Model Arsitektur Teknologi Informasi (Enterprise Architecture PDF

Title Model Arsitektur Teknologi Informasi (Enterprise Architecture
Author Ario Wicaksono
Pages 20
File Size 387.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 628
Total Views 782

Summary

Model Arsitektur Teknologi Informasi (Enterprise Architecture) Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Ario Wicaksono Aditya Tri Nugroho Desember 2011 Enterprise Architecture 2 Abstrak Perkembangan yang cepat dalam teknologi informasi, telah meningkatkan tingkat ko...


Description

Model Arsitektur Teknologi Informasi (Enterprise Architecture) Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Ario Wicaksono Aditya Tri Nugroho Desember 2011

Enterprise Architecture 2

Abstrak Perkembangan yang cepat dalam teknologi informasi, telah meningkatkan tingkat kompleksitas penggunaan teknologi informasi. Meningkatnya kompleksitas ini menuntut upaya lebih bagi para pengembang teknologi untuk menyajikan penjelasan sederhana atas penggunaan teknologi bagi kalangan lainnya. Penjelasan sederhana tersebut sering dipahami sebagai arsitektur teknologi informasi. Melihat trend yang berjalan saat ini, hampir semua sisi kegiatan manusia, baik tingkat individu maupun organisasi telah tersentuh oleh pemanfaatan teknologi informasi, tak terkecuali instansi pemerintah. Instansi pemerintah di Indonesia memang telah banyak mengembangkan alur komunikasi data berbasis teknologi TI, tetapi dalam pengembangan tersebut masih jarang yang mengacu pada prinsip dasar pengelolaan, pembuatan, dan pemanfaatan arsitektur teknologi informasi yang baik. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan melakukan eksplorasi arsitektur teknologi informasi

dengan

pendekatan

Zachman

Framework

untuk

diterapkan

pada

pengembangan sistem informasi biro pemerintahan, dengan studi kasus pada instansi pemerintah Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam. Hasil dari Zachman Framework adalah dalam bentuk arsitektur level untuk perencana dengan memperhatikan seluruh aspek pada organisasi instansi pemerintah. Arsitektur level yang dihasilkan dapat memberikan manfaat untuk ketersediaan dokumentasi data, sistem dan teknologi yang mendukung proses bisnis instansi pemerintah dengan pengembangan TI. Keyword : Arsitektur Teknologi Informasi, Enterprise Architecture, Biro Pemerintahan, Zachman Framework

Enterprise Architecture 3

1. Pendahuluan Enterprise Architecture (EA) atau Arsitektur Enterprise merupakan kegiatan pengorganisasian data yang dipergunakan dan dihasilkan oleh organisasi (dalam skala Enterprise) yang mencakup tujuan proses bisnis dari organisasi tersebut dan merupakan sebuah blueprint yang menjelaskan bagaimana elemen TI dan manajemen informasi bekerjasama sebagai satu kesatuan. Framework seperti ini akan menggambarkan infrastruktur yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai tujuan dan visi dalam membentuk IT Governance secara baik. IT Governance adalah suatu sistem untuk mengarahkan dan mengontrol organisasi untuk mencapai tujuannya dengan menambahkan suatu pemanfaatan teknologi informasi dan proses [1]. Beberapa dekade terakhir ini, EA telah berkembang menjadi pendekatan yang mapan untuk manajemen sistem informasi dalam organisasi. Termasuk juga dalam lingkungan organisasi pemerintahan. Beberapa manfaat yang diperoleh dengan pemanfaatan arsitektur system dan teknologi informasi antara lain [4] [6]: • Meningkatkan efisiensi dan dapat menghemat anggaran pemerintah (increased efficiency); • Memfasilitasi pengambilan keputusan dalam lokasi yang tersebar (decentralization); • Meningkatkan transparansi dan mencegah KKN (increased accountability); • Menyediakan informasi mengenai kinerja institusi untuk monitoring dan evaluasi sumber daya pemerintah (improved resource management); dan • Memfasilitasi informasi yang dibutuhkan dalam menumbuhkan pasar (marketization).

Enterprise Architecture 4

2. Zachman Framework Salah satu pendekatan yang sering digunakan untuk membangun sebuah kerangka arsitektur teknologi informasi atau EA adalah Zachman Framework. Zachman Framework pertama sekali dipublikasikan oleh John Zachman pada tahun 1987 dalam tulisannya yang berjudul "A Framework for Information Systems Architecture" di IBM Systems Journal. Framework ini awalnya berupa struktur matriks enam baris dan tiga kolom. Framework ini kemudian diperluas dan diformalisasi oleh Sowa dan Zachman pada tahun 1992 dalam tulisannya yang berjudul "Extending and Formalizing the Framework for Information Systems Architecture" di IBM Systems Journal. Perluasan yang dilakukan berupa penambahan tiga kolom [6].

