Modul Sesi 11 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 (EBA501) PDF

Title Modul Sesi 11 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 (EBA501)
Pages 15
File Size 345.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 260
Total Views 448

Summary

MODUL AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 (EBA 501) MODUL PERTEMUAN 11 PELAPORAN SEGMEN DAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM DISUSUN OLEH ENY PURWANINGSIH, S.E., M.Ak. UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2019/2020 Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id 0 / 15 PENGANTAR A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan Setelah mempela...


Description

MODUL AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 (EBA 501)

MODUL PERTEMUAN 11 PELAPORAN SEGMEN DAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM

DISUSUN OLEH ENY PURWANINGSIH, S.E., M.Ak.

UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2019/2020

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

0 / 15

PENGANTAR

A.

Kemampuan Akhir Yang Diharapkan Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa dapat: 1. Memahami dan menjelaskan konsep akuntansi pelaporan segmen dan laporan keuangan interim. 2. Memahami dan menjelaskan penyusunan pelaporan segmen dan laporan keuangan interim. 3. Menganalisa setiap kasus yang berhubungan dengan pelaporan segmen dan laporan keuangan interim.

B.

Uraian dan Contoh Kasus Perhitungan

1.

Pelaporan untuk Segmen Diversifikasi ke produk baru, dan pasar multinasional menciptakan kebutuhan untuk informasi yang terpisah dari setiap segmen atau komponen perusahaan. Perusahaan

besar

yang

terdiversifikasi

sebagai

portofolio

aset

yang

beroperasional sebagai divisi atau entitas anak yang memiliki cakupan multinasional. Berbagai komponen perusahaan besar dapat memiliki tingkat keuntungan yang berbeda, jenis risiko yang berbeda, dan kesempatan untuk berkembang yang berbeda. Permasalahan utama untuk akuntan adalah mengembangkan, dan mengungkapkan informasi yang dibutuhkan untuk mencerminkan perbedaan mendasar tersebut. Pembahasan berikut menyajikan standar akuntansi untuk pelaporan komponen operasional, aktivitas usaha luar negeri, dan pelanggan utama dari entitas.

2.

Isu Akuntansi Pelaporan Segmen Dewan Standar Akuntansi Keuangan menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 5 tahun 2019 berdasarkan International Financial Reporting Standards 8 mengenai “Segmen Operasional”. Pernyataan ini diaplikasikan untuk laporan keuangan dari entitas, dan laporan keuangan konsolidasian kelompok usaha dengan entitas induk: a. Instrumen utang, dan ekuitasnya diperdagangkan di pasar publik atau pasar modal domestik atau luar negeri (over-the-counter) termasuk pasar modal lokal, dan regional.

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

1 / 15

b. Telah mengajukan pernyataan pendaftaran atau dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran pada regulator pasar modal atau regulator lainnya untuk tujuan penerbitan seluruh kelas instrumen di pasar publik.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 5 tahun 2019 mendefinisikan segmen operasional sebagai komponen dari entitas: a. Berhubungan dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan, dan menimbulkan beban termasuk pendapatan, dan beban yang berhubungan dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama. b. Hasil operasionalnya dikaji ulang secara reguler oleh pengguna keputusan operasional untuk membuat keputusan mengenai sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut, dan menilai kinerjanya. c. Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Segmen operasional dapat berhubungan dalam aktivitas bisnis yang belum menghasilkan pendapatan seperti operasional permulaan dapat menjadi segmen operasional sebelum memperoleh pendapatan. Secara umum, kantor pusat perusahaan tidaklah segmen operasional terpisah. Selain itu, perusahaan dapat memilih untuk agregasikan segmen operasional individual secara terpisah yang memiliki karakteristik ekonomi serupa seperti sifat produk, sifat jasa, sifat proses produksi, jenis atau kelompok pelanggan, metode yang digunakan untuk mendistribusikan produk, dan penyediaan jasanya. Manajemen juga dapat meyakini bahwa agregasi memberikan informasi yang berarti untuk pengguna laporan keuangan. Isu pendefinisian pendapatan dari segmen perusahaan, maka salah satu masalahnya adalah alokasi biaya untuk setiap segmen. Sebagai contoh, pendapatan segmen termasuk biaya yang langsung dapat ditelusuri, atau termasuk alokasi biaya umum seperti iklan untuk seluruh perusahaan atau departemen pembelian pusat. Peneliti akuntansi telah menyatakan bahwa seluruh alokasi adalah arbitrer, yaitu tidak dapat diverifikasi sepenuhnya dengan bukti empiris. Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 5 tahun 2019 Dewan Standar Akuntansi keuangan menyatakan bahwa alokasi dari pendapatan, dan beban dimasukkan untuk segmen yang dilaporkan hanya jika pendapatan, dan beban tersebut dimasukkan ke dalam laporan laba/rugi

