KAJIAN KUALITAS AIR PADA SUNGAI DESA WIYUREJO KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG PDF

Title KAJIAN KUALITAS AIR PADA SUNGAI DESA WIYUREJO KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG
Author A. Budiarta
Pages 14
File Size 77.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 562
Total Views 962

Summary

KAJIAN KUALITAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PARAMETER FISIK DAN KIMIA PADA SUNGAI DESA WIYUREJO KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG PROPOSAL Untuk memenuhi Matakuliah Kuliah Kerja Lapangan (KKL) III Jurusan Geografi Universitas Negeri Malang Pembimbing: 1. Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd. 2. Ir. Juarti, M....


Description

KAJIAN KUALITAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PARAMETER FISIK DAN KIMIA PADA SUNGAI DESA WIYUREJO KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG

PROPOSAL

Untuk memenuhi Matakuliah Kuliah Kerja Lapangan (KKL) III Jurusan Geografi Universitas Negeri Malang Pembimbing: 1. Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd. 2. Ir. Juarti, M.P.

Oleh: Aprilyan David Budiarta Rizqy Ajie Setiawan Siska Putri Nuralisa Umi Hidayati

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN GEOGRAFI APRIL 2016

1

LEMBAR PENGESAHAN

Kajian Kualitas Air Dengan Menggunakan Analisis Paramter Fisika Kimia Dan Pada Sungai Wiyurejo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang (Studi Kasus Pada Kualitas Air Sungai di Desa Wiyurejo Dengan Menggunakan Parameter Fisika dan Kimia yang Diperuntukkan Sebagai Air Pemandian) telah disetujui pada tanggal ... April 2016 oleh :

Pembimbing I,

Pembimbing II,

Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd.

Ir. Juarti, M.P

NIP.196207171987012001

NIP.196604151992032001

Mengetahui, Ketua Jurusan Geografi,

Dr. Singgih Susilo, M.S., M.Si NIP.195708151986031 004

KKL III Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang 2016

2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu sumber daya air tersebut harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan generasi mendatang. Salah satu sumber air yang banyak dimanfaatkan untuk Memenuhi kebutuhan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya yaitu sungai. Sungai merupakan ekosistem yang sangat penting bagi manusia. Sungai juga menyediakan air bagi manusia baik untuk berbagai kegiatan seperti pertanian, industri maupun domestik (Siahaan dkk., 2011). Meningkatnya aktivitas domestik, pertanian dan industri akan mempengaruhi dan memberikan dampak terhadap kondisi kualitas air sungai terutama aktivitas domestik yang memberikan masukan konsentrasi BOD terbesar ke badan sungai (Priyambada dkk., 2008). Suatu sungai dikatakan terjadi penurunan kualitas air, jika air tersebut tidak dapat digunakan sesuai dengan status mutu air secara normal. Status mutu air adalah tingkat kondisi mutu air yang menunjukan kondisi cemar atau kondisi baik pada suatu sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan dengan baku mutu air yang ditetapkan. Penentuan status mutu air dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan Metode Indeks Pencemaran. Indeks Pencemaran (Pollution Index) digunakan untuk menentukan tingkat pencemaran relatif terhadap parameter kualitas air yang diizinkan. Indeks Pencemaran (IP) ditentukan untuk suatu peruntukan, kemudian dapat dikembangkan untuk beberapa peruntukan bagi seluruh bagian badan air atau sebagian dari suatu sungai (KLH, 2003).