Kerangka Arsitektur Zachman Framework [2]

Enterprise Architecture 5

Zachman kemudian menyatakan bahwa seharusnya Zachman Framework dirujuk sebagai "Framework untuk Arsitektur Enterprise" alih-alih "Framework untuk Arsitektur SI". Dua ide kunci yang diilustrasikan dalam Zachman Framework adalah: 1. Sebuah himpunan dari representasi arsitektural yang dihasilkan pada proses pembangunan sebuah penggambaran produk engineering yang komplek dari prespektif yang berbeda dari partisipan yang berbeda. 2. Produk yang sama dapat digambarkan untuk tujuan yang berbeda, jalan yang berbeda, hasil dalam tipe deskripsi yang berbeda. Zachman Framework menyediakan pendekripsian detil-detil penting dari arsitektur enterprise. Skemanya terdiri dari 6 gambaran yang semakin meningkat tingkat detailnya atau tingkat abstraksi untuk deskripsi arsitekturnya. Tingkat abstraksi direpresentasikan sebagai baris dalam zachman framework. Ke-enam perspektif itu adalah [5] : 1. Perspektif Perencana yang dalam kasus ini direpresentasikan sebagai Sasaran dan

Lingkup

(SCOPE

-

Contextual),

yang

menetapkan

objek

dalam

pembahasan; latar belakang, lingkup, dan tujuan enterprise. 2. Perspektif Pemilik yang dalam kasus ini direpresentasikan sebagai Model Bisnis (ENTERPRISE MODEL - Conceptual), yang mendeskripsikan kebutuhan produk dalam kaca mata penerima atau pemakai produk/jasa akhir dari enterprise 3. Perspektif Desainer yang dalam kasus ini direpresentasikan sebagai Model Sistem Informasi (SYSTEM MODEL - Logical), yang mendeskripsikan model dari sudut pandang perantara antara apa yang diinginkan (pemilik) dan apa yang dapat dicapai secara teknis dan fisik

Enterprise Architecture 6

4. Perspektif Pembangun yang dalam kasus ini direpresentasikan sebagai Model Technology (MODEL TEHNOLOGY - Physical) ,yang mendeskripsikan model dari sudut pandang pengawas / pengatur dalam menghasilkan produk/jasa akhir 5. Perspektif Subkontraktor yang dalam kasus ini direpresentasikan sebagai Bentuk Detail

(DETAILED

REPRESENTATION



Out

of

Context),

yang

mendeskripsikan produk dalam sudut pandang yang bertanggung jawab membangun dan merakit bagian-bagian dari produk/jasa akhir 6. Perspektif Functioning Enterprise atau Sistem Nyata, wujud nyata dari produk/jasa akhir. Ke enam perspektif tersebut menjadi dasar dalam mendeskripsikan arsitektur enterprise. Adapun obyek yang akan dideskripsikan tersebut meliputi pertanyaan 5W1H (What, Why, When, Who, Where, How) tentang organisasi perusahaan. Enam tipe pertanyaan tersebut akan menjelaskan enam aspek penting, yang terepresentasi dalam kolom, yaitu [5] : 1. Deskripsi jawaban atas Why is enterprise akan memberikan gambaran tentang motivasi yang mendorong aktivitas usaha dalam organisasi perusahaan. 2. Deskripsi jawaban atas How is Enterprise akan memberikan gambaran fungsional yang dijalankan organisasi perusahaan. 3. Deskripsi jawaban atas What is Enterprise akan memberikan gambaran data yang mendukung aktivitas usaha dalam organisasi. 4. Deskripsi jawaban atas Who is Enterprise akan memberikan gambaran sumber daya manusia yang mendukung organisasi perusahaan. 5. Deskripsi jawaban atas Where is Enterprise akan memberikan gambaran jaringan yang mendukung organisasi perusahaan.