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

2 / 15

segmen yang digunakan oleh pengguna keputusan operasional. Selain itu, hanya aset yang dimasukkan dalam pengukuran aset segmen yang digunakan oleh pengguna keputusan operasional yang dilaporkan untuk segmen tersebut. Dengan

demikian,

Dewan

Standar

Akuntansi

Keuangan

berusaha

menyelaraskan pengungkapan keuangan eksternal dari segmen dengan pelaporan internal yang digunakan oleh manajemen untuk membuat alokasi sumber daya, dan keputusan lain berhubungan dengan segmen operasional. Banyak entitas terdiversifikasi melalui beberapa lini bisnis. Setiap lini dapat memiliki faktor kompetitif yang unik, dan dapat bereaksi secara berbeda terhadap perubahan lingkungan ekonomi. Sebagai contoh, perusahaan besar seperti Johnson and Johnson beroperasional dalam beberapa lini utama yaitu konsumsi, farmasi, dan profesional. Selain itu, perusahaan menghadapi risiko yang berbeda dalam setiap pasar dalam memperoleh faktor produksinya. Laporan keuangan konsolidasian menyajikan seluruh faktor heterogen tersebut dalam konteks entitas tunggal. Tujuan dari pelaporan segmen adalah untuk pengguna laporan keuangan mengetahui jumlah konsolidasi untuk setiap komponen yang membentuk entitas tersebut.

3.

Mendefinisikan Segmen Dilaporkan Proses penentuan segmen operasional dilaporkan yang terpisah yaitu segmen pengungkapan tambahan yang terpisah harus dibuat berdasarkan spesifikasi manajemen atau segmen operasional yang digunakan secara internal untuk mengevaluasi posisi keuangan, dan kinerja operasional perusahaan. Dewan Standar Akuntansi Keuangan menetapkan tiga aturan signifikansi 10% untuk menentukan segmen operasional yang harus melaporkan informasi secara terpisah. Pengungkapan terpisah tersebut dibutuhkan untuk segmen yang memenuhi setidaknya salah satu dari pengujian berikut: 1. Pendapatan yang dilaporkannya dari segmen termasuk penjualan kepada konsumen eksternal, dan penjualan atau pengalihan antarsegmen adalah 10% atau lebih dari gabungan pendapatan internal, dan eksternal dari seluruh segmen operasional. 2. Jumlah absolut dari laporan laba/rugi yang dilaporkan dari segmen adalah 10% atau lebih dari jumlah yang lebih besar dari dalam jumlah absolut:

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

3 / 15

a. Gabungan laba yang dilaporkan dari seluruh segmen operasional yang tidak melaporkan kerugian. b. Gabungan

kerugian

yang

dilaporkan

dari

seluruh

segmen

operasional yang melaporkan kerugian. 3. Memiliki aset 10% atau lebih dari gabungan aset seluruh segmen operasional.