KKL III Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang 2016

3

Pemanfaatan sungai di desa Wiyorejo ini digunakan sebagai sarana irigasi pertanian dan MCK. Selain itu, digunakan juga sebagai tempat pembuangan sampah dan air limbah domestik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemanfaatan sungai yang dilakukan oleh masyarakat tersebut dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air sungai. Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penelitian dalam penelitian ini mengkaji kondisi kualitas air sungai dan status mutu air Sungai di Desa Wiyurejo, serta kesesuaiannya terhadap baku mutu air sesuai peruntukannya. Dalam hal ini peneliti mengkaji dengan menggunakan parameter kimia air dan peruntukkan pada penggunaan mandi dan cuci masyarakat. B. Rumusan Masalah Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengangkat permasalahan sebagai berikut, 1. Bagaimana kondisi air sungai di Desa Wiyuejo? 2. Apakah air sungai di Desa Wiyurejo cocok untuk digunakan sebagai sumber untuk melakukan MCK untuk kegiatan sehari-hari? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mendeskripsikan kondisi air sungai Desa Wiyurejo. 2. Untuk menganalisis kesesuaian penggunaan air sungai Desa Wiyurejo sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan MCK sehari-hari.

KKL III Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang 2016

4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Parameter Kualitas Air Sungai Kualitas air sungai sangat tergantung dari komponen penyusunnya, dan juga banyak dipengaruhi oleh masukan komponen yang berasal dari pemukiman disekitarnya. Komponen limbah domestik permukiman tersebut banyak mengandung bakteri, virus dan berbagai pacam parasit patogen. Kualitas air sungai dipengaruhi oleh beberapa parameter pencemaran yang berasal dari air buangan (limbah) yaitu diantaranya : a. Suhu b. Kekeruhan c. Warna, Bau dan Rasa d. Bahan Padat Total e. Daya Hantar Listrik (DHL) f. Kandungan Besi g. Derajat Keasaman (pH) h. Oksigen Terlarut (DO) i. Biological Oxygen Demand (BOD) j. Chemical Oxygen Demand (COD) k. Nutrient l. Logam Berat m. Faecal Colifora. (Sukadi, 1999) Sedangkan dalam penelitian ini peneliti menggunakan prameter fsika, kimia, mikrobiologi, dan radioaktivitas yang terdiri dari: 1. Parameter Kimia a) pH pH adalah cerminan derajat keasaman yang diukur dari jumlah ion hidrogen menggunakan rumus pH = -log (H+). Air murni terdiri dari ion H+dan OH- dalam jumlah berimbang hingga Ph air murni biasa 7. Makin banyak banyak ion OH+ dalam cairan makin rendah ion H+ dan makin tinggi pH. Cairan demikian disebut cairan alkalis. Sebaliknya, makin banyak H+makin rendah PH dan cairan tersebut bersifat masam. b) Oksigan Terlarut/DO Konsentrasi gas oksigen sangat dipengaruhi oleh suhu, makin tinggi suhu, makin berkurang tingkat kelarutan oksigen. Dilaut, oksigen terlarut (Dissolved Oxygen/DO) berasal dari dua sumber, yakni dari atmosfer dan dari hasil

KKL III Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang 2016

5

proses fotosintesis fitoplankton dan berjenis tanaman laut. Keberadaan oksigen terlarut ini sangat memungkinkan untuk langsung dimanfaatkan bagi kebanyakan organisme untuk kehidupan, antara lain pada proses respirasi dimana oksigen diperlukan untuk pembakaran (metabolisme) bahan organik sehingga terbentuk energi yang diikuti dengan pembentukan CO2 dan H20. c) O2

d) Biochemycal Oxygen Demand, diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat air limbah dan untuk merancang sistem pengolahan biologis bagi air yang tercemar. Angka BOD menunjukkan jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikro organisme pada waktu melakukan penguraian hampir semua bahan organik yang terlarut dan sebagian yang tak terlarut. 2. Parameter Fisik a) Bau, dapat dihasilkan oleh adanya organisme dalam air seperti alga serta oleh adanya gas seperti H2S yang terbentuk dalam kondisi anaerobik, dan oleh adanya senyawa-senyawa organik tertentu. b) Kekeruhan c) Warna, Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta tumbuh-tumbuhan.

