Islam Sebagai Way of Life.pdf PDF

Title Islam Sebagai Way of Life.pdf
Author Anugrah Arifin
Pages 17
File Size 353.2 KB
File Type PDF
Total Downloads 11
Total Views 683

Summary

Islam Sebagai Way of Life A. Pengertian Islam; Istilah Islam berasal dari bahasa arab ‫ أَ ْسلَ َن – يُ ْسلِ ُن – إِس ََْل ًها‬yang berarti islam, damai, selamat, berserah diri. Selain itu sebagian ahli bahasa juga berpendapat bahwa Islam berasal dari kata ‫ استسلن – يستسلن – إستسَلم‬yang berarti tu...


Description

Islam Sebagai Way of Life A. Pengertian Islam; Istilah Islam berasal dari bahasa arab

‫ أَ ْسلَ َن – يُ ْسلِ ُن – إِس ََْل ًها‬yang berarti islam, damai,

selamat, berserah diri. Selain itu sebagian ahli bahasa juga berpendapat bahwa Islam berasal dari kata

‫ استسلن – يستسلن – إستسَلم‬yang berarti tunduk, penyerahan diri secara total. 1. Dalam

Al-Quran kata Islam tersebar dibeberapa ayat dan suroh yang masing-masing memiliki makna yang berdekatan, diantarnya:

1) Islam berasal dari kata "as-silmu " yang artinya damai

‫لل ْنل ِيا َ ْن َ ْن ا ََ ا َ ََت ََّس ْن ا َلَ او لَّس ِاإَِّس ُا ُ َ او َّسل ِ ُياوْن َلِ ُيا‬ ‫َ إِ ْن ا َ َ ُ واِ َّس‬

“dan jika mereka condong kepada perdamaian, Maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS. Al-Anfal:61). 2) Islam berasal dari kata "aslama " yang artinya menyerahkan diri (pasrah).

ِ ِ ِ ِ ‫مناأَحلن‬ ِ ‫اديً ِاِمَّسناأَسلَيا ه اِلَّس ِا ُْن‬ ‫احِ ًف ا َ َّسوَّتَ َذاو لَّس ُاإِبْنَتَرو ِ َيا‬ َ ‫اُمل ٌنا َوَتَّسبَ َياملَّسةَاإبْنَتَرو َي‬ ُ َ ‫َ َ ْن ْن‬ َ ُ َ ُ َ ‫ْن ْن َ َ ْن‬ ‫َ لِ ًا‬ ‫ي‬

“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya” (QS. An-Nisa:125). 3) Islam berasal dari kata "istalma mustaslima " yang artinya penyerahan total kepadaAllah.

‫ام ْنلَ ْنللِ ُ َا‬ ُ َ ‫بَ ْن ا ُ ُياوْنََت ْن‬

”Bahkan mereka pada hari itu menyerah diri” (QS. Ash-Shaffat:26 )

4) Islam berasal dari kata "saliimun salim " yang artinya bersih dan suci.

1

Ahmad Warson Munawir, Al-munawwir Kamus Arab-Indonesia. (Pustaka Progressif: Surabaya cet.14 ), 1997:665

ِ ِ ‫اسلِ ٍيا‬ َ ‫إَّس‬ َ ٍ ‫ام ْنناأََ او لَّس َاب َ ْنل‬

“Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih” (QS. AsySyu 'ara:89 ) 5) Islam berasal dari kata "salamun dan "as-silmu " yang artinya damai dan selamat.