Enterprise Architecture 7

6. Deskripsi jawaban atas When is enterprise akan memberikan gambaran kejadian-kejadian yang berlangsung dalam operasional organisasi perusahaan. Pertemuan antara baris dan kolom pada disebut sebagai sel. Isi dari setiap sel dapat berupa satu atau beberapa artefak (objek atau deskripsi penyajian arsitektural) yang berhubungan dengan baris dan kolom yang terkait. Karena setiap elemen dalam tiap aksis berbeda secara eksplisit dari yang lain, ini mungkin untuk mendefinisikan secara tepat apa isi dalam setiap sel. Dalam opini Zachman, faktor tunggal yang membuat frameworknya unik adalah bahwa setiap elemen dalam tiap aksis dari matriks dapat dibedakan secara eksplisit dari semua elemen lain dari aksis. Representasi dalam setiap sel dari matriks tidak hanya level yang berturut meningkat detailnya, tetapi secara nyata merupakan representasi yang berbeda- berbeda dalam kontek, arti, motivasi dan kegunaan. Pada makalah ini pengembangan arsitektur dibatasi hanya sampai level perspektif ke 4 pada level Technology Model, karena fokus operasinya ditekankan pada penyusunan spesifikasi kebutuhan proses, belum menginjak tahap pengembangan system informasi secara fisik. 3. Sasaran dan Lingkup (SCOPE-Contextual) Berdasarkan rencana strategis 2009-2010 tentang penjabaran tugas pokok dan fungsi disebutkan bahwa Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam memiliki salah satu

fungsi sebagai penyiap bahan perumusan kebijakan bidang

perindustrian, perdagangan, dan koperasi, usaha kecil dan menengah, keuangan daerah, badan usaha daerah, kerjasama, penanaman modal, ketahanan pangan, penyuluhan, perijinan, kehutanan, perkebunan, lingkungan hidup, kelautan dan perikanan yang mengacu pada standar pelayanan mutu yang telah ditetapkan. Hal ini

Enterprise Architecture 8

sangat erat kaitannya dengan metode pengumpulan dan manajemen data mentah sebagai bahan pertimbangan perumusan kebijakan yang akan dipersiapkan. Melihat kondisi yang berlaku sekarang di lingkungan Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BAP-SDA), beberapa subsektor telah memiliki metode pengumpulan dan penyampaian data sendiri-sendiri, tetapi belum terkoneksi secara otomatis dalam satu lingkup Biro. Sementara ini, untuk koordinasi proses administrasi dan pelaporan yang dijalankan masih menggunakan cara-cara manual , yaitu dengan menggunakan data tercetak di kertas, bentuk CD digital, flashdisk, ataupun media lain, dimana pengirimannya masih memanfaatkan pos, email, ataupun dikirim secara langsung. Dengan model seperti ini, tentu akan dibutuhkan waktu yang lebih lama dan person yang lebih banyak pada saat dilakukan kompilasi untuk data secara keseluruhan untuk setiap periode waktu tertentu. Disamping itu juga akan menimbulkan terjadinya inkonsistensi data, karena proses kompilasi dilakukan dengan menggunakan proses lain.

Mengingat : 1. Mengacu pada poin kebijakan dan program, cara pencapaian tujuan dan sasaran pada renstra Biro [7]: Kebijakan Point 1. Mengembangkan jaringan distribusi dan sistem informasi produk unggulan daerah. Point 13. Memantapkan dan mengembangkan penerapan E-GOV (DGS). Program Point 2. Penyusunan database dan pemantauan pelaksanaan kebijakan ekonomi.

Enterprise Architecture 9

Point 11. Penyusunan database pemantauan dan evaluasi kebijakan bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan. Point 12. Penyusunan database kondisi pemantauan dan evaluasi kebijakan bidang Lingkungan Hidup. Point 13. Penyusunan database kondisi pemantauan dan evaluasi kebijakan bidang Hutbun dan Kanla. Point 15. Penyusunan database pemantauan dan evaluasi kebijakan Usaha Daerah Point 17. Penyusunan database pemantauan dan evaluasi kebijakan Penanaman Modal, Kerjasama, dan Perijinan. 3.1 WHY Manajemen data, penyebarluasan informasi, pelaksanaan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi pendayagunaan tenaga kerja berdasarkan struktur hirarki tata kerja terkait mengenai kepentingan administrasi dan pelaporan yang mengacu pada standar pelayanan mutu yang telah ditetapkan. 3.2 HOW 1. Membangun pusat data di tingkat Biro Administrasi Perekonomian provinsi dengan data sumber yang berasal dari tingkat kabupaten/kota yang memiliki berbagai macam platform dan karakteristik yang berbeda-beda. 2. Meningkatkan koordinasi proses administrasi dan pembuatan laporan-laporan rutin secara periodik berdasarkan struktur hirarki dari tingkat kabupaten/kota sampai dengan Provinsi 3. Dengan tidak menutup kemungkinan membuka akses pelayanan informasi kepada masyarakat terkait kegiatan Biro. 3.3 WHAT Data bidang perindustrian, perdagangan, dan koperasi, usaha kecil dan menengah, keuangan daerah, badan usaha daerah, kerjasama, penanaman modal, ketahanan

