DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Foundaons of the Chrisan Faith Heru K Wibawa PDF

Title DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Foundaons of the Chrisan Faith Heru K Wibawa
Author Heru K Wibawa
Pages 119
File Size 808.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 315
Total Views 788

Summary

DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Founda ons of the Chris an Faith Heru K Wibawa PENDAHULUAN Buku tentang dasar-dasar Iman Kristen yang selama ini beredar dalam bentuk tebal dan mengiku aliran theologi tertentu. Ini yang sering dikeluhkan oleh banyak pihak. Dan untuk mengisi kekosongan itu maka penulis meny...


Description

DASAR-DASAR IMAN KRISTEN

Founda ons of the Chris an Faith

Heru K Wibawa

PENDAHULUAN Buku tentang dasar-dasar Iman Kristen yang selama ini beredar dalam bentuk tebal dan mengiku aliran theologi tertentu. Ini yang sering dikeluhkan oleh banyak pihak. Dan untuk mengisi kekosongan itu maka penulis menyusun Buku Dasar-dasar Iman Kristen ini secara ringkas dan mengiku aliran theologi yang bersifat umum. Beberapa bagian pemahaman theologi yang bertentangan dari masing-masing aliran sama sekali dak dibahas secara khusus. Penulis hanya menyajikan apa yang ada dalam Alkitab sebagai rujukan utamanya. Harapan penulis, pada masa yanag akan datang akan terbit lebih banyak buku yang bersifar netral dengan dak mengutamakan presaposisi tertentu tetapi lebih mengutamakan berita Injil bagi semua kalangan. Karena bagi penulis yang merubah hidup manusia adalah Sang Firman yang menjadi in dari berita Injil. Keberadaan Injil seharusnya menjadi sarana untuk mengalami proses TRANSFORMASI DIRI dalam pimpinan ROH KUDUS menjadi semakin serupa KRISTUS menggenapi rancangan BAPA. Kiranya Allah Bapa didalam Tuhan Yesus melalui karya Roh Kudus senan asa meneguhkan dan menguatkan serta memberikan kuasaNya pada kita sekalian dalam menjalani perjalanan menjadi semakin kecil untuk diri tetapi menjadi semakin besar serupa Kristus. Amin. Pamulang, 1 Januari 2020 Penulis

DAFTAR ISI Pendahuluan 1. Theologi Modern 2. Theologi Proper 3. Theologi Biblika 4. Paterologi 5. Kristologi 6. Pneumatologi 7. Angelologi 8. Demonologi 9. Bibliologi 10. Hamar ologi 11. Soteriologi 12. Eskatologi

2 4

8 14 24 31 40 47 51 58 66 71 77

Theologi Modern Theologi modern muncul karena pertemuan dengan budaya/situasi intern umat. Mulai terjadi pada era pencerahan (enlightment) pada tahun 1.800 yang menjadi akar humanism. Theolog Thomas Aquinas (1224 – 124) ; John Dun Scotus (1266 – 1308) adalah theologi yang berusaha menghubungkan Alkitab dengan filsafat. Ini sebuah langkah mundur, karena Filsafat adalah hasil oleh pikir manusia yang penuh dengan kekhilafan. Sebagai contoh pemikiran Aristoteles tentang gambaran dunia. Ia membayangkan dunia adalah piring dengan 7 pinggan (gelas). Mengganggap gambaran bumi dalam Alkitab juga bersifat mis s yang perlu didemitologikan. Aristoteles hidup pada (380-320 SM) sehingga pemikirannya baru muncul tahun 340 SM, padahal PL telah selesai ditulis dan dibukukan. Cara berpikir demikian membuat filsafat kemudian menguasai theologi. Padahal apa yang dibicarakan filsafat ada di dalam Kristus : Yoh 14:6 ; 1 Kor 1:30 ; Kol 2:3. Berbeda sekali dengan prinsip humanism yang meletakkan manusia sebagi ukuran atau kaidah dari segala sesuatu. Seper pemikiran Giovani Pico Della Mirandola (1463-1494) tentang nilai manusia : Manusia diciptakan Allah tanpa tempat atau pembentukan yang tetap, belum duniawi belum sorgawi, sehingga akan tergantung manusia sendiri yang menentukannya. Ini sangat bertentangan apa yang Alkitab katakan, keberadaan manusia bukan tergantung pada manusia tetapi pada kehendak Allah : Kol 1:15-20 ; Rom 9:16 ; Kis 4:12 ; Yoh 14:6. Humanisme meletakkan kepercayaan Krsiten sebagai agama peradaban yang merupakan bagian dari kebudayaan manusia.

