Density Sebagai Atribut Compact City PDF

Title Density Sebagai Atribut Compact City
Author Novia Valentina
Pages 7
File Size 242.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 1
Total Views 686

Summary

DENSITY SEBAGAI SATU BENTUK ATRIBUT COMPACT CITY Pengertian Density (Kepadatan) Density (Kepadatan) sederhananya adalah banyaknya jumlah manusia dalam suatu batas ruang tertentu. Hal ini dapat diperlihatkan dari jumlah manusia berbanding luas ruang baik berupa ruang kota atau kawasan tertentu. Menur...


Description

DENSITY SEBAGAI SATU BENTUK ATRIBUT COMPACT CITY Pengertian Density (Kepadatan) Density (Kepadatan) sederhananya adalah banyaknya jumlah manusia dalam suatu batas ruang tertentu. Hal ini dapat diperlihatkan dari jumlah manusia berbanding luas ruang baik berupa ruang kota atau kawasan tertentu. Menurut Carey (1972) dan Curson (1964) berdasarkan kepadatan di luar dan didalam rumah terdapat 4 jenis kepadatan yakninya : 1. Kepadatan pedesaan (rural density) dimana kepadatan didalam rumah tinggi tetapi kepadatan di luar rendah. 2. Kepadatan pinggiran kota (suburb density) dimana kepadatan didalam maupun diluar rumah rendah. 3. Kepadatan permukiman mewah perkotaan dimana kepadatan didalam rumah rendah sedang kepadatan diluar rumah tinggi. 4. Kepadatan permukiman kumuh (squarter density) dimana kepadatan didalam maupun diluar rumah tinggi. Adapun beberapa Elemen Pengukur Densitas Kota Menurut Kurniawan (2007) dan Sadikin (2009) adalah sebagai berikut: Aspek/Dimensi Indikator Kepadatan Jumlah Penduduk per Ha Penduduk Jumlah Rumah Tangga per Ha Rata-rata Kepadatan per Kecamatan Kepadatan Jumlah Penduduk per Ha Lahan Terbangun Terbangun Jumlah Rumah Tangga per Ha Lahan Terbangun Jumlah Penduduk per Ha Lahan Permukiman Jumlah Rumah Tangga per Ha Lahan Permukiman Kepadatan Sub- Kepadatan Kecamatan (ward) Terpadat Pusat Rata-rata 4 Kecamatan Terpadat Variasi Kepadatan Kecamatan Kepadatan Persen Sediaan Rumah untuk Rumah Kepadatan Tinggi Perumahan Persen Sediaan Rumah untuk Rumah Kepadatan Rendah Persen Sediaan Rumah untuk Rumah Kecil Persen Sediaan Rumah untuk Rumah Besar Tabel 5. Indikator Kepadatan Kota Source: Kurniawan (2007) dan Sadikin (2009) [Type the company name]

High density sebagai salah satu konsep utama yang ditawarkan Compact City bisa dikatakan merupakan pembeda utama antara Compact City dengan Urban Sprawling Development sebagai dua konsep yang bertentangan. Urban Sprawling menciptakan kawasan kota yang tak berpola dengan perkembangan lompat katak (acak). Meskipun juga terjadi di Amerika Serikat umumnya hal ini terjadi di negara-negara dunia ketiga salah satunya Indonesia. Kemiskinan yang masih menjadi masalah utama Indonesia menyebabkan daya beli penduduk yang rendah dan tak mampu membeli tanah dan bermukim dekat dengan daerah pusat kota. Hingga menjadikan penduduk tersebar merata di sepanjang wilayah suburban dan menciptakan pusat-pusat kegiatan baru yang pada dasarnya masih sangat tergantung dengan pusat asal. High density (sebagaimana yang ditawarkan compact city) sebaliknya malah menekankan kepada kepadatan yang tinggi di pusat kota dan biasanya malah membatasi arah perkembangan kota. Di beberapa kota eropa kuno kota biasa dibatasi oleh pagar, benteng, maupun green belt demi mengontrol arah perkembangan kota. Berikut hubungan antara densitas dan urban sprawling development. Keterkaitan Urban Sprawl - Densitas Urban Sprawl ditandai dengan kepadatan rendah, pola pembangunan mengisolasi kegiatan komersial dan residensial dengan zonasi yang cukup ketat. Downtown biasanya dikhususkan bagi kegiatan komersil sedang permukiman menyebar disekitas daerah suburb. Jauhnya rentang pusat kegiatan ekonomi dengan zona perumahan inilah yang menyebabkan tingginya ketergantungan penduduk terhadap kendaraan pribadi. Berbeda dengan kasus Amerika Serikat, sprawling di Indonesia tidak dilengkapi dengan infrastuktur transportasi yang memadai hingga menyebabkan polusi dan kemacetan hebat. Sedang si Amerika sebagian besar lahan perkotaan mereka habis hanya untuk jalan raya bahkan beberapa lapis bawah tanah juga digunakan untuk kepentingan transportasi. Hal ini tentu saja tak mungkin dilakukan di Indonesia mengingat keterbatasan dana pembangunan infrastruktur dan ancaman ketergantungan tinggi terhadap bahan bakar fosil. Urban sprawling dan zonasi yang ketat di Amerika Serikat menyebabkan tingginya tingkat emisi karbon, inefisiensi lahan, dan menurunnya produktivitas warga akibat banyaknya waktu yang dihabiskan di jalan. Serta tingginya tingkat segregasi sosial dan rasial dan kurangnya area konservasi. Penyelesaian terhadapa beberapa hal inilah yang ditawarkan oleh high density sebagai salah satu atribut compact city. Adapun sebagai salah satu atribut compact city, densitas ikut memengaruhi atribut-atribut lain sebagaimana berikut: 1. Density -Social Welfare Disatu sisi high density mampu memberikan efisiensi dalam pembangunan infrastuktur hingga semua orang dapat fasilitas yang sama. Akan tetapi hal ini juga mampu membahayakan ketersediaan air bersih kota dengan kepadatan yang tinggi. Eksploitasi [Type the company name]

