GRISSE ARNOLD DOC

Title GRISSE ARNOLD
Author Arnold May
Pages 2
File Size 25.5 KB
File Type DOC
Total Downloads 429
Total Views 559

Summary

Nama : Arnold May Cahya Muharam NIM : 121311433005 Review Buku Grisse Tempoe Doeloe Sebagaimana umumnya buku yang membahas kota-kota di Jawa Timur pada masa lampau, Dukut Imam Widodo mampu menulis sebuah karya historiografi ini dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti bahkan oleh orang awam sekalipu...


Description

Nama : Arnold May Cahya Muharam NIM : 121311433005 Review Buku Grisse Tempoe Doeloe Sebagaimana umumnya buku yang membahas kota-kota di Jawa Timur pada masa lampau, Dukut Imam Widodo mampu menulis sebuah karya historiografi ini dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti bahkan oleh orang awam sekalipun. Sehingga pembaca mudah memahami apa yang dikisahkan oleh penulis yang mendokumentasikan tulisannya hingga 658 halaman ini. Buku Grisse Tempoe Doeloe diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik, untuk sarana edukasi / pembelajaran bagi masyarakat Gresik khususnya. Terlebih lagi agar masyarakat Gresik sendiri mengetahui sejarah Gresik pada masa nenek moyang mereka sampai zaman kolonial Belanda. Buku ini juga seperti buku-buku lain yang membahas awal mula tempat tersebut bisa dinamai atau disebut sebagai Grisse atau yang pada masa ini lebih dikenal sebagai Gresik. Sebagaimana buku yang membahas tentang asal muasal kota tersebut, buku ini juga mengkisahkan folklore yang berkembang di masyarakat Gresik hingga myth yang diyakini juga berkembang di masyarakat kota Gresik. Sudah menjadi hal yang umum, bahwa Gresik dan Surabaya memiliki kebudayaan yang bisa dibilang tidak jauh berbeda dan kedua wilayah tersebut memiliki kebudayaan Arek. Seperti yang kita ketahui, keseharian masyarakat budaya Arek terutama dalam tutur kata lebih berani ataupun apa adanya. Karakteristik inilah yang membentuk sebuah persamaan antara masyarakat Surabaya maupun Gresik. Jadi tidak mengherankan jika pola kebudayaan kedua kota ini hampir sama, jika dilihat dari kondisi geografis yang berdekatan. Yang membuat beda dari buku ini dengan buku Soerabaia Tempoe Doeloe adalah, bagaimana penulis menuliskan setiap detail tempat yang ada di Gresik yang dianggap mempunyai suatu sejarah dituliskan oleh penulis dengan deskriptif yang mudah dipahami dan dibumbui dengan joke ringan oleh penulis agar semakin mudah dipahami. Secara kepenulisan, apabila buku ini hendak digunakan sebagai sumber penulisan suatu karya ilmiah, saya rasa buku ini kurang dapat dijadikan sebagai rujukan. Karena, dari gaya bahasa hingga sumber yang dipakai dalam buku ini sendiri kurang bisa dipertanggung jawabkan keabsahannya. Kentalnya unsur folkore dan myth yang digabung dengan historiografi, membuat buku ini lebih pantas jika disebut sebagai Novel Sejarah ataupun masuk kategori buku sejarah yang berbobot ringan. Seperti yang kita ketahui, kebanyakan dari karya tulis Dukut Imam Widodo menggunakan gaya bahasa yang sengaja ditambahi bumbu-bumbu humor dengan maksud agar pembaca mudah memahami cerita sejarah yang kian hari sepi peminat. Gaya kepenulisan ini juga lebih ditujukan kepada anak-anak muda yang pada saat ini kurang tertarik dengan buku-buku sejarah, agar tertarik membaca dan mempelajari sejarah, terlebih lagi sejarah itu adalah sejarah tempat tinggal mereka. Selain membahas Gresik, buku ini juga membeberkan beberapa wilayah disekitar Gresik, yang menjadi wilayah administratif Gresik, salah satunya yaitu pulau Bawean. Bagaimana Bawean menjadi suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Gresik itu sendiri....


Similar Free PDFs