ِ َ َ‫َسََت ْنغ ِفرا‬ ‫اح ِفِّس‬ َ ‫اس َي ٌا َلَْن‬ َ ‫ك َاريِّباإ َّس ُا َ َ ِاِّب‬ َ ‫ك‬ َ ‫قَ َل‬ ُ ‫اسأ ْن‬

“Berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku” (QS. Maryam:47). Selain ayat-ayat di atas, terdapat berbagai ayat Al-Quran yang menggunakan istilah Islam dalam konsep totalitas sebuah agama yang sempurna (QS.2: AlBaqoroh: 208) dan mengandung kebenaran mutlak (QS.3: Ali Imron: 19) tanpa ada peluang keselamatan akhirat bagi siapa saja yang memilih pedoman beragama selain Islam (QS.3: Ali Imron: 85). Diskursus Islam berkembang seiring dengan pertumbuhannya di wilayah –wilayah non-Arab yang menyebabkan Islam menjelma menjadi system Ideologi yang tidak hanya mengatur masalah ketuhanan (theologiy mono theis), namun lebih dari itu menjadi landasan sebuah Negara yang lazim dikenal dengan Kekhalifahaan Islam yang pada gilirannya meninggalkan warisan budaya dan kultur social dengan corak yang khas, oleh karena itu sebelum membahas tentang terminology Islam, penulis menganggap penting untuk menjelaskan aspekaspek Islam dalam konteks makro yang meliputi : a) Aspek Hakekat, yaitu Islam merupakan agama yang datang dari Allah SWT yang masih murni, baik konsep theologis maupun lainnya. b) Aspek Materi, yaitu Islam merupakan wahyu Ilahi yang berupa undangundang, atau aturan, petunjuk, larangan, dan lain-lainnya. c) Aspek Fungsi, yaitu Islam merupakan petunjuk hidup, paham serta idealita muslim. Dengan kata lain, Islam merupakan “sistem Ilahi” dalam segala aspek kehidupan. d) Aspek Obyek, yaitu Islam diperuntukkan untuk seluruh manusia yang berakal.

e) Aspek Sumber, yaitu sumber utama ajaran Islam adalah al-Quran kemudian as-Sunnah yang benar yang dibawa dan tercermin dalam diri Nabi Muhammad SAW. f) Aspek Tujuan, yaitu Islam ingin mewujudkan kehidupan damai-sejahtera dalam konteks Illahiyah; di dunia dan di akhirat.

Adapun Terminologi Islam sebagai sebuah agama menimbulkan diskusi yang melahirkan beberapa pendapat para ahli, diantaranya: 1. Menurut Muhammad Bin Abdul Wahab dalam syarah At-tohawiyah (Tt: 323)

.‫َاوْن ِ ْنسِ ْنليَ ُِا ِابِ َّسَت ْن ِحْن ِا َوْن ِ ْنِ َ ُداَ ُابِ لَّس َ ِةا َوْنبََتَرواَ ُ ِام َناو ل ْنير ِ ا َأَ ْن لِِا‬:‫وْن ِ ْنسيَُا‬

“Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya, tunduk dan patuh kepada-Nya dengan ketaatan, dan berlepas diri dari perbuatan syirik dan para pelakunya.” 2. Islam adalah ajaran-ajaran ketuhanan yang diturunkan Allah Swt Kepada Umat manusia melalui Nabi Muhammad saw (Prof. Harun Nasution) 3.

Islam adalah agama perdamaian dengan dua ajaran pokok yaitu keesaan Allah dan persatuan umat manusia (Maulana Muhammad Ali)

4. 2

Rasulullah saw mendefinisikan Islam dengan menjabarkan rukun-rukun islam2

Teks hadits yang dimaksud adalah sebagai berikut :

