Title | BUKU PEDOMAN SISKURTANNAS |
---|---|
Author | Astri Banjarnahor |
Pages | 154 |
File Size | 1.3 MB |
File Type | |
Total Downloads | 431 |
Total Views | 847 |
LABORATORIUM PENGUKURAN KETAHANAN NASIONAL LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL RI Labkurtannas Lemhannas RI Gedung Astagatra Lt. 8 Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta10110 Telp. 021-3832198 SAMBUTAN GUBERNUR LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL RI Kita perlu memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Es...
LABORATORIUM PENGUKURAN KETAHANAN NASIONAL
LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL RI
Labkurtannas Lemhannas RI Gedung Astagatra Lt. 8 Jl. Medan Merdeka Selatan No. 10 Jakarta10110 Telp. 021-3832198
SAMBUTAN GUBERNUR LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL RI Kita perlu memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia yang dianugerahkan kepada kita semua. Saya memberikan apresiasi atas diterbitkannya Buku Pedoman tentang Sistem Pengukuran Ketahanan Nasional dan Simulasi Kebijakan Publik edisi tahun 2015, yang merupakan updating dari buku Pedoman edisi sebelumnya. Buku Pedoman ini adalah manual yang digunakan oleh Lemhannas Republik Indonesia dalam mengukur Ketahanan Nasional dan Ketahanan Nasional di daerah. Buku ini juga akan digunakan sebagai manual dalam praktikum bagi peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan dan Program Pendidikan Singkat Angkatan tahun 2016 dalam melakukan pengukuran ketahanan nasional, ketahanan nasional di daerah, simulasi dan evaluasi kebijakan publik. Hasil pengukuran dan simulasi diharapkan; memperkaya materi pendidikan kader dan pimpinan tingkat i
nasional, bermanfaat bagi pengkajian strategis (dalam melakukan identifikasi awal tentang permasalahanpermasalahan ketahanan nasional dan ketahanan nasional di daerah), dan dapat digunakan sebagai pedoman untuk menentukan locus sasaran dan materi sosialisasi dalam pemantapan nilai-nilai kebangsaan. Kepada Tim Penyusun buku dan semua pihak yang telah membantu penerbitan buku ini, saya mengucapkan terimakasih. Demikian sambutan saya, semoga buku ini bermanfaat. Wassalamu ’alaikum Wr. Wb. Jakarta,
Desember 2015
Gubernur Lemhannas RI
Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, DEA
ii
PENGANTAR KETUA LABORATORIUM PENGUKURAN KETAHANAN NASIONAL Kami sangat bersyukur ke hadirat Allah SWT, karena hanya atas karunia-Nya lah Laboratorium Pengukuran Ketahanan Nasional, Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia dapat menyelesaikan Buku Pedoman tentang Sistem Pengukuran Ketahanan Nasional dan Simulasi Kebijakan Publik edisi tahun 2015 dengan baik. Buku ini adalah ringkasan dari Buku tentang Sistem Utama Pengukuran Ketahanan Nasional dan Simulasi Kebijakan Publik Edisi Tahun 2015. Buku Pedoman ini terutama akan digunakan sebagai pedoman pengukuran ketahanan nasional dan simulasi kebijakan publik bagi Program Pendidikan Reguler Angkatan dan Program Pendidikan Singkat Angkatan pada tahun 2016. Secara prinsip buku ini tidak jauh berbeda dengan buku pedoman edisi sebelumnya. Perbedaannya adalah terdapat beberapa indikator baru dalam model pengukuran, perubahan nama indikator yang disesuaikan dengan terminologi yang digunakan oleh sumber data dan Sistem Pengukuran Ketahanan Nasional (Siskurtannas) berbasis GIS (Geographical Information System). Ada empat bagian yang dibahas dalam buku pedoman ini, yaitu: 1. Sistem Ketahanan Nasional baik dalam perspektif Konseptual maupun Operasional
iii
