Modul Sesi 10 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 (EBA501) PDF

Title Modul Sesi 10 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 (EBA501)
Author Eny Purwaningsih
Pages 15
File Size 1.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 15
Total Views 357

Summary

MODUL AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 (EBA 501) MODUL PERTEMUAN 10 AKUNTANSI MULTINASIONAL: PENJABARAN (TRANSLASI) LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING DISUSUN OLEH ENY PURWANINGSIH, S.E., M.Ak. UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2019/2020 Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id 0 / 14 PENGANTAR A. Kemampuan Akhi...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Modul Sesi 10 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 (EBA501) Eny Purwaningsih Universitas Esa Unggul

Cite this paper

Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Makalah Transaksi dalam Mat a Uang Asing.docx nurhani saban Derivat if asrie nur suciyani Tugas Kelompok Akunt ansi Int ernasional irmayant i jumardi

MODUL AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 (EBA 501)

MODUL PERTEMUAN 10 AKUNTANSI MULTINASIONAL: PENJABARAN (TRANSLASI) LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING

DISUSUN OLEH ENY PURWANINGSIH, S.E., M.Ak.

UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2019/2020

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

0 / 14

PENGANTAR A.

Kemampuan Akhir Yang Diharapkan Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa dapat: 1. Memahami dan menjelaskan konsep akuntansi multinasional dari sisi penjabaran atau translasi laporan keuangan dalam mata uang asing. 2. Memahami dan menjelaskan penyusunan translasi laporan keuangan dalam mata uang asing. 3. Menganalisa setiap kasus yang berhubungan dengan transaksi translasi laporan keuangan dalam mata uang asing.

B.

Uraian dan Contoh Kasus Perhitungan

1.

Akuntansi Multinasional: Translasi Laporan Keuangan Entitas Asing Pada saat perusahaan multinasional Indonesia menyusun laporan keuangan untuk pelaporan kepada pemegang sahamnya, maka perusahaan harus memasukkan operasionalnya yang berbasis di luar negeri yang diukur dalam mata uang rupiah, dan dilaporkan dengan menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia. Beroperasionalnya di luar negeri tersebut termasuk entitas anak, cabang, dan investasi dari perusahaan Indonesia. Translasi atau penjabaran atau penyajian kembali laporan keuangan entitas usaha asing ke dalam rupiah dibutuhkan sebelum laporan keuangan tersebut digabungkan atau dikonsolidasikan dalam laporan keuangan induk perusahaan yang telah dinyatakan atau telah dilaporkan dalam rupiah. Pada saat penyusunan laporan keuangan, akuntan harus mempertimbangkan perbedaan dalam prinsip-prinsip akuntansi, dan perbedaan dalam mata uang yang digunakan untuk mengukur operasionalnya entitas luar negeri. Sebagai contoh, entitas anak Indonesia di Inggris memberikan laporan keuangan ke entitas induk yang diukur dalam mata uang asing yaitu poundsterling menggunakan sistem akuntansi Inggris yang berbeda dengan metode akuntansi, dan pengukuran di Indonesia. Entitas induk di Indonesia secara umum harus melaksanakan langkah-langkah berikut dalam penjabaran, dan konsolidasi entitas anak di Inggris tersebut yaitu: 1. Menerima laporan keuangan anak perusahaan Inggris yang dilaporkan dalam mata uang asing yaitu poundsterling.

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

1 / 14

2. Menyajikan kembali laporan keuangan tersebut agar sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Indonesia. 3. Mentranslasikan laporan keuangan yang dilaporkan dalam mata uang asing yaitu poundsterling menjadi ke dalam nilai setara rupiah. Setiap saldo akun perusahaan asing harus ditranslasikan secara individual ke dalam setara rupiahnya, sebagai berikut: Akun mata uang asing x Nilai tukar = Akun nilai setara rupiah

4. Mengkonsolidasi

semua

akun

anak

perusahaan

yang

telah

ditranslasikan menjadi nilai setara rupiah dengan semua akun induk perusahaan. 2.