ِ ِ ِ ِ ُ‫اَننا ل‬ ِ ‫وتايَتَ ْن ٍ اإِ ْنذاطَلَ َيا‬ َ َ‫اصلَّس او ُا َلَْن ا َ َسلَّس َياذ‬ َ ‫سا ْن َ َار ُس ْن لاو‬ ٌ ‫ابَتَْنَتَ َ َْن ُ ُ ْن‬:‫َ ْننا ُ َ َر َارض َياو ُا َْن ُاأَيْنض ًاقَ َلا‬ ِ ُ ‫باش ِي‬ ِ ِ ِ ِ ََ‫اش ِيْن ُ ابَت‬ ‫َّسِبا‬ َ ٌ ُ ‫َلَْنَتَ َار‬ ‫ساإِ ََلاو ِ ي‬ َ ٌ ‫َح‬ َ ‫ا َ َايَتَ ْن ِرُ ُامَّس اأ‬،‫ا َايَتَُرىا َلَْن اأَثَتَ ُراو َّسل َف ِر‬،‫اس َوداو َّسل ْن ِر‬ َ ‫ضاو ثيَتَ َ ْن‬ َ َ‫اح َّسَّتا َ ل‬، ِ ِ ‫ا ََت َ َلا‬، َِ‫اُمَ َّس اأَ ْن ِ ْنِبِِنا َ ِناوْن ِ ْنسي‬ ُ َ‫اي‬:‫ض َيا َ َّسفْن ِا َلَ ا َ ِ َذيْنِا َ قَ َال‬ َ َ َ ‫َسَ َ ُارْن بَََتْن اإِ ََل ُارْن بَََتْن ا‬ ‫صل او ا ل ا سليا َأ ْن‬ ‫صيََا َ َتُ ْنؤِِتَاو َّسز ََا‬ ‫وار ُس ْن ُلاو ِا َ ُِ ْن َياو َّس‬ ُ ‫اوْن ِ ِسيَ ُاأَ ْن ا َ ْنل َه َ اأَ ْن ا َاإَِ َاإِ َّساو ُا َأَ َّس‬:‫َر ُس ْن ُلاو ِاصل او ا ل ا سليا‬ َ ً ‫اُمَ َّس‬ ِ ِ ِ َ‫َص ارمض َ ااا ََت َّسجاوْنبَت تاإِ ِ اوسَل‬ … ُ‫ص ي قُا‬ َ ‫ص َ قْن‬ َ ‫ْن ْن‬ َ ‫َ ُ ْن َ ََ َ َ ُ َ ْن‬ َ ُ‫ا ََت َ ْنبَتَ اَ ُايَ ْنلأَُ ُا َ ي‬،‫ت‬ َ ‫ا‬:‫اسبِْنيًاقَ َلا‬ َ ‫تاإَْن‬

“Dari Umar radhiallahu‟anhu juga dia berkata: “Ketika kami duduk-duduk di sisi Rasulullah Shallallahu‟alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk di hadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lutut beliau (Rasulullah Shallallahu‟alaihi wasallam) seraya berkata: “Wahai Muhammad, beritahukanlah kepadaku tentang Islam?” Maka Rasulullah Shallallahu‟alaihi wasallam bersabda: “Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji ke Baitullah jika engkau mampu menempuh jalannya.” Kemudian dia berkata: “Kamu benar“. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan…”

5. Dalam teks Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM) (Falahuddin, dkk: 122) Islam di definisikan sebagai Agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad saw., sebagai hidayah dan rahmat

Allah kepada ummat manusia sepanjang masa dan menjamin

kesejahteraan hidup materiil dan spirituil, duniawi dan ukhrawi. Dari beberapa definisi di atas, islam tidak hanya dipandang sebagai seperangkat aturan normative yang memuat ibadah ritual atau hubungan vertical antara manusia dengan Allah semata, lebih dari itu islam dimaknai sebagai wahyu (seperangkat ajaran agama) yang disampaikan Allah kepada seluruh Nabi dan Rasul hingga disempurnakan melalui Nabi Muhammad

SAW untuk mengantarkan manusia menuju perdamaian,

persatuan, kesejahteraan, kebahagian serta kesuksesan hidup dunia dan akhirat.