2. Sistem Pengukuran Ketahanan Nasional yang meliputi; model pengukuran, variabel, indikator, parameter dan instrumen. 3. Sistem Pengukuran Ketahanan Nasional berbasis GIS. 4. Model Simulasi Kebijakan Publik dengan menggunakan sistem dinamik serta penentuan isu strategis. Dinamika lingkungan strategis yang sangat cepat membawa keharusan bagi Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia untuk selalu melakukan updating, paling tidak setiap tahun. Updating tidak hanya dilakukan terhadap data tetapi juga pada sistem pengukuran dan simulasi kebijakan yang digunakan. Kami menyadari bahwa sistem ini masih dapat dikembangkan lebih jauh. Oleh karena itu masukan-masukan yang konstruktif dari pembaca dalam rangka penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan. Semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua. Jakarta,
Desember 2015
KETUA LABKURTANNAS LEMHANNAS RI
PROF. DR. MIYASTO, SU
iv
Daftar Isi Sambutan Gubernur Lemhannas RI ..................................... Pengantar Koordinator Labkurtannas................................... Daftar Isi ............................................................................... Daftar Tabel.......................................................................... Daftar Gambar ...................................................................... Daftar Lampiran ................................................................... Bab 1 Pendahuluan ........................................................... 1.1 Deskripsi Umum Ketahanan Nasional .............. 1.2 Pentingnya Pengukuran Ketahanan Nasional.... 1.3 Hubungan Ketahanan Nasional dengan Pembangunan Nasional ..................................... Bab 2 Sistem Ketahanan Nasional ................................... 2.1 Ketahanan Nasional dalam Perspektif Konseptual ......................................................... 2.1.1 Dimensi Gatra .......................................... 2.1.1.1 Gatra Alamiah .............................. 2.1.1.2 Gatra Sosial .................................. 2.1.2 Dimensi Spasial (Wilayah) ...................... 2.1.3 Dimensi Waktu ........................................ 2.2 Ketahanan Nasional dalam Perspektif Operasional ........................................................ 2.2.1 Peran Setiap Gatra dalam Trigatra ........... 2.2.2 Peran Setiap Gatra dalam Pancagatra ...... 2.2.3 Pancagatra sebagai Prime Mover Sistem Nasional ................................................... Bab 3 Pengukuran Ketahanan Nasional ......................... 3.1 Model Pengukuran Ketahanan Nasional ........... v
i iii v vii viii ix 1 1 3 5 7 7 9 9 10 10 11 12 13 15 17 19 19
3.1.1 Aspek, Variabel dan Indikator Trigatra ... 3.1.2 Aspek, Variabel dan Indikator Pancagatra ................................................ 3.2 Kaidah Pengembangan Instrumen Pengukuran . 3.3 Pengukuran Ketahanan Nasional....................... 3.4 Siskurtannas berbasis GIS ................................ Bab 4 Keterkaitan Antar Indikator ................................. 4.1 Deskripsi Umum Ketahanan Nasional .............. 4.2 Hubungan Kausalitas ......................................... 4.3 Model Simulasi Kebijakan (Pendekatan Sistem Dinamik) ............................................................ Bab 5 Isu Strategis ............................................................. Bab 6 Penutup .................................................................... Daftar Pustaka ......................................................................
vi
21 23 24 25 35 39 39 41 43 51 53 55
Daftar Tabel Tabel 3.1
Banyaknya Aspek, Variabel, Indikator, dan Instrumen Trigatra ............................... 22
Tabel 3.1.2
Banyaknya Aspek, Variabel, Indikator, dan Instrumen Pancagatra .......................... 23
Tabel 3.3
Gatra G (Geografi, Demografi, SKA, Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosbud, Hankam) .................................................... 28
Tabel 3.7
Tabel Pengukuran Ketahanan Gatra ........... 33
vii
Daftar Gambar Gambar 2.1.1
Skema Hubungan Antar Gatra dalam Ketahanan Nasional ...................................
