Digitalisasi Koperasi dalam Penyempurnaan Konsep Pasar Digital Nasional sebagai Penangkal Resesi Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19 PDF

Title Digitalisasi Koperasi dalam Penyempurnaan Konsep Pasar Digital Nasional sebagai Penangkal Resesi Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19
Author Iwan Krisnadi
Pages 13
File Size 712.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 231
Total Views 701

Summary

Digitalisasi Koperasi dalam Penyempurnaan Konsep Pasar Digital Nasional …. 1 Digitalisasi Koperasi dalam Penyempurnaan Konsep Pasar Digital Nasional sebagai Penangkal Resesi Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19 Kautsar Ahmad1, Iwan Krisnadi2 Program Pasca Sarjana, Program Studi Magister Teknik Elektro,U...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Digitalisasi Koperasi dalam Penyempurnaan Konsep Pasar Digital Nasional sebagai Penangkal Resesi Ekonomi di Masa... Iwan Krisnadi, Kautsar Ahmad

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Konsep Ekonomi Baru Indonesia Pasca Covid-19: Pasar Digit al Nasional -Sinergi Indust ri dan U… Iwan Krisnadi, Kaut sar Ahmad

NARASI RKP TAHUN 2021 Penyuluh Keluarga Berencana New Normal: Transformasi Menuju Kesejaht eraan Universal yang Berkeadilan? (Chapt er 9) Suset iawan Mohammad, Kafa A Kafaa, Nurhadi Nurhadi

Digitalisasi Koperasi dalam Penyempurnaan Konsep Pasar Digital Nasional ….

1

Digitalisasi Koperasi dalam Penyempurnaan Konsep Pasar Digital Nasional sebagai Penangkal Resesi Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19 Kautsar Ahmad1, Iwan Krisnadi2 Program Pasca Sarjana, Program Studi Magister Teknik Elektro,Universitas Mercu Buana Email: [email protected], [email protected]

Abstrak Pandemi Covid-19 berdampak hebat pada sektor ekonomi di berbagai negara. Resesi ekonomi telah dilaporkan terjadi di sejumlah negara. Indonesia diprediksi akan memasuki masa resesi di akhir tahun 2020. Kekhawatiran tersebut harus segera ditanggulangi untuk tetap memastikan roda perekonomian tetap berjalan dengan pertumbuhan yang positif. Salah satu konsep yang ditawarkan adalah konsep Pasar Digital Nasional (PDN) dengan menyusun sinergi yang maksimal antara Pemerintah, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan juga Industri Skala Besar. Konsep ini merupakan solusi yang baik untuk diterapkan. Namun demikian, perlu adanya optimalisasi satu sektor tambahan yang sudah menjadi penyangga perekonomian nasional semenjak Indonesia merdeka, yaitu koperasi. Koperasi dituntut untuk berubah dari pola konvensional menjadi pola modern yang menerapkan konsep digitalisasi yang nantinya akan bersinergi di dalam PDN. Tulisan ini menjelaskan mengenai analisis perubahan koperasi dan strateginya untuk disinergikan dengan pihak lain dalam menjalankan konsep PDN. Analisis kekuatan koperasi dilakukan menggunakan analisis SWOT-TOWS dan dilanjutkan dengan penyempurnaan konsep implementasi PDN dengan koperasi sebagai penghubung antara konsumen dan produsen pada sebuah lingkungan pasar digital berbasisi teknologi informasi. Sinergi dari semua pihak terkait akan memberikan dampak positif yang signifikan ketika konsep ini direalisasikan sehingga arah pertumbuhan perekonomian Indonesia dapat tetap meningkat dan terukur dengan baik. Keywords: Koperasi, Digitalisasi, Pasar Digital Nasional, Covid-19, Resesi, Ekonomi, SWOT

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pandemi Covid-19 berdampak hebat pada sektor ekonomi di berbagai negara. Resesi ekonomi telah dilaporkan terjadi di sejumlah negara. Indonesia sendiri tengah berada di ambang resesi ketika

pertumbuhan ekonomi pada kuartal II2020 dilaporkan minus, di angka minus 5,32%. Menteri Keuangan telah memastikan jika Indonesia akan masuk dalam jurang resesi ekonomi. Sri Mulyani merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 dari minus 0,2% hingga 1,1% menjadi lebih dalam yakni minus 0,6% hingga 1,7%

2

Digitalisasi Koperasi dalam Penyempurnaan Konsep Pasar Digital Nasional ….