B. Sumber Ajaran Islam; Islam memiliki tiga komponen dasar yang meliputi doktrin (Aqidah), Ritual (Ibadah), Nilai Universal (Akhlak). Secara garis besar ketiga hal tersebut bersumber pada dalil-dalil Naqli kecuali beberapa hal yang “tidak dijumpai” secara terperinci dalam wahyu

sehingga

membutuhkan

peran

akal

manusia

(dalil

Aqli)3

untuk

menginterpretasikan maksud dari wahyu ilahi atau bahkan menetapkan persoalan keagamaan yang “terluput” dari wahyu, mekanisme ini disebut ijtihad. Sumber Ajaran Islam terbagi menjadi Dua; pertama adalah Sumber Makro yang telah disepakati keabsahannya sebagai sumber ajaran islam yaitu Al-Quran dan Al-hadits (Dalil Naqli), yang ke-dua adalah sumber mikro yang masih diperdebatkan : (Ijtihad, Ijma‟, & Qiyas,) dalil Aqli.4 Untuk lebih memahami sumber ajaran islam perhatikan penjelasan berikut : 1. Sumber Makro a. Al-Quran

3

Peran Akal dalam Islam dibatasi oleh wahyu, secara praktis Akal hanya boleh berinovasi dalam ruang yang belum tersentuh oleh wahyu terutama pada aspek mu’amalat, mu’asyarah, atau ibadah ghairu mahdah yang pelaksanaanya menuntut dialogisasi antara agama dengan perkembangan zaman. Sebaliknya dalam aspek yang sudah pasti (Qhoth’iyul wurud dan Qhot’iyud dalalah) peran akal sangat minim, hanya dalam batasan membantu memberikan penjelasan, bukan menciptakan ketentuan, seperti dalam ibadah-ibadah mahdah; solat, puasa, dan ibadah sejenis yang hanya mengatur hubungan antar hamba dengan Allah. 4 Abdul Wahab khalaf, Ilmu Ushul Al-Fiqh, (Kairo : Daar Al-Qolam) 1978, H. 22

Para ahli berbeda pendapat mengenai asal kata Al-Quran akan tetapi mereka sepakat bahwa lafaz Al-Quran merupakan Isim (Kata Kerja) bukan Fi‟il maupun huruf, sebagian besar cendikiwan muslim termasuk Imam Syafi‟i ra berpendapat bahwa AlQuran merupakan isim jamid yang menjadi nama untuk kitab Al-Quran sebagaimana nama kitab-kitab terdahulu seperti taurat, injil, atau zabur.5 secara bahasa Al-Quran ‫القراى‬ merupakan masdar dari fi‟il ‫ قرأ‬yang berarti bacaan.6 Makna tersebut misalnya terdapat dalam Al-quran surat Al-Qiyamah (75) ayat 18, Allah SWT berfirman:

     Artinya: Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.7 Secara istilah Syekh ali As-Shobui mendefinisikan Al-Quran sebagai berikut :

ِ ‫اوْن َتَّسزُلا لَ ا‬،‫ا َ ي او ِاوْن از‬ ِ َ‫ابِ ِوسل‬،‫اواَْنبِ ِاا اوْن رسلِ ا‬ ِ ‫اوا َِم ْن ِ ا ِ ْنِِبيْن ِ ا َلَْن ِا‬ ‫ا‬ ‫ت ْن‬ ‫ْن‬ ‫ْن‬ َ َ َ َ ُ ُ َ ‫ُ ْن‬ َُ َ ُ َ ‫َ َ ُ ْن‬ َ ِ ‫اوْن َ ْنب ُ ْن اُابِ ُل ْن َرِاوْن َف ََِت ِةا‬،‫اوْن َ ْنَت ُ ْن ُلاوَِْنَتَ ابِ َّسَت َو ِِراوْن ُ ََت َبَّس ابَِ َي َ ِِا‬،‫ص ِحف‬ َ َ ‫ب ِاِفاوْن‬ ُ ‫و َّسليَ اوْن َ ْنكَُت ْن‬ ‫وْن ُ ْن ََ ُيابِ ُل ْن َرِاو َّس ِا‬ ‫س‬

