MANAJEMEN STRATEGI Analisis SWOT PT.UNILEVER Indonesia PDF

Title MANAJEMEN STRATEGI Analisis SWOT PT.UNILEVER Indonesia
Author Miftahul Khoir
Pages 26
File Size 370.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 5
Total Views 41

Summary

MANAJEMEN STRATEGI Analisis SWOT PT.UNILEVER Indonesia Oleh : Anisa Carolina 1661201126 Anissa Widiasih L 1661201155 Jaya Junaidi 16612011 Miptahul Khoir 1661201121 Risqi Arifullah 1661201141 Saripuddin 1661201012 PROGRAM STUDI MANAJEMENFAKULATAS EKONOM IUNIVERSITAS WIDYAGAMA MAHAKAM SAMARINDA 2018/...


Description

MANAJEMEN STRATEGI Analisis SWOT PT.UNILEVER Indonesia

Oleh : Anisa Carolina

1661201126

Anissa Widiasih L

1661201155

Jaya Junaidi

16612011

Miptahul Khoir

1661201121

Risqi Arifullah

1661201141

Saripuddin

1661201012

PROGRAM STUDI MANAJEMENFAKULATAS EKONOM IUNIVERSITAS WIDYAGAMA MAHAKAM SAMARINDA 2018/2019

A.Sejarah Perusahaan

Unilever adalah perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Rotterdam, Belanda (dengan nama Unilever N.V.) dan London, Inggris (dengan nama Unilever plc.) . Unilever memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan juga perawatan tubuh. Unilever adalah produsen barang rumah tangga terbesar ketiga di dunia, jika didasarkan pada besarnya pendapatan pada tahun 2012, di belakang P&G dan Nestlé. Unilever juga merupakan produsen olesan makanan (seperti margarin) terbesar di dunia. Unilever adalah salah satu perusahaan paling tua di dunia yang masih beroperasi, dan saat ini menjual produknya ke lebih dari 190 negara. Unilever memiliki lebih dari 400 merek dagang Produk, dengan 14 merek diantaranya memiliki total penjualan lebih dari £1 milliar, yakni : Axe, Dove, Omo, Becel, Heartbrand, Hellmann's, Knorr, Lipton, Lux, Magnum, Rama, Rexona, Sunsilk dan Surf. Unilever N.V. dan Unilever plc, beroperasi di bawah satu nama dan dipimpin oleh dewan direksi yang sama. Unilever dibagi menjadi empat divisi utama, yakni Makanan, Minuman dan Es Krim, Perawatan Rumah Tangga, dan Perawatan Tubuh. Unilever memiliki pusat riset dan pengembangan di Inggris, Belanda, Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.

Unilever didirikan pada tahun 1930 sebagai hasil penggabungan dari produsen margarin asal Belanda, Margarine Unie dan produsen sabun asal Inggris, Lever Brothers. Selama paruh kedua dari abad ke-20, Unilever secara signifikan berdiversifikasi ke berbagai bidang bisnis dan juga berekspansi ke berbagai negara. Unilever juga membuat beberapa upaya akuisisi, termasuk Lipton (1971), Brooke Bond (1984), Chesebrough-Ponds (1987), Best Foods dan Ben & Jerry's (2000), serta Alberto-Culver (2010). Pada dekade 2010an, di bawah kepemimpinan Paul Polman, Unilever secara perlahan menggeser fokus bisnisnya ke bisnis kesehatan dan kecantikan, dari yang sebelumnya ke bisnis makanan, yang menunjukkan tren perlambatan pertumbuhan. Unilever N.V. melepas sahamnya di Euronext Amsterdam dan juga merupakan komponen indeks AEX. Sementara Unilever plc melepas sahamnya di London Stock Exchange dan juga merupakan komponen Indeks FTSE 100. Unilever plc. juga merupakan komponen indeks Euro Stoxx 50.