[1]. Pada 1 September 2020 Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa jika pada kuartal III 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali minus, maka Indonesia akan menadanya inflasi. Inflasi yang tidak terkendali akan menjadikan daya beli masyarakat khususnya yang berpenghasilan tetap akan menurun dan secara umum akan mengakibatkan pertumbuhan eknomi akan menjadi semakin terpuruk. Penurunan pasokan atau ketersediaan tersebut disebabkan karena adanya merosotnya produksi, sehingga juga dapat mengakibatkan meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan [2]. Pengalaman dunia hingga saat ini dalam memerangi pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa pada fase penyebaran pandemi seperti ini, pemerintah di setiap negara memiliki peran yang sangat penting. Setiap negara memiliki metode penyesuaian terhadap pandemi. Pemulihan ekonomi memang terlihat lebih cepat di Jerman, namun lebih lambat di Perancis, Italia dan Inggris [3]. Pemerintah sebuah negara perlu membuat pilihan keputusan yang terkait tentang waktu, kecepatan, kedalaman dan luasnya tindakan, dengan mempertimbangkan aspek publik kesehatan dan pembangunan ekonomi. Konsekuensi yang mungkin timbul dari krisis ekonomi dunia terkait pandemi yang berlangsung saat ini menjadi pemicu peningkatan peran intervensi negara dan lembaga keuangan nasional maupun internasional. Beberapa paket stimulus ekonomi diinisiasi dengan harapan dapat memberikan relaksasi terhadap beberapa aktivitas ekonomi dalam usaha peningkatan penerimaan negara seperti penundaan pembayaran pinjaman dan pajak, jaminan sosial, bantuan negara, dan yang lainnya harus diperkenalkan dan dilaksanakan oleh pemerintah setempat [4]. 1.2. Pokok Permasalahan Segala permasalahan yang timbul sebagai dampak langsung dari Covid-19

harus disadari bersama bahwa ini bukan sepenuhnya tanggung jawab pemerintah saja. upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 merupakan tanggung jawab bersama pemerintah, masyarakat, pihak swasta, lembaga keagamaan, tokoh agama, aparat penegak hukum, media sosial dan media elektronik untuk bersinergis saling bantu membantu, bahu membahu, saling mengingatkan satu sama lain, bekerja keras melawan Covid-19 [5], dan juga dengan segala permasalahan eknomi yang muncul. Semua pihak terkait perlu saling membantu dalam usaha mengangangkat pertumbuhan ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik. Adanya konsep ekonomi dengan berpusat pada sinergi UMKM dan sektor industri riil akan diwujudkan dalam sebuah Pasar Digital Nasional (PDN). Implementasi PDN diharapkan mampu menahan tingkat keterpurukan ekonomi bangsa sebagai imbas dari pandemi Covid-19, bahkan mampu menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi dan mengurangi margin kesenjangan di sektor usaha. Ekonomi berbasis kerakyatan dengan prinsip pengawasan dan fleksibilitas kerjasama antar entitas akan mewujudkan era ekonomi baru di Indonesia yaitu Ekonomi Berbasis Digital yang ditopang oleh sinergitas dan Industri Skala Besar dengan konsep gotong rotong [6]. PDN merupakan konsep yang sangat direkomendasikan untuk penyelesaian masalah ekonomi Indonesia saat ini. Konsep PDN mengharapkan Usaha Kecil Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang siginifikan. Keterlibatannya akan memberikan perspektif ekonomi kerakyatan yang terintegrasi. Namun konsep ini akan lebih efektif, implementatif dan akseleratif jika lebih melibatkan satu sektor ekonomi kerakyatan yang tercermin dalam koperasi. Koperasi adalah salah salah satu bentuk badan usaha yang kedudukannya sangat spesial di Indonesia. Koperasi adalah soko guru perekonomian Indonesia sehingga

Digitalisasi Koperasi dalam Penyempurnaan Konsep Pasar Digital Nasional ….

