Karbohidrat - laporan praktikum PDF

Title Karbohidrat - laporan praktikum
Author Aisyah Nur Izah
Course Kimia
Institution Universitas Jenderal Soedirman
Pages 11
File Size 245.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 94
Total Views 293

Summary

1KARBOHIDRATI. TUJUAN PRAKTIKUM Mengisolasi pati dari ubi kayu. Melakukan uji molisch dan uji iod terhadap pati yang diisolasi. Menentukan kadar pati dalam ubi kayu. Melakukan uji kualitatif gula pereduksi dari buah-buahan. II. TINJAUAN PUSTAKA Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi manusia ...


Description

KARBOHIDRAT

I.

TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mengisolasi pati dari ubi kayu. 2. Melakukan uji molisch dan uji iod terhadap pati yang diisolasi. 3. Menentukan kadar pati dalam ubi kayu. 4. Melakukan uji kualitatif gula pereduksi dari buah-buahan.

II.

TINJAUAN PUSTAKA Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi manusia selain protein dan lemak. Karbohidrat yang mempunyai rumus empiris (CH2O)n ini juga mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya pemecahan-pemecahan protein tubuh yang berlebihan, kehilangan mineral dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein (Risnoyatiningsih, 2011). Karbohidrat memiliki sifat pereduksi karena adanya gugus karbonil. Senyawa ini juga memiliki gugus hidroksil. Karena itu, karbohidrat merupakan polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton atau turunan senyawa-senyawa tersebut (Ngili, 2009). Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat persamaanpersamaan dai sudut kimia dan fungsinya. Semua karbohidrat terdiri atas unsurunsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), yang pada umumnya mempunyai rumus kimia Cn(H2O)n. Rumus umum ini memberikan kesan zat karbon yang diikat dengan air (dihidrasi), sehingga diberi nama karbohidrat. Persamaan lain ialah bahwa ikatan-ikatan organik yang menyusun kelompok karbohidrat ini berbentuk polialkohol. Dari sudut fungsi, karbohidrat adalah penghasil utama energi dalam makanan maupun di dalam tubuh (Sediaoetama, 2004). Karbohidrat yang terasa manis, biasa disebut gula. Molekul dasar dari karbohidrat disebut monosakarida atau monosa. Dua monosakarida yang saling terikat membentuk disakarida atau diosa, dan tiga monosakarida yang saling terikat diberi nama trisakarida atau triosa. Ikatan dari lebih tiga monosakarida disebut polisakarida atau poliosa. Polisakarida yang mengandung jumlah monosakarida yang tidak begitu banyak disebut oligosakarida (Sediaoetama, 2004). Pada umumnya, karbohidrat berupa serbuk putih. Karbohidrat mempunyai sifat sukar larut dalam pelarut nonpolar, tetapi mudah larut dalam air. Kecuali polisakarida bersifat tidak larut dalam air. Amilum dengan air dingin akan membentuk suspensi. Bila amilum dipanaskan akan terbentuk pembesaran berupa

1

2

pasta dan bila didinginkan akan membentuk koloid yang kental semacam gel (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011). Karbohidrat dibagi menjadi beberapa kelas atau golongan sesuai dengan sifatsifatnya terhadap zat-zat penghidrolisis. Karbohidrat atau gula dibagi menjadi empat kelas pokok: 1. Gula yang sederhana atau monosakarida, kebanyakan adalah senyawasenyawa yang mengandung lima dan enam atom karbon. Karbohidrat yang mengandung 6 karbon disebut heksosa. Gula yang mengandung 5 karbon disebut pentosa. Kebanyakan gula sederhana adalah merupakan polihidroksi aldehida yang disebut aldosa dan polihidroksi keton disebut ketosa. 2. Oligosakarida, senyawa berisi dua atau lebih gula sederhana yang dihubungkan oleh pembentukan asetal antara gugus aldehida dan gugus keton dengan gugus hidroksil. Bila dua gula digabungkan diperoleh disakarida, bila tiga diperoleh trisakarida dan seterusnya ikatan penggabungan bersama-sama gula ini disebut ikatan glikosida. 3. Polisakarida, di mana di dalamnya terikat lebih dari satu gula sederhana yang dihubungkan dalam ikatan glikosida. Polisakarida meliputi pati, sellulosa dan dekstrin. 4. Glikosida, dibedakan dari oligo dan polisakarida yaitu oleh kenyataan bahwa mereka mengandung molekul bukan gula yang dihubungkan dengan gula oleh ikatan glikosida (Sastrohamidjojo, 2005).