“Al-Quran adalah kalamullah yang merupakan mu‟jizat yang diturunkan kepada penghulu para nabi dan rasul dengan perantara malaikat Jibril as yang sampai kepada kita dengan cara mutawatir, membacanya merupakan ibadah serta tertulis dalam mushaf dimulai dari surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas”

Dalam definisi tersebut, Syekh Ali As-Shobuni mengungkapkan unsur-unsur AlQuran yang telah disepakati oleh sebagian cendikiawan muslim dan umat islam seperti; wahyu terahir, mu‟jizat, dan membacanya merupakan ibadah, dan diriwayatkan secara mutawattir dari Nabi Saw. Para orientalis barat dan sebagian cediakawan muslim sekuler9 kemudian berusaha menggugat keoutentikan Al-Quran sebagai wahyu yang benar-benar sampai kepada umat islam sampai saat ini tanpa mengalami perubahan,

Abdurrahman Sulaiman Ar-Rumiy, Dirasat Fi „Ulumi Al-Quran, (Maktabah Syamilah,t.t), 18. Ahmad Warson Munawir, Kamus Al-Munawir , 1101. 7 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, , 577 8 Ali Ash-Shabuni, At-tibyan fii „ulum Al-Quran, (Kairo: Dar As-Shabuni,1424 H/2003 M), 7. 9 Dari kalangan orientalis misalnyaAndrew Rippin, Dr. Gerd R.Joseph Puin, Tobi Laster, dll dari kalangan umat Islam Seperti Nasr Hamid Abu Zaid, Hassan Hanafi, Muhammad Arkoun, dll. Lihat Muhammad Mustafa AlA‟zami, The History of the Qur‟anic Text – From Revelation to Compilation- terj. Sohirin Solihin dan Anis Malik Toha “Sejarah Teks Al-Quran dari Wahyu Sampai Kompilasi: Kajian Perbandingan dengan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (Jakarta: Gema Insani, 2005),10-13. 5

6

penambahan maupun pengurangan mengingat sejarah penulisan dan kodifikasi Al-Quran yang dilakukan sepeninggalan Rasulullah SAW. Untuk meng-counter pemikiran-pemikiran tersebut Al-A‟zami dalam karya monumentalnya mengungkapkan bahwa Al-Quran adalah Kalamullah, risalah terakhir untuk umat manusia, diwahyukan pada Rasul terakhir, Muhammad, yang meruang dan sewaktu. Ia terpelihara dari segi keaslian bahasa tanpa perubahan, tambahan maupun pengurangan.10

Pembelaan terhadap Al-Quran juga datang dari pihak barat seperti

William A.Graham yang berkomentar bahwa Al-Quran merupakan: “ A canonical writing is something people ready and study, a scripture something live by and for” (sebuah teks resmi aturan-agama yang dibaca dipelajari masyarakat, sekaligus sebagai naskah yang menjadi landasan kehidupan dan tujuan masyarakat).11 Dari beberapa definisi di atas, penulis menyimpulkan Al-Quran adalah Kalamullah yang diturunkan kepada nabi dan rasul terakhir yang sampai kepada umat islam secara mutawatir, membacanya adalah ibadah, ditulis dalam mushaf dari surat alfatihah sampai an-nas, terpelihara keasliannya sehingga patut dijadikan sebagai landasan kehidupan, ilmu pengetahuan, dan tujuan masyarakat.

b. As-Sunnah Secara etimologi kata Sunnah bisa berarti perilaku (sirah), jalan (thariqah), kebiasaan atau ketentuan. Dalam pengertian ini, sunnah bisa mencakup yang baik (sunnah hasanah) maupun sunnah yang buruk (sunnah qabihah),

