Kebenaran Menurut Aristoteles DOCX

Title Kebenaran Menurut Aristoteles
Author Aura Asmaradana
Pages 4
File Size 30.7 KB
File Type DOCX
Total Downloads 546
Total Views 569

Summary

Nama: Aura A. Asmaradana Mata Kuliah: Membaca Metafisika Aristoteles NPM: 0209910111 Dosen: Rm. Dwi Kristanto Draft 1. Bagaimana pengetahuan diperoleh menurut Aristoteles? 2. Kaitannya dengan pembacaan Aristoteles (kritiknya) terhadap Plato. Aristoteles→pengetahuan akan „forma‟ dimulai dari pancaind...


Description

Nama: Aura A. Asmaradana Mata Kuliah: Membaca Metafisika Aristoteles NPM: 0209910111 Dosen: Rm. Dwi Kristanto Draft 1. Bagaimana pengetahuan diperoleh menurut Aristoteles? 2. Kaitannya dengan pembacaan Aristoteles (kritiknya) terhadap Plato. Aristoteles pengetahuan akan 'forma' dimulai dari pancaindera abstraksi. Plato pengetahuan akan Idea: recollection pre-eksistensi jiwa. 3. Pandangan Plato dan Aristoteles mengenai realitas. 4. Pengetahuan akan kebenaran Pengetahuan Akan Kebenaran Menurut Aristoteles Membahas kebenaran menurut Aristoteles mau tidak mau harus diawali dengan penjelasan mengenai proses penangkapan pengetahuan menurut Aristoteles beserta kritiknya terhadap Plato. Dalam Phaedo, Plato beranggapan bahwa benda-benda dapat dikatakan indah karena kita sudah menangkap Idea "Keindahan". Dengan kata lain, Idea "Keindahan" hadir dalam benda-benda duniawi yang "indah". Sekaligus, "benda-benda indah" tersebut berpartisipasi dalam Idea "Keindahan". Di situlah letak penyangkalan Aristoteles. Dalam Met. A6, 987b13-14 terdapat kalimat "But what the participation or the imitation of the Forms could be they left an open question". Idea Plato dalam tafsiran Aristoteles, adalah sesuatu yang transenden, alias memiliki eksistensinya sendiri, dan terpisah dari realitas inderawi, idea menjadi model atau paradigma dari realitas inderawi, dan realitas inderawi meniru model tersebut. Kalau Idea itu imanen, berarti Idea itu berada dalam atau menjadi satu dengan realitas inderawi. Dalam Phaedo, menurut Aristoteles, Idea atau Forma adalah penyebab dari 'ada' dan 'menjadi'nya segala realitas konkrit atau inderawi. Teori partisipasi Plato menurut Aristoteles tidak bisa menjelaskan mengapa Forma bisa menjadi penyebab 'ada' dam 'menjadi'nya realitas konkrit. Karena, tidak ada penyebab lain, yaitu causa efficiens.1 1 Causa efsiens atau penyebab efisen adalah "motor" yang menjalankan kejadsan. Msialnya, dalam pembentukan iebuah lemars kayu, tukang kayulah "motor" teriebut. Keempat penyebab menurut Arsitotelei kadang-kadang berada dalam kondsis yang menyatu, tetaps ietdak-tdaknya dapat dsbedakan iecara logsi dalam psksran. (Tjahjads, Ssmon Petrui L. 2004. Petualangan Intelektual: 1...


Similar Free PDFs