Perhatikan bahwa uji pendapatan memasukkan penjualan atau transfer antarsegmen. Dewan Standar Akuntansi Keuangan menemukan bahwa pengaruh keseluruhan dari segmen tertentu terhadap seluruh perusahaan harus diukur. Dewan Standar Akuntansi Keuangan meyakini juga bahwa definisi segmen operasional harus memasukkan komponen dari perusahaan yang menjual secara umum atau secara eksklusif ke komponen perusahaan yang lain. Informasi mengenai operasional yang “terintegrasi secara vertikal” tersebut memberikan pandangan mengenai produksi, dan operasional dari perusahaan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 5 tahun 2019 menyatakan bahwa pengungkapan segmen harus memasukkan pengukuran laba/rugi segmen dilaporkan. Oleh sebab itu, laporan tersebut sama dengan yang digunakan untuk tujuan pengambilan keputusan internal. Beberapa perusahaan mengalokasikan beban operasional yang timbul dari fasilitas yang digunakan bersama, seperti gudang umum. Perusahaan lain dapat mengalokasikan biaya seperti biaya bunga, pajak penghasilan, dan laba/rugi investasi ekuitas ke segmen tertentu. Biaya yang digunakan dalam tujuan pengambilan keputusan untuk mengukur laba/rugi segmen operasional harus dilaporkan dalam pengungkapan eksternal. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 5 tahun 2019 juga mengharuskan untuk melaporkan ukuran liabilitas untuk setiap segmen dilaporkan jika jumlah tersebut secara teratur diberikan ke pengguna keputusan operasional. Demikian juga, aset yang dilaporkan adalah aset yang digunakan oleh pengguna keputusan operasional dalam membuat keputusan mengenai segmen, dan dapat memasukkan aset tidak berwujud seperti goodwill, dan aset tidak berwujud lainnya. Jika aset yang digunakan bersama dialokasikan ke segmen, maka aset tersebut harus dimasukkan dalam jumlah yang dilaporkan.

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

4 / 15

Aset tersebut juga dapat mencakup pos pendanaan seperti investasi pada efek ekuitas, dan pinjaman antar segmen. Kuncinya adalah bahwa pendapatan, laba/rugi, dan aset harus dilaporkan dalam basis yang sama dengan yang digunakan untuk tujuan pengambilan keputusan internal. Syarat pelaporan segmen: a. Jika jumlah pendapatan eksternal yang dilaporkan segmen operasional ≥75%, maka manajemen tidak memberikan pengungkapan informasi tambahan segmen yang dilaporkan. b. Jika jumlah pendapatan eksternal yang dilaporkan segmen operasional ≤75%,

maka

manajemen

memberikan

pengungkapan

informasi

tambahan segmen yang dilaporkan. Informasi mengenai segmen operasional yang tidak dilaporkan adalah digabungkan, dan diungkapkan dalam kategori “seluruh segmen lain” secara terpisah. Sumber pendapatan dalam kategori “seluruh segmen lain” harus dideskripsikan, tetapi tingkat pengungkapan untuk kategori ini secara signifikan rendah dibandingkan segmen dilaporkan secara terpisah. Bahwa kantor pusat perusahaan atau administrasi pusat umumnya tidak dimasukkan sebagai segmen operasional dari perusahaan.

4.

Pelaporan Informasi Segmen Pengungkapan khusus yang diharuskan untuk setiap segmen dilaporkan dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 5 tahun 2019. Entitas mengungkapkan informasi untuk pengguna laporan keuangan mengevaluasi sifat, dampak keuangan atas akitivitas bisnis entitas, dan lingkungan ekonomi entitas beroperasional. Entitas mengungkapkan hal berikut untuk setiap periode laporan laba atau rugi, dan penghasilan komprehensif lain disajikan: 1.

Informasi umum mengenai faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen dilaporkan dari entitas termasuk dasar organisasi. Sebagai contoh, manajemen telah memilih untuk mengelola entitas berdasarkan perbedaan dalam produk, jasa, wilayah geografis, lingkungan peraturan, gabungan dari faktor tersebut, segmen operasional telah digabungkan, jenis produk, dan jasa yang menghasilkan pendapatan dari setiap segmen dilaporkan.

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

5 / 15

2.

Informasi mengenai laba/rugi segmen dilaporkan termasuk pendapatan, dan beban tertentu yang termasuk dalam laba/rugi segmen dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan dasar pengukuran. Hal berikut harus diungkapkan jika digunakan untuk mengukur laba/rugi segmen yang ditinjau dari pimpinan pembuat keputusan perusahaan, yaitu: a. Pendapatan dari konsumen eksternal. b. Pendapatan dari transaksi dengan segmen operasional dalam entitas yang sama. c. Pendapatan bunga. d. Beban bunga. e. Penyusutan, dan amortisasi. f. Unsur material dari penghasilan, dan beban. g. Bagian entitas atas laba/rugi entitas asosiasi, dan ventura bersama yang dicatat dengan metode ekuitas. h. Beban atau penghasilan atas pajak penghasilan. i. Unsur material non-kas selain penyusutan, dan amortisasi.

