Title | Matematika Teknik - Teknik Integral |
---|---|
Author | W. Al Islami |
Pages | 31 |
File Size | 724.7 KB |
File Type | |
Total Downloads | 262 |
Total Views | 709 |
Matematika Teknik INTEGRASI Dr.Eng. Achmad Dwitama Karisma, S.T., M.T. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA INDUSTRI FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Pengertian Integral Jika F(x) adalah fungsi umum yang bersifat F’(x) = f(x), maka F(x) merupakan antiturunan atau integral dari f(x). f (x )dx...
Matematika Teknik INTEGRASI Dr.Eng. Achmad Dwitama Karisma, S.T., M.T.
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA INDUSTRI FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Pengertian Integral Jika F(x) adalah fungsi umum yang bersifat F’(x) = f(x), maka F(x) merupakan antiturunan atau integral dari f(x).
f (x )dx = F (x ) + c • →notasi integral (yang diperkenalkan oleh Leibniz, seorang matematikawan asal Jerman) • f(x) fungsi integran • F(x) fungsi integral umum yang bersifat F’(x) f(x) •c konstanta pengintegralan
Integral Tak Tentu Apabila terdapat fungsi F(x) yang dapat didiferensialkan pada interval sedemikian hingga, maka antiturunan dari f(x) adalah F(x)+c
f (x )dx = F (x ) + c
• →notasi integral (yang diperkenalkan oleh Leibniz, seorang matematikawan asal Jerman) • f(x) fungsi integran • F(x) fungsi integral umum yang bersifat F’(x) f(x) •c konstanta pengintegralan
Teknik Integrasi Teorema 1: Jika n bilangan rasional dan n ≠ 1, maka : 1 𝑛 න 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑥 𝑛+1 + 𝑐 𝑛+1
Contoh: න 𝑥 5 𝑑𝑥
1 = 𝑥 5+1 + 𝑐 5+1 1 6 = 𝑥 +𝑐 6
Teknik Integrasi Teorema 2: Jika f fungsi yang terintegralkan dan k suatu konstanta, maka : න 𝑘𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = 𝑘 න 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥
Teknik Integrasi Teorema 3: Jika f dan g fungsi-fungsi yang terintegralkan, maka : න(𝑓 𝑥 + 𝑔 𝑥 ) 𝑑𝑥 = න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 + න 𝑔 𝑥 𝑑𝑥
Teorema 4: Jika f dan g fungsi-fungsi yang terintegralkan, maka : න(𝑓 𝑥 − 𝑔 𝑥 ) 𝑑𝑥 = න 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 − න 𝑔 𝑥 𝑑𝑥
Teknik Integrasi Teorema 5: Aturan integral substitusi-u Jika u suatu fungsi dari x: 𝑑𝑢 න 𝑓(𝑢) 𝑑𝑥 = න 𝑓(𝑢) 𝑑𝑢 𝑑𝑥
Teknik Integrasi
Teknik Integrasi
Teknik Integrasi Integrasi dengan subtitusi: 1. Pilihlah u, misal u=g(x) 𝑑𝑢 2. Tentukan = 𝑔′ 𝑥 𝑑𝑥 3. Subtitusikan u=g(x), du=g’(x) pada step ini, integrasi harus dalam suku-suku u, tidak boleh tersisa suku dalam x 4. Selesaikan integral yang dihasilkan 5. Ganti u dengan g(x), sehingga diperoleh jawaban akhirnya dalam suku-suku x
Teknik Integrasi Latihan න 2𝑥(𝑥 2 + 1)3 𝑑𝑥 න 𝑥 1 + 2𝑥 2 𝑑𝑥
2 x 2 dx x 3 +1
Teknik Integrasi
1 1. x dx = X n +1 + C n +1 dx 2. = ln x + C x n
3. e x dx = e x + C 1 kx 4. e dx = e + C k x a x 5. a dx = +C ln a kx
Teknik Integrasi Bila bertemu dengan integran yang pengintegralannya tidak dapat dibawa ke bentuk dasar, salah satu cara penyelesaiannya adalah dengan metode integral parsial Dengan pemisalan: u = f(x) dan v = g(x). Jika u dan v masing-masing fungsi terhadap x serta merupakan dua buah fungsi yang diferensiabel, maka 𝑑 𝑢𝑣 = 𝑢 𝑑𝑣 + 𝑣 𝑑𝑢 𝑢 𝑑𝑣 = 𝑑 𝑢𝑣 − 𝑣 𝑑𝑢 න 𝑢 𝑑𝑣 = න 𝑑(𝑢𝑣) − න 𝑣 𝑑𝑢 න 𝑢 𝑑𝑣 = 𝑢𝑣 − න 𝑣 𝑑𝑢
Teknik Integrasi Teorema 6: Aturan integral parsial Jika u dan v fungsi-fungsi yang dapat didiferensialkan, maka
න 𝑢 𝑑𝑣 = 𝑢𝑣 − න 𝑣 𝑑𝑢 Syarat umum yang harus dipenuhi : a. Pilih fungsi yang paling sederhana untuk dipakai sebagai u. b. Bagian yang dipilih sebagai dv harus dapat di integralkan.
