Modul Sesi 4 Akuntansi Keuangan Menengah 2 (EBA402) PDF

Title Modul Sesi 4 Akuntansi Keuangan Menengah 2 (EBA402)
Author Eny Purwaningsih
Pages 10
File Size 181.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 59
Total Views 323

Summary

MODUL AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2 (EBA 402) MODUL PERTEMUAN 4 EKUITAS: SALDO LABA, DIVIDEN DAN PEMECAHAN SAHAM DISUSUN OLEH ENY PURWANINGSIH, S.E., M.Ak. UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2019/2020 Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id 0 / 10 PENGANTAR A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan Setelah mempe...


Description

MODUL AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2 (EBA 402)

MODUL PERTEMUAN 4 EKUITAS: SALDO LABA, DIVIDEN DAN PEMECAHAN SAHAM

DISUSUN OLEH ENY PURWANINGSIH, S.E., M.Ak.

UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2019/2020

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

0 / 10

PENGANTAR A.

Kemampuan Akhir Yang Diharapkan Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu:

1.

Memahami perlakuan akuntansi pengakuan, pengukuran, pelaporan, dan pengungkapan saldo laba termasuk dividen.

2.

Memahami perhitungan pencatatan akuntansi dividen dan pemecahan saham.

3.

Menganalisis kasus akuntansi pengakuan, pengukuran, pelaporan, dan pengungkapan saldo laba termasuk dividen.

B.

Uraian dan Contoh Kasus Perhitungan

1.

Dividen Dividen adalah keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham secara proporsional dalam bentuk kas, saham dan properti. Alasan perusahaan untuk membayar dividen dalam jumlah yang sama dengan laba ditahan yang tersedia adalah: 1. Persetujuan atau kontrak obligasi dengan kreditur tertentu untuk menahan semua atau sebagian laba dalam bentuk aset berguna membentuk proteksi tambahan terhadap estimasi kerugian. 2. Beberapa hukum perusahaan mensyaratkan bahwa laba yang ekuivalen dengan biaya saham tresuri yang dibeli dilarang untuk diumumkan sebagai dividen. 3. Keinginan untuk menahan aset yang tidak dibayarkan sebagai dividen berguna membiayai pertumbuhan atau ekspansi. Hal ini disebut sebagai pembiayaan internal atau laba yang diinvestasikan kembali dalam perusahaan. 4. Keinginan untuk melakukan pembayaran dividen dari tahun ke tahun dengan mengakumulasi laba dalam tahun yang menghasilkan laba dan menggunakan akumulasi laba sebagai dasar untuk membayar dividen dalam tahun yang tidak baik. 5. Keinginan untuk membentuk pelindung terhadap estimasi kerugian atau kesalahan dalam kalkulasi laba.

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

1 / 10

2.

Jenis-Jenis Dividen Pembagian dividen umumnya didasarkan atas akumulasi laba adalah laba ditahan atau atas beberapa akun modal lainnya seperti tambahan modal disetor. Jenis-jenis dividen adalah: 1. Dividen Tunai. Dewan direksi melaksanakan pemungutan suara untuk mengumumkan dividen tunai dan jika hasilnya disetujui, maka dividen segera diumumkan. Sebelum dividen dibayarkan, maka daftar pemegang saham terakhir harus disiapkan. Oleh sebab itu, terdapat jangka waktu antara saat pengumuman dan pembayaran. Pengumuman dividen tunai adalah liabilitas dan karena pembayarannya dilaksanakan dengan segera, maka disebut liabilitas lancar. Jurnal tanggal pengumuman dividen tunai: Laba Ditahan

xxx

Utang Dividen

xxx

Jurnal tanggal pencatatan dividen tunai: Tidak ada jurnal pencatatan Jurnal tanggal pembayaran dividen tunai: Utang Dividen

xxx

Kas

xxx

2. Dividen Properti. Utang dividen dalam bentuk aset perusahaan selain kas disebut sebagai dividen properti. Ketika dividen properti diumumkan, maka perusahaan harus menetapkan kembali nilai wajar properti yang dibagikan dengan mengakui setiap keuntungan atau kerugian sebagai perbedaan antara nilai wajar dan nilai buku properti pada tanggal pengumuman. Jurnal tanggal pengumuman dividen properti: Investasi Dalam Sekuritas

xxx

Keuntungan atau Kerugian atas Investasi Sekuritas Laba Ditahan Utang Dividen Properti