penting mengembangkan koperasi sesuai nilai yang terkandung dalam Pancasila. Koperasi harus mampu mengembangkan etika-moral, kemanusiaan, integrasi nasional, kerakyatan dan keadilan sosial [9]. Koperasi dan UMKM harus dapat bersinergi untuk bersama-sama dengan Industri Skala Besar dalam menggerakkan roda ekonomi Indonesia. Koperasi merupakan perwujudan identitas kedaulatan ekonomi bangsa yang sering disebut sebagai soko guru perekonomian Indonesia. Koperasi harus mampu menjadi katalisator dalam implementasi konsep PDN. Namun demikian, terdapat permasalahanpermasalahan yang perlu diselesaikan untuk menaikkan taraf koperasi. Permasalahan utama yang dihadapi adalah banyak koperasi yang masih menggunakan pola konvensional. Koperasi perlu berubah, menggeser dirinya ke arah digitalisasi koperasi, untuk selanjutnya dapat disinergikan dengan PDN. 2. KERANGKA TEORI 2.1. Strategi Ekonomi Indonesia di Masa Pandemi Pemerintah Indonesia telah melakukan penyusunan strategi untuk menanggulangi dampak langsung terkait sektor ekonomo yang dialami masyrakat paska Covid-19. Anggaran pendanaan penanganan epidemi Covid-19 diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang telah disesuaikan pada tahun 2020, termasuk di dalamnya adalah serapan anggaran yang bisa dialokasikan kembali diantaranya pengeluaran untuk tidak mendesak barang, dan belanja modal yang bukan aprioritas dan belum direncanakan. Pendanaan juga menggunakan anggaran yang bersumber dari Sisa Anggaran Lebih (SAL), dana abadi dan akumulasi

3

dari dana abadi untuk pendidikan, dana yang dikuasai negara dengan kriteria tertentu, dana yang dikelola oleh Badan Layanan Umum (BLU) dan dana dari pengurangan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN [7]. Dana tersebut digunakan oleh pemerintah untuk merealisasikan cara yang dapat dilakukan sebagai turunan dari setrategi tersebut, yaitu [8]: 1. Peningkatan daya jual masyarakat 2. Peningkatan fokus pemerintah pada ekonomi mikro 3. Stabilitas Nilai Tukar Rupiah yang perlu terus dijaga 4. Pemberian relaksasi dan insentif kepada masyarakat dalam rangka perputaran roda ekonomi 5. Pencegahan pengangguran 6. Kepastian kualitas edukasi dan kesehatan masyarakat Hal-hal tersebut di atas menjadi krusial dalam langkah Indonesia menghadapi krisis sebagai imbas dari pandemi ini. Namun pendekatan tersebut belum mampu mengangkat ekonomi Indonesia sepenuhnya, yang bahkan sekarang bergerak menuju resesi di kuartal terakhir 2020 ini. Indonesia memang sangat terpukul dengan kondisi di era pandemi ini. 2.2. Konsep Pasar Digital Nasional Pasar Digital Nasional (PDN) merupakan langkah baru dalam proses penaiktarafan sektor ekonomi Indonesia sebagai titik awal pertumbuhan ekonomi negara berbasis digital. Konsep ini akan menyatukan beberapa pihak terkait seperti Pemerintah dan Swasta, baik Industri Skala Besar maupun UMKM [6]. Pada konsep PDN, terdapat tiga peran utama yang terlibat dalam sistem ini, yaitu Pemerintah, Industri skala besar dan UMKM. Ketiganya memiliki sinergitas dalam setiap proses yang ada.

Digitalisasi Koperasi dalam Penyempurnaan Konsep Pasar Digital Nasional ….

4

Gambar 1. Topologi Akses Pasar Digital Nasional

Konsep PDN adalah sama seperti konsep e-commerce atau market place pada umumnya. Konsep ini akan membagi beberapa peran utama ke tiga aktor yang telah disampaikan sebelumnya. Pemerintah akan memegang peran sebagai administrator, UMKM dan Industri Skala Besar akan berperan sebagai produsen, distributor, agen pemasaran dan pelayanan yang akan berkomunikasi langsung dengan user yang akan bertindak sebagai konsumen / pembeli yang mengajukan permintaan barang. Produsen akan memberikan gambaran berupa jumlah barang atau jasa yang dapat diberikan sebagai bentuk pengadaan produk atau layanan yang akan diberikan kepada konsumen. Barang akan dipajang dalam sebuah display digital yang dapat diakses oleh konsumen. Konsumen akan memilih barang yang diinginkan dan memasukkan jumlah permintaan serta estimasi waktu produk sampai ke konsumen. 2.3. Koperasi Koperasi adalah sebuah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama [10]. Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan

para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi [11]. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan [12], sehingga operasi tidak bertujuan untuk menguntungkan satu orang saja, tetapi mencapai keuntungan bersama. Hal ini membedakan koperasi dengan badan usaha lainnya. Adapun jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja dapat dibagi menjadi: 1. Koperasi Primer Koperasi primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang perseorangan. 2. Koperasi Sekunder Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi: a. koperasi pusat - adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer b. gabungan koperasi - adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat

