Eksposisi-Teologis Surat Efesus dalam Rangka Revitalisasi Doktrin Trinitas di Tengah Arus Persebaran Ajaran Sesat Masa Kini Ekstra: Penggunaan Bentuk Plural dalam PL PDF

Title Eksposisi-Teologis Surat Efesus dalam Rangka Revitalisasi Doktrin Trinitas di Tengah Arus Persebaran Ajaran Sesat Masa Kini Ekstra: Penggunaan Bentuk Plural dalam PL
Author D. Nggadas
Pages 32
File Size 693.9 KB
File Type PDF
Total Downloads 467
Total Views 738

Summary

Dr. Deky H.Y. Nggadas (Verbum Veritatis) Ekstra: Penggunaan Bentuk Plural dalam PL Eksposisi-Teologis Surat Efesus dalam Rangka Revitalisasi Doktrin Trinitas di Tengah Arus Persebaran Ajaran Sesat Masa Kini Millard J. Erickson (2000) Serangan terhadap Doktrin Trinitas: ❑ Apakah doktrin Trinitas Alki...


Description

Dr. Deky H.Y. Nggadas (Verbum Veritatis)

Ekstra: Penggunaan Bentuk Plural dalam PL

Eksposisi-Teologis Surat Efesus dalam Rangka Revitalisasi Doktrin Trinitas di Tengah Arus Persebaran Ajaran Sesat Masa Kini

Millard J. Erickson (2000) Serangan terhadap Doktrin Trinitas: ❑

Apakah doktrin Trinitas Alkitabiah?



Apakah doktrin Trinitas masuk akal?



Apakah doktrin Trinitas relevan?

Making Sense of the Trinity: 3 Crucial Questions (Grand Rapids, Michigan: Baker Academic, 2000).

Dr. Deky H.Y. Nggadas (Verbum Veritatis)

Argumen Suplemen untuk Doktrin Tritunggal

1.a. “Kita” (Kej. 1:26) Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar [kita] dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

1.a. “Kita” (Kej. 1:26) hf,[]n: (Verb, Qal Imperfek, 1j – “kita menjadikan).  Wnmel.cB ; . (Noun tunggal, construct suffix 1j – “dalam gambar kita”).  WnteWmd>Ki (Noun tunggal, construct suffix 1j – “menurut rupa kita”). 

1.b. “Kita” (Kej. 3:22) Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya." Catatan: WNM,mi dx;a;K. – “one of us”

1.c. “Kita” (Kej. 11:7) Baiklah Kita turun dan [kita] mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing. Catatan: hd"r>nE . – “kita turun” (Verb, Qal Imp. 1J); - hl'b.n"w> - “kita mengacaukan” (Verb, Qal Imp. 1J).

1.d. “Kita” (Yes. 6:8) Lalu saya mendengar suara TUHAN berkata, "Siapa akan Kuutus? Siapa akan menjadi pembawa berita kita?" Saya menjawab, "Ini saya. Utuslah saya!“ (BIS) Catatan: Wnl'. – “untuk kita” (1J)

2.a. “Mereka” (Kej. 20:13) Ketika Allah [mereka] menyuruh aku mengembara keluar dari rumah ayahku, berkatalah aku kepada isteriku: Tunjukkanlah kasihmu kepadaku, yakni: katakanlah tentang aku di tiap-tiap tempat di mana kita tiba: Ia saudaraku.“

2.a. “Mereka” (Kej. 20:13) 

~yhil{a/ ytiao W[t.hi



W[t.hi (Verb, Hiph. 3J – “Mereka menyuruh mengembara” [they caused to wander]).



Literal: “Allah, MEREKA menyuruhku mengembara”

2.b. “Mereka” (Kej. 35:1, 7) Allah berfirman kepada Yakub: "Bersiaplah, pergilah ke Betel, tinggallah di situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Allah, yang telah menampakkan diri kepadamu, ketika engkau lari dari Esau, kakakmu." (ay. 1). Didirikannyalah mezbah di situ, dan dinamainyalah tempat itu El-Betel, karena Allah [mereka] telah menyatakan diri kepadanya di situ, ketika ia lari terhadap kakaknya. (ay. 7).

2.b. “Mereka” (Kej. 35:1, 7)   

~yhil{a/h' wyl'ae Wlg>nI (Allah telah menampakkan diri kepadanya) Wlg>nI (Verb, Nifal Perf. 3J – “mereka telah menampakkan diri) Literal: “Allah, MEREKA telah menampakan diri kepadanya”

2.c. “Mereka” (2Sam. 7:23) Dan bangsa manakah di bumi seperti umat-Mu Israel, yang Allahnya pergi membebaskannya menjadi umat-Nya, untuk mendapat nama bagi-Nya dengan melakukan perbuatanperbuatan yang besar dan dahsyat bagi mereka, dan dengan menghalau bangsabangsa dan para allah mereka dari depan umat-Nya?