Penentuan Mata Uang Fungsional Seperti pada tanggal 31 Desember 2018 perusahaan menerima sebesar 100 poundssterling Inggris dari penagihan piutang dari anak perusahaan di London, dan mendepositokan di bank London. Asumsikan pada akhir tahun 2018 bahwa nilai tukarnya sebesar Rp 18.000, maka perusahaan melaporkan deposito tersebut di laporan posisi keuangan tahun 2019 yang dinyatakan dalam rupiah ditranslasikan dengan nilai tukar sekarang, dan melaporkannya sebagai aset sebesar Rp 1.800.000. Asumsikan pada akhir tahun 2019 nilai tukarnya sebesar Rp 17.000, maka perusahaan melaporkan deposito tersebut sebagai aset sebesar Rp 1.700.000, dan selisihnya diakui sebagai translation adjustment sebesar Rp 100.000. Ada dua permasalahan utama ketika laporan keuangan ditranslasikan dari mata uang asing ke mata uang rupiah Indonesia, yaitu: 1. Nilai tukar apa yang digunakan untuk mentranslasikan saldo dalam mata uang asing ke mata uang lokal? 2. Berapa keuntungan atau kerugian translasi diakui? Apakah keuntungan atau kerugian tersebut harus dilaporkan dalam laporan laba/rugi? Ada tiga nilai tukar (exchange rate) yang dapat digunakan yaitu: 1. Nilai tukar sekarang (current rate) adalah nilai tukar pada tanggal laporan posisi keuangan.

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

2 / 14

2. Nilai tukar historis (historical rate) adalah nilai tukar pada saat terjadi transaksi awal. 3. Nilai tukar rata-rata (average rate) adalah nilai tukar rata-rata periode saat ini.

Pernyataan Standar Akuntansi Indonesia (PSAK) Nomor 10 tentang Pengaruh Perubahan

Kurs

Valuta

Asing

memberikan

pedoman

khusus

untuk

menjabarkan mata uang asing ke dalam mata uang rupiah untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diukur atau didenominasikan dalam rupiah. Tujuan dari Pernyataan Standar Akuntansi Indonesia (PSAK) Nomor 10 adalah menjelaskan cara melaporkan transaksi ke dalam mata uang asing, dan aktivitas usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan entitas. Pernyataan Standar Akuntansi Indonesia (PSAK) Nomor 10 juga menjelaskan mengenai penjabaran laporan keuangan ke dalam penyajian mata uang. Sebagai contoh, jika margin bruto pada penjualan adalah positif ketika diukur dalam mata uang asing, maka harus tetap positif ketika penjualan, dan beban pokok penjualan dijabarkan ke dalam mata uang rupiah. Pernyataan Standar Akuntansi Indonesia (PSAK) Nomor 10 mengadopsi konsep mata uang fungsional (functional currency) yang didefinisikan sebagai “mata uang pada lingkungan ekonomi utama entitas beroperasional”, dan mata uang asing dari lingkungan entitas tersebut utamanya untuk menghasilkan dan mengeluarkan kas. Berikut ini terdapat hierarki indikator dalam menentukan mata uang fungsional, yaitu: 1. Mata uang yang mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang memiliki kekuatan persaingan, dan peraturannya yang sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan mata uang yang mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lain dari pengadaan barang dan jasa. 2. Mata uang yang dananya dihasilkan dari aktivitas pendanaan seperti penerbitan instrumen utang, penerbitan instrumen ekuitas, dan mata uang yang diterima dari aktivitas operasional yang ditahan untuk jangka panjang. 3. Jika indikator dalam penentuan mata uang fungsional bervariasi, dan mata uang fungsional tidak jelas, maka manajemen dapat menggunakan pertimbangan profesionalnya untuk menentukan mata uang fungsional.

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

3 / 14

Financial Accounting Standard Board (FASB) Nomor 52 memberi pedoman bahwa proses translasi dimulai dengan menentukan mata uang fungsional setiap afiliasi asing sama dengan mata uang pelaporan. Mata uang fungsional didefinisikan sebagai mata uang dari lingkungan ekonomi primer entitas operasional yang pada umumnya mata uang dari lingkungan entitas tersebut digunakan untuk menghasilkan dan mengeluarkan kas. Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengadopsi pendekatan mata uang fungsional setelah mempertimbangkan tujuan dari proses penjabaran atau tujuan proses translasi sebagai berikut: 1. Memberikan informasi mengenai pengaruh ekonomi yang diekspektasi dari perubahan nilai tukar atas arus kas, dan ekuitas perusahaan. 2. Mencerminkan dalam laporan keuangan konsolidasi mengenai hasil keuangan, dan hubungan antara entitas konsolidasi dalam mata uang fungsional yang sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum di Indonesia. Umumnya afiliasi asing menggunakan mata uang lokal sebagai mata uang fungsional, yaitu mata uang negara entitas operasional. Ada enam indikator yang harus dinilai untuk menentukan mata uang fungsional entitas berikut: Indikator Arus kas

