Manajemen Kota: Penyusunan Strategic Planning Revitalisasi Kota Tua, Jakarta PDF

Title Manajemen Kota: Penyusunan Strategic Planning Revitalisasi Kota Tua, Jakarta
Author D. Fajar Novitasari
Pages 54
File Size 2.2 MB
File Type PDF
Total Downloads 512
Total Views 779

Summary

Manajemen Kota | Penyusunan Strategic Planning Revitalisasi Kota Tua, Jakarta Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS 0 Manajemen Kota | Penyusunan Strategic Planning Revitalisasi Kota Tua, Jakarta Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yan...


Description

Manajemen Kota | Penyusunan Strategic Planning Revitalisasi Kota Tua, Jakarta Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

0

Manajemen Kota | Penyusunan Strategic Planning Revitalisasi Kota Tua, Jakarta Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan mata kuliah Manajemen Kota yang berjudul “Penyusunan Rencana Strategis Revitalisasi Kota Tua Jakarta”. Selama proses penulisan laporan ini banyak mendapatkan bantuan dari pihak-pihak lain sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan optimal. Pada Kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini yaitu Bapak Putu Gde Ariastita, ST., MT, Sebagai dosen mata kuliah Manajemen Kota yang telah membantu kami dan memberikan banyak masukan dan saran yang bermanfaat dalam menyelesaikan tugas ini. Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan pembaca. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

Surabaya, 8 Mei 2016

Tim Penulis

1

Manajemen Kota | Penyusunan Strategic Planning Revitalisasi Kota Tua, Jakarta Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................................................................................... 1 DAFTAR ISI .......................................................................................................................................................................... 2 BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................................................... 3 1.1.

Latar Belakang................................................................................................................................................ 3

1.2.

Tujuan dan Sasaran ...................................................................................................................................... 4

1.3.

Rumusan Masalah ......................................................................................................................................... 4

BAB II GAMBARAN UMUM ........................................................................................................................................... 5 2.1.

Gambaran Umum Kota Tua Jakarta ....................................................................................................... 5

2.1.1. Sejarah Kota Tua Jakarta ............................................................................................................................ 5 2.1.2. Identifikasi Kondisi Eksisting Kota Tua Jakarta ............................................................................... 5 2.1.3. Upaya Revitalisasi Kota Tua Jakarta yang Pernah Dilakukan .................................................. 22 2.2.

Identifikasi Masalah .................................................................................................................................. 23

BAB III TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................................................... 25 3.1.

Definisi Revitalisasi ................................................................................................................................... 25

3.2.

Tujuan dan Sasaran Revitalisai ............................................................................................................ 25

3.3.

Penetapan Kriteria Revitalisasi ............................................................................................................ 26

3.4.

Perencanaan Strategis (Strategic Planning).................................................................................... 27

3.5.

Analisis SWOT.............................................................................................................................................. 29

BAB IV ANALISIS............................................................................................................................................................ 30 4.1.

Identifikasi SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, and Threat) ..................................... 30

4.1.1. IFAS (Internal Factor Analysis) ............................................................................................................. 31 4.1.2. EFAS (External Factor Analysis) ........................................................................................................... 34 4.2.

Analisis SWOT.............................................................................................................................................. 38

4.3.

Rumusan Strategi ....................................................................................................................................... 42

4.3.1. Strategi Jangka Pendek ............................................................................................................................ 42 4.3.2. Strategi Jangka Panjang ........................................................................................................................... 44 4.4.