Enterprise Architecture 10

pangan, penyuluhan, perijinan, kehutanan, perkebunan, lingkungan hidup, kelautan dan perikanan. 3.4 WHO Semua sektor dan sub-sektor yang berada di lingkungan Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam 3.5 WHERE Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Sekretariat Daerah Provinsi DIY, Kepatihan, Danurejan. 3.6 WHEN Setiap bulan atau setiap periode waktu tertentu yang akan ditetapkan kemudian, setiap kabupaten/kota melakukan pengumpulan data di tingkat provinsi. 4. Model Bisnis (ENTERPRISE MODEL–Conceptual) 4.1 WHY Manajemen data, penyebarluasan informasi, pelaksanaan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi pendayagunaan tenaga kerja berdasarkan struktur hirarki tata kerja terkait mengenai kepentingan administrasi dan pelaporan yang mengacu pada standar pelayanan mutu yang telah ditetapkan. 4.2 HOW 1. Belum efisiennya jaringan komunikasi data di lingkungan BAP-SDA. 2. Mekanisme pengiriman dan penyampaian data di lingkungan BAP-SDA masih menggunakan cara-cara manual, yaitu tercetak di kertas dan disampaikan secara langsung maupun via pos, atau dengan memanfaatkan email jika data masih berupa softcopy.

Enterprise Architecture 11

3. Kompilasi data dan informasi di tingkat BAP-SDA provinsi dilakukan dengan cara melakukan proses pengolahan kembali dari data-data yang sudah dikirimkan dari masing-masing Dinas/Biro/Mitra yang berkepentingan. 4. Untuk masing-masing sektor dan sub-sektor BAP-SDA memiliki karakteristik data sendiri-sendiri dan belum terformat secara standar, sehingga banyak terjadi inkonsistensi dan dis-sinkronisasi data saat akan diolah di level atasnya. 4.3 WHAT Data bidang perindustrian, perdagangan, dan koperasi, usaha kecil dan menengah, keuangan daerah, badan usaha daerah, kerjasama, penanaman modal, ketahanan pangan, penyuluhan, perijinan, kehutanan, perkebunan, lingkungan hidup, kelautan dan perikanan. 4.4 WHO Semua entitas sektor dan sub-sektor yang berada di lingkungan Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam 4.5 WHERE Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Sekretariat Daerah Provinsi DIY, Kepatihan, Danurejan. 4.6 WHEN Setiap bulan atau setiap periode waktu tertentu yang akan ditetapkan kemudian, setiap kabupaten/kota melakukan pengumpulan data di tingkat provinsi. 5. Model Sistem Informasi (SYSTEM MODEL–Logical) 5.1 WHY Untuk masing-masing sektor dan subsektor BAP-SDA sudah memiliki metode penyimpanan dan format penyampaian data

yang telah berjalan namun dengan

Enterprise Architecture 12

format dan platform yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya berdasarkan bisnis dan kebutuhan fungsionalitas masing-masing. 5.2 HOW 1. Pengiriman data masing-masing sektor dan subsektor di BAP-SDA dengan berbagai macam format dan platform yang berbeda-beda untuk dikoleksi menjadi satu dalam pusat data di tingkat Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Provinsi. 2. Bentuk data (menurut Renstra Biro 2009-2013) [7] : a. Data Pertumbuhan Ekonomi DIY i. Tabel PDRB Berdasarkan Lapangan Usaha ii. Tabel Laju Pertumbuhan Ekonomi b. Data Laju Inflasi i. Tabel Tingkat Pertumbuhan Inflasi c. Data Ekspor-Impor i. Tabel Perkembangan Ekspor-Impor DIY ii. Tabel Komoditi Ekspor Utama iii. Tabel Negara Tujuan Ekspor d. Data Realisasi Investasi i. Tabel Total Realisasi Investasi e. Data perkembangan Industri, Perdagangan, dan Koperasi i. Tabel Perkembangan Industri Kecil, Menengah & Penyerapan Tenaga Kerja ii. Tabel Usaha Perdagangan iii. Tabel Perkembangan Pasar Tradisional & Toko Modern iv. Tabel Perkembangan Koperasi dan UKM v. Tabel Perkembangan UKM Menurut Sektor Usaha