ِ ٌ‫تاأ ْن اقَبِْن َ اة‬ ‫اح َلَةَا َ ْن‬ َ ٌ‫و ُّسلَّسةٌا َياطَ ِريْنَت َ ة‬

“As-sunnah adalah jalan hidup yang baik maupun yang buruk”

Dalam Al-Quran, kata as-sunnah dapat dijumpai dalam beberapa ayat diantaranya : 

Sunnah yang berarti jalan/sejarah hidup, (QS: Al-Anfal: 38)

ِ َ َ‫قُ اِلَّس ِذينا َ َفر واإِ ْن ايَتْنََت ُه وايَت ْنغ َفرا َُيام اقَ ْن اسل‬ ‫اواََّس ِ َ ا‬ ‫اسَّسةُ ْن‬ ‫ض ْن‬ َ ‫ام‬ َ ‫فا َ إ ْن ايََت ُ ُد وا ََت َ ْن‬ َ ‫َ ُ ْن ْن‬ ُ ‫ت‬ َ ُ َ ‫ْن‬ [38/‫[وا ف ل‬

“Katakanlah kepada orang-orang kafir itu, jika mereka berhenti dari kekafirannya Allah memberikan pengampunan bagi dosa-dosa mereka yang telah 10

Muhammad Mustafa Al-A‟zami, The History of the Qur‟anic Text – From Revelation to Compilation- terj,

11

Dadan Rusmana, Al-Quran dan Hegemoni Wacana Islamologi Barat. (Bandung:Pustaka Setia, 2006), 30.

15.

lalu dan apabila mereka kembali memerangi nabi, sungguh berlaku kepada mereka Sunnah/sejarah orang-orang terdahulu.” 

Hikmah yang berarti Sunnah (QS.An-Nisaa‟: 113)

‫كا‬ ‫ۚ ا َ َ َ ا َ ْن‬ َ ‫ض ُاو لَّس ِا َلَْن‬

ِ َ َ‫أَ زَلاو لَّس ا ل‬ ‫ام ا ََلْناَ ُكناََت ْن لَ ُيا‬ ‫با َ ْن‬ َ َ ‫وْلِ ْنك َ ةَا َ َلَّس‬ ‫َ َ ُ َ ْن‬ َ َ‫كاوْنك‬ َ‫ك‬ ِ ً ‫َظ‬

“… Dan Allah telah menurunkan kepadamu Al-Kitab dan Al-Hikmah dan mengajarkanmu apa-apa yang tidak kamu ketahui. Dan karunia Allah kepadamu amat besar.” 

Sunnah yang berarti ketetapan/ takdir Allah (QS. Gafir: 85)

ِ ِِ ِ ]85/‫كاوْن َك ُِر َ ا[غ ر‬ َ َ ُ ‫ت ِاِفا ِبَ دها َ َ ِلَرا‬ ‫… ُسَّسةَاو لَّس اوَّسِِتاقَ ْن ا َ لَ ْن‬

“… Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir.” Selain beberapa ayat diatas sunnah yang bermakna kebiasaan atau jalan hidup yang baik maupun buruk juga terdapat dalam hadits Nabi SAW :

ِ ِْ ‫َم ْن َس َّن فِـي‬ ‫بَـ ْع َدهُ ِم ْن غَْي ِر أَ ْن‬ ‫َج ُر َم ْن َع ِم َل بِ َها‬ ْ ‫َج ُرَىا َوأ‬ ْ ‫ فَـلَوُ أ‬،ً‫سنَة‬ َ ‫اْل ْس ََلم ُسنَّةً َح‬ ِ ِْ ‫ َوَم ْن َس َّن فِـي‬، ‫ُج ْ ِ ِى ْ َ ي ٌء‬ ‫ َكا َن َعلَْي ِو ِوْزُ َىا َو ِوْزُ َم ْن‬، ً‫اْل ْس ََلِم ُسنَّةً َسيِـّئَة‬ ُ ‫َـ ْنـ ُ َ م ْن أ‬ ْ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ‫َعم َل بِ َها م ْن بَـ ْعده م ْن غَْي ِر أَ ْن َـ ْنـ ُ َ م ْن أ َْوَزا ِى ْ َ ْي ٌء‬

