LAPORAN FISTEK PASCA PANEN IDENTIFIKASI PENYAKIT PASCA PANEN DAN PENYEBAB PENYAKIT PASCA PANEN DOCX

Title LAPORAN FISTEK PASCA PANEN IDENTIFIKASI PENYAKIT PASCA PANEN DAN PENYEBAB PENYAKIT PASCA PANEN
Author Sena Pradana
Pages 15
File Size 413.9 KB
File Type DOCX
Total Downloads 354
Total Views 632

Summary

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah penanganan produk hortikultura setelah dipanen (pasca panen) sampai saat ini masih mejadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius, baik dikalangan petani, pedagang, maupun dikalangan konsumen. Walau hasil yang diperoleh petani mencapai hasil y...


Description

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah penanganan produk hortikultura setelah dipanen (pasca panen) sampai saat ini masih mejadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius, baik dikalangan petani, pedagang, maupun dikalangan konsumen. Walau hasil yang diperoleh petani mencapai hasil yang maksimal tetapi apabila penanganan setelah dipanen tidak mendapat perhatian maka hasil tersebut segera akan mengalami penurunan mutu atau kualitasnya. Seperti diketahui bahwa produk hortikultura relatif tidak tahan disimpan lama dibandingkan dengan produk pertanian yang lain. Faktor-faktor utama bagi perkembangan penyakit pasca penen komoditi hortikultura adalah inang (tanaman), penyebab penyakit (microorganisme) dan lingkungan. Faktor lingkungan terdiri atas suhu, kelembaban relatif dan komposisi atmosfir (ruang) simpan. Jadi terdapat tiga faktor utama yang sering juga dikenal sebagai segi tiga penyakit (pathogen / microorganisme – inang lingkungan). Penyakit-penyakit yang muncul pada komoditi pada fase penanganan setelah panen dikenal sebagai Penyakit Pasca Panen atau Postharvest Disease. Kegiatan pasca panen meliputi panen, pengangkutan, pemilihan (sortasi), pemasakan, penyimpanan, pengepakan, pengolahan dan pemasaran. Kehilangan produk terjadi secara alamiah setelah dipanen akibat aktivitas berbagai jenis enzim yang menyebabkan penurunan nilai ekonomi dan gizi. Kerusakan hortikultura dapat dipercepat bila penanganan selama panen atau sesudah panen kurang baik. Sebagai contoh, komoditi tersebut mengalami luka memar, tergores, atau tercabik atau juga oleh penyebab lain seperti adanya pertumbuhan mikroba. Disini pentingnya penanganan pasca panen yang dapat menghambat proses pengrusakan bahan antara lain melalui pengawetan, penyimpanan terkontrol, dan pendinginan. Karena sifat bahan yang mudah rusak (perishable) maka...


Similar Free PDFs