8
Gambar 3.1.1
Model Pengukuran Ketahanan Nasional ... 21
Gambar 3.4.1
Hasil Pengukuran Indeks Ketahanan Nasional berbasis GIS ................................ 36
Gambar 3.4.2
Informasi Geospasial dari Simpul Peta BIG .................................................................... 38
viii
Daftar Lampiran Lampiran I
Matriks Indikator Gatra Geografi ............... 57
Lampiran II
Matriks Indikator Gatra Demografi............ 68
Lampiran III
Matriks Indikator Gatra Sumber Kekayaan Alam ........................................................... 73
Lampiran IV
Matriks Indikator Gatra Ideologi................ 87
Lampiran V
Matriks Indikator Gatra Politik .................. 99
Lampiran VI
Matriks Indikator Gatra Ekonomi .............. 109
Lampiran VII Matriks Indikator Gatra Sosial Budaya ...... 122 Lampiran VIII Matriks Indikator Gatra Pertahanan dan Keamanan ................................................... 132
ix
L A B O R A T O R I U M P E N G U K U R A N K E T A H A N A N N A S I O N A L
Bab
1 Pendahuluan 1.1
Deskripsi Umum Ketahanan Nasional
K
etahanan nasional dapat didekati melalui dua pendekatan,
yakni
pendekatan
enjiniring
dan
pendekatan sosial (Muladi, 2007). Pendekatan
enjiniring melihat ketahanan sebagai suatu kemampuan untuk cepat kembali ke bentuk dan posisi semula pada saat terjadi tekanan, benturan
atau
pembengkokan. Pendekatan sosial
1
L A B O R A T O R I U M P E N G U K U R A N K E T A H A N A N N A S I O N A L
memandang ketahanan nasional sebagai kemampuan merespon, beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, mengandung
berisi
keuletan
kemampuan
dan
ketangguhan
mengembangkan
yang
kekuatan
nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup Bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional. Ketahanan nasional meliputi segenap aspek kehidupan yang secara sederhana dapat digolongkan menjadi delapan gatra yang meliputi geografi, demografi dan sumber kekayaan alam sebagai gatra alamiah (natural
determinants)
serta
ideologi,politik,ekonomi,sosial
budaya, serta pertahanan dan keamanan sebagai gatra sosial (social determinants). Masing-masing komponen dalam system
nasional
menggambarkan keseluruhan sistem yang saling berintegrasi dan saling berinteraksi satu sama lain. Dengan mengamati kondisi 2
L A B O R A T O R I U M P E N G U K U R A N K E T A H A N A N N A S I O N A L
ketahanan dan interaksi masing-masing komponen secara terus menerus/berkala, akan dapat diketahui dinamika kondisi dan interaksi dari masing-masing komponen baik secara substansi maupun spasial dari waktu ke waktu. Pengukuran ketahanan nasional melibatkan 3 dimensi, yaitu (a) dimensi substansi/gatra, (b) dimensi wilayah/spasial, dan (c) dimensi waktu.
1.2
Pentingnya Pengukuran Ketahanan Nasional Pengukuran ketahanan nasional, baik
dimensi substansi, spasial maupun waktu sangat diperlukan. dan regionalisasi serta
dinamika lingkungan strategis yang sangat cepat
tentu sangat berpengaruh pada ketahanan nasional. Kondisi ini menuntut kita untuk selalu melakukan evaluasi dan monitoring terhadap ketahanan nasional kita, agar kita tidak terlambat dalam menyikapi dampak dari dinamika lingkungan tersebut.Ketahanan Nasional. Oleh karena itu, kita perlu selalu melakukan 3
L A B O R A T O R I U M P E N G U K U R A N K E T A H A N A N N A S I O N A L
pemantauan secara terus menerus terhadap ketahanan nasional kita dalam
rangka memberikan sistem peringatan dini (early
warning system) dan basis data bagi pengambilan keputusan baik bagi pemerintah, maupun pemerintah daerah. Lemhannas RI mempunyai empat fungsi utama, yaitu (a) mendidik kader dan pimpinan nasional, (b) memberikan masukan kepada Presiden melalui kajian yang bersifat konseptual dan strategis, (c) memantapkan nilai-nilai kebangsaan, dan (d) melakukan kerja sama.