“Barangsiapa yang memberi teladan (contoh) perbuatan yang baik, ia akan mendapatkan pahala perbuatan tersebut serta pahala orang yang mengikutinya (sampai hari kiamat) tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa yang memberikan contoh kejelekan, maka ia akan mendapatkan dosa perbuatan tersebut serta dosa orang-orang yang mengikutinya (sampai hari kiamat) tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.”12 Tinjauan bahasa, disertai dengan penguatan dalam Al-Quran dan hadits nabi sebagaimana telah disebutkan di atas menunjukkan bahwa kata sunnah bukan hanya menjadi bagian dari bahasa dan budaya arab, lebih dari itu istilah sunnah telah digunakan untuk menyebutkan wahyu ilahi yang berisi ajaran-ajaran atau “tradisi” islam yang bersumber dari nabi Muhammad SAW lalu dipelihara secara turuntemurun oleh para sahabatnya, tabi‟in, tabi‟ at-tabiin dan umat islam sehingga

12

h.53.

Muhammad bin Ismail Abu Abdillah al-Bukari, Shahih Bukhari, (Beirut-Libanon: Daar el-Kutub, 1981),

“melembaga” dan terjaga hingga saat ini, dengan demikian Secara terminology sunnah dapat didefinisikan13 sebagai :

ِ ِ ‫ك ِاِبَ ا َ َ ا ىاو ِباصل او ا ل ا ا‬ ُ ‫كاو َّس َ َّسل‬ ُ ‫و ُّسلَّسةُا َياو لَّسِريْنَت َ ةُاوْن َ ْنللُ ْن َ ةُا ا ََتَ ْنل ِ ُا َاذ و‬ ‫دوتا وا لا واق ولا او رير‬ ‫سليا لف ؤهاو روش امناو‬

“Sunnah adalah jalan hidup yang ditempuh oleh Nabi SAW dan diikuti para Khulafa‟ Ar-Rasyidin yang meliputi Aqidah, Perbuatan, Perkataan, serta ketetapan beliau.”14

Berdasarkan definisi di atas, dari segi bentuk penerapan dan pelaksanaannya Sunnah terbagi menjadi 4 macam, yaitu : 1. Sunnah I’tiqodiyah yaitu sunnah Nabi Saw yang berkaitan dengan konsep teologi dan keimanan dalam islam yang mencakup Iman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab Allah, para rosul, hari kiamat serta beriman pada taqdir Allah yang baik maupun yang buruk. Contohnya hadits jibril tentang penjabaran Iman, Islam, Ihsan dan cirri-ciri hari kiamat, sebagaimana dalam riwayat berikut :