Digitalisasi Koperasi dalam Penyempurnaan Konsep Pasar Digital Nasional ….

c. induk koperasi - adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi 2.4. Digitalisasi Proses di Masa Pandemi Selama masa pandemi transaksi online cenderung berkembang pesat. Hal ini adalah konsekuensi dari regulasi Work From Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan sehingga interaksi secara fisik berkurang [13]. Hal ini menyebabkan transaksi offline juga berpengaruh dan berkuraang, dan diganti semua transaksi online. Hal tersebut memberikan peluang besar kepada semua pelaku ekonomi untuk dapat bertransformasi menyesuaikan diri terhadap kondisi yang ada, sekaligus sebagai upaya mengatasi kelemahan yang dimilki koperasi dalam bidang Kesulitan pemasaran, keterbatasan financial, keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasan bahan baku dan keterbatasan teknologi. Koperasi harus melakukan usaha koperasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunkasi atau keperasi dikelola dengan menggunakan teknologi digital [14]. 2.5. Analisis SWOT Merupakan suatu metode perencanaan strategis untuk mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam usaha mencapai tujuan, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Analisis SWOT bertujuan untuk menggambarkan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi dan bukan merupakan alat analisis yang dapat memberikan solusi terhadap masalah yang tengah dihadapi [20]. Hasil dari analisis SWOT akan ditransformasikan pada sebuah matriks TOWS. Matrik TOWS adalah alat bantu untuk mempelajari dan menginvestigasi peluang faktor eksternal, karena dianggap bersifat lebih dinamis dan

5

bersaing, setelah itu baru menganalisis faktor internal. Dengan mengidentifikasi beberapa rencana aksi yang dapat meningkatkan posisi perusahaan, analisis TOWS memungkinkan manajemen untuk memilih beberapa strategi yang paling efektif dan memanfaatkan peluang yang tersedia. 3. METODOLOGI Metodologi yang digunakan dalam tulisan ini adalah kajian teoritis terkait bagaimana penyempurnaan konsep implementasi Pasar Digital Nasional yang bertujuan untuk melibatkan digitalisasi koperasi dalam pembangunan konsep Pasar Digital Nasional, yang dibatasi pada pembahasan: 1. Peran Koperasi dan UMKM di Masa Pandemi 2. Analisis Strategi Koperasi 3. Manfaat Digitalisasi Koperasi 4. Penyempurnaan Konsep Pasar Digital Nasional Implementasi Pasar Digital Nasional 5. Implementasi Konsep Baru Pasar Digital Nasional Kajian akan dilakukan dengan menggunakan metode studi literatur dari sumber-sumber referensi umum yang ada di internet. Kajian ini merupakan kontribusi sebagai perbaikan dan penyempurnaan kajian sebelumnya terkait konsep Pasar Digital Nasional. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Peran Koperasi dan UMKM di Masa Pandemi Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah teah mengalokasikan anggaran bagi koperasi dan UMKM dengan total anggaraan sebesar Rp 124 triliun dimana seluruh dana bantuan UMKM disalurkan melalui perbankan, BPD, BPR, koperasi simpan pinjam dan koperasi melalui LPDB [15]. Pemerintah telah negalokasikan anggaran sebesar itu

6

Digitalisasi Koperasi dalam Penyempurnaan Konsep Pasar Digital Nasional ….