Dalam rangka melaksanakan fungsi
tersebut, Lemhannas RI berkewajiban untuk selalu melakukan evaluasi dan monitoring tentang ketahanan nasional. Upaya untuk selalu mampu memenuhi tugas pokok fungsi tersebut memang sudah dilakukan oleh Lemhannas RI. Namun, dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kualitas pelaksanaan tugas dan pokok fungsi, maka sejak tahun 2007 telah di bangun Laboratorium Pengukuran Ketahanan Nasional (Labkurtannas). Pembangunan sarana dan prasarana baik yang berbentuk perangkat keras (hardware), maupun perangkat lunak (software) telah dilakukan secara intensif. Pembangunan Sistem Informasi
4
L A B O R A T O R I U M P E N G U K U R A N K E T A H A N A N N A S I O N A L
juga mulai dilakukan dalam upaya untuk mengakselerasi
peningkatan kapasitas dankualitas Labkurtannas tersebut.
1.3
Hubungan Ketahanan Nasional dengan Pembangunan Nasional Pembangunan
nasional
merupakan
proses berlanjut dengan berbagai tantangan, ancaman,
hambatan
dan
gangguan.
Keberhasilan pembangunan nasional yang
berhasil akan meningkatkan kondisi ketahanan nasional. Demikian juga ketahanan nasional yang sangat tangguh akan memberikan landasan yang kuat bagi pelaksanaan pembangunan nasional. Kebijakan dan strategi pembangunan harus berbasis pada perkiraan tentang perkembangan kondisi geografi, demografi, sumber kekayaan alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan di masa yang akan datang serta dinamika lingkungan strategis baik pada tingkat regional maupun global. Keberhasilan memprediksi kondisi
5
L A B O R A T O R I U M P E N G U K U R A N K E T A H A N A N N A S I O N A L
masa yang akan datang, menjadi kunci bagi perumusan arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional. Antara ketahanan nasional dan pembangunan nasional saling terkait. Keberhasilan pembangunan nasional akan meningkatkan kondisi ketahanan nasional, sebaliknya kondisi ketahanan nasional yang sangat tangguh akan lebih mengakselerasi pembangunan nasional.
6
L A B O R A T O R I U M P E N G U K U R A N K E T A H A N A N N A S I O N A L
Bab
2 Sistem Ketahanan Nasional 2.1
Ketahanan Nasional dalam Perspektif Konseptual
D
ilihat dari perspektif konseptual,
pengukuran
ketahanan nasional berbasis pada ketahanan masingmasing komponen dalam sistem nasional yang terdiri
atas 3 dimensi, yaitu dimensi substansi/gatra, dimensi wilayah serta dimensi waktu. Ilustrasi secara skematik mengenai posisi ketiga dimensi dalam sistem nasional dan interaksinya dapat dilihat pada Gambar 2.1.
7
L A B O R A T O R I U M P E N G U K U R A N K E T A H A N A N N A S I O N A L
Masing-masing komponen dalam sistem
nasional menggambarkan keseluruhan sistem yang saling berintegrasi dan saling berinteraksi satu sama lain.
Dengan mengamati kondisi
ketahanan dan interaksi masing-masing komponen secara terus menerus/berkala, akan dapat diketahui dinamika kondisi dan interaksi dari masing-masing komponen baik secara substansi maupun spasial dari waktu ke waktu.