Akibat langsung dari zaman pencerahan adalah munculnya sekularisasi dimana dogma gereja diperiksa secara kri s. Otonomi rasional dan akal pikiran secara mandiri yang masih sangat besar pegaruhnya saat ini. Sehingga studi theologi dilakukan secara ilmiah dan obyek f. Filsafat pencerahan Francis Bacon (1561-1624) seorang filsuf empirisme yang menyatakan bahwa kebenaran hanya diperoleh secara induk f yaitu melalui pengalaman, pikiran yang didasarkan oleh empiris. Filsuf Thomas Hobbss (1588-1679), filsuf materialism menyatakan bahwa dak ada satu konseppun yang sebelumnya dak dimulai dari panca indera, baik seluruhnya maupun sebagian. Menurut pandangannya, seluruh alam semesta adalah kebendaan dan apa yang bukan benda sesungguhnya dak ada. Sehingga Hobbss mengkri k mukjizat dan sangat meremehkan Alkitab. Filsuf rasionalisme, Rene Decartes (1596-1650) yang mengatakan bahwa dia meragukan pengetahuan melalui panca indera, sebab itu ia mencari dasar pengetahuan yang memiliki kepas an yang dak dapat diragukan. Filsuf Agno sisme, Imannuel Kant (1724-1804) menyatakan bahwa keadaan yang sesungguhnya dak dapat diketahui. Kant berusa menyesuaikan empirisme dengan rasionalisme : isi pengetahuan adalah dari panca indera tetapi bentuknya dari kecerdasan. Pemikiran Kant sangat beerpengaruh pada theologi liberal dan modern. Terjadinya perang dunia 1 dan 2, membuat para theolog mencoba menjawab tantangan zaman dengan mengakitkannya dengan Injil. Secara prak s ingin mengungkapkan iman kristennya dalam konteks zaman modern eropa. 1. Friederich Schliermacher (1768-1834). Pandangannya Phantheisme.

dipengarungi

pemikiran

Kant,

mengembangkan

Pemikiran theologinya : manusia dak mungkin memiliki pengetahuan tentang supranatural, meski melalui mukjizat. Sebuah pemikiran yang mencoba melepas iman Kristen mengenai supra natural Allah. Sehingga menurutnya realitas keberadaan Allah berasal dari pengetahuan saja

tentang Tuhan yang telah menyatu dengan perkembangan pengetahuan dan pengalaman manusia : Phanteisme. Baginya beragama dijalani melalui perenungan dan koteplasi, pengalaman bersama Tuhan ditandai perasaan kasih spontan, saat berhubungan dengan sesama. Hingga ia menyimpulkan agama dimulai dengan humanism. Gereja hanya wujud salah satu agama, yang mendemonstrasikan semangat persekutuan dan kesatuan karena Kristen agama yang benar yang menerima hukum, iden tas, tradisi dari Allah. Kristus dilihat sebagai manusia sempurna tanpa dosa yang bisa memahami Allah, sedang manusia berdosa dak bisa sehingga memerlukan penebusan. 2. Adolf Von Hamack (1851-1930), ahli sejarah dogma. Ia berpedapat bahwa Injil telah dirusak oleh filsafat Yunani. Menurutnya yang merusak agama Yesus adalah Paulus dengan helenisasi, menjadi agama tentang Yesus yang berujung pada dogma penjelmaan Anak Allah. Ia menekankan pemikirannya dari aspek sejarah. Pemikiran theologinya : Melihat bukan dari apa yang dikatakan para murid tentang Yesus, tetapi apa yang dirasakan Yesus dalam diriNya. - Yesus dak meminta para murid percaya tetapi hanya mengiku peritahnya (Yoh 15:10 ; Mat 7:21) dalam doa dan penderitaannya Yesus menyamakan diri dengan manusia lain (Luk 22:42). Gelar Anak Allah hanya menjelaskan kedudukan Allah sebagai Bapa. - Kemesiasan Yesus dilihat dengan corak poli k yng menghancurkan kekuatan Romawi. Tetapi juga tokoh spiritual, dak spektakuler. - Yesus mengajarkan Kerajaan Illahi yang akan datang. Paulus mengajarkan tentang keselamatan yang sudah jadi dan bisa dinikma (1Kor 1:20-25). Yesus : manusia menurut jiwa/maksud Taurat (Mat 5:17-18). Paulus : Taurat dak diperlukan. Yesus : hanya reformasi agama Yahudi (Mat 15:24). Paulus : mengabarkan Injil ke Romawi, Yunani (Rom 10:12) 3. Rudolf Bultman (1884)