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

xxx xxx xxx

2 / 10

Jurnal tanggal distribusi dividen properti: Utang Dividen Properti

xxx

Investasi Dalam Sekuritas

xxx

3. Dividen Likuidasi. Dividen yang tidak didasarkan pada laba ditahan disebut sebagai dividen likuidasi yang menyatakan bahwa dividen ini adalah pengembalian dari investasi pemegang saham dan tidak dari laba. Dengan interpretasi lain, setiap dividen yang tidak didasarkan pada laba adalah pengurangan modal disetor perusahaan disebut dengan dividen likuidasi. Jurnal tanggal pengumuman dividen likuidasi: Laba Ditahan

xxx

Tambahan Modal Disetor

xxx

Utang Dividen

xxx

Jurnal tanggal pembayaran dividen likuidasi: Utang Dividen

xxx

Kas

xxx

4. Dividen Saham. Jika manajemen ingin mengkapitalisasi sebagian dari laba seperti reklasifikasi jumlah yang dihasilkan ke modal kontribusi dan dengan menahan laba dalam perusahaan atas dasar permanen, maka perusahaan dapat menerbitkan dividen saham. Dividen saham adalah penerbitan atas saham milik perusahaan kepada pemegang saham atas dasar prorata. Beberapa akuntan berpendapat bahwa nilai par saham yang diterbitkan sebagai dividen harus ditransfer dari laba ditahan ke modal saham. Sedangkan yang lainnya berpendapat bahwa nilai wajar saham yang diterbitkan adalah nilai pasarnya pada tanggal pengumuman harus ditransfer dari laba ditahan ke modal saham dan tambahan modal disetor. Jurnal tanggal pengumuman dividen saham: Laba Ditahan

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

xxx

Dividen Saham Biasa Yang Dapat Dibagikan

xxx

Agio Saham Biasa

xxx

3 / 10

Jurnal tanggal pembagian dividen saham: Dividen Saham Biasa Yang Dapat Dibagikan

xxx

Saham Biasa 4.

xxx

Pemecahan Saham Manajemen memiliki tujuan untuk menjalin hubungan dengan masyarakat, maka manajemen harus melakukan kepemilikan yang luas. Oleh sebab itu, manajemen ingin memiliki harga pasar yang cukup rendah sehingga berada dalam batas kemampuan mayoritas calon investor. Untuk mengurangi nilai pasar saham, maka cara yang digunakan adalah melaksanakan pemecahan saham (share split). Contoh: Perusahaan melaporkan laba ditahan sebesar Rp 50.000 dan perusahaan melaksanakan pemecahan saham ketika harga saham perusahaan meningkat 25 kali lipat. Perusahaan melaksanakan pemecahan saham 1 untuk 2. Ketika sebelum pemecahan saham adalah 1 saham biasa untuk 1.000 lembar saham biasa dengan nilai par Rp 100 per lembar saham biasa. Ketika setelah penerbitan saham tambahan, maka nilai par dibagi dua. Harga pasar saham perusahaan meningkat hingga di atas Rp 500 per lembar saham biasa yang menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat memenuhi target analis sebesar Rp 1.000 per lembar saham biasa. Pemecahan tersebut menurunkan target analis menjadi Rp 250 per lembar saham biasa yang dapat dipenuhi dengan pembagian dividen pada harga perdagangan yang lebih rendah. Berdasarkan akuntansi bahwa tidak ada jurnal yang dicatat untuk pemecahan saham. Tetapi catatan memorandum dibuat untuk menunjukkan bahwa nilai par saham telah berubah dan jumlah saham telah bertambah.

Ekuitas Pemegang Saham Sebelum Pemecahan

Ekuitas Pemegang Saham Setelah Pemecahan

1 menjadi 2

1 menjadi 2

Saham biasa 1.000 lembar

Saham biasa 2.000 lembar

pada nilai par Rp 100 per lembar saham biasa

pada nilai par Rp 50 per Rp 100.000

lembar saham biasa

Rp 100.000

Laba ditahan

Rp 50.000 +

Laba ditahan

Rp

Jumlah

Rp 150.000

Jumlah

Rp 150.000

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

50.000 +

4 / 10

5.