Harga jual

Pasar penjualan

Beban

Pendanaan

Faktor Indikasi Mata Uang Fungsional Mata Uang Asing Negara yang Mata Uang Induk Perusahaan Bersangkutan (Lokal) (Mata Uang Rupiah Indonesia) Dalam mata uang asing, dan Langsung mempengaruhi arus kas tidak mempengaruhi arus kas induk perusahaan, dan tersedia induk perusahaan. untuk induk perusahaan. Ditentukan persaingan lokal Mudah berubah karena perubahan atau peraturan pemerintah lokal, nilai tukar jangka pendek, dan dan tidak berubah karena karena persaingan global. perubahan nilai tukar. Terdapat pasar penjualan lokal Pasar penjualan sebagian besar di yang aktif untuk produk negara induk perusahaan atau perusahaan, dan produk yang kontrak penjualan dinyatakan dalam diekspor. mata uang induk perusahaan. Tenaga kerja, bahan baku, dan Komponen produksi umumnya biaya lain sebagian besar diperoleh dari negara induk sebagai biaya lokal. perusahaan. Diperoleh dari, dan dinyatakan Terutama dari induk perusahaan dalam mata uang lokal, atau pendanaan lain yang

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

4 / 14

beroperasionalnya entitas menghasilkan dana yang memadai untuk menyediakan kebutuhan pendanaan. Transaksi Hanya terdapat sedikit transaksi antar antar perusahaan dengan induk perusahaan perusahaan.

3.

dinyatakan dalam mata uang induk perusahaan.

Banyak terjadi transaksi antar perusahaan dengan induk perusahaan, atau entitas asing sebagai alat investasi atau pendanaan dari induk perusahaan.

Metode Laporan Keuangan Entitas Asing Ada dua metode untuk menyajikan kembali laporan keuangan entitas asing ke dalam mata uang rupiah Indonesia atau mata uang induk perusahaan yaitu: 1. Penjabaran atau Translasi (translation) adalah metode yang umum digunakan jika mata uang lokal sebagai mata uang fungsional entitas asing seperti anak perusahaan Perancis dari perusahaan Amerika Serikat menggunakan euro untuk pencatatan, dan mata uang fungsionalnya. Laporan keuangan anak perusahaan harus ditranslasikan dari mata uang euro ke mata uang rupiah Indonesia. Untuk menjabarkan laporan keuangan perusahaan menggunakan kurs kini sebagai kurs pada tanggal laporan posisi keuangan untuk mengkonversikan mata uang lokal dari saldo akun pada laporan posisi keuangan ke dalam mata uang rupiah. Setiap penyesuaian penjabaran yang terjadi dilaporkan sebagai komponen laporan laba/rugi komprehensif. Dikarenakan penghasilan dan beban diasumsikan terjadi secara sama selama periode yang bersangkutan, maka penghasilan dan beban pada laporan laba/rugi dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata selama periode pelaporan. Metode penjabaran ini disebut dengan metode kurs kini (current rate method). 2. Pengukuran kembali (remeasurement) adalah pengukuran kembali laporan keuangan entitas asing dari mata uang lokal yang digunakan ke mata uang fungsional entitas asing. Metode ini diharuskan jika mata uang fungsional berbeda dengan mata uang yang digunakan untuk pembukuan entitas asing. Sebagai contoh, perusahaan Indonesia memiliki cabang penjualan di Singapura yang relatif independen dapat menggunakan mata uang rupiah sebagai mata uang fungsionalnya, tetapi memilih menggunakan mata