III.

METODOLOGI PERCOBAAN 3.1 Alat Alat yang digunakan pada percobaan isolasi pati dari ubi kayu antara lain adalah kertas saring, kain muslin, blender, pisau, gelas piala 500 mL, gelas ukur 100 mL, gelas arloji, neraca analitik, corong Buchner, pipet tetes, gelas ukur 5 atau 10 mL, tabung reaksi, dan papan uji. Sedangkan alat yang digunakan pada percobaan uji kualitatif gula pereduksi dari buah-buahan antara lain adalah tabung reaksi, pipet tetes, dan gelas ukur 5 mL. 3.2 Bahan Bahan yang digunakan pada percobaan isolasi pati dari ubi kayu yaitu ubi kayu, air, etanol 95%, pereaksi Molisch, H2SO4 pekat, dan larutan iod encer. Sedangkan bahan yang digunakan pada percobaan uji kualitatif gula pereduksi dari buah-buahan yaitu berbagai macam buah (semangka, jeruk, pepaya) yang diambil cairannya, dan pereaksi Benedict. 3.3 Prosedur Percobaan A. Isolasi pati dari ubi kayu 1. Sebanyak 125 gram ubi kayu yang telah dicuci dipotong-potong, kemudian diblender dengan 100 mL air selama 1 menit. 2. Ubi yang telah lumat disaring dengan kain muslin, dimasukkan ke dalam gelas piala 500 mL. Cairan yang keruh dibiarkan mengendap dan kemudian didekantasi. 3. Endapan ditambah 100 mL air lagi, diendapkan dan didekantasi selama 10 menit. 4. Endapan yang diperoleh ditambah dengan 50 mL etanol 95% sambil diaduk kemudian disaring dengan kertas saring (kertas saring ditimbang terlebih dahulu) dengan corong Buchner, dengan pompa vakum. 5. Pati yang diperoleh dikeringkan pada suhu kamar di atas gelas arloji yang sudah ditetapkan bobotnya, kemudian ditimbang. 6. Uji molisch dan uji iod dilakukan terhadap pati yang diperoleh, pati dilarutkan dengan aquades 10 mL. • Uji Molisch a. Sebanyak 5 mL larutan pati dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 2 tetes pereaksi Molisch b. Dicampurkan merata, kemudian ditambahkan 3 mL asam sulfat pekat secara perlahan-lahan melalui dinding tabung. Warna violet (ungu) kemerah-merahan pada batas kedua cairan menunjukkan reaksi positif, sedangkan warna hijau menunjukkan reaksi negatif. • Uji Iod a. Sedikit tepung pati dimasukkan ke dalam papan uji dan ditambahkan satu tetes larutan iod encer.

3

4

b. Dicampurkan dengan rata dan perhatikan warna yang terjadi. Iodium dengan pati dapat membentuk suatu ikatan kompleks yang berwarna biru. Komponen pati yang berperan yaitu amilosa B. Uji kualitatif gula pereduksi dari buah-buahan 1. Sebanyak 0,5 mL pereaksi Benedict dimasukkan ke dalam masingmasing tabung reaksi. 2. Ditambahkan ke dalam masing-masing tabung reaksi tersebut 1 mL cairan buah yang diuji. 3. Dipanaskan dalam air mendidih selama 10 menit. Diamati perubahannya dan dibandingkan kecepatan perubahannnya. 3.4 Skema Kerja A. Isolasi pati dari ubi kayu 125 gram ubi kayu -

Dicuci dan dipotong-potong. Diblender dengan 100 mL air selama 1 menit. Ubi yang telah lumat disaring dengan kain muslin. Dimasukkan ke dalam gelas piala 500 mL. Cairan yang keruh dibiarkan mengendap dan didekantasi. Endapan ditambah 100 mL air, diendapkan dan didekantasi selama 10 menit. - Endapan ditambah dengan 50 mL etanol 95%, diaduk dan disaring dengan kertas saring yang sudah ditimbang dengan corong Buchner, dengan pompa vakum. - Pati dikeringkan pada suhu kamar di atas gelas arloji yang sudah ditetapkan bobotnya, ditimbang. - Dilakukan uji molisch dan uji iod, pati dilarutkan dengan aquades 10 mL. Hasil • Uji Molisch 5 mL larutan pati Hasil

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Ditambahkan 2 tetes pereaksi Molisch. Dicampur merata. Ditambahkan 3 mL asam sulfat pekat secara perlahan melalui dinding tabung. Reaksi positif ditunjukkan dengan warna violet (ungu) kemerah-merahan pada batas kedua cairan. Reaksi negatif ditunjukkan dengan warna hijau.