Rencana Strategi (Renstra) dan Program ........................................................................................ 46

BAB V KESIMPULAN..................................................................................................................................................... 50 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................................................ 51

2

Manajemen Kota | Penyusunan Strategic Planning Revitalisasi Kota Tua, Jakarta Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Tua Jakarta merupakan salah satu kawasan yang memiliki nilai kesejarahan di Provinsi DKI Jakarta. Kawasan ini merupakan contoh tipologi kota kolonial yang dapat dilihat dari sisa artefak yang ada dan struktur ruang kotanya. Seiring perkembangan zaman, nilai sejarah di kawasan ini semakin terancam akibat perkembangan kota secara keseluruhan yang tak terencana dengan baik. Telah banyak upaya yang dilakukan untuk melestarikan kawasan ini yang pernah menjadi pusat pemerintahan dan kegiatan ekonomi di Hindia Belanda (Irfandi, 2011). Selain itu Kawasan Kota Tua Jakarta terpilih dalam 50 besar nominasi Ikon Warisan Dunia oleh UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB) (ard, 2016). Sehingga upaya revitalisasi menjadi agenda prioritas bagi pemerintah Jakarta. Revitalisasi Kota Tua sudah dilakukan sejak tahun 2006, namun hingga saat ini upaya revitalisasi tersebut belum terselesaikan. Hal ini dikarenakan rencana dan kebijakan revitalisasi yang ada seringkali bersifat sektoral, sehingga tidak saling mendukung bagi pengembangan kawasan ini. Kondisi ini mengakibatkan tidak efisiennya pengambilan keputusan bagi tindakan pelestarian dan revitalisasi kawasan ini. Pada tahun 2014, Gubernur DKI Jakarta mengangkat kembali upaya revitalisasi Kota Tua Jakarta. Diupayakan proses revitalisasi tersebut dapat terselesaikan dalam kurun waktu dua tahun. Dari pembangunan yang telah dilakukan hingga saat ini, sudah terdapat lima gedung yang selesai diperbaiki. Gedung tersebut antara lain Gedung Kantor Pos, Apotek Chung Hwa, Gedung Rotterdam Loyd, Gedung Jiwasraya, dan Gedung Galeri (ard, 2016). Namun hal tersebut masih jauh dari harapan Pemerintah Kota Jakarta untuk menjadikan bangunan di kawasan Kota Tua Jakarta semakin indah sehingga memperoleh status Ikon Warisan Dunia dari UNESCO pada tahun 2017 mendatang. Belum optimalnya strategi revitalisasi Kota Tua Jakarta disebabkan masih rendahnya komitmen antar pemangku kepentingan yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat. Oleh karena itu untuk melakukan revitalisasi Kota Tua Jakarta perlu adanya kerja sama dari banyak pihak, baik pemerintah, swasta, dan masyarakat. Selain itu perlu adanya penyusunan ulang rencana strategis (Renstra) terkait revitalisasi Kota Tua Jakarta diidentifikasi dari kondisi terbaru yang ada. Strategic planning atau rencana strategis merupakan proses perencanaan jangka panjang yang disusun dan digunakan untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan tertentu. Dengan adanya rencana strategis revitalisasi Kota Tua Jakarta akan menjadikan pelaksanaan revitalisasi dapat segera selesai dan tepat sasaran. Sehingga kejadian sebelumnya tidak terulang lagi.

3

Manajemen Kota | Penyusunan Strategic Planning Revitalisasi Kota Tua, Jakarta Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

1.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman mengenai penyusunan rencana strategis. Dimana dalam makalah ini mengangkat studi kasus mengenai upaya revitalisasi Kota Tua di Jakarta. Dalam penyusunan rencana strategis terkait revitalisasi Kota Tua Jakarta bertujuan untuk meningkatkan dan menyukseskan revitalisasi secara menyeluruh di kawasan Kota Tua, sebagai upaya untuk menghidupkan kawasan Kota Tua secara menyeluruh. Selain itu untuk dapat mewujudkan Kota Tua Jakarta sebagai Ikon Warisan Dunia dari UNESCO pada tahun 2017. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dilakukan perumusan sasaran yaitu :

1. Identifikasi eksisting Kota Tua Jakarta 2. Identifikasi upaya revitalisasi Kota Tua Jakarta yang pernah dilakukan sebelumnya 3. Identifikasi permasalahan yang dihadapi 4. Identifikasi SWOT (IFAS dan EFAS) 5. Analisis SWOT 6. Rencana strategis dan program revitalisasi Kota Tua Jakarta 1.3. Rumusan Masalah Dalam mewujudkan revitalisasi Kota Tua Jakarta, perlu dilakukan penyusunan rencana strategis terkait revitalisasi Kota Tua Jakarta. Dari uraian tersebut, maka rumusan masalah penyusunan makalah ini adalah “bagaimana rencana strategis yang tepat dalam mewujudkan revitalisasi Kota Tua Jakarta?

