Title | Makalah Menelaah Perbedaan dan Perubahan : Kerangka Dasar, Hakikat, Landasan, Prinsip, Struktur Kurikulum 2006, 2013, dan 2013 Revisi |
---|---|
Pages | 23 |
File Size | 2.3 MB |
File Type | |
Total Downloads | 839 |
Total Views | 889 |
MAKALAH MANAJEMEN DAN TELAAH KURIKULUM “Menelaah Perbedaan dan Perubahan : Kerangka Dasar, Hakikat, Landasan, Prinsip, Struktur Kurikulum 2006, 2013, dan 2013 Revisi” Disusun Oleh : Kelompok VII 1. Rubiawati (191158) 2. Manisah (191151) 3. Nor Hamida (191160) Dosen Pembimbing : Dwi Vita Lestari S., ...
Accelerat ing t he world's research.
Makalah Menelaah Perbedaan dan Perubahan : Kerangka Dasar, Hakikat, Landasan, Prinsip, Struktur Kurikulum 2006, ... Rubiawati (Wati) Rubiawati
Cite this paper
Downloaded from Academia.edu
Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles
Related papers
Download a PDF Pack of t he best relat ed papers
MAKALAH MANAJEMEN DAN TELAAH KURIKULUM “Menelaah Perbedaan dan Perubahan : Kerangka Dasar, Hakikat, Landasan, Prinsip, Struktur Kurikulum 2006, 2013, dan 2013 Revisi”
Disusun Oleh : Kelompok VII 1. Rubiawati
(191158)
2. Manisah
(191151)
3. Nor Hamida (191160)
Dosen Pembimbing : Dwi Vita Lestari S., M.Pd
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN ABDURRAHMAN KEPULAUAN RIAU T.A. 2020 – 2021
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahim Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta yang telah memberikan kekuatan, ketabahan dan ilmu yang bermanfaat kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajeman dan Telaah Kurikulum dengan judul materi “Menelaah Perbedaan dan Perubahan : Kerangka Dasar, Hakikat, Landasan, Prinsip, Struktur Kurikulum 2006, 2013, dan 2013 Revisi”. Kami berharap, semoga makalah ini dapat membantu, menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Demikian makalah ini kami susun, dan kami sadar bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami meminta agar sekiranya pembaca dapat memberikan masukan dan sarannya demi kebaikan kami dalam penulisan makalah kedepannya. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Aamiin. Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh. Tanjungpinang, 13 Maret 2021
Penyusun
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1 C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Kurikulum 2006 (KTSP) ........................................................................... 3 B. Kurikulum 2013 ........................................................................................ 8 C. Kurikulum 2013 Revisi ............................................................................. 14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................... 18 B. Saran.......................................................................................................... 18 DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu yang mempengaruhi sistem pendidikan ialah kurikulum. Kurikulum adalah suatu sistem yang mempunyai komponen-komponen yang saling berkaitan erat dan menunjang satu sama lain. Komponen-komponen kurikulum tersebut terdiri dari tujuan, materi pembelajaran, metode, dan evaluasi. Dalam bentuk sistem ini kurikulum akan berjalan menuju suatu tujuan pendidikan dengan adanya saling kerja sama di antara seluruh subsistemnya. Apabila salah satu dari variabel kurikulum tidak berfungsi dengan baik, maka sistem kurikulum akan berjalan kurang baik dan maksimal oleh sebab itu kurikulum berperan penting sekali. Kurikulum harus bisa mengikuti alur yang ada pada masyarakat. Kurikulum harus dapat menjawab kebutuhan masyarakat luas dalam setiap persoalan yang dihadapi. Sehingga sudah selayaknya kurikulum terus dan terus diperbaharui dan dikembangkan. Sejalan dengan zaman, tantangan di dunia pendidikan dalam rangka membekali siswa siswi menjadi pribadi lurus dan siap hidup dalam keadaan apapun. Kurikulum harus responsif dan komprehensif dalam kehidupan sosial tidak overload, relevan, dan mampu menyeimbangkan keberagaman dan keperluan dalam setiap masa. Dalam menghadapi kondisi Indonesia yang mengalami krisis moral yang disebabkan merosotnya nilai-nilai karakter bangsa, dan lahirnya para generasi yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
B. Rumusan Masalah 1.
Bagaimana bentuk kerangka dasar, hakikat, landasan, prinsip, dan struktur dalam kurikulum 2006?