5

• Uji Iod Tepung pati -

Dimasukkan sedikit ke dalam papan uji. Ditambahkan satu tetes larutan iod encer. Dicampurkan dengan rata. Diperhatikan warna yang terjadi. Iodium dengan pati membentuk ikatan kompleks ditandai dengan warna biru.

Hasil

B. Uji kualitatif gula pereduksi dari buah-buahan 0,5 mL pereaksi Benedict -

Dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi. Ditambahkan 1 mL cairan buah yang diuji. Dipanaskan dalam air mendidih selama 10 menit. Diamati perubahannya dan dibandingkan kecepatan perubahannya.

Hasil

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Pengamatan A. Isolasi Pati dari Ubi Kayu Perlakuan Sebanyak 125 gram ubi kayu yang telah dicuci dan dipotong-potong, diblender dengan 100 mL air selama 1 menit Ubi yang telah lumat disaring dengan kain muslin dan dimasukkan ke dalam gelas piala 500 mL Cairan yang keruh dibiarkan mengendap dan didekantasi Endapan ditambah 100 mL akuades, lalu diendapkan dan didekantasi lagi selama 10 menit Endapan yang diperoleh ditambah etanol 95% sambil diaduk dan disaring dengan kertas saring pada corong Buchner dengan pompa vakum Pati dikeringkan pada suhu kamar di atas gelas arloji Pati dilarutkan dengan akuades 10 mL dan dilakukan uki Molisch dan uji Iod •

Cairan keruh

Larutan berwarna putih keruh

Massa kertas saring= 0,5850 gram

Massa total= 25,5850

Uji Molisch

Perlakuan 5 mL larutan pati dimasukkan dalam tabung reaksi Ditambahkan 2 tetes pereaksi Molisch Ditambahkan 3 mL asam sulfat pekat secara perlahan dari dinding tabung •

Pengamatan Ubi menjadi lumat

Pengamatan Larutan berwarna putih Larutan berwarna putih Terdapat warna ungu pada batas kedua cairan

Uji Iod

Perlakuan Tepung pati dimasukkan ke dalam papan uji Ditambahkan 1 tetes larutan iod encer Dicampurkan hingga rata

6

Pengamatan Perwarna putih keruh Larutan iod berwarna kuning Larutan berwarna biru

7

B. Uji Kualitatif Gula Pereduksi dari Buah-Buahan Perlakuan Sebanyak 0,5 mL pereaksi Benedict dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi Ditambahkan 1 mL cairan buah yang diuji Dipanaskan dalam air mendidih selama 10 menit

Pengamatan Pereaksi Benedict berwarna biru Larutan berwarna biru Larutan berwarna merah bata dan kecepatan perubahannya secara berurutan yaitu Pepaya-semangka-jeruk

4.2 Pembahasan Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi manusia selain protein dan lemak. Karbohidrat yang mempunyai rumus empiris (CH2O)n ini juga mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya pemecahanpemecahan protein tubuh yang berlebihan, kehilangan mineral dan berguna untuk membantu metabolism lemak dan protein (Sri, 2011). Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya. Semua karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), yang pada umumnya mempunyai rumus kimia Cn(H2O)n. Rumus umum ini memberikan kesan zat karbon yang diikat dengan air (dihidrasi), sehingga diberi nama karbohidrat. Persamaan lain ialah bahwa ikatan-ikatan organik yang menyusun kelompok karbohidrat ini berbentuk polialkohol. Dari sudut fungsi, karbohidrat adalah penghasil utama energi dalam makanan maupun di dalam tubuh. Karbohidrat yang terasa manis, biasa disebut gula. Molekul dasar dari karbohidrat disebut monosakarida atau monosa. Dua monosa yang saling terikat membentuk disakarida atau diosa, dan tiga monosakarida yang saling terikat diberi nama trisakarida atau triosa. Ikatan dari lebih tiga monosakarida disebut polisakarida atau poliosa. Polisakarida yang mengandung jumlah monosakarida yang tidak begitu banyak disebut oligosakarida (Sediaoetama, 2004). Pada umumnya, karbohidrat berupa serbuk putih yang mempunyai sifat sukar larut dalam pelarut nonpolar, tetapi mudah larut dalam air. Kecuali polisakarida bersifat tidak larut dalam air. Amilum dengan air dingin akan membentuk suspensi dan bila dipanaskan akan terbentuk pembesaran berupa pasta dan bila didinginkan akan membentuk koloid yang kental semacam gel (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011). Karbohidrat memiliki sifat pereduksi karena adanya gugus karbonil. Senyawa ini juga memiliki gugus hidroksil. Karena itu, karbohidrat merupakan polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton atau turunan senyawa-senyawa tersebut (Ngili, 2009). Karbohidrat dibagi menjadi beberapa klas atau golongan sesuai dengan sifat-sifatnya terhadap zat-zat penghidrolisis. Karbohidrat atau gula dibagi menjadi empat klas pokok: 1. Gula yang sederhana atau monosakarida, kebanyakan adalah senyawasenyawa yang mengandung lima dan enam atom karbon. Karbohidrat yang mengandung 6 karbon disebut heksosa. Gula yang mengandung 5 karbon disebut pentosa. Kebanyakan gula sederhana adalah merupakan

