda uji sebagai bahan campuran beton. Indikator yang digunakan sebagai acuan adalah tabel hubungan antara warna cairan dan pengurangan (reduksi) kuat tekan akibat bahan organik, akan dianalisis pada tabel 5.1 berikut: Tabel 5.2 Hubungan Warna Cairan dengan Kuat Tekan Nomor Standar Reduksi Kuat Warna Cairan Pasir Pelaksanaan Tekan Tidak ada warna sampai dengan 1 0 Dapat dipakai warna kuning muda Kadang –kadang 2 10-20 Kuning muda dapat dipakai Merah kekuningDigunakan untuk 3 15-30 kuningan lantai biasa Coklat kemerahTidak dapat 4 25-50 merahan digunakan Tidak dapat 5 50-100 Coklat tua digunakan

Ekom Ofronazel – M1C118016

57

Laporan Praktikum Beton

Pemeriksaan Zat Organik pada Agregat Halus

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan, warna cairan yang dihasilkan dari benda uji agregat halus yang digunakan menghasilkan warna cairan merah kekuning-kuningan. Sesuai standar yang digunakan menunjukkan reduksi kuat tekan 15-30 serta dapat digunakan untuk lantai biasa. 5.6

Kesimpulan Berdasarkan percobaan pemeriksaan zat organik pada agregat halus yang

dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1.

Benda uji agregat halus yang dicampurkan dengan NaOH 3% menunjukkan perubahan warna yaitu menjadi warna merah kekuning-kuningan.

2.

Sesuai standar yang digunakan menunjukkan reduksi kuat tekan 15-30 dan dapat digunakan untuk lantai biasa.

3.

Benda uji agregat halus memiliki kadar zat organik yang cukup banyak. Hal tersebut sesuai dengan data yang didapat dan telah disesuaikan dengan tabel hubungan antara warna cairan dan pengurangan kuat tekan akibat kandungan bahan organik. Sesuai dengan SNI 03-2816-1992, perubahan warna yang terjadi

menentukan bahwa benda uji agregat halus dapat digunakan untuk lantai biasa. 5.7

Saran Saran yang dapat diberikan pada percobaan pemeriksaan zat organik pada

agregat halus adalah sebagai berikut: 1.

Prosedur pelaksanaan sebaiknya mengikuti prosedur yang telah ditetapkan pada SNI.

2.

Berhati-hati pada saat penggunaan alat percobaan serta saat menuangkan NaOH.

Ekom Ofronazel – M1C118016

58...


Similar Free PDFs