air tanah yang berlebihan juga dapat menurunkan permukaan lahan. Selain itu dibutuhkan teknologi pengolahan sampah yang lebih baik ketika terjadi pemusatan kepadatan di satu wilayah. Penurunan kualitas lingkungan local dan minimnya udara bersih juga dapat mengurangi kesejahteraan sosial dan kualitas hidup masyarakat. Dilihat darii segi budaya yang dipunyai, kepadatan dan keberagaman menciptakan satu komunitas yang aktif dan menyatu. Hal ini juga memungkinkan kebudayaan masing-masing pihak tetap lestari. 2. Density-City Scale Semua kota pada awal pembentukannya berbentuk kompak. Lalu perkembangan menyebar seiring dengan tumbuhnya kota. Untuk merekayasa satu kota yang tidak kompak menjadi kompak lebih mudah dilakukan pada kota yang skalanya lebih kecil. 3. Density-Public Transport Density memudahkan pengelolaan system public transport daripada ketika kota tumbuh menyebar. Tapi disisi lain density juga menciptakan polusi dan bising kota lebih besar. Dengan terkonsentrasinya mobilitas dan kendaraan, tanpa public transport yang memadai, satu kota dengan densitas tinggi akan menimbulkan kemacetan dan penurunan kualitas hidup penduduk. 4. Density-Activity Consentration Kepadatan memudahkan kita menciptakan pusat kegiatan baru di dalam kota. Itulah kenapa compact city dianggap mampu merevitalisasi pusat kota yang sudah kehilangan perannya. Kelebihan dan Kekurangan Kenaikan Kepadatan Penduduk

1. 2. 3. 4.

+ Aglomerasi ekonomi Pengurangan ketergantungan terhadap kendaraan pribadi Konservasi lahan terbuka hijau dan lahan pertanian Efisiensi pembangunan infrastruktur

1. 2. 3. 4.

Berkurang kualitas perumahan Sulit mengakses ruang terbuka hijau Sulit menyediakan air bersih yang memadai Memusatnya polusi dan bising perkotaan

Tabel 6. Kekurangan dan Kelebihan High Density Source : Author Kritik Terhadap Density sebagai Satu Atribut Compact City 1. Survey oleh Time Magazine (Lacayo et. al., 1999) dan the National Association of Home Builders (NAHB, 2000) memperlihatkan bahwa kebanyakan orang menginginkan rumah luas-mewah pada tanah pribadi mereka dengan akses terhadap kendaraan dan fasilitas umum yang memadai (sekalipun berada jauh dari pusat kota atau tempat bekerja). Hal ini memperlihatkan kecenderungan pilihan dan perilaku penduduk yang un-sustainable [Type the company name]

dikalangan masyarakat Amerika. Compact City mustahil terbentuk ketika penduduk cenderung memihak sprawling. 2. Penelitian di Portland oleh Melia (2011) menyebutkan bahwa meningkatkan densitas memang mengurangi rasio penggunaan mobil perkapita. Akan tetapi juga akan meningkatkan konsentrasi dari lalu lintas kendaraan. Hal ini akan memperburuk kondisi ekologis kawasan dengan densitas tinggi tersebut. Memperparah polusi dan bising kendaraan dalam kota. 3. Menurut penelitian Compact City memang mampu mengurangi ketergantungan penduduk terhadap kendaraan pribadi akan tetepi kedua variable ini hubungannya lemah. Dengan kata lain menggandakan kepadatan penduduk dalam kota tidak lantas bisa membagi dua frekuensi ketergantungan penduduk terhadap kendaraan pribadi. Penggunaan automobile tetap ada, bahkan hal ini hanya akan memperburuk kondisi lingkungan lokal dimana kepadatan tersebut berada. Berdasarkan penelitian tersebut ada beberapa pilihan yang ditawarkan kepada pembuat kebijakan diantaranya : 1. Memperbesar densitas dan menerima konsekuensi local 2. Membiarkan sprawling dan menerima konsekuensi yang lebih luas 3. Membiarkan sprawling dan pemberlakuan kebijakan radikal seperti pembatasan parkir, penutupan jalan dan car free. Berikut efek negatif high density terhadap penduduk kota