8

9

polihidroksi aldehida yang disebut aldosa dan polihidroksi keton disebut ketosa. 2. Oligosakarida, senyawa berisi dua atau lebih gula sederhana yang dihubungkan oleh pembentukan asetal antara gugus aldehida dan gugus keton dengan gugus hidroksil. Bila duagula digabungkan diperoleh disakarida, bila tiga diperoleh trisakarida dan seterusnya ikatan penggabungan bersama-sama gula ini disebut ikatan glikosida. 3. Polisakarida, di mana di dalamnya terikat lebih dari satu gula sederhana yang dihubungkan dalam ikatan glikosida. Polisakarida meliputi pati, sellulosa dan dekstrin. 4. Glikosida, dibedakan dari oligo dan polisakarida yaitu olehkenyataan bahwa mereka mengandung molekul bukan gulayang dihubungkan dengan gula oleh ikatan glikosida (Sastrohamidjojo, H., 2005). Karbohidrat yang ada di dalam suatu sampel dapat dideteksi dengan berbagai uji diantaranya uji Molisch, uji iod, uji Bennedict, uji Barfoed, uji Seliwanoff, uji pati-iodium, uji osazon, uji moore, uji fermentasi, dan lainlain. Namun pada praktikum ini hanya dilakukan 2 uji, yaitu uji Molisch, dan uji Iod. Molisch adalah uji yang memiliki prinsip hidrolisis karbohidrat menjadi monosakarida, Uji ini bukan uji spesifik untuk karbohidrat. Uji ini ditandai dengan warna ungu kemerah-merahan untuk reaksi positif, sedangkan warna hijau untuk negatif (Sumardjo, 2006). Praktikum kali ini bertujuan untuk mengisolasi pati dari ubi kayu, melakukan uji molisch dan uji iod terhadap pati yang diisolasi, menentukan kadar pati dalam ubi kayu dan melakukan uji kualitatif gula pereduksi dari buah-buahan.

V.

KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan 1. Isolasi pati dari ubi kayu dilakukan dengan melumatkan ubi kayu, didekantasi, diendapkan, disaring dan dikeringkan sesuai dengan prosedur yang ada 2. Hasil dari uji Molisch, diperoleh warna ungu pada batas kedua larutan yang menunjukkan reaksi positif. Sedangkan hasil uji Iod, diperoleh warna biru pada larutan. 3. Perubahan warna yang terjadi pada uji kualitatif gula pereduksi dari buahbuahan adalah warna merah bata. Secara berurutan, perubahan dan kecepatan perubahan pada buah yang diuji adalah pepaya-semangkajeruk. 5.2 Saran Ketelitian dan keakuratan dalam pelaksanaan praktikum ini harus dimaksimalkan, untuk mengurangi kesalahan pendataan dan nantinya akan merubah hasil yang akan dicari.

10

DAFTAR PUSTAKA Ngili, Yohanis. 2009. Biokimia Struktur dan Fungsi Biomolekul. Yogyakarta : Graha Ilmu. Risnoyatiningsih, Sri. 2011. Jurnal Teknik Kimia. Vol.5, No.2. Surabaya: UPN. Sastrohamidjojo, Hardjono. 2005. Kimia Organik Stereokimia, Karbohidrat, Lemak, dan Protein. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Sediaoetama, A.D. 2004. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid ke-1. Jakarta : PT. Dian Rakyat. Sirajuddin, S dan Najamuddin, U., 2011, Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

11...


Similar Free PDFs