c. 𝒖𝒅 𝒗tidak boleh lebih sulit daripada 𝒗𝒅 𝒖
Teknik Integrasi Contoh: න 2𝑥(3𝑥 − 5)6 𝑑𝑥
න 𝑢 𝑑𝑣 = 𝑢𝑣 − න 𝑣 𝑑𝑢
Fungsi paling sederhana →sebagai u, sehingga u=2x Fungsi lainnya sebagai dv, maka 𝑑𝑣 = (3𝑥 − 5)6 Menentukan nilai du dan v, maka Turunan dari u → du=2 dx 1 1 Integral dari dv → 𝑣 = (3𝑥 − 5)6 𝑑𝑥 = 7 × 3 (3𝑥 − 5)7 +𝐶 1 𝑣= (3𝑥 − 5)7 +𝐶 21
Teknik Integrasi Contoh: 2𝑥(3𝑥 − 5)6 𝑑𝑥 , u=2x 𝑑𝑣 = (3𝑥 − 5)6
dimana 𝑣𝑢 = 𝑣𝑑 𝑢− 𝑢𝑑 𝑣 𝑑𝑢 = 2 𝑑𝑥 1 𝑣 = (3𝑥 − 5)7 +𝐶 21
Teknik Integrasi Contoh: 2𝑥(3𝑥 − 5)6 𝑑𝑥 ,
dimana 𝑣𝑢 = 𝑣𝑑 𝑢− 𝑢𝑑 𝑣 𝑑𝑢 = 2 𝑑𝑥 1 𝑣 = (3𝑥 − 5)7 +𝐶
u=2x 𝑑𝑣 = (3𝑥 − 5)6
21
u [diturunkan]
dv [diintegralkan]
2𝑥
(3𝑥 − 5)6 1 (3𝑥 − 5)7 21 1 1 1 . . (3𝑥 − 5)8 21 3 8
2
0 න 2𝑥(3𝑥
− 5)6 𝑑𝑥
1 1 1 1 7 = 2𝑥 × (3𝑥 − 5) −2 × × × 3𝑥 − 5 21 21 3 8 2 1 (3𝑥 − 5)7 − 3𝑥 − 5 21 252
8
+𝐶
8
+𝐶
Teknik Integrasi
Teknik Integrasi
Teknik Integrasi Teorema 7: Integrasi pecahan dan parsial Misalkan kita menjumpai persoalan 𝑥+1 න 2 𝑑𝑥 𝑥 − 3𝑥 + 2 (Pembilangnya bukan koefisien diferensial dari penyebutnya) → Integrasi pecahan parsial
Teknik Integrasi Teorema 7: Integrasi pecahan dan parsial
Teknik Integrasi Contoh: 𝑥+1 න 2 𝑑𝑥 𝑥 − 3𝑥 + 2
Difaktorkan menjadi →
𝑥+1 (𝑥−1)(𝑥−2)
Dari kaidah pecahan parsial, (ax+b) memberikan pecahan parsial 𝐴 berbentuk , sehingga (𝑎𝑥+𝑏) 𝑥+1 𝐴 𝐵 = + (𝑥 − 1)(𝑥 − 2) (𝑥 − 1) (𝑥 − 2) Kemudian, kedua ruas dikalikan dengan (x-1)(x-2), maka 𝑥 + 1 = 𝐴 𝑥 − 2 + 𝐵(𝑥 − 1)
Teknik Integrasi 𝑥 + 1 = 𝐴 𝑥 − 2 + 𝐵(𝑥 − 1) kemudian dicari harga A dan B dengan cara memasukkan harga x sembarang. (jika mungkin, pilih x yang membuat salah satu harga dalam tanda kurung=0) ambil (x-2)=0; maka x=2 (2)+1 = 𝐴 (2) − 2 + 𝐵((2) − 1) 𝐵=3 ambil (x-1)=0; maka x=1 (1) + 1 = 𝐴 1 − 2 + 𝐵((1) − 1) 𝐴 = −2 jadi, 𝑥+1 −2 3 = + (𝑥 − 1)(𝑥 − 2) (𝑥 − 1) (𝑥 − 2)
Teknik Integrasi jadi,
𝑥+1 −2 3 = + (𝑥 − 1)(𝑥 − 2) (𝑥 − 1) (𝑥 − 2) Sehingga, 𝑥+1 3 −2 න 2 𝑑𝑥 = න 𝑑𝑥 + න 𝑑𝑥 𝑥 − 3𝑥 + 2 (𝑥 − 2) 𝑥−1 = 3 ln 𝑥 − 2 − 2 ln 𝑥 − 1 + 𝐶