B. PT.Unilever Indonesia

Unilever Indonesia didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Lever Zeepfabrieken N.V. yang saat itu merupakan perusahaan Hindia Belanda, Pada 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Lever Brothers

Indonesia dan pada 30 Juni 1990, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Unilever Indonesia melepas 15% sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1981. Unilever Indonesia mempunyai lebih dari 1.000 distributor di seluruh Indonesia. Unilever memiliki beberapa anak perusahaan di Indonesia, yakni : 

PT Anugrah Lever - didirikan pada tahun 2000 dan bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merek-merek lain



PT Technopia Lever - didirikan pada tahun 2002 dari hasil patungan dengan Technopia Singapore Pte. Ltd. Techopia bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos.[1]



PT Knorr Indonesia - diakuisisi pada 21 Januari 2004.



PT Sara Lee

Unilever Indonesia memenangkan 2005 Energi Globe Award untuk skema pengelolaan sampah mereka di desa-desa di dekat sungai Brantas di Surabaya. Skema ini melibatkan kompos. Sampah organik dan daur ulang, dan telah menghasilkan peningkatan kualitas air setempat di sungai. Pada bulan Mei 2011, PT Unilever Indonesia Tbk akan menginvestasikan setidaknya £300 juta dalam 2 tahun ke depan untuk memperluas pabriknya di Cikarang, Jawa Barat dan Rungkut, Jawa Timur . Saat ini Unilever Indonesia telah mengoperasikan 8 pabrik dan 3 pusat distribusi. [4] PT Unilever Indonesia Tbk merupakan bagian dari Unilever Group NV/plc untuk memproduksi dan mengawasi semua merek yang diproduksi oleh Unilever (seperti Surf, Close-up, Clear dll.)

PT Unilever sangat terkenal dengan produk-produk yang sudah familiar di masyarakat Indonesia.

B. Analisis SWOT 1. Peluang (Opportunities) a) Tingginya selera konsumen b) Mudahnya bekerja sama dengan supplier untuk mendapatkan bahan baku sesuai kebutuhan produksi c) Dukungan dari pemerintah lewat berbagai program pemberdayaan masyarakat d) Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat e) Luasnya potensial market

2. Ancaman (Threats) a) Kenaikan biaya bahan baku b) Kondisi perekonomian yang menurun c) Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk cina d) Penghapusan Subsidi BBM e) Produk pesaing yang harganya lebih rendah.

Kondisi Internal Perusahaan (SAP) (Strategic Advantege Profile) NO

FAKTOR INTERN

SIMBOL

STRENGTH/WEKNESS

+

Mampu memproduksi barang berkualitas

+

Biaya Produksi rendah

-

Ketidakjelasan sertifikat halal untuk

PRODUKSI

1

produk-produk tertentu -

Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.

MARKETING

2

3

4

+

Saluran distribusi Luas

+

Unit Penelitian Pasar Tinggi

+

Iklan dan Promosi yang gencar

+

Strategi Promisi yang Efektif

-

Rendahnya respon pasar terhadap produk produk tertentu

+

Ratio-ratio keuangan yang baik (R, L,S)

+

System Akuntasi Baik

+

Pangsa Pasar Yang Terus Tumbuh untuk kategori-kategori penting seperti face care, savoury, dan ice cream

+

Karyawan Memiliki Skill Yang baik

+

Loyalitas Karyawan Tinggi

KEUANGAN

PERSONALIA

Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang +

berdedikasi, terampil, dan termotivasi di segenap jajaran.

-

Jumlah karyawan yang tambun

5

LITBANG (R&D)

+ +

Peralatan R&D Canggih SDM dan R&D Yang Profesional

6

BUDAYA PERUSAHAAN

+

Corporate Culture Sudah Solid

+

Struktur Organisasi Luas Birokrasi yang panjang karena kebijakan

7

STRUKTUR ORGANISASI

sentralisasi yang menyebabkan unilever Indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.

+

8

Gaya Manajemen sudah modern dan proaktif

MANAJEMEN Lambatnya konsolidasi intern dalam -

Keterangan : Notasi (+) Berarti Strength Notasi (-) Weakness

pengambilan keputusan.