ِ ِ ِ ُ‫اَننا ل‬ ‫اصلَّس او ُا َلَْن ِا َ َسلَّسيا‬ ً ‫َ ْننا ُ َ َر َار ِض َياو ُا َْن ُاأَيْن‬ َ ‫سا ْن َ َار ُس ْن لاو‬ ٌ ‫ابََتْنَتَ َ َْن ُ ُ ْن‬:‫ض اقَ َلا‬ ٍ ِ ‫ب‬ ِ َ‫اش ِيْن ُ ابََت‬ ‫ا َايَتَُرىا َلَْن ِاأَثَتَ ُرا‬،‫اس َ ِاود و َّسل ْن ِار‬ َ ِ َ‫ضاو ثيَت‬ َ ٌ ُ ‫وتايََت ْن اإِ ْنذاطَلَ َيا َلَْنَتَ َار‬ َ ‫َذ‬ َ ُ ‫اش يْن‬ ِ ِ ‫َسَ َ ُارْن بَََتْن ِاإِ ََلا‬ ‫ساإِ ََلاو ِ ي‬ ‫ا أ ْن‬،‫اصلَّس او ُا َلَْن ا َ َسلَّسي‬ َ ‫َّسِب‬ َ ‫و َّسل َف ِرا َ َايََت ْن ِرُ ُامَّس اأ‬ َ َ‫ا َح َّسَّتا َ ل‬،‫َح ٌا‬ ِ ِِ ‫ا ََت َ َل َار ُس ْن ُلاو ِا‬،‫ِنا َ ِناو ِ ْنسيَِا‬ ُ َ‫اي‬:‫ا َ اقَ َلا‬،‫ض َيا َ َّسفْن ِا َلَ ا َ ِ َذيْنِا‬ َ َ َ ‫ا‬،‫ُرْن بَََتْن ا‬ ‫اُمَ َّس ُ اأَ ْن ْنِب ْن‬ ‫ا َ ُِ ْن ُيا‬،ِ‫وار ُس ْن ُلاو ا‬ ُ ‫اوَ ِ ْنسيَ ُاأَ ْن اَ ْنل َه َ اأَ ْن ا َإِاَ َاإِ َّساو ُا َ اأَ َّس‬:‫صلَّس او ُا َلَْن ِا َ َسلَّسيا‬ َ َ ً ‫اُمَ َّس‬ ِ ِ َ‫ا ََت َّسجاوْنبَت تاإِ ِ اوسَل‬،‫ا َص ارمض َا‬،‫ا َُت ْنؤِِتاو َّسزَ َا‬،‫صيََا‬ ‫ا‬:‫اقَ َلا‬.ً‫ي‬ ‫اسبِْن ا‬ َ ‫ْن ْن‬ َ ‫َ ُ ْن َ َ َ َ َ ُ َ ْن‬ َ ‫تاإَْن‬ َ َ ‫و َّس‬ ِ ‫ص َ قْن ا‬ ِِ ‫ا‬،ِ‫اأَ ْن ابِ ا‬:‫اقَ َلا‬،‫ِنا َ ِناو ِ ْنَ ِا‬ ُ َ َ ُ‫ا ََت َ ْنبَتَ اَ ُايَ ْنلََتلُ ُا َ ي‬.‫ت‬ ‫ا َأَ ْن ْنِب ْن‬:‫اقَ َلا‬.ُ‫ص ي قُا‬ ِ ِ ‫اقَ َلا‬.‫ت‬ ‫ص َ قْن َا‬ َ َ ‫ا َ ا َُت ْنؤِم َنابِ ْن َ ْن ِرا َ ْنِهِا‬،‫ا َوْنََت ْن اوا ِ ِار‬،‫ا َ ُر ُسل ِا‬،‫ا َ ُ ُبِِا‬،‫َ َميَِ َكِِا‬ َ ‫ا‬:‫اقَ َلا‬.‫اشيرهِا‬ ِِ ‫ا‬:‫اقَ َلا‬.‫َّسكاََتَروهُا َِ ْن ا ََلْناَ ُك ْنناََتَروهُا َِ َّس ُايََتَرو َا‬ َ َ‫اأَ ْن اََت ْن بُ َ او َا َ أ‬:‫اقَ َلا‬،‫ِنا َ ِناو ِ ْنح َل ِا‬ ‫ا َأَ ْن ْنِب ْن‬: ِ ِ ِ ِ ِِ ِِ ‫ِنا َ ْننا‬ ‫ا َأَ ْن ْنِب ْن‬:‫اقَ َلا‬.‫ا َم اوْن َ ْنل ُؤْن ُلا َْنَت َه ابأَ ْن لَ َيام َناو َّسل ِا‬:‫ِنا َ ِناو َّسل َةاقَ َلا‬ ‫َأَ ْن ْنِب ْن‬ 13

Terdapat perbedaan pendapat diantara para ahli mengenai definisi sunna...


Similar Free PDFs