Teknik Integrasi Soal: Hitunglah:
(𝑥 + 2) න 𝑑𝑥 2 (𝑥 − 2) (𝑥 2 + 1) න 𝑑𝑥 3 (𝑥 + 2)
Integrasi Tertentu • Integral tertentu adalah integral dari suatu fungsi yang nilainilai variabel bebasnya (memiliki batas-batas) tertentu. • Jika fungsi terdefinisi pada interval tertutup [a,b] , maka integral tertentu dari a ke b dinyatakan oleh : • Dimana :
b
f ( x)dx a
•
f(x) : integran a : batas bawah b : batas atas
Integrasi Tertentu Bila digambarkan suatu persegi panjang pada suatu koordinat cartesius, luas persegi panjang tersebut dengan mudah dapat dicari. Pada gambar berikut Luas persegi panjang adalah A=f(x)Δx.
Integrasi Tertentu Jika jumlah persegi panjangnya kita perbanyak lagi menjadi 10 dengan tinggi f(x)-nya yang berbeda-beda dan dengan Δx – nya kita perkecil, maka: 𝑓 𝑥 = 𝑥2 + 1
Integrasi Tertentu Bila jumlah persegi panjang kita tambah lagi, n→∞ sehingga Δx→0 , maka tinggi f(x) untuk setiap Δx berubah secara kontinu mengikuti persamaan 𝑓 𝑥 = 𝑥 2 + 1. Sehingga luas keseluruhan persegi panjangnya dinyatakan sebagai 𝑓 𝑥 = 𝑥2 + 1 ∞
𝐴 = lim (𝑥 2 + 1)∆𝑥 ∆𝑥→0
𝑛→1
𝐴 = න(𝑥 2 + 1) 𝑑𝑥 1
𝐴 = න(𝑥 2 + 1) 𝑑𝑥 0
Integrasi Tertentu 𝑏
න 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = 𝐹 𝑥 𝑎
𝑏 = 𝐹 𝑏 − 𝐹(𝑎) 𝑎
𝑎
න 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = 0 𝑎 𝑏
𝑎
න 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = − න 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 𝑎 𝑐
𝑏 𝑏
𝑐
න 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = න 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 + න 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 𝑎
𝑎
𝑏
Integrasi Tertentu Dua kurva masing-masing dengan persamaan y = f(x) dan y = g(x), merupakan kurva-kurva yang kontinu dan f(x) > g(x) dalam interval a < x < b. Daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), kurva y = g(x), garis x = a dan garis x = b Maka, Luas ABCD = Luas EFCD – Luas EFBA
Luas ABCD...