Penjelasan SAP Perusahaan : 1. Produksi a. Mampu Memproduksi Barang yang berkualitas Unilever sudah terbukti sampai saat ini selalu melahirkan produk yang bermutu dan berkulitas, Unilever kini mengelola lebih dari 300 pabrik produksi di seluruh dunia. termasuk Indonesia Perusahaan raksasa ini juga mampu mempertahankan operasinya di lebih dari 100 negara. Tak tanggung-tanggung, Unilever juga telah memiliki 400 merek produk ternama di dunia lalu Terdapat juga beberapa merek andalan yang penjualannya selalu menembus angka di atas satu miliar euro diantaranya Axe, Blue Band, Dermalogica, Dove, Heartbrand Knorr, Lipton, Lux, Magnum, Omo, Rexona, Surf, Sunsilk dan Sunlight. Seluruh merek itu merupakan produk andalan Unilever yang sudah terbukti berkualitas.

b. Biaya Produksi Rendah Estimasi biaya produksi produk-produk unilever yang cenderung rendah membuat keuntungan sendiri bagi perusahaan dengan sedikitnya cost yang di keluarkan untuk biaya produksi membuat uniliver dapat mencipatakan berbagai macam varian produk karena rendahnya biaya Produksi.

c. Ketidakjelasan

sertifikat

halal

untuk

produk-produk

tertentu Pada 2016 lalu beberapa produk unilever tersandung kasus sertifikasi halal terutama untuk produk Detergen, perusahaan mendapat kendala dalam mengurus sertifikat halal terutama ketika memastikan para suplier memenuhi kriteria halal. Kendala yang

paling utama mengajak suplier untuk menjamin bahan baku yang dibeli sudah baik. Sebenarnya proses sertifikasi halal tersebut

tidak menyulitkan sistem pabrik. Namun, sertifikasi akan menjadi kendala jika perusahaan belum memiliki sistem jaminan mutu yang baik. Untuk saat ini produk uniliver sudah mencapai 87% tersertifikat halal dengan sekitar 4.000 produk dari 400 merk. Jika sertifikat halal pabrik deterjen sudah terpenuhi, maka 99% produk Unilever telah berstatus halal, sisanya merupakan produk impor.

d. Mayoritas Produk Memiliki Entry Barrier Rendah Maksud dari entry barrier ini adalah rendahnya penghalang pesaing untuk memasuki pasar yang dimiliki uniliver atau hak izin yang mudah di berikan untuk beberapa produk, dan untuk saat ini produk unilessver memiliki banyak sekali pesaing Karena kemudahan menjalankan usaha ini, maka banyak terjadi persaingan, terjadi perang harga, harga semakin turun dan keuntungan semakin kecil.

2. Marketing a. Saluran distribusi Luas Saluran distribusi pemasaran Uniliver bisa dikatakan sangat luas dan menjangkau hampir seluruh wilyah Indonesia, Unilever Indonesia mempunyai lebih dari 1.000

distributor di seluruh

Indonesia. lalu Uniliver sendiri bekerja sama dengan PT. Cipta Niaga cabang Madiun yang merupakan distributor untuk produkproduk unilever, unilever memiliki kebijaksanaan sendiri dalam rnenetapkan saluran distribusi, sehubungan dengan penyaluran produk ke tangan konsumen akhir yang berarti dari Produsen – Distributor - Agen - Pedagang Besar - Pengecer - Konsumen

b. Unit Penelitian Pasar Tinggi Riset pasar untuk produk-produk Unilever bisa dikatakan sangat tinggi Riset analisis pasar Unilever membantu rnemperhitungkan potensi pasar untuk produk, jasa atau usaha baru. Analisis pasar ini juga dapat memberikan informasi mengenai calon pelanggan, pasar potensial, lokasi usaha, pesaing, dan produk seperti apa yang di butuhkan oleh konsumen.

c. Iklan dan Promosi yang gencar Iklan dan promosi sangat gencar dilakukan Unilever di berbagai media Unilever juga gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (Top Brand Survey, edisi khusus 2007).

d. Strategi Promosi yang Efektif Strategi

promosi

produk

unilever

yang

efektif

dengan

menampilkan model-model yang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang sehingga memacu konsumen (lebih spesifik perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima di model dalam iklan tersebut.