Bultman mengambil spesialisasi PB. Ia juga melihat bahwa tradisi oral/lisan adalah background Injil sinop s. Cerita Yesus mula-mula (Marus) adalah karangan jemaat helenis yang berbeda. Ia membandingkan dengan catatan-catatan agama yang ada pada zaman gereja mula-mula (helenisme, Gnos cism, Jewish dan Apokalyp c). Ia menyimpulkan dak bisa mempelajari kehidupan Yesus yang sesungguhnya, yang tahu justru Jemaah Pales na non kristen. Pemikiran theologinya : - Bultman menggunakan metode Demythologizing, untuk menyingkap mitos-mitos dalam PB. Dalam PB dalam Injil Krsiten ; pandangan orang abad 1 bercirikan mitos sehingga kerugma(isi yang dikotbahkan), dipisahkan dari mitos. a). Karena mitos-prailmiah. Mitos menggunakan perumpamaan dan is lahis lah untuk menyatakan keyakinan tentang penger an manusia akan dirinya sendiri. Orang Yahudi percaya supra natural adanya sorga, bumi dan neraka. b). Yesus adalah mitos yang dak cocok dengan abad 20, sehingga Injil harus dikupas dari mitos agar menyingkap tujuan mula-mulanya. c). Menafsirkan ulang dengan konsep eksistensialis (Mar n Heidegger). d). Membedakan hidup diluar iman secara mitologi yaitu keterikatan akan dosa. Sedangkan hidup didalam iman, meninggalkan ketergantungan pada realitas, membuka diri pada masa depan Allah. Sehingga hidup eskatologi yang benar adalah terus-menerus dalam pembaharuan. Pandangan terhadap Allah : Allah diiden fikasikan sebagai “Wholly other”, sehingga Allah berada diluar penangkapan persepsi manusia. Ini adalah corak pantheis c. Sehingga ia menai an mukjizat, karena seluruh rangain kejadian dak terkait dengan supra natural maupun kekuatan transenden. 4. Karl Barth (1886-1968). Socrates – mencari dan membuk kan kebenaran dengan percakapan dan dialog, menjawab dengan ogos/rasio, dak percaya pada mitos (legenda).

Plato (424-347 SM) – realitas kebenaran bukan dalam idea tetapi dalam alam empiris, menyelidiki sebab dan asas paling akhir dari segala sesuatu yang ada. Aristoteles (384-322 SM) – murid Plato menyatukan filsafat dalam satu sistem : logika, matema ka, fisika, metafisika, logika deduk f, esensinya mencari prinsip-prinsip dan penyebab-penyebab berbagai realitas yang ada. Pandangan theologi Barth : Allah yang imanen (liberalism) bagi Barth adalah Allah yang “Wholly Other”. Tentang wahyu : Manusia memerlukan wahyu, karena manusia bisa membaca Alkitab tanpa mendengar Firman Allah. Alkitab hanya tanda/simbol sehingga secara eksistensial bukan Firman Allah. Metode dialek kan dalam theologi : Karena peryataan theologi bersifat paradox, dak dapat dipadukan, maka cara menerimanya adalah dengan iman. Allah tersembunyi namun dinyatakan, pengenalan akan Allah dan pengenalan manusia akan dosa, se ap orang dipilih tetapi juga ditolak sebab berdosa. Transendeni Allah yang mutlak : Allah adalah subyek yang mutlak, manusia dak bisa berbicara tetang Allah, hanya bisa berbicara kepada Allah. Allah dak bisa didefinisikan dengan apapun termasuk perkataan-perkataan Alkitab. Allah berbicara seper bom meledak, sisanya adalah kawah yaitu gereja. Historic dan Geschichte : Iman itu kososng yang hanya dapat diisi pernyataan dari atas. Historic – kumpulan fakta historis masa lalu secara obyek f dibuk kan benar. Geschichte – berhubungan dengan yang menyentuh saya menurut sesuatu dengan menghendaki janji se a saya. Sehingga kebangkitan Kristus adalah