Periode n-1 Periode n
Gambar 2.1.1 Skema Hubungan antar Gatra dalam Ketahanan Nasional berdasarkan dimensi gatra, wilayah dan waktu 8
L A B O R A T O R I U M P E N G U K U R A N K E T A H A N A N N A S I O N A L
2 .1 .1 Dim e nsi Ga t ra
Gatra dalam sistem ketahanan nasional dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu gatra alamiah, terdiri dari tiga gatra (trigatra) dan gatra sosial, terdiri dari lima gatra (pancagatra). Berikut ini uraian selengkapnya mengenai trigatra dan pancagatra. 2.1.1.1
Gatra Alamiah
Gatra alamiah
meliputi gatra geografi,
demografi dan sumber kekayaan alam,
atau disebut trigatra, yang masing-masing memiliki ciri spesifik. Batas-batas di antara ketiganya sangat jelas sehingga dapat dilihat sebagai sebuah entitas tersendiri
yang memiliki tingkat
independensi atau soliditas internal yang cukup tinggi. Dampak dari interaksi danatau interkoneksi di antara ketiganya, relatif lambat. Nilai kontribusi gatra alamiah terhadap ketahanan nasional sangat ditentukan oleh seberapa besar porsi dari eksistensi gatra alamiah yang dapat dikelola dan atau didayagunakan oleh masingmasing gatra dalam pancagatra. Dalam konteks sistem nasional, gatra alamiah cenderung merupakan input yang harus diproses lebih lanjut oleh gatra sosial. Tinggi rendahnya ketahanan nasional
9
L A B O R A T O R I U M P E N G U K U R A N K E T A H A N A N N A S I O N A L
sangat bergantung pada kemampuan bangsa dan negara dalam mendayagunakan secara optimal gatra alamiah sebagai modal dasar untuk penciptaan kondisi dinamis yang merupakan kekuatan dalam penyelenggaraan kehidupan nasional. 2.1.1.2
Gatra Sosial
Gatra Sosial atau Pancagatra
memiliki
sifat aktif dan sangat dinamis. Pancagatra yang terdiri dari ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan merupakan wujud nyata dari perilaku hidup
berbangsa
dan
bernegara
untuk
mempertahankan
kelangsungan hidup dan meningkatkan kualitas hidup. Dampak yang ditimbulkan oleh interaksi dan atau interkoneksi antar gatra dalam gatra sosial berproses secara langsung dan relatif cepat.
2 .1 .2 Dim e nsi Spa sia l (Wila ya h)
Dimensi menitikberatkan wilayah
lebih
pada
fungsi
dalam
operasionalisasi 10
spasial
berbagai
trigatra
dan
L A B O R A T O R I U M P E N G U K U R A N K E T A H A N A N N A S I O N A L
pancagatra dalam kehidupan nyata bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, berdasarkan hirarki ketatanegaraan. Berdasarkan dimensi ini ketahanan nasional adalah agregasi dari ketahanan masing-masing wilayah di daerah dan wilayah nasional. Dimensi wilayah, tidak lepas kaitannya dengan masalah integrasi antar wilayah dengan berbagai implikasinya. Secara kongkrit yang disebut wilayah nasional adalah
agregasi
pengelompokkannya
dari
seluruh
wilayah,
baik
yang
berdasarkan
wilayah
administratif,
kompartemen strategis, maupun pulau-pulau besar.
2 .1 .3 Dim e nsi Wa k t u
Pada dasarnya ketahanan nasional merupakan resultante dan agregasi dari ketahanan masing-masing gatra pada berbagai dimensi spasial yang dapat berubah sesuai dengan perubahan waktu. Untuk itulah pengukuran ketahanan nasional harus dilakukan secara periodik untuk mengetahui kecenderungan dinamika ketahanan nasional dari waktu ke waktu. Dengan melakukan pengukuran ketahanan nasional dari waktu ke waktu 11
L A B O R A T O R I U M P E N G U K U R A N K E T A H A N A N N A S I O N A L
akan dapat dilihat apakah ketahanan nasional baik pada masingmasing indikator, variabel, gatra, daerah maupun secara agregat
semakin meningkat, tetap atau semakin menurun.
2.2 Ketahanan Nasional dalam Perspektif Operasional Sesuai fungsinya, ketahanan nasional
adalah gambaran menyeluruh dan terintegrasi dari komponen-komponen sistem nasional yang digerakkan untuk mencapai tujuan nasional.
Dalam perspektif operasional, pancagatra berperan aktif dan dinamis mendayagunakan trigatra menuju pada pencapaian tujuan nasional. Gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan saling berkoneksi dan berinteraksi satu sama lain, membentuk sebuah si...