dengan harapan agar UMKM dan Koperasi bisa menjadi sektor utama penggerak ekonomi. UMKM mulai beradaptasi dengan kondisi saat ini ditandai dengan semakin banyaknya UMKM yang melakukan proses digitalisasi, yaitu sebanyak 8 juta UMKM atau sebesar 13% dari total UMKM yang ada di Indonesia. Kondisi tersebut diharapkan akan terus berkembang hingga 10 juta UMKM di akhir tahun 2020.Kondisi ini agak berbanding terbalik dengan gerakan koperasi untuk melewati pandemi. Keikutsertaan masyarakat dalam koperasi di Indonesia masih rendah, yaitu hanya mencapai 8,41% saja. secara global di negara lain jumlah masyarakat yang bergabung ke koperasi itu sebesar 16,31% [16]. Kondisi seperti ini merupakan kondisi yang perlu ditingkatkan. Koperasi dapat dijadikan sebagai wadah UMKM dalam mengelola kegiatan ekonomi yang dijalankan agar mecapai kesetaraan dan kesejahteraan pada tingkatan yang sama untuk semua anggotanya. Kondisi organisasi koperasi yang kuat akan dapat mendorong juga penguatan UMKM, namun jika koperasi tidak sehat maka keanggotaan UMKM dalam sebuah koperasi akan menjadi siasia. Peran koperasi akan sangat penting untuk membawa UMKM agar dapat berjuang bersama-sama dalam menggerakkan roda ekonomi. Jika UMKM berjuang sendiri-sendiri maka besar kemungkinan akan terlibas arus globalisasi dan perdagangan bebas yang akan merugikan UMKM itu sendiri. Jika hal tersebut terjadi maka sesuatu yang tidak diinginkan akan terjadi. Indonesia akan kembali terjajah secara ekonomi oleh kekuatan perusahaan multinasional yang masuk dalam aktivitas ekonomi domestik kita [17]. Atas dasar itulah Indonesia memerlukan koperasi yang lebih lincah dalam menghadapi pasar global sekaligus permasalahan ekonomi paska pandemi saat ini.

Harapan tersebut selaras dengan apa yang saat ini sedang mulai digencarkan ooleh Kementerian Koperasi dan UMKM yaitu mewujudkan koperasi modern melalui proses digitalisasi koperasi. Esensi dari digitalisasi koperasi pada dasarnya bertujuan untuk memberikan akselerasi kepada koperasi untuk bergerak dinamis. Hal ini yang pada akhirnya memudahkan berjalannya bisnis koperasi melalui peningkatan pelayanan kepada anggota koperasi, sampai menghubungkan produsen dan pembeli pada sebuah lingkungan berbasis digital [18]. Tak semua persoalan yang muncul sebagai dampak pandemi bisa diatasi oleh dan hanya oleh pemerintah. Sekuat apapun modal ekonomi suatu pemerintahan dalam mengatasi dampak pandemi, akan sia-sia tanpa modal sosial dari masyarakat. Koperasi diharapkan mengambil peran sentral dalam proses pemulihan ekonomi dengan bersinergi bersama UMKM untuk menjadi pusat dalam sebuah konsep Pasar Digital Nasional. 4.2. Analisis Strategi Koperasi Koperasi memiliki karakteristik dalam perekonomian Indonesia. Koperasi dianggap sebagai penyangga utama perekonomian, sehingga diperankan dan difungsikan sebagai pilar utama dalam sistem perekonomian nasiona. Menurut Rekapitulasi Data Sementara dari Kementrian Koperasi dan UKM, jumlah koperasi di Indonesia tersebar di seluruh propinsi dengan total jumlah koperasi mencapai 123.048 unit [19]. Dengan persebaran yang merata itu menjadikan koperasi memiliki nilai positif dan negatif, baik dari sudut pandang internal maupun eksternal. Adapun nilai-nilai tersebut dipresentasikan dalam bentuk analisis SWOT seperti yang dilihat pada gambar berikut.

Digitalisasi Koperasi dalam Penyempurnaan Konsep Pasar Digital Nasional ….

7

Gambar 2. Analisis SWOT untuk Koperasi

Dari gambar di atas dapat diidentifikasi beberapa strategi yang dapat dilakukan untuuk menaikkan posisi

koperasi. Matriks TOWS berikut memberikan gambaran terkait dengan strategi yang dapat dilakukan.

Gambar 3. Matriks TOWS untuk Koperasi

8

Digitalisasi Koperasi dalam Penyempurnaan Konsep Pasar Digital Nasional ….

Dari matriks TOWS diatas, dapat disimpulkan bahwa semua strategi yang muncul akan mengarah kepada proses digitalisasi koperasi. Proses digitalisasi koperasi yang sedang dilakukan merupakan jalan terbaik untuk mengembalikan posisi koperasi sebagai penyangga perekonoman Indonesia. Matriks tersebut juga memberikan gambaran terkait cara penyelarasan koperasi dengan konsep PDN. Koperasi dapat menjadi piak yang menjembatani proses produksi dan konsumsi produk yang ada. Selain itu koperasi juga dapat mengontrol harga sehingga harga nasional tidak lagi diatur oleh sekelompok perusahaan saja.

negeri tapi juga luar negeri. Kemudahan dan kelancaran dalam proses transaksi menjadi keuntungan lanjutan yang dapat diterima sebagai dampak positif digitalisasi koperasi. Sumber Daya Manusia yang ada di koperasi juga akan dituntut unt...


Similar Free PDFs