KKL III Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang 2016

6

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2016 sampai dengan selesai, bertempat di Kecamatan Pujon tepatnya di sungai Desa Wiyurejo. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1) pH meter dan thermometer, sebagai alat untuk mengukur pH dan suhu air di lokasi penelitian; 2) wadah sampel, sebagai tempat sampel; 3) meteran, stopwatch, botol kaca sebagai pengapung, 4) GPS (Global Positioning System) untuk menentukan titik koordinat lokasi pengambilan sampel (lintang, bujur dan elevasi) pada peta; dan 5) alat tulis, digunakan untuk mencatat hasil pengamatan. Penentuan titik pengambilan sampel air menggunakan metode purposive sampling, yaitu cara penentuan titik pengambilan sampel air dengan melihat pertimbanganpertimbangan yang dilakukan oleh peneliti antara lain didasari atas kemudahan askes, biaya maupun waktu dalam penelitian. Pengambilan sampel pada air sungai diambil dengan cara pengambilan sampel sesaat (grab sample). Sampel sesaat atau grab sample yaitu sampel yang diambil secara langsung dari badan air yang sedang dipantau, sampel ini hanya menggambarkan karakteristik air pada saat pengambilan sampel. Setelah proses pengambilan sampel air pada setiap stasiun pengambilan yang telah ditentukan, untuk sampel yang dilakukan pengujian di laboratorium (Ali, 2012). Pada bagian analisa data akan dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Yakni dengan cara memberikan deskripsi pada data yang diahsilkan dari hasil olah laboratorium secara deskriptif. B. Alat dan bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1) pH meter dan thermometer, sebagai alat untuk mengukur pH dan suhu air di lokasi penelitian; 2) wadah sampel, sebagai tempat sampel; 3) meteran,

KKL III Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang 2016

7

stopwatch, botol kaca sebagai pengapung, 4) GPS (Global Positioning System) untuk menentukan titik koordinat lokasi pengambilan sampel (lintang, bujur dan elevasi) pada peta; dan 5) alat tulis, digunakan untuk mencatat hasil pengamatan. C. Sampel Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah sungai pada desa wiyurejo Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara grab sample dengan penentuan menggunakan metode purposive sampling. Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah bagian-bagian sungai yang dianggap mengalami pencemaran tertinggi, dengan pola pengambilan sampel pada pagi, siang, dan sore. Dalam pengambilan sampel bagian sungai dibagi menjadi tiga segmen yakni tepi kanan, tepi kiri dan tengah. D. Sumber data Data pada penelitian ini terbagi menjadi dua, yang terdiri dari: 1. Data sekunder, yakni data yang didapatkan sebelum pengambilan data primer. Adapun data sekunder diantaranya adalah jurnal, teoriteori yang relevan, peraturan pemerintah, dan peta wilayah yang akan dilakukan penelitian. 2. Data primer, merupakan data yang diambil dilapangan secara langsung. Data primer penelitian ini adalah sampel air sungai di Desa wiyurejo, Kecamatan Pujion, Kabupaten Malang. E. Langkah-langkah Penelitian Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini diantaranya adalah, 1. Mengumpulkan data sekunder tentang tema penelitian yakni kualitas air. 2. Pengecekan rancangan sampel yag akan diteliti 3. Menentukan sampel penelitian yang akan diambil sebagai sampel. 4. Mengambil data primer, berupa sampel air pada Sungai di Desa Wiyurejo yang telah ditentukan dan mencatat hasil-hasil sementara dilapangan.

KKL III Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang 2016

8

5. Menganalisis sampel yang telah diambil pada laboratorium. 6. Menganalisis hasil laboratorium secara deskriptif 7. Hasil analisis disajikan dalam bentuk jurnal ilmiah dengan judul KAJIAN KUALITAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PARAMETER FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI PADA SUNGAI DESA WIYUREJO KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG.

KKL III Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang 2016

9

BAB IV HASIL

Dari hasil analisis laboratorium yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut: No.

Parameter

Hasil

1.

pH

7,6

2.

DO

7,8 mg O2/L

3.

Kekeruhan

0,23 NTU

4

Bau

Tidak Berbau

5.

BOD

5,30 mg/L

6.

Warna...


Similar Free PDFs