3.

Rekonsiliasi dari jumlah pendapatan segmen,

laba/rugi segmen

dilaporkan, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah yang berhubungan dalam entitas.

Entitas melaporkan pendapatan bunga secara terpisah dari beban bunga untuk setiap segmen dilaporkan, kecuali mayoritas pendapatan segmen berasal dari bunga, dan pengguna keputusan operasional menggunakan pendapatan bunga neto sebagai dasar utama dalam menilai kinerja, dan membuat keputusan mengenai sumber daya yang dialokasikan kepada segmen tersebut. Dalam kondisi tersebut, entitas dapat melaporkan pendapatan bunga segmen secara neto setelah beban bunga, dan mengungkapkan hal tersebut. Entitas mengungkapkan hal berikut untuk setiap segmen jika jumlah tertentu yang dimasukkan dalam mengukur aset segmen yang dikaji ulang oleh pengguna keputusan operasional atau sebaliknya secara reguler disediakan kepada pengguna keputusan operasional, bahkan jika tidak termasuk dalam mengukur aset segmen: 1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi, dan ventura bersama yang dicatat dengan metode ekuitas.

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

6 / 15

2. Jumlah tambahan pada aset tidak lancar selain instrumen keuangan, aset pajak tangguhan, aset imbalan pasti neto, dan hak yang timbul dalam kontrak asuransi.

Perusahaan diizinkan untuk menyajikan pengungkapan tersebut dalam skedul terpisah atau dalam catatan kaki. Sebagian besar perusahaan menyajikan pengungkapan catatan kaki dengan skedul penyertaan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 5 tahun 2019 menyatakan bahwa entitas melaksanakan rekonsiliasi atas seluruh hal sebagai berikut: 1. Jumlah pendapatan segmen dilaporkan terhadap pendapatan entitas. 2. Jumlah ukuran laba/rugi segmen dilaporkan terhadap laba/rugi entitas sebelum beban pajak atau penghasilan pajak, dan operasional dihentikan. Tetapi, jika entitas mengalokasikan unsur seperti beban pajak atau penghasilan pajak kepada segmen dilaporkan, maka entitas merekonsiliasi jumlah ukuran laba/rugi segmen terhadap laba/rugi entitas setelah seluruh unsur tersebut. 3. Jumlah aset segmen dilaporkan terhadap aset entitas. 4. Jumlah liabilitas segmen dilaporkan terhadap liabilitas entitas. 5. Jumlah dalam segmen dilaporkan untuk setiap informasi unsur material yang diungkapkan terhadap jumlah yang berhubungan dalam entitas. Seluruh

unsur

dideskripsikan

material secara

yang

terpisah.

direkonsiliasi Sebagai

harus

contoh,

diidentifikasi,

jumlah

untuk

dan setiap

penyesuaian material yang dibutuhkan untuk merekonsiliasi laba/rugi segmen dilaporkan terhadap laba/rugi entitas yang timbul dari perbedaan kebijakan akuntansi harus diidentifikasi, dan dideskripsikan secara terpisah.

Fokus dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 5 tahun 2019 adalah menyediakan pengguna laporan keuangan dengan informasi dapat menentukan risiko, dan potensi imbalan hasil entitas dengan menggunakan basis informasi yang sama yang digunakan oleh manajemen perusahaan. Risiko dalam menjalankan bisnis di satu negara cukup berbeda dengan risiko menjalankan bisnis di negara lain. Entitas multinasional besar saat ini memiliki operasional di banyak negara, dan pasar luar negeri. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 5 tahun 2019 menyatakan bahwa entitas harus