4

Manajemen Kota | Penyusunan Strategic Planning Revitalisasi Kota Tua, Jakarta Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Gambaran Umum Kota Tua Jakarta 2.1.1.

Sejarah Kota Tua Jakarta Terbentuknya Kota Tua Jakarta diawali dengan munculnya sebuah kerajaan yang bernama Padjadjaran, jauh sebelum dikenal Sunda Kalapa. Ibukota Pajajaran adalah Batutulis yang terletak di Bogor Jawa Barat, yang ditandai dengan Prasasti Batutulis yang dibuat pada tahun 1433 Masehi menurut Pleyte. Melalui prasasti tersebut, disebutkan kota Pakuan Pajajaran. Dimana salah satu raja Pajajaran mengadakan perjanjian internasional pertama di Nusantara yaitu Prabu Surawisesa. Perjanjian tersebut adalah kerjasama antara kerajaan Sunda dengan Portugis yang memberikan hak kepada Portugis untuk membangun sebuah benteng di Sunda Kelapa. (JOTRC, 2014) Menurut UPT Kota Tua (2016), sejak kehadiran pasukan Fatahillah pada 1527, Sundakelapa diubah menjadi Jayakarta. Usia Kota Jayakarta hanya 92 tahun, sebab pada 1619 kota ini dihancurkan oleh Belanda akibat konflik perang. Di atas bekas kota Jayakarta inilah, Belanda membangun kota Batavia. Elemen kota Batavia sudah banyak yang berubah, tetapi struktur kotanya masih terlihat hingga kini. Batasbatasnya dikelilingi parit dan kini menjadi sungai.

Gambar. Peta Kota Tua Jakarta pada masa lalu Sumber: (JOTRC, 2014)

2.1.2.

Identifikasi Kondisi Eksisting Kota Tua Jakarta  Batas Kawasan Kota Tua Jakarta Berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta No. 34 Tahun 2006 tentang Penguasaan Perencanaan dalam Rangka penataan kawasan Kota Tua dinyatakan luas kawasan Kota Tua Jakarta yaitu ± 846 ha. Secara administratif kawasan Kota Tua Jakarta meliputi empat wilayah kecamatan pada dua wilayah kotamadya yaitu

5

Manajemen Kota | Penyusunan Strategic Planning Revitalisasi Kota Tua, Jakarta Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Kecamatan Penjaringan dan Kecamatan Pademangan yang termasuk wilayah Kotamadya Jakarta Utara, serta Kecamatan Tamansari dan Kecamatan Tambora yang termasuk wilayah Kotamadya Jakarta Barat. Tabel. Wilayah Administratif Kota Tua Jakarta Wilayah Administratif Jakarta Utara Jakarta Barat

Kecamatan

Kelurahan

% overlapping area di Kota Tua Jakarta

Penjaringan

Penjaringan

26.24%

Pademangan

Ancol

20.73%

Tambora

Roa Malaka

100.00%

Pekojan

86.93%

Tambora

100.00%

Jembatan Lima

76.44%

Pinangsia

71.70%

Glodok

100.00%

Keagungan

61.21%

Taman Sari

Sumber: (Dewi, 2009)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa tidak semua wilayah kecamatankecamatan tersebut masuk dalam batas Kawasan Kota Tua Jakarta karena delineasi wilayah perencanaan tidak didasarkan pada batas wilayah administrasi.