Geschichte bukan history. Iman dan Religi : Iman – ketakjuban pada Allah, kasih kepada Allah karena kesadaran perbedan kualita f dengan Allah. Berbeda dengan religi yang merupakan kebalikan dari iman yang merupakan usaha manusia untuk menghampiri Allah. Sehingga gereja harus tetap ada karena didalam gereja ada Injil. Trinitas : Ajaran Trinitas dari Injil. Allah dak sama dengan manusia, dak kesepian, dak tergantung pada apapun termasuk manuia (ciptaanNya). Predes nasi (ajaran sentral Barth): Bukan takdir tetapi kemuliaan Kasih dan anugerah Allah dalam Yesus bagi manusia. Bersama-sama dengan Kristus manusia turut diselamatkan.

Theologi Proper Dikenal 3 sistem persepsi : 1. Rasionalisme (Pilate) – segala sesuatu yang dak dapat dijelaskan dengan rasio ditolak. 2. Empirisme (Thomas) – mencari kebenaran dengan observasi, percobaan melalui panca indera. 3. Faith (umat percaya) – Ibr 11:3 iman yang membuat menger , yang terlihat terjadi karena yang dak terlihat. Dengan membaca Alkitab, dengan iman melihat kbenaran rohani tanpa buk lain lagi. Apakah iman itu rasional ? Mat 18:3 – anak kecil percaya karena ia mempercayai orang dewasa, dengan iman seluruh kebenaran kita terima karena percaya pada Allah dan Firman

Maz 19:1-6 ; Rom 1:19-20 – Karena alam membuk kanya. Yoh 20:30-31 – dicatat supaya kamu percaya. Pandangan-pandangan salah tentang Allah. 1 Kor 2:14 : kebenaran yang hanya dapat dinilai secara rohani. a. Atheis – Maz 14:1. - Atheis absolut – dak ditemukan cukup buk keberadaan Tuhan. - Atheis providen al – Deist – Yoh 3:19-20 – meragukan keberadaan Tuhan, hanya menginginkan kebebasan saja. - Atheis prak s – secara terbuka dak menolak Tuhan tetapi dak relevan, Titus 1:16. b. Agno s – dak cukup buk keberadaan Allah, dak mau terima buk . c. Materialis – hanya menerima sesuatu yang berupa fisik saja. d. Polytheisme – percaya banyak Tuhan. e. Pantheisme – Tuhan adalah segalanya dan segalanya adalah Tuhan, bercampur penger an materi dan roh. f. Deisme – menerima eksistensi Tuhan, tetapi menolak kekuasaannya yang sustain dan menolak segala yang supra natural. g. Trieisme – percaya pada 3 Tuhan yang independen. Pewahyuan eksistensi Tuhan. Rom 1:18 ; 2:8 ; 2 Tes 2:10-12 – manusia dapat menerima kebenaran dan bertanggungjawab untuk mencarinya. Terdapat argumen dak bisa menerima kebenaran tanpa verifikasi ilmiah, Yoh 18:37-38 – se ap orang yang berasal dari kebenaran mendengar suara Allah. Pilatus berusaha mencuci tangan dari tanggungjawab moral,

Rom 1:18 – Yesus menegaskan bahwa menger kebenaran adalah masalah moral. Yoh 5:40 ; 7:17 – bukan percaya.

dak bisa menjadi percaya tetapi

dak mau

Mengapa perlu memberi buk tentang iman ? 1 Pet 3:15 – siap menjawab pertanyaan. Membuk an secara ilmiah keberadaan Allah dak mungkin, karena kelemahan metode-metode ilmiah yang ada. Dan ke dakterbatasan Allah dak bisa dibatasi oleh keterbatasan manusia. Apakah buk keberadaan Allah ? 1. Buk Umum/alami. Mat 5:45 : lingkup umum/alami ; Maz 19:1-4 : geografis umum/alami ; Rom 2:14-15 : metodologi umum (kesadaran dalam ha ). 2. Buk -buk khusus – Alkitab. Seper mengiku jejak Kijang, dak kelihatan tetapi keberadaannya ada. Seper keyakinan pembuk an dari Hakim, keyakinan akan kebenaran tanpa keraguan alasan. Argumen keberadaan Allah : Alasan Moral. Secara intelektual dan moral manusia membutuhkan Tuhan yang lebih besar dari dirinya. Manusia menyadari adanya salah dan benar, membutuhkan pemberi aturan. Kehendak bebas yang dimiliki manusia adalah gambaran kehendak bebas Allah. Meskipun penuh dosa, secara umum manusia ingin memilih yang baik meninggalkan kesalahan/dosa (1 Tim 4:2). Beberapa kesadaran ini mendorong manusia menyadari ja diri yang agung dalam kemanusiaannya. Argumen secara theologi : - Alam bukan kacau tetapi teratur oleh sebuah sistem. - Yes 45:18 – Kalau jam dibuat dengan designer yang luar bisaa,