uang

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

dolar

Singapura

sebagai

mata

uang

pencatatan

dan

5 / 14

pelaporannya. Jika cabang Singapura tersebut menggunakan mata uang rupiah untuk mata uang fungsional sebagai pelaporan, maka penjabaran atau pengukuran kembali tidak dibutuhkan, laporan keuangannya telah dinyatakan dalam mata uang rupiah, dan siap untuk digabungkan dengan laporan keuangan kantor pusat Indonesia. Metode yang digunakan untuk mengukur kembali laporan keuangan dari mata uang lokal ke mata uang fungsionalnya disebut metode temporal (temporal methods). Aset dan liabilitas moneter menunjukkan adanya hak untuk menerima atau memenuhi pembayaran dalam sejumlah tertentu mata uang asing di masa mendatang. Berdasarkan metode temporal, kurs kini digunakan untuk menjabarkan aset moneter ke mata uang fungsionalnya. Pos nonmoneter meliputi aset tetap, investasi jangka panjang, dan persediaan. Pos ini dijabarkan dengan menggunakan kurs historis yang telah ada saat aset tersebut awal dibeli atau awal liabilitas terjadi. Penghasilan dan beban pada laporan laba/rugi dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata pada periode pelaporan. Ketidakseimbangan yang terjadi karena penerapan dari metode temporal ini dilaporkan ke dalam perhitungan laba neto pada laporan laba/rugi. Penerapan dari metode temporal mengkonversikan sebuah mata uang asing menjadi mata uang fungsional. Jika mata uang fungsional adalah rupiah, maka tidak dibutuhkan penyesuaian tambahan. Jika mata uang fungsional adalah mata uang selain rupiah, maka digunakan metode kurs kini untuk menyajikan kembali informasi keuangan dalam mata uang rupiah. Metode yang dapat digunakan oleh perusahaan Indonesia untuk menyatakan kembali laporan keuangan afiliasi asing menjadi mata uang rupiah Indonesia yaitu: Mata Uang Pembukuan dan Mata Uang Fungsional Pencatatan Afiliasi Asing Mata uang lokal, yaitu mata Mata uang lokal. uang negara tempat afiliasi berlokasi. Mata uang lokal.

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

Metode Pernyataan Kembali Translasi ke mata uang rupiah Indonesia menggunakan nilai tukar sekarang. Mata uang rupiah Diukur kembali dari mata Indonesia seperti yang uang lokal ke mata uang diharuskan di negara rupiah Indonesia.

6 / 14

Mata uang lokal.

Mata uang rupiah Indonesia.

dengan perekonomian hiperinflasi atau inflasi melebihi 100% selama periode 3 tahun. Mata uang negara ketiga atau tidak mata uang lokal atau mata uang selain rupiah Indonesia. Mata uang Indonesia.

Diukur kembali dari mata uang lokal ke mata uang fungsional, dan ditranslasikan dari mata uang fungsional ke mata uang rupiah Indonesia. rupiah Tidak dibutuhkan pernyataan kembali (restatement) dan telah dinyatakan dalam mata uang rupiah Indonesia.

Translasi laporan keuangan entitas asing dari mata uang fungsional ke mata uang pelaporan perusahaan adalah:  Akun laporan laba/rugi: nilai tukar rata-rata tertimbang (average exchange rate) untuk periode laporan.  Akun laporan posisi keuangan: nilai tukar sekarang (current exchange rate) pada tanggal laporan posisi keuangan.  Akun ekuitas pemegang saham: nilai tukar historis (historical exchange rate) pada saat akuisisi anak perusahaan atau entitas cabang asing. Contoh Soal Translasi Laporan Keuangan Konsolidasi Pada tanggal 1 Januari 2019, PT. Truntum, perusahaan batik di Solo, Indonesia membeli 100% saham biasa beredar Nikisae Corporation yang berlokasi di Jepang dengan harga perolehan sebesar Rp 450.000.000, dan nilai buku sebesar Rp 430.000.000 pada saat kurs ¥1 = Rp 100. Data dari laporan keuangan kedua perusahaan untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut: Nama Akun Penjualan Laba dari Entitas Anak Harga Pokok Penjualan Beban Penyusutan Beban Gaji Kerugian Transaksi Mata Uang Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

PT. Truntum Rp 864.000.000 ? Rp 432.000.000 Rp 87.480.000 Rp 216.000.000

Nikisae Corporation ¥ 4,594,000 0 ¥ 2,297,000 ¥ 356,000 ¥ 530,000

7 / 14

Asing Saldo Laba Ditahan Tanggal 1 Januari 2019 Dividen Diumumkan Kas Piutang Usaha Perlengkapan Persediaan Aset Tetap Investasi pada Saham Nikisae Corporation Akumulasi Penyusutan Utang Usaha Modal Saham Biasa Akumulasi Penghasilan Komprehensif Lain Informasi tambahan:

0

¥

140,000

Rp 300.000.000 Rp 100.000.000 Rp 45.580.000 Rp 236.280.000 Rp 75.000.000 Rp 118.800.000 Rp 486.000.000 ?