e. Rendahnya Respon pasar terhadap Produk-produk tertentu Meskipun memiliki riset pasar yang tinggi tapi respon konsumen terhadap produk-produk tertentu dari Unilver belum stabil terutama terhadap produk susu yang di keluarkan oleh unilver yang masih terbilang rendah. Mengatasi respon pasar yang rendah

untuk

produk-produk

tertentu

Unilever

akan

mengeluarkan produk-produk baru yang lebih dekat dengan masyarakat atau konsumennya.

c. Pangsa pasar yang terus tumbuh untuk kategori-Kategori penting seperti Face Care, Savoury, dan Ice Cream Pangsa pasar produk Unilever untuk kategori-Kateori produk Unggulan mereka seperti Face Care ( Produk Perawatan Wajah), Savoury (Penyedap rasa), dan Ice cream terus tumbuh dari tahun lalu

hal

ini

PT.Unilever.

cukup

mengangkat

pendapatan

Perusahaan

4. Personalia a. Karyawan Memiliki Skill yang Baik Strategi

rekrutmen

pengembangan

dan

pelatihan

SDM

merupakan salah satu bagian dari manajemen SDM. Pada PT Unilever, strategi tersebut sudah dimulai sejak awal perekrutan karyawan baru.

Setiap calon karyawan yang ingin masuk ke dalam perusahaan harus melalui proses seleksi yang ketat. mereka bukan hanya lulusan

terbaik

dari

perguruan-perguruan

tinggi

terbaik.

Perusahaan juga menyediakan program latihan kerja (LATKER) untuk mengurangi kemungkinan tidak meratanya sumber daya manusia di dalamnya.

Setelah terpilih dalam proses rekruitmen, para calon tenaga kerja baru akan mengikuti dua program LATKER, yaitu: • On the job training – Kegiatan menempatkan calon karyawan baru pada tempat kerja yang sesungguhnya. Pada pelatihan ini, calon tenaga kerja akan dilatih bagaimana cara bekerja secara langsung

dengan

target

tetapi

tetap

didampingin

oleh

pembimbing. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 3 bulan, dimana perserta dapat belajar langsung tentang proses produksi, pemasaran dan keuangan. Employee development and training management. • Off the job training – Ceramah kelas dan presentasi video yang menjelaskan tentang seluk beluk berkarir di PT Unilever Indonesia. Kedua kegiatan tersebut bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang kemampuan dan kepribadian setiap calon karyawan. Efektif tidaknya program tersebut dapat diketahui melalui hasil

laporan dari supervisor yang merupakan tanda kepuasan terhadap kemampuan karyawan menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan dan kinerjanya.

b. Loyalitas karyawan Tinggi Unilever merupakan salah satu perusahaan yang memiliki Karyawan berloyalitas tinggi hal ini terbukti Akhir Juli 2010 lalu PT Unilever Indonesia Tbk. mendapatkan penghargaan di tingkat Asia sebagai salah satu perusahaan idaman bagi karyawan. Hal ini disampaikan oleh Direktur Human Resources and Corporate Relations Unilever Indonesia, Josef Bataona, Unilever termasuk perusahaan yang mampu mempertahankan karyawannya bekerja dalam jangka waktu yang lama. Sebagai bukti, Josef baru saja memberikan penghargaan masa kerja kepada 186 karyawan yang telah mengabdi selama 15 dan 25 tahun, serta mereka yang memasuki masa purna karya.

Unilever selalu membangun hubungan yang harmonis antara manajemen dan karyawan akan mampu menciptakan suasana kerja yang nyaman. Di samping itu, harmonisasi dalam hubungan industrial dapat menjadi pelekat bagi karyawan untuk bertahan di suatu perusahaan. Di tahapan ini, menurut Josef, pekerjaan tidak lagi dipandang sebagai beban, melainkan bagian dari panggilan hidup karyawan. Dengan cara seperti itu, ia yakin, para talent akan tetap tinggal di perusahaan. Unilever

c. Memiliki

tim

yang

terdiri

dari

orang-orang

yang

berdedikasi, terampil, dan termotivasi di segenap jajaran Para Karyawan Unilever merupakan orang-orang terbaik yang berhasil direkrut oleh perusahaan tersebut, Karyawan Unilever adalah SDM yang profesional, memiliki skill dan ahli di bidang

nya, dan selalu termotivasi diri untuk melihat ke depan agar kemajuan perusahaan dapat dicapai.