Gambar. Batas Administratif Kawasan Kota Tua Jakarta, Sumber: (Dewi, 2009)

Batas Kawasan Kota Tua Jakarta yang dimaksud dapat dilihat pada gambar berikut :

6

Manajemen Kota | Penyusunan Strategic Planning Revitalisasi Kota Tua, Jakarta Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Gambar. Peta Batas Kawasan Kota Tua Jakarta Sumber: (Dewi, 2009)

Pada revitalisasi Kota Tua Jakarta, terdapat “Area Within City Wall” sebesar 134 Hektar dan “Area Outside of City Wall” sebesar 200 Hektar. Pada “Area Within City Wall”, terdapat 2 (dua) pembagian zonasi, yaitu Core Zone (Museum Fatahilah, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Wilayah Kalibesar) sebesar 75 hektar, dan Supporting Zone (Kampung Bandan, Stasiun Kota, Museum Bahari, Pasar Ikan, Galangan/Benteng, Roa Malaka) sebesar 59 hektar. Pada “Area Outside of City Wall” terdapat beberapa pembagian zonasi, yaitu Kampung Luar Batang (19 hektar), Pekojan (49 hektar), dan Chinatown (132 hektar). (JOTRC, 2014)  Kondisi Fisik Kota Tua Jakarta o JARINGAN JALAN Sistem sirkulasi pada Kota Tua Jakarta direncanakan cukup efisien dengan menggunakan pola jalan yang berbentuk grid. Namun pola grid tersebut belum termanfaatkan secara efektif mengingat dukungan pelayanan angkutan

7

Manajemen Kota | Penyusunan Strategic Planning Revitalisasi Kota Tua, Jakarta Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

umum yang masih terbatas pada jalan-jalan utama kawasan. Hal ini menyebabkan terjadinya kelebihan volume kendaraan pada jalan-jalan tertentu, sedangkan jalan-jalan lainnya kurang dimanfaatkan. Beban jalan yang terlalu tinggi ini menyebabkan terjadinya kemacetan pada titik-titik tertentu terutama pada waktu puncak pagi dan sore hari. Selain masih kurangnya pelayanan angkutan umum yang melalui kawasan Kota Tua, sampai saat ini belum terlihat keterkaitan antar moda, misalnya bagaimana menghubungkan antara ‘busway’, kereta api dan angkutan umum didalam kawasan. Oleh karena belum adanya sistem sirkulasi kendaraan yang terpadu, maka yang muncul adalah terminal-terminal bayangan yang muncul sporadis dan tidak teratur. (Dewi, 2009) o JALUR PEJALAN KAKI Pada awalnya, pengembangan Kawasan Kota Tua Jakarta lebih diarahkan sebagai kawasan yang memperhatikan jalur pejalan kaki seperti halnya konsep pengembangan kota di Eropa dan lain-lain. Hal ini dapat dilihat dari disain jalan yang memberikan ruang bagi para pejalan kaki. Namun saat ini banyak jalur pejalan kaki yang tidak dapat dimanfaatkan dan bahkan pada beberapa ruas jalan sudah rusak dan hilang sama sekali. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya para pedagang kaki lima (PKL) yang menempati jalur-jalur yang sebenarnya untuk para pejalan kaki. Selain itu jalur pedestrian di kawasan Kota Tua saat ini belum tertata dengan baik, seperti tidak adanya pohon-pohon peneduh dan jalur hijau lainnya. (Dewi, 2009) Selain itu menurut Prakosa (2011), kondisi sirkulasi pejalan kaki atau pedestrian belum berfungsi sebagaimana mestinya. Terdapat beberapa bagian pedestrian yang cenderung atau sering dilewati pengendara sepeda motor, hal ini disebabkan karena kondisi jalan raya yang macet sehingga banyak pengendara bermotor yang menggunakan jalur pedestrian. o PENGHIJAUAN Kota Tua Jakarta memiliki masalah terkait penghijauan, satu per satu pohon yang berada di ruang terbuka kota tua hilang dari pandangan mata. Banyak pohon yang ditebang dan kondisi pohon yang lapuk akibat kurang perawatan. Masalah tersebut harus diberikan perhatian khusus, karena keberadaan vegetasi di Kota Tua Jakarta sangat mempengaruhi kenyamanan pengunjung. Dengan adanya pengadaan vegetasi yang baik di Kota Tua Jakarta, akan meningkatkan kenyamanan pengunjung dan dapat menjadi paru-paru Kota Jakarta. (Khairul, 2015)

