Koma hiperosmolar hiperglikemik non ketotik DOCX

Title	Koma hiperosmolar hiperglikemik non ketotik
Author	ade Yusuf
Pages	1
File Size	11.5 KB
File Type	DOCX
Total Downloads	150
Total Views	285

Summary

Description

Koma hiperosmolar hiperglikemik non ketotik Ketoasidosis diabetik dan koma hiperosmolar hiperglikemik mom ketotik merupakan komplikasi akut / emergensi diabetes melitus. Perjalanan penyakit HNHK ini biasanya erlangsung dalam jangka waktu tertentu (beberapa haru sampai beberapa minggu)dengan gejala khas diabetes melitus poliuria , polidipsia. Dan penurunan berat badan. Patofisiologi Faktor yang memulai timbulnya HNHK adalah diuresis glukosuria. Glukosuria mengakibatkan kegagalan pada kemampuan ginjal dalam mengkonsentrasikan urin, yang akan memperberat derajat kehilangan air. Pada keadaan normal, ginjal berfungsi mengeliminasi glukosa diatas ambang batas tertentu. Namun demikian, penurunan volume intravaskuler atau penyakit ginjal yang telah ada sebelumnya akan menurunkan laju filtrasi glumerulus, menyebabkan konsentrasi glukosa meningkat. Hilangnya air yang lebih banyak dibanding natrium menyebabkan keadaan hiperosmolar. Insulin yang ada tidak cukup untuk menurunkan konsentrasi glukosa darah, terutama jika terdapat resistensi insulin. Gejala klinis Keluhan pasien HNHK ialah : rasa lemah, gangguan penglihatan, atau kaki kejang. Dapat pula ditemukan mual dan muntah.namun lebih jarang bila dibandingkan dengan KAD. Kadang pasien datang dengan keluhan letargi, Disorientasi, semiparesis, kejang dan koma. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda tanda dehidrasi sedang, gangguan neurologis, pada pemeriksaan laboratorium ditemukan konsentrasi glukosa sangat tinggi > 600 mg per dl. Dan osmolaritas serum yang tinggi. >320 mOsm per kgdengan PH lebih dari 7.3 . Penatalaksanaan Penatalaksanaan HNHK meliputi ima pendekatan: 1. rehidrasi intravena agresif Dengan pemberian cairan normal saline 1 liter per jam 2. penggantian alektrolit Memonitoring kalium pasien 3. pemberian insulin intravena 4. diagnosis dan management faktor pencetus dan penyakit penyerta 5. pencegahan...