d. Jumlah Karyawan yang Tambun Saat ini Unilever memiliki sekitar 6.000 Karyawan banyak ny karyawan tersebut ditakutkan dapat menyebakan ancaman terhadap unilever seperti : 

Konflik Antar Karyawan



Buruknya Komunikasi Internal



Ketidakpuasan Karyawan



Deskripsi Pekerjaan yang Tidak Jelas



Merasa Tidak Dihargai



Pelecehan di Tempat Kerja

5. LITBANG (R&D) a. Peralatan R&D Sudah Canggih divisi R&D dalam perusahaan Unilever memiliki fungsi untuk melakukan penelitian dan mengembangkan penelitian tersebut. Penelitian yang dilakukan menyangkut semua kebutuhan perusahaan

yang

ditujukan

untuk

meningkatkan

kinerja

perusahaan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui produk yang dibutuhkan masyarakat, atau persepsi masyarakat mengenai suatu produk. Hasil dari penelitian tersebut digunakan untuk menciptakan sistem dan produk baru yang lebih baik bagi perusahaan. Dengan canggih nya peralatan riset dan penelitian dapat memudahkan para ahli untukn ini melakukan survei pasar, membuat model dan desain produk, hingga melakukan monitoring prosedur.

b. SDM dan R&D yang Profesional Unilever memiliki tim riset penelitian dan pengembangan yang sudah ahli di bidang nya seseorang harus memiliki keterampilan khusus atau special skill sesuai perusahaan tempatnya bekerja. Seorang staf R&D di perusahaan sebesar Unilever tentunya harus menguasai pengetahuan teknis mengenai Produk. Dengan demikian, ia dapat melakukan analisis teknis secara mendalam untuk terus mengembangkan produk.

6. Budaya Perusahaan a. Corporate Cultur Sudah Solid Dengan Solid

nya

Budaya

perusahan dapat

membantu

meningkatkan stabilitas sistem sosial di perusahaan. Mungkin hal ini mirip dengan budaya yang ada di suatu wilayah atau negara. Kita bisa melihat budaya Jepang yang kuat dan tangguh kala menghadapi musibah seperti tsunami yang baru-baru ini terjadi. Begitu halnya dengan budaya perusahaan, penelitian menunjukan bahwa perusahaan dengan budaya yang kuat dan berakar cenderung akan memiliki daya tahan yang lebih pada saat diterpa krisis.

Nilai-nilai perusahaan bukanlah semata pajangan yang ada di sudut-sudut perusahaan, tetapi dapat menjadi landasan bagi pengambilan keputusan. Perlu kita sadari bahwa tidak semua keputusan yang menguntungkan perusahaan pada jangka pendek akan menguntungkan perusahaan pada jangka panjang. Bisa jadi karena keputusan tersebut tidak sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Pengambilan keputusan yang demikian, akan menciptakan kerugian-kerugian baik secara individu maupun perusahaan.

7. Struktur Organisasi a. Struktur Organisasi Luas

Gambar : Struktur Organisasi PT.Unilever Indonesia 2018

Struktur Oranisasi yang Luas sangat penting bagi sebuah organisasi, di mana struktur tersebut menjelaskan setiap tugas atau pekerjaan secara formal dibagi, dikelompokkan dan dikordinasikan. Pada bagan Pembagian struktur organisasi PT Unilever

Indonesia

di

atas

,

dapat

diketahui

bahwa

Pembagiannya berdasarkan pada product yang dihasilkan oleh masing

masing

divisi

,

dan

juga

dibagi

berdasarkan

fungtionalnya.

b. Birokrasi Yang Panjang karena Kebijakan Sentraliasi Yang Menyebabkan Unilever Indonesia Tidak Bisa Begitu Saja Memutuskan Sesuatu

PT Unilever memiliki struktur matriks, dan terdapat beberapa tantangan yang mesti dihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri-sendiri yang menyebabkan birokrasi menjadi panjang. Kedua, komunikasi pada karyawan yang bisa mener...


Similar Free PDFs