2.
Bagaimana bentuk kerangka dasar, hakikat, landasan, prinsip, dan struktur dalam kurikulum 2013?
3.
Bagaimana bentuk kerangka dasar, hakikat, landasan, prinsip, dan struktur dalam 2013 Revisi?
1
C. Tujuan Penulisan 1.
Mengetahui apa itu kerangka dasar, hakikat, landasan, prinsip, dan struktur dalam kurikulum 2006.
2.
Mengetahui apa itu kerangka dasar, hakikat, landasan, prinsip, dan struktur dalam kurikulum 2013.
3.
Mengetahui apa itu desain pembelajaran, hakikat, dan prinsip dalam kurikulum 2013 revisi.
2
BAB II PEMBAHASAN A. Kurikulum 2006 1.
Kerangka Dasar Pada kurikulum 2006 kerangka dasar kurikulum meliputi filosofis, yuridis dan konseptual, dengan struktur kurikulum yang meliputi : a.
Standar isi, yaitu SKL, mata pelajaran, standar kompetensi mata pelajaran, dan kompetensi dasar mata pelajaran.
2.
b.
Standar proses
c.
Standar kompetensi lulusan
d.
Standar penilaian
Hakikat Pada hakikatnya KTSP adalah penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yang ada di Indonesia. Itu dikarenakan kurikum sebelumnya bersifat centralisitk, sehingga tidak sesuai dengan kebutuhan pendidikan daerah. Dengan adanya ktsp, daerah dapat menentukan apa yang menjadi kebutuhan pendidikannya masing-masing. Hal ini sesuai dengan semangat otonomi daerah, dimana urusan pendidikan tidak semuanya tanggung jawab pusat, akan tetapi sebagian menjadi tanggung jawab daerah. Oleh sebab itu, dilihat dari pola atau model pengembangannya, ktsp merupakan salah satu model kurikulum yang bersifat desentralisitk.1
3.
Landasan Sebagai landasannya, KTSP disusun berdasarkan landasan filosofis dan landasan yuridis. a.
Landasan filosofis Landasan filosofis pada KTSP, bahwa sekolah dasar sebagai pusat pengembangan lanjutan yang menitikberatkan budaya yang tidak terlepas dari nilai-nilai budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang bersumber pada
Krisna Partawindu, “Hakikat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan”, diakses dari https://krisnapartawindu.wordpress.com/2012/06/10/hakikat-kurikulum-tingkat-satuanpendidikan/, pada tanggal 14 Maret 2021, pukul 22:27 1
3
pancasila, sebagai falsafat hidup berbangsa dan bernegara. sehingga nilai-nilai ini dijadikan dasar filosofis dalam pengembangan kurikulum di setiap sekolah khususnya di sekolah dasar. b.
Landasan yuridis 1) Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 5, “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia” dan Pasal 32 ayat 1, “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dalam mengembangkan nilai-nilai budayanya.” 2) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, ”Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pasal 36 ayat 2, “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”. Pasal 38 ayat
2,
“Kurikulum
pendidikan
dasar
dan
menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah”. 3) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 17 ayat 1, “Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
SD/MI/SDLB,
SMP/MTs./SMPLB,
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
4
daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, siswa”. 4) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. 5) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. 6) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 dan nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan nomor 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, “Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model Kurikulum Tingkat Satuan Pedidikan Dasar dan Menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional bersama unit terkait”. 7) Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. SI mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi
(SK)
dan
Kompetensi
Dasar
(KD)
setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. 8) Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 9) Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Standar Kelulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
5
10) Permendiknas Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006 tentang standar isi untuk
Satuan
Pendidikan
Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
23
Tahun
Kompetensi Kelulusan untuk
2006 tentang Satuan
Pendidikan
Standar Dasar dan
Menengah. 11) Permendiknas
Nomor
19
Tahun
2007
tentang
Standar Pengelolaan. 12) Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. 13) Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana. 14) Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. 15) Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2009 tentang Pendidikan. 4.