apalagi jagad raya ini. - Peryataan mayor – jagad raya dengan segala keteraturannya pas diciptakan dengan tujuan agung membutuhkan arsitek yang agung pula. - Pernyataan minor – Dunia menujukkan keteraturan dalam segala hal. - Sehingga didesain olah Yang Agung yaitu Tuhan. Argumen Kosmologi (sebab akibat) : - Kosmos sangat teratur. - Segala sesuatu pas memiliki cukup penyebab. - Jagad adalah akibat yang sangat sempurna – penyebabnya adalah Tuhan. - Rom 1:20 – dari karyanya nampaklah Tuhan. - Mayor : Se ap akibat selalu ada penyebab yang cukup. - Minor : Dunia ini adalah akibat. - Sehingga dunia harus ada penyebab diluar dirinya yaitu Tuhan. Argumen Ontologi (ide dari makhluk supermasi) : - Manusia menggambarkan Tuhan sempurna, independen, kekal. - Percaya adanya Tuhan adalah universal, pas keluar dari dalam diri manusia. - Apakah ini hanya karena pendidikan ? peradaban ? - Lebih dari 90 % percaya Tuhan yang maha besar. - P mayor : Keyakinan universal dan intui f pas benar. - P minor : Percaya adanya Tuhan, universal dan intui f dalam diri manusia. - Sehingga bahwa ada Tuhan adalah benar. Argumen Athropologi : - Manusia bukan binatang karena punya rasa, pikiran bukan hanya ins ng. - Kej 1:26-28 – dimensi rohani berasal dari gambar Allah. - P mayor : Manusia bukan makhluk fisik, tetapi moral, intelektul, emosi. - P minor : Tidak ada di alam yang sama dengan manusia, sehingga asalnya pas dari luar dunia ini.

- Sehingga yang di luar jagad adalah Tuhan, sehingga Tuhan asal manusia. Buk dalam Alkitab eksistensi Tuhan : Eksistensi Tuhan diyakini dalam Alkitab. - Realita yang diterima dengan tegas – tanpa keraguan. - Ibr 11:6 – yang berasal dari Tuhan akan percaya. Ketuhanan dalam Alkitab : - Apa yang Alkitab nyatakan tentang realita, esensi dan karya Tuhan. - Apa yang Alkitab nyatakan tentang tentang Tuhan. - Buk terkuat datang dari Kristus. - Tetapi tanpa karya Roh udus, manusia dak bisa percaya. Sebutan bagi Tuhan. Karakteris k yang dak terpisah dari ide tentang Allah yang menjadi dasar pernyataan pada manusia. - Atribut-atribut Tuhan berbeda dengan karyanya. - Atribut-atribut ini dak menambahi apapun pada Tuhan, hanya menyatakan keberadaannya. - Dua kualifikasi : absolut dan rela f. - Pen ng untuk dak melihat atribut satu lebih nggi dari yang lain. Atribut-atribut Absolut : ROH. - Hidup – Tuhan hidup dan sumber segala kehidupan. - Pribadi (personality) – diri, kehendak, kecerdasan, emosi, menentukan nasib sendiri (gambarannya diberikan pada manusia). Tidak Terbatas (infinity). - Eksistensi mandiri - Bebas dari waktu. - Tidak berubah. - Esa. Sempurna. - Kebenaran – konsisten dan tetap dalam segala hal.