2.c. “Mereka” (2Sam. 7:23)  



Al-tADp.li ~yhil{a-/ Wkl.h’ (Allahnya pergi menebus bagi diri-Nya). Wkl.h’ (Verb Qal Perf. 3j – “mereka pergi”). Literal: “Allahnya, MEREKA pergi menebus bagi diri-Nya”

3.a. “Pencipta-pencipta” (Pkh. 12:1) Ingatlah akan Pencipta[-pencipta]mu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya! Catatan: ^ya,r>AB (Qal Participle Jamak – “pencipta-pencipta”)

3.b. “Pencipta-pencipta” (Mzm. 149:2) Biarlah Israel bersukacita atas Yang menjadikannya, biarlah bani Sion bersoraksorak atas raja mereka! Catatan: wyf'[oB. (Qal Participle Jamak – “pencipta-pencipta” “makers”)

3.c. “Pencipta-pencipta” (Yes. 54:5) Sebab yang menjadi suami[-suami]mu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. Catatan: %yIf;[o %yIl;[]bo. (Qal Participle Jamak – “suami-suami” “husbands” “penciptapencipta” “makers”)

Dr. Deky H.Y. Nggadas (Verbum Veritatis)

Irelevansi Doktrin Trinitas “Doktrin Trinitas, secara literal, tidak memiliki relevansi praktis sama sekali, bahkan jika kita memahaminya ... Entah kita menyembah tiga atau 10 pribadi ilahi itu tidak membuat perbedaan apa pun. Adalah tidak mungkin untuk merangkum perbedaan ini aturan-aturan yang berbeda untuk kehidupan praktis.” ~ Immanuel Kant (1724 – 1804). Religion and Rational Theology, trans A.W. Wood and G. di Giovanni, The Cambridge Edition of the Works of Immanuel Kant (Cambridge, 1996), 264.

Irelevansi Doktrin Trinitas “Iman kita kepada Kristus ... akan tetap sama jika kita tidak memiliki pengetahuan mengenai fakta transenden (Trinitas) dan bahkan jika fakta itu sendiri berbeda.” ~ Friedrich D.E. Schleiermacher (1768 – 1834). The Christian Faith, trans H R Mackintosh and J S Stewart (Edinburgh, 1928), 741.

Irelevansi Doktrin Trinitas “Di samping pengakuan iman ortodoks mereka mengenai Trinitas, Orang-orang Kristen, dalam kehidupan praktis mereka, hampir sematamata ‘Monotheis’.” ~ Karl Rahner (1904 – 1984). The Trinity, trans. Joseph Donceel (New York: Crossroad, 1998), 10-11.

Irelevansi Doktrin Trinitas “Kita harus bersedia mengakui bahwa, kalau doktrin Trinitas dibuang sebagai sebuah kesalahan, sebagian besar literatur agama akan tetap hampir tidak berubah.” ~ Karl Rahner (1904 – 1984). The Trinity, trans. Joseph Donceel (New York: Crossroad, 1998), 10-11.

Irelevansi Doktrin Trinitas “Orang dapat merasakan, untuk kepentingan katekismus kepala dan hati, gagasan Kristen mengenai inkarnasi tidak berubah sama sekali jika pun tidak ada Trinitas.” ~ Karl Rahner (1904 – 1984). The Trinity, trans. Joseph Donceel (New York: Crossroad, 1998), 10-11.

Irelevansi Doktrin Trinitas

Dr. Deky H.Y. Nggadas (Verbum Veritatis)

Eksposisi-Teologis Surat Efesus

1. Mengapa Relevansi? 

Pragmatisme: “Konsep bahwa ukuran kebenaran, termasuk sistem pemikiran, adalah kebergunaan praktisnya.”



Relativisme: “Kebenaran bersifat subjektif, individual, dan relatif.”

2. Pola-pola Triadik Surat Efesus 

Rencana keselamatan (Ef. 1:3-14; 2:4-10)



Kehidupan Umat Allah (Ef. 1:17; 2:18; 3:417a; 5:18-20; dan 6:10-11)



Jemaat/Gereja (Ef. 2:20-22 dan 4:4-6)

2.a. Efesus 1:3-14 

Bapa (ay. 3-6)



Yesus Kristus (ay. 7-12)



Roh Kudus (ay. 13-14)

2.b. Efesus 5:18-21 

Dipenuhi Roh (ay. 18): ▪

Berkata-kata dengan Mazmur, Kidung Pujian, dan Nyanyian Rohani (ay. 19)



Bernyanyi dan bersorak bagi Tuhan (ay. 19)



Mengucap syukur senantiasa (ay. 20)



Merendahkan diri seorang terhadap yang lain (ay. 21).

2.c. Efesus 4:4-6 

Kesatuan jemaat: ▪

Satu Roh



Satu Tuhan



Satu Allah dan Bapa

Kesimpulan 

Semua aspek dari pembentukan spiritualitas jemaat: rencana Allah di dalam kekekalan, keselamatan di dalam Kristus, jaminan keselamatan di dalam Roh Kudus, pengenalan dan pengetahuan akan Allah, kehidupan iman yang bertumbuh yang dipenuhi Roh Kudus dan ditandai dengan kesatuan iman, serta daya tahan dan perlawanan terhadap serangan si jahat, semuanya dibahasakan Paulus dalam pengungkapanpengungkapan Trinitarian: Bapa, Anak, dan Roh Kudus.

Kesimpulan 

Fokus Paulus adalah memperlihatkan kepada jemaat bahwa dari kekekalan, masa kini, dan masa mendatang di dalam kekekalan, kehidupan spiritual mereka merupakan hasil dari inisitatif, karya, perlindungan, penyertaan, dan pertolongan Bapa, Anak, dan Roh Kudus, yang dapat dinikmati sebagai sebuah anugerah semata melalui iman yang juga merupakan pemberian Allah....


Similar Free PDFs