Enterprise Architecture 13

f. Data perkembangan Pertanian, Perikanan, dan Perkebunan. i. Tabel Luas Areal, Produksi & Produktivitas Sektor Pertanian ii. Tabel Populasi Ternak iii. Tabel Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya iv. Tabel Produksi Perkebunan v. Tabel Perkembangan Bantuan Kerjasama Program Kemitraan 5.3 WHAT Keterkaitan secara logikal elemen data yang diolah di lingkungan Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Provinsi DIY. 5.4 WHO Semua sektor dan sub-sektor yang berada di lingkungan Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam.

Enterprise Architecture 14

5.5 WHERE

Kerangka Fisik Komunikasi Data 5.6 WHEN Setiap bulan atau setiap periode waktu tertentu yang akan ditetapkan kemudian, setiap kabupaten/kota melakukan pengumpulan data di tingkat provinsi. 6. Model Teknologi (TECHNOLOGY MODEL - Physical) 6.1 WHY Untuk masing-masing sektor dan subsektor BAP-SDA sudah memiliki metode penyimpanan dan format penyampaian data yang telah berjalan namun dengan format dan platform yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya berdasarkan

bisnis

dan

kebutuhan

fungsionalitas

masing-masing.

Untuk

Enterprise Architecture 15

menjembatani perbedaan format data yang diolah tiap masing-masing sub bagian, diusulkan

pembuatan

basis

data

terintegrasi

yang

diharapkan

mampu

mengakomodasi komunikasi data yang berjalan di lingkungan Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam. 6.2 HOW Rancangan Aplikasi Sistem Basis Data Terintegrasi.

Alur Data Flow Diagram level 0

Enterprise Architecture 16

Entity Relationship Diagram [8] 6.3 WHAT Alur logika proses aliran data masing-masing sektor dan subsektor di BAP-SDA dengan berbagai macam format dan platform yang berbeda-beda untuk dikoleksi menjadi satu dalam pusat data di tingkat Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Provinsi. 6.4 WHO Semua sektor dan sub-sektor yang berada di lingkungan Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam.

Enterprise Architecture 17

6.5 WHERE Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Sekretariat Daerah Provinsi DIY, Kepatihan, Kecamatan Danurejan, Provinsi DI Yogyakarta. 6.6 WHEN Setiap bulan atau setiap periode waktu tertentu yang akan ditetapkan kemudian, setiap kabupaten/kota melakukan pengumpulan data di tingkat provinsi. 7. Kesimpulan Penerapan arsitektur enterprise menggunakan pendekatan Zachman Framework di lingkungan Biro Administrasi Perekonomian memberikan hasil gambaran pembangunan sebuah system dengan mencakup semua aspek kegiatan dan data yang diolah di Biro. Adapun beberapa manfaat yang diperoleh antara lain: 1. Mengintegrasikan semua komponen data yang ada di sector maupun sub-sektor yang dimiliki Biro. Serta menjembatani dan menciptakan standar dari berbagai tipe data yang memiliki perbedaan karakteristik. 2. Untuk menjaga konsistensi dan preservasi data yang selama ini diolah, sehingga dapat digunakan kembali oleh pihak-pihak lain yang berkepentingan. 3. Mengurangi redundansi data dan tugas masing-masing staf yang berkompeten dengan manajemen data di lingkungan Biro.

Enterprise Architecture 18

Daftar Pustaka [1]. Cook, Melissa, Building Enterprise Information Technology Architectures – Reengineering Information Systems, Uppers Saddle River, Prentice-Hall Inc., 1996 [2]. Zachman, J.A., A Framework for Information Systems Architecture, IBM, www.zifa.com, www.zachman.com, accessed on 12/19/2011 [3]. Osvalds, G., Definition od Enterprise Architecture – Centric Models for The Systems Engineers, TASC Inc., 2001 [4]. Heeks, R., 2001, Reinventing Government in the Information Age: International practice in IT-enabled public sector reform, London, Roultage. [5]. Zachman, J.A., A Framework for Information Systems Architecture, IBM Systems Journal vol. 26, no. 3, pp. 276 – 292, 1987 [6]. Puji Widodo, Aris, Enterprise Architecture Model untuk Aplikasi E-Government, J...


Similar Free PDFs