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

7 / 15

melaporkan informasi secara terpisah berhubungan dengan setiap segmen operasional diidentifikasi yang melebihi ambang batas kuantitatif. Selain itu, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 5 tahun 2019 juga mengharuskan pengungkapan seluruh entitas mengenai informasi produk, jasa, wilayah geografis, dan pelanggan utama. Perusahaan harus melaporkan pendapatan dari pelanggan eksternal (1) untuk setiap produk, jasa, atau setiap kelompok dari produk, dan jasa sejenis, (2) yang dialokasikan kepada negara domisili entitas, dan seluruh negara asing secara jumlah entitas memperoleh pendapatan. Perusahaan juga harus menyediakan informasi mengenai tingkat pada pelanggan utamanya, yaitu apabila pendapatan dari transaksi dengan pelanggan utamanya, yaitu apabila pendapatan dari transaksi dengan pelanggan eksternal tunggal sebesar 10% atau lebih dari jumlah pendapatan perusahaan.

5.

Laporan Keuangan Interim Laporan keuangan interim yang mencakup periode waktu kurang dari satu tahun menyediakan informasi tepat waktu mengenai kemajuan entitas sepanjang tahun tersebut. Laporan keuangan interim untuk satu minggu, satu bulan, triwulan, atau beberapa triwulan. Banyak perusahaan menyusun laporan keuangan bulanan untuk tujuan manajemen internal. Perusahaan publik diwajibkan

untuk

mempublikasikan

laporan

triwulanan

tersebut

untuk

menunjukkan bahwa para investor, dan pengguna laporan keuangan lainnya mengamati dengan cermat laporan ini. Laporan triwulanan dalam berbagai cara adalah versi yang lingkupnya kecil dari laporan keuangan tahunan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 3 tahun 2019 yang berhubungan dengan Laporan Keuangan Interim disiapkan dalam

bentuk

ringkasan.

Laporan

tersebut

meliputi

laporan

laba/rugi

komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan, laporan arus kas, catatan tertentu, dan pengungkapan lainnya secara ringkasan untuk triwulan yang dilaporkan, dan data komparatif untuk periode sebelumnya. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharuskan kepada perusahaan publik untuk menyerahkan laporan keuangan reguler secara tahunan, dan tengah tahunan. Selain itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mewajibkan seluruh perusahaan yang terdaftar di bursa efek untuk menyerahkan laporan keuangan setiap kuartal.

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

8 / 15

Pada saat proses penawaran saham, maka perusahaan publik juga diwajibkan untuk menyerahkan laporan keuangan interim jika efektivitas pernyataan pendaftaran lebih dari 180 hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan terkini, sehingga pada periode antara efektivitas pernyataan pendaftaran, dan laporan keuangan interim dalam jangka waktu 180 hari. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta agar laporan keuangan interim yang diserahkan pada saat proses penawaran kepada publik telah diaudit. Laporan keuangan interim tidak dibutuhkan dalam bentuk komparatif. Dalam hubungannya dengan laporan tengah tahunan reguler, maka Otoritas Jasa Keuangan mengharuskan dalam Peraturan Nomor X.K.2 mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik, laporan keuangan tengah tahunan tersebut harus disampaikan, dan diumumkan kepada masyarakat dalam jangka waktu: 1. Pada akhir bulan pertama setelah tanggal laporan keuangan tengah tahunan jika tidak disertai laporan akuntan. 2. Pada akhir bulan kedua setelah tanggal laporan keuangan tengah tahunan jika disertai laporan akuntan dalam rangka penelaahan terbatas. 3. Pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tengah tahunan jika disertai laporan akuntan dalam rangka audit atas laporan keuangan. Peraturan untuk menyerahkan laporan keuangan interim triwulanan dari Bursa Efek Indonesia juga sama dengan Otoritas Jasa Keuangan. Hal ini berarti ada tiga alternatif bagi perusahaan yang terdaftar untuk menyampaikan laporan keuangan triwulanan. Kantor Akuntan Publik yang terdaftar yang melaksanakan audit tahunan perusahaan

harus

mengkaji

ulang

laporan

interim

perusahaan

yang

dilaksanakan selama tahun fiskal, dan mencatat setiap kesalahan atau penyajian kembali. Selain itu, karena penggunaan laporan interim yang luas termasuk laporan triwulanan, dan tengah tahunan...


Similar Free PDFs