Prinsip2 Ada beberapa kelompok yang dikatakan sebagai prinsip kurikulum 2006, salah satunya yaitu : a.
Prinsip umum Terdiri dari relevansi, fleksibilitas, kontiniutas, praktis dan efisiensi, dan efektifitas.
b.
Prinsip khusus Berkenaan dengan tujuan pendidikan, pemilihan isi pendidikan, pemilihan proses belajar mengajar, pemilihan media dan alat pengajaran, dan pemilihan kegiatan penilaian.
Atjehz, “Prisip-prinsip KTSP”, diakses dari https://id.scribd.com/doc/31064806/PRINSIPPRINSIP-KTSP, pada tanggal 14 Maret 2021, pukul 22:24 2
6
5.
Struktur3 Struktur kurikulum 2006 dari masing-masing tingkat satuan pendidikan yang dilihatdari materi kurikulum yaitu sebagai berikut : a.
Struktur kurikulum SD/MI Struktur kurikulum SD/MI meliputi subtansi pembelajaran yang di tempuh dalam satu jenjangpendidikan selama enam tahun yang di mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.
b.
Struktur kurikulum SMP/MTS Struktur kurikulum SMP/MTS meliputi subtansi dari suatu jenjang pendidikan yang dimulaidari kelas VII sampai dengan kelas IX. Dengan struktur kurikulum berdasarkan standarkompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.
c.
Struktur kurikulum SMA/MA Struktur kurikulum SMA/MA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satujenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII. Strukturkurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi matapelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA/MA dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas Xmerupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XIImerupakan program penjurusan yang terdiri atas empat program: (1) Program Ilmu PengetahuanAlam, (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial, (3) Program Bahasa, dan (4) Program Keagamaan,khusus untuk MA.
d.
Struktur kurikulum pendidikan kejuruan Struktur kurikulum SMK/MAK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satujenjang pendidikan selama tiga tahun atau
Margaritha Talo, “KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM 2006 DAN KURIKULUM 2013”, diakses dari https://dokumen.tips/documents/kerangka-dasar-dan-strukturkurikulum-2006-dan-kurikulum-2013.html , pada tanggal 14 Maret 2021, pukul 22:14 3
7
dapat diperpanjang hingga empat tahun mulai kelas Xsampai dengan kelas XII atau kelas XIII. Struktur kurikulum SMK/MAK disusun berdasarkanstandar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Kurikulum SMK/MAK berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran Kejuruan, Muatan Lokal,dan Pengembangan Diri. Singkatnya, struktur kurikulum meliputi : a.
Standar proses
b.
Kompetensi inti dan standar isi
c.
Standar penilaian
B. Kurikulum 2013 1.
Kerangka Dasar Landasan Pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum 2013 menurut mulyasa (2013) dilandasi secara filosofis yuridis dan konseptual yang akan diuraikan sebagai berikut : a.
Filosofis 1) Filosofis Pancasila yang memberikan berbagai prinsip dasar dalam pembangunan pendidikan. 2) Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai Luhur, nilai akademik kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
b.
Yuridis 1) Rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2010-2014 sektor Pendidikan, tentang perubahan metodologi pembelajaran dan penataan kurikulum. 2) Peraturan pemerintahan No. 19 tahun 2015 tentang standar nasional pendidikan. 3) Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang percepatan pelaksanaan Prioritas pembangunan nasional penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan dan karakter bangsa
8
c.