8

Manajemen Kota | Penyusunan Strategic Planning Revitalisasi Kota Tua, Jakarta Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Gambar. Sebelah Kiri: kondisi pohon di Kota Tua Jakarta pada tahun 2013; Sebelah Kanan: kondisi pohon di Kota Tua Jakarta pada tahun 2015. Sumber: (Khairul, 2015)

o PERPAKIRAN Kondisi perpakiran di Kota Tua Jakarta masih banyak ditemui pada badan jalan digunakan untuk parkir (on-street parking) yang dapat menimbulkan kemacetan. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap sistem perparkiran di kawasan ini, adalah terbatasnya ketersediaan lahan yang dapat dijadikan sebagai tempat parkir. Sehingga yang berkembang adalah tempat-tempat parkir sementara dan cenderung liar yang dikelola oleh pihak-pihak tertentu, dimana dari segi keamanan tidak dapat dijamin. (Dewi, 2009) Selain itu menurut Prakosa (2011), area parkir yang tidak jelas dan banyak area parkir yang berada menempel pada bangunan-bangunan tua, sehingga berdampak pada visual obyek bangunan yang terhalangi. Disamping itu juga keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan menempel bangunan tua, dan terkesan kotor dan semrawut, hal ini akan mempengaruhi citra kawasan. Oleh karena itu pada September 2015, Gubernur DKI Jakarta mengeluarkan perintah untuk melakukan sterilisasi dari parkir liar dan PKL. PKL tersebut dilokalisasi ke Jalan Cengkeh, selain itu untuk pengunjung yang ingin berkunjung ke Taman Fatahillah juga harus parkir di Jalan Cengkeh. Sehingga Kota Tua steril dari PKL dan parkir liar. Dengan begitu diharapkan kesemrawutan Kota Tua dan lalu lintas menjadi lancar. Namun dengan adanya penertiban tersebut banyak PKL yang mengeluh karena dagangannya menjadi tidak laku. Menurut para padagang, pengunjung Taman Fatahillah tidak mungkin mampir ke Jalan Cengkeh hanya untuk membeli makanan. Selain itu dengan adanya penertiban tersebut menjadikan para juru parkir memasang tarif parkir gila-gilaan. (Joko, 2015) Gambar. Taman Fatahillah, Kota Tua, terlihat lebih lapang setelah bersih dari lapak PKL dan parkir liar. Sumber : (Joko, 2015)

9

Manajemen Kota | Penyusunan Strategic Planning Revitalisasi Kota Tua, Jakarta Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Berikut merupakan titik-titik kantung parkir dan kapasitasnya di Kota Tua Jakarta : (Tupanwael, 2015)

1. Museum Bank Indonesia ; Daya tampung : 40 bus + 20 mobil 2. Bank Mandiri ; Daya tampung : 23 mobil + 75 motor 3. Bank BNI ; Daya tampung : 125 mobil + 300 motor 4. Stasiun KA Kota Beos ; Daya tampung : 40 mobil + 100 motor 5. Hotel de Rivier ; Daya tampung : 40 mobil + 60 motor (sudah memiliki izin parkir)

6. Jalan Kalibesar Barat ; Daya tampung : 40 mobil + 50 motor (proses pengusulan revisi PERGUB. 64/2011)

7. Jalan Kalibesar Timur ; Daya tampung : 40 mobil + 60 motor (PERGUB. 64/2011)

8....


Similar Free PDFs