¥ 800,000 ¥ 400,000 ¥ 800,000 ¥ 3,679,000 0 ¥ 1,200,000 ¥ 3,560,000 0

Rp 97.200.000 Rp 397.940.000 Rp 540.000.000 ?

¥ 1,068,000 ¥ 3,000,000 ¥ 3,500,000 0

 Mata uang lokal Nikisae Corporation adalah Yen (¥) sebagai mata uang fungsionalnya.  Tanggal 1 Juli 2019 anak perusahaan mengumumkan dan membayar dividen pada saat kurs ¥1 = Rp 120.  Kurs pada tanggal 31 Desember 2019 ¥1 = Rp 130.  Kurs rata-rata selama tahun 2019 ¥1 = Rp 125.  Diferensial yang timbul dari akuisisi dialokasikan ke paten yang diamortisasi selama 10 tahun. Pertanyaan: 1. Hitunglah translasi laporan keuangan Nikisae Corporation! 2. Hitunglah laba/rugi dari Nikisae Corporation tahun 2019! 3. Hitunglah saldo investasi dari saham Nikisae Corporation tanggal 31 Desember 2019! 4. Susunlah jurnal pencatatan PT. Truntum berhubungan dengan investasinya pada saham Nikisae Corporation! 5. Susunlah jurnal eliminasi untuk menyusun kertas kerja laporan keuangan konsolidasi setelah translasi tanggal 31 Desember 2019! 6. Susunlah kertas kerja laporan keuangan konsolidasi setelah translasi tahun 2019!

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

8 / 14

Jawaban Contoh Soal Translasi Laporan Keuangan Konsolidasi 1. Translasi laporan keuangan Nikisae Corporation: NIKISAE CORPORATION Translasi Neraca Saldo Tanggal 31 Desember 2019 Nama Akun Kas Piutang Usaha Perlengkapan Persediaan Aset Tetap Harga Pokok Penjualan Beban Penyusutan Beban Gaji Kerugian Transaksi Mata Uang Asing Dividen Diumumkan Total Debit Akumulasi Penyusutan Utang Usaha Modal Saham Biasa Saldo Laba Ditahan Tanggal 1 Januari 2019 Penjualan Total Akumulasi Penghasilan Komprehensif Lain-Penyesuaian Translasi Total Kredit Perhitungan Diferensial: Keterangan Biaya Perolehan Investasi Dikurangi: Nilai Buku Investasi Diferensial atau selisih biaya perolehan diatas nilai buku yang dialokasikan ke Paten

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

¥ 800,000 3,679,000 0 1,200,000 3,560,000 2,297,000 356,000 530,000 140,000 400,000 12,962,000 1,068,000 3,000,000 3,500,000

Kurs (Rp) 130 130 130 130 130 125 125 125 125 120

800,000 4,594,000 12,962,000

100 125

130 130 100

Rp 104.000.000 478.270.000 0 156.000.000 462.800.000 287.125.000 44.500.000 66.250.000 17.500.000 48.000.000 1.644.445.000 138.840.000 390.000.000 350.000.000 80.000.000 574.250.000 1.533.090.000

131.355.000 1.644.445.000

¥ 4,500,000 (4,300,000)

200,000

Kurs (Rp) 100 100

Rp 20.000.000 (430.000.000)

20.000.000

9 / 14

Perhitungan Amortisasi Paten: Keterangan Saldo awal tanggal 1 Januari 2019 Paten Dikurangi: Beban Amortisasi=¥200,000 / 10 tahun Saldo dari Paten Saldo Penyesuaian Tanggal 31 Desember 2019 Diferensial Penyesuaian Translasi

¥

Kurs (Rp)

Rp

200,000

100

20.000.000

(20,000)

125

(2.500.000) 17.500.000

180,000

130

23.400.000 5.900.000

2. Laba/rugi dari Nikisae Corporation tahun 2019: Penjualan

= ¥ 4,594,000

Dikurangi : Harga Pokok Penjualan

= (2,297,000)

Beban Penyusutan

=

(356,000)

Beban Gaji

=

(530,000)

Kerugian Transaksi Mata Uang Asing

=

(140,000)

Laba Bersih

= ¥ 1,271,000

Laba Bersih Metode Ekuitas = ¥ 1,271,000 x Rp 125

= Rp 158.875.000

Dikurangi: Beban Amortisasi Paten= ¥ 20,000 x Rp 125 = Laba dari Nikisae Corporation tahun 2019

(2.500.000)

= ...


Similar Free PDFs