Konseptual 1) Relevansi pendidikan 2) Kurikulum berbasis kompetensi dan karakter 3) Pembelajaran kontekstual 4) Pembelajaran aktif 5) Penilaian yang valid utuh dan menyeluruh 4
2.
Hakikat Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan dari kurikulum berbasis kompetensi yang menyempurnakan standar kompetensi lulusan dengan dikembangkan sesuai tuntutan kekinian Indonesia dan masa depan sesuai kebutuhan. Penyempurnaan standar isi diuraikan atas kecukupan dan kesesuaian dengan kompetensi. Menyempurnakan standar proses dengan merancang berbasis kompetensi dengan pendekatan scientific. Penyempurnaan yang terakhir adalah menyempurnakan standar penilaian dengan berbasis proses dan output dengan teknik tes dan non tes (portofolio). Perubahan Kurikulum 2013 berwujud pada standar kompetensi lulusan, materi, proses dan penilaian yang komprehensif. Penjelasan hakikat perubahan Kurikulum 2013 (Kemdikbud, 2013: 119): a.
Kompetensi lulusan 1) Dapat terkonstruksi secara holistik. 2) Didukung oleh semua materi dan mata pelajaran. 3) Terintegrasi secara vertikal maupun horizontal.
b.
Materi 1) Dikembangkan dengan berbasis kompetensi sehingga memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan. 2) Mampu
mengakomodasi
content
lokal,
nasional
dan
internasional. c.
Proses 1) Berorientasi pada karakteristik kompetensi yang berwujud a)
Sikap: menerima, menjalankan, menghargai, mengamalkan.
4
Regina Lichteria Panjaitan, Evaluasi Pembelajaran SD Berdasarkan Kurikulum 2013 Suatu Pengantar (Sumedang: UPI Sumedang Press, Cet. I, 2014) hlm. 18-19
9
b) Keterampilan: mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, mencipta. c)
Pengetahuan:
mengetahui,
memahami,
menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, mencipta. 2) Menggunakan pendekatan scientifik karakteristik, karakteristik kompetensi sesuai jenjang (SD: tematik terpadu, SMP: tematik terpadu – IPA dan IPS - dan mata pelajaran, SMA: tematik dan mata pelajaran). 3) Mengutamakan discovery learningdan project based learning. d.
Penilaian 1) Berbasis tes dan non tes (porfolio). 2) Menilai proses dan output dengan menggunakan authentic assesment (mengukur tingkat berpikir dari rendah hingga tinggi dan proses kerja siswa atau subjek didik). 3) Penilaian rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskrisi kualitatif tentang sikap dan keterampilan kecukupan. Hakikat Kurikulum 2013 menginginkan perubahan yang menyeluruh
dalam diri pendidikan. Pendidikan adalah salah satu hal yang mampu mengubah manusia menjadi lebih baik. Pendidikan yang baik juga diharapkan
mampu
meminimalisir
kemiskinan,
kebodohan
dan
keterbelakangan peradaban. Konsep perubahan terletak pada sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dalam kurikulum 2013 dinilai secara keseluruhan tidak terpisah-pisah. Kurikulum 2013 merupakan bekal bagi siswa sebagai subjek didik untuk meningkatkan kreativitas yang dimiliki karena posisi siswa diberi porsi yang dominan.5 3.
Landasan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan ketentuan yuridis yang mewajibkan adanya pengembangan kurikulum baru, landasan filosofis, dan landasan empirik.
5
Fitri Al Faris, Kurikulum 2013 Dalam Prsepektif Filsafat Pendidikan Progressivisme. Jurnal Filsafat,( Vol. 25, No. 2, 2015) hlm. 322-323
10
a.
Landasan filosofis Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sisitem Pendidikan Nasional). Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka pengembangan kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa masa kini dan kehidupan bangsa di masa mendatang.
b.
Landasan yuridis Secara konseptual, kurikulum adalah suatu respon pendidikan terhadap kebutuhan masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda bangsa. Secara pedagogis, kurikulum adalah rancangan pendidikan yang memberi kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan dirinya, unt...