Intervensi Psikoterapi dengan Pendekatan Psikoanalisis PDF

Title Intervensi Psikoterapi dengan Pendekatan Psikoanalisis
Author E. Oktaviana Yuni...
Pages 3
File Size 175.9 KB
File Type PDF
Total Downloads 151
Total Views 277

Summary

Intervensi Psikoterapi dengan Pendekatan Psikoanalisis Tugas Matrikulasi Konseling dan Psikoterapi Ernestine O. - 112014153002 Intervensi Istilah intervensi dalam psikologi berasal dari kata intervening yang dapat diartikan sebagai campur tangan di antara sesuatu. Intervensi dalam psikologi adalah u...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Intervensi Psikoterapi dengan Pendekatan Psikoanalisis Ernestine Oktaviana Yuniswara

Related papers Bahan Ajar PSIKOLOGI KLINIS maharsoadhi nugroho Konsult asi Ranijah Rani Psycho t herapy Brilliant Iskandar

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Intervensi Psikoterapi dengan Pendekatan Psikoanalisis Tugas Matrikulasi Konseling dan Psikoterapi Ernestine O. - 112014153002

Intervensi Istilah intervensi dalam psikologi berasal dari kata intervening yang dapat diartikan sebagai campur tangan di antara sesuatu. Intervensi dalam psikologi adalah usaha untuk mengubah kehidupan yang sedang berjalan dengan cara tertentu. Intervensi dapat dilakukan dalam level perorangan, kelompok, organisasi maupun komunitas. Selain itu, intervensi dapat dilakukan dalam setting sosial, organisasi atau industri, klinis, dan pendidikan. Intervensi sendiri dilakukan dengan tujuan preventif, kuratif, promotif maupun edukatif. Intervensi dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya konseling dan psikoterapi. Konseling merupakan proses konsultasi antara pakar profesional dengan klien, sementara psikoterapi adalah terapi yang diberikan oleh profesional terhadap klien. Dibandingkan psikoterapi, konseling dapat dipandang sebagai proses yang lebih sederhana. Konseling pada umumnya bersifat non-medis dan dilakukan dengan waktu yang relatif singkat untuk menangani masalah yang ringan. Konseling diberikan sebagai bentuk dukungan dan edukasi terhadap klien. Sementara psikoterapi adalah proses rekonstruktif yang lebih banyak menyentuh aspek medis dengan jangka waktu lebih panjang untuk masalah yang lebih kompleks seperti psikosis. Psikoterapi sebagai proses intervensi yang lebih mendalam dapat diartikan secara sempit sebagai "perawatan terhadap aspek kejiwaan" yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan (distress) pada seseorang karena adanya ketidakmampuan atau malfungsi pada fungsi kognitif, afektif, maupun perilaku. Psikoterapi dilakukan agar klien dapat memperkuat atau mempertahankan motivasi untuk melakukan hal yang benar, mengurangi tekanan emosi memalui katarsis, dan membantu klien untuk berkembang ke arah yang positif. Untuk menunjang hal-hal ini, terapis harus mengubah kebiasaan klien yang kurang adaptif, mengubah struktur kognitif klien, membantu meningkatkan pengetahuan dan kapasitas pengambilan keputusan klien secara cepat, juga meningkatkan hubungan interpersonal klien dengan orang di sekitarnya. Pendekatan Psikoanalisis dalam Psikoterapi Salah satu pendekatan psikoterapi adalah terapi psikoanalisis yang dapat dilakukan pada individu untuk melepaskan impuls secara sehat, melakukan re-edukasi dan memperkuat

fungsi ego berdasarkan realitas, termasuk untuk memperluas persepsi ego agar lebih menyetujui id sehingga tidak mempersepsikan bahwa semua kebutuhannya harus dipenuhi. Psikonalisis juga dapat dilakukan untuk mengubah isi superego agar standar moralnya tidak korektif. Biasanya pendekatan ini diterapkan pada keluhan seperti histeria, kecemasan, gangguan emosi, gangguan kepribadian borderline, dan orang dengan kepribadian narsistik. Proses dalam terapi psikoanalisis diawali dengan pembukaan dan rapport, inisiasi, dan diakhiri dengan terminasi. Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengaplikasikan proses terapiutik psikoanalisis, yaitu asosiasi bebas, penafsiran, analisis mimpi, analisis resistensi, analisis transferensi, hipnosis, dan katarsis. Dalam pendekatan psikoanalisis, terapis memegang peranan vital, misalnya dalam membangun hubungan kerja, mendengarkan dan menafsirkan. Terapis berperan dalam membantu klien mencapai kesadaran diri dan mengembalikan klien pada realita sehingga dapat mengendalikan tingkah laku impulsif dan irasional. Melalui terapis, klien akan belajar mengartikan proses yang telah ia jalani untuk memahami masalahnya dan mengetahui solusi yang akan dilakukan dan paling memungkinkan untuk dilakukan. Agar mencapai hasil terapi yang maksimal, klien harus jujur dalam mengeksplorasi dirinya pada terapis. Klien juga harus memiliki kesediaan untuk menjalani proses hubungan dalam terapi demi mencapai pemahaman atas dirinya sehingga dapat mengembangkan kemampuan memecahkan masalah....


Similar Free PDFs