- Kasih – Tuhan mencari yang ter nggi yang dimiliki manusia. - Kudus – Tuhan berbudi agung, terpisah dari dosa. Aribut-atribut rela f (berkaitan dengan ruang dan waktu). Dalam kaitan dengan ruang dan waktu : - Kekal – bebas dari waktu. - Maha Luas – kuasa dan kehadirannya lebih besar dari jagad raya. Penciptaan dan esensi : - Omi presence – maha hadir. - Omni science – maha tahu. - Omni potence – maha kuasa. Moralitas : - Integritas, kebenaran, kese aan. - Belas kasih, kebaikan. - Rahmat, adil dan benar. Kesimpulan dari Eksistensi. - Menerima keberadaan Tuhan bermakna manusia diciptakan untuk sebuah rencana. - Pengetahuan tentang Tuhan memberi tanggungjawab. - Pengetahuan keberadaan Tuhan bermakna kita memiliki tanggungjawab untuk mencari, mengenal Tuhan secara pribadi, bersyukur dan menyembah Dia. - Masalah orang berdosa dak mau mencari Tuhan (Yoh 1:9 ; 6:44 ; 7:17 ; Kis 17:27-28 ; Rom 2:4). - Bahkan orang percaya, mereka bisa hidup seper atheis, seper Tuhan dak pernah ada, kepercayaan pada Tuhan sebatas mitos(sinterklas) tetapi : - Tuhan sabar pada manusia agar bertobat (Maz 50:21 ; Pkth 8:11-12). Apakah ar nya Nama ? (Maz 138:2) Nama Tuhan menunjukkan pada kita siapakah Tuhan, secara khusus perha an dan pemeliharaan pada manusia, ini memo vasi kita untuk percaya pada Tuhan.

Pen ngnya nama Tuhan. - Nama = label, nama merupakan makna/alasan hidup/eksistensi. - Tuhan menyatakan namaNya sehingga sangat pen ng (bukan dari manusia). - NamaNya adalah gambaran atau janji Tuhan. - Tuhan menggan namaNya pada waktu tertentu, untuk menyatakan kuasa dan otoritasnya yang diberikan pada saat tertentu itu. Nama-nama Tuhan. YAHWEH – I am who I am (Kel 3:1415) (YHWH) - Allah yang dapat dipercaya : I am (selalu ada) sebagaimana adanya yang selalu hadir. - Nama ini adalah nama pribadi Allah. Adonai : Tuhan, Tuan, nama yang dipakai menggan kan nama YHWH yang dak diucapkan (Kel 4:10-12). Elohim : El – kata jamak bagi Tuhan, Allah yang kuat sang maha satu. Bagian nama-nama Tuhan : - El Shaddai – Kej 17:1-20 – Tuhan maha perkasa yang berjanji. - El Eyon – Kej 14:18 – Tuhan maha nggi, yang melepaskan Abraham dan Lot dari para musuhnya. - El Olam – Kej 21:33 – Tuhan yang dak berkesudahan. Abimelekh membuat perjanjian dengan Abraham, sebab Tuhan bersamamu dan didalam se ap yang kamu kerjakan. - Yehova Yireh – Kej 22:8-14 – Allah akan menyediakan. - Yehova Sabboth – 1 Sam 1:3 ; 17:45 – Allah adalah tentera semesta alammu. - Yehova Maccaddeshcem – Kel 31:13 – Allah yang mengkuduskan. - Yehova Tsidkenu – Yer 23:6 – Allah adalah keadilan. - Yehova Shallom – Hak 6:24 – Tuhan keselamatan. Nama Tuhan di PB. - Yeshua / Yesus – Mat 16:13-16 ; Yoh 6:42 – Allah Juru Selamat. - Kristus – Yoh 1:41 ; 20:31 – Mesias / yang diurapi.

- Kurios – Luk 1:46 ; Kis 2:36 – Tuhan, Tuan. - Soter – Luk 1:47 – Juru Selamat. - Theos – Yoh 20:28 ; Tit 2:13 ; 2 Pet 1:11 – Allah. Allah Tritunggal. Merupakan doktrin utama iman Kristen. Tidak bisa dipahami dengan logika manusia karena keterbatasan manusia dan ke dakterbatasan Allah. Terminologi Tritunggal dak ditemukan dalam Alkitab. Konsepnya adalah ga didalam satu : 3 kesatuan pribadi tanpa terpisah eksistensinya. Pewahyuan Alkitab. Eksplisit – secara penuh dan jelas terekspresikan, terdefinisi dan terformulasi penuh dan jelas. Implisit – dipahami, walaupun dak secara langsung diekspresikan. Kesalahan memahami Tritunggal : - Tritheisme – pe...


Similar Free PDFs