Perbedaan Pemecahan Saham dan Dividen Saham Berdasarkan sisi legalitas bahwa pemecahan saham berbeda dengan dividen saham, karena pemecahan saham menghasilkan kenaikan jumlah saham yang beredar dan penurunan nilai par per saham. Sedangkan dividen saham dapat menghasilkan kenaikan jumlah saham yang beredar, tetapi tidak mengurangi nilai par, maka dividen dapat menambah jumlah nilai par saham yang beredar. Alasan untuk menerbitkan dividen saham adalah: 1. Dividen

saham

bersifat

publisitas

karena

telah

banyak

dalam

perusahaan

yang

mengasumsikan sebagai dividen. 2. Perusahaan

ingin

menahan

laba

dengan

mengkapitalisasi sebagian dari laba ditahan. Dalam kondisi ini, transfer dilaksanakan pada saat pengumuman dividen saham dari modal yang dihasilkan ke modal disetor. Dividen saham seperti pemecahan saham juga dapat digunakan untuk menaikkan stabilitas pasar saham, meskipun hal ini menjadi pertimbangan kedua. Jika dividen saham berjumlah besar, maka hal ini memiliki pengaruh yang sama terhadap harga pasar seperti halnya dalam pemecahan saham. Ketika tambahan saham diterbitkan dengan tujuan mengurangi harga pasar per unit, maka pembagian itu untuk pemecahan saham daripada dividen saham. Pengaruh ini timbul jika jumlah saham yang diterbitkan lebih besar dari 20% sampai dengan 25% jumlah saham yang telah beredar sebelumnya. Dividen saham yang lebih besar dari 20% sampai dengan 25% jumlah saham yang sebelumnya beredar disebut sebagai dividen saham besar (large share dividend). Pembagian seperti ini tidak bisa disebut sebagai dividen saham, tetapi lebih tepat disebut sebagai pemecahan yang diterapkan dalam bentuk dividen atau pemecahan saham. Contoh transaksi dividen saham besar atau pemecahan saham yang diterapkan dalam bentuk dividen adalah: Pada tanggal 20 November 2019 perusahaan mengumumkan dividen saham 30% dan perusahaan membayarkan dividen pada tanggal 29 Desember 2019 kepada para pemegang saham yang tercatat tanggal 12 Desember 2019.

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

5 / 10

Pada tanggal pengumuman yaitu tanggal 20 November 2019 bahwa diumumkan 1.000.000 lembar saham biasa dengan nilai par Rp 10 per lembar saham biasa dan memiliki nilai pasar sebesar Rp 30 per lembar saham biasa. Berikut jurnalnya: Jurnal tanggal pengumuman pada tanggal 20 November 2019: Laba Ditahan

3.000.000

Dividen Saham Biasa Yang Dapat Dibagikan

3.000.000

Perhitungan: 1.000.000 lembar saham biasa x 30% = 300.000 lembar saham biasa 300.000 lembar saham biasa x Rp 10 nilai par saham biasa = Rp 3.000.000 Jurnal tanggal pembagian pada tanggal 29 Desember 2019: Dividen Saham Biasa Yang Dapat Dibagikan Saham Biasa

3.000.000 3.000.000

Pengaruh Dividen dan Pemecahan Saham Terhadap Unsur Laporan Keuangan adalah:

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

6 / 10

CONTOH SOAL DIVIDEN PT. Ramayana melaporkan jumlah berikut dalam kelompok ekuitas pemegang saham di laporan posisi keuangan tanggal 1 Januari 2019: Saham preferen dengan nilai par Rp 100 per lembar saham preferen yaitu 10.000 lembar saham preferen diotorisasi dan 4.000 lembar saham preferen diterbitkan

Rp

400.000

Rp

100.000

Tambahan modal disetor

Rp

125.000

Laba ditahan

Rp

450.000 +

Saham biasa dengan nilai par Rp 5 per lembar saham biasa yaitu 100.000 lembar saham biasa diotorisasi dan 20.000 lembar saham biasa diterbitkan