Bagan 1. Efek Negatif Density Source : Author

[Type the company name]

Studi Kasus : Analisis Kecocokan Densitas Tinggi di Kota-Kota Mesir Beberapa upaya mengubah kondisi eksisting kota-kota mesir yang very low density belakangan dilakukan dan dianggap penting untuk keberlanjutan kota-kota di mesir. Adapun beberapa latar belakang yang mendasarinya adalah : 1. Kota dilihat sebagai sumber dari degradasi lingkungan 2. Quality of Life kehidupan kota rendah 3. Tingginya tingkat emisi karbon Kondisi bentukan kota di Mesir dengan kepadatan rendah ini awalnya muncul karena high density diangggap menciptakan kemacetan lalu lintas yang padat, polusi, kebisingan perkotaan, dan konflik sosial masyarakat kota yang beragam. Hal ini yang mengakibatkan kebanyakan kota di Mesir belakangan dibangun dengan kepadatan rendah. Sebagaimana yang tergambar pada bagan dibawah.

Bagan 2. Pembangunan kota di mesir Dilihat dari sisi geografis kondisi lahan kota-kota di Mesir pembangunan belakangan seolah mengabaikan prinsip lingkungan dan topografi kota-kota yang kebanyakan berada di gurun sebagaimana konsep kota tradisional yang mereka punya. Dari sudut pandang lingkungan, bentuk kota di zona kering harus memberikan keteduhan maksimal, memungkinkan refleksi minimum di jalan-jalan dan ruang terbuka serta meminimalkan radiasi matahari langsung untuk menghindari pemanasan udara dan angin malam yang menusuk. [Type the company name]

Kepadatan tinggi dan konsep mixed use yang ditawarkan Compact City di Mesir merupakan salah satu solusi penting yang sesuai dengan kondisi geografis mesir yang unik. Kepadatan bangunan dan gedung-gedung tinggi setidaknya mampu menciptakan ruang dengan keteduhan maksimal, meminimalisir radiasi matahari langsung, dan menghindari angin-angin malam bagi masyarakat Mesir yang memang punya budaya gemar jalan-jalan. Apalagi kawasan dengan kepadatan rendah cenderung mempunyai tingkat kriminalitas yang cukup besar. Pemusatan kegiatan dan kepadatan tinggi diharapkan mampu meminimalisir resiko kriminalitas di kota-kota Mesir. Selain itu, kepadatan mampu menciptakan pusat aktivitas baru dan mampu merevitalisasi pusat kota. Hal ini sangat baik untuk menghidupkan kembali zona pusat ekonomi warga dan menaikkan tingkat pendapatan. Berdasarkan alasan ini, berikut respon masyarakat terhadap rencana pembangunan kota-kota baru dengan densitas tinggi di Mesir.

Adapun dari penelitian tersebut, mayoritas penduduk setuju dengan konsep pembangunan baru dengan kepadatan tinggi dan penggunaan lahan campuran (mixed land use). Untuk alasanalasan tersebut Mesir dianggap cocok dengan konsep high density dan mixed use sebagai atribut compact city demi menciptakan kota kota yang berkelanjutan.

Kesimpulan : 1. Compact City dianggap sebagai satu bentuk model spasial kota paling berkelanjutan. 2. Compact city merupakan bentuk penentangan ahli terhadap urban sprawl. 3. Terdapat lima atribut utama compact city yakni intensifikasi public transport, sosial wefare, density, sity scale, dan activity concentration. 4. Density merupakan atribut utama pembeda compact city dan urban sprawl. 5. Density pada perkembangannya mampu memengaruhi atribut compact city lain. 6. Mesir merupakan contoh negara yang cocok menerapkan konsep high density.

[Type the company name]

Referensi: http://en.wikipedia.org/wiki/Compact_City http://fadelplano.blogspot.com/2009/05/sustainable-compact-city-sebagai.html http://compactcityits.blogspot.com/ http://plitb-abroad.blogspot.com/2008/03/compact-city.html http://www.ehow.com/facts_6101581_urban-sprawl-effects-solutions.html http://ridlomunawir.wordpress.com/2009/09/01/konsep-kota-kompak/i http://io.ppijepang.org/v2/index.php?option=com_k2&view=item&id=194:paradigma-kotakompak-solusi-masa-depan-tata-ruang-kota?

[Type the company name]...


Similar Free PDFs