Total

Rp 1.075.000

Berikut ini adalah transaksi yang terjadi selama tahun 2019: 1. Tanggal 12 Februari 2019 perusahaan membayar dividen tunai atas pemegang saham preferen dengan harga pasar sebesar Rp 150 per lembar saham preferen. Dividen ini telah diumumkan tanggal 10 Januari 2019. 2. Tanggal 18 April 2019 perusahaan membayar dividen tunai atas pemegang saham biasa dengan harga pasar sebesar Rp 10 per lembar saham biasa. Dividen ini telah diumumkan pada tanggal 15 Maret 2019. 3. Tanggal 12 Juli 2019 perusahaan mengumumkan dividen saham 10% atas saham biasa yang beredar ketika saham biasa dijual dengan harga pasar sebesar Rp 45 per lembar saham biasa dan tanggal 15 Agustus 2019 perusahaan melakukan pembagian dividen saham biasa. 4. Tanggal 31 Desember 2019 perusahaan mengumumkan dividen tahunan atas pemegang saham preferen dengan harga pasar sebesar Rp 200 per lembar saham preferen. Dividen ini dibayarkan dalam tahun 2020. 5. Tanggal 31 Desember 2019 perusahaan mengumumkan dividen tahunan atas pemegang saham biasa dengan harga pasar sebesar Rp 50 per lembar saham biasa. Dividen ini dibayarkan dalam tahun 2020. Pertanyaan: Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut!

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

7 / 10

Jawaban Contoh Soal: 1. Jurnal pengumuman dividen tunai atas pemegang saham preferen tanggal 10 Januari 2019: 10 Jan 2019 Laba Ditahan

600.000

Utang Dividen

600.000

(4.000 lembar x nilai pasar Rp 150) Jurnal pembayaran dividen tunai atas pemegang saham preferen tanggal 12 Februari 2019: 12 Feb 2019 Utang Dividen

600.000

Kas

600.000

(4.000 lembar x nilai pasar Rp 150) 2. Jurnal pengumuman dividen tunai atas pemegang saham biasa tanggal 15 Maret 2019: 15 Mar 2019 Laba Ditahan

200.000

Utang Dividen

200.000

(20.000 lembar x nilai pasar Rp 10) Jurnal pembayaran dividen tunai atas pemegang saham biasa tanggal 18 April 2019: 18 Apr 2019 Utang Dividen

200.000

Kas

200.000

(20.000 lembar x nilai pasar Rp 10) 3. Jurnal pengumuman dividen saham biasa tanggal 12 Juli 2019: 12 Juli 2019 Laba Ditahan

90.000

Dividen Saham Biasa Yang Dapat Dibagikan

10.000

Agio Saham Biasa

80.000

Perhitungannya: Saham Biasa Diterbitkan Tanggal 1 Januari 2019 = 20.000 lembar x 10% dividen = 2.000 lembar Laba Ditahan = 2.000 lembar x Rp 45 harga pasar = Rp 90.000 Dividen Saham Biasa Yang Dapat Dibagikan = 2.000 lembar x Rp 5 nilai par = Rp 10.000 Agio Saham Biasa = Rp 90.000 – Rp 10.000 = Rp 80.000 Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

8 / 10

Jurnal pembagian dividen saham biasa tanggal 15 Agustus 2019: 15 Agst 2019 Dividen Saham Biasa Yang Dapat Dibagikan 10.000 Saham Biasa

10.000

Dividen Saham Biasa Yang Dapat Dibagikan = 2.000 lembar x Rp 5 nilai par = Rp 10.000 4. Jurnal pengumuman dividen saham preferen tanggal 31 Desember 2019: 31 Des 2019 Laba Ditahan

800.000

Utang Dividen

800.000

Perhitungannya: Saham Preferen Diterbitkan Tanggal 1 Jan 2019

= 4.000 lembar

Dikali: Harga pasar per lembar saham preferen

= Rp 200

Jumlah Dividen Saham Preferen

= Rp 800.000

x

5. Jurnal pengumuman dividen saham biasa tanggal 31 Desember 2019: 31 Des 2019 Laba Ditahan

1.100.000

Utang Dividen

1.100.000

Perhitungannya: Saham Biasa Diterbitkan Tanggal 1 Jan 2019

= 20.000 lembar

Ditambah: Penerbitan Dividen Saham Biasa Tgl 15 Agustus 2019 =

C.

2.000 lembar+

Jumlah Saham Biasa Yang Beredar

= 22.000 lembar

Dikali: Harga pasar per lembar saham biasa

= Rp 50

Jumlah Dividen Saham Biasa

= Rp 1.100.000

x

Daftar Pustaka 1. Kieso, Weygant Warfield, Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate Accounting)

Edisi

Standar

Pelaporan

Keuangan

Internasional

(International Financial Reporting Standards atau IFRS). 2. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi 2019. 3. Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards), International Accounting Standard Board.

Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id

9 / 10...


Similar Free PDFs