Title | Multiplexer dan Demultiplexer |
---|---|
Author | Bayu Widiastika |
Pages | 33 |
File Size | 2.4 MB |
File Type | |
Total Downloads | 366 |
Total Views | 863 |
MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER Disusun Oleh : Kelompok 5 I PUTU SUWINDRATAMA (1901010083) I GEDE BAYU WIDIASTIKA (1901010084) I PUTU AGUS YUDI ARTAWAN (1901010089) WAHYU MIFTADIN (1901010073) SISTEM INFORMASI STMIK PRIMAKARA DENPASAR 2019 ABSTRAK Makalah ini berisikan tentang pengertian Multiplexer d...
Accelerat ing t he world's research.
Multiplexer dan Demultiplexer Putu Suwindratama, Bayu Widiastika Bayu Widiastika
Cite this paper
Downloaded from Academia.edu
Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles
Related papers
Download a PDF Pack of t he best relat ed papers
SIST EM KOMPUT ER XMuhammad Rizki MODUL PRAKT IKUM ELEKT RONIKA DIGITAL LABORAT ORIUM SIST EM ELEKT RONIKA T ELKOM UNIVER… Syaiful Ulum Modul Prakt ikum Teknik Digit al By Fajar Kh.doc Fajar Khairudin
MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER
Disusun Oleh : Kelompok 5 I PUTU SUWINDRATAMA (1901010083) I GEDE BAYU WIDIASTIKA (1901010084) I PUTU AGUS YUDI ARTAWAN (1901010089) WAHYU MIFTADIN (1901010073)
SISTEM INFORMASI STMIK PRIMAKARA DENPASAR 2019
ABSTRAK Makalah
ini
berisikan
tentang
pengertian
Multiplexer dan Demultiplexer, fungsi Multiplexer & Demultiplexer, Jenis Multiplexer dan Demultiplexer, dan uji coba menggunakan alat Multiplexer dan Demultiplexer. Makalah ini bertujuan untuk mengedukasi pembaca tentang apa pengertian Multiplexer dan Demultiplexer, apa fungsi Multiplexer & Demultiplexer, apa Jenis Multiplexer dan Demultiplexer, dan mencoba uji coba menggunakan alat Multiplexer dan Demultiplexer. Makalah ini dibuat dengan mengumpulkan sumber-sumber dari e-book. Kutipan dan daftar pustaka sangatlah penting karena dapat membantu dalam pembuatan makalah atau karya tulis yang benar.
Kata kunci : Multiplexer, Demultiplexer
i
DAFTAR ISI ABSTRAK ………………………………………………………….. i DAFTAR ISI ……………………………………………………….. ii DAFTAR GAMBAR ……………………………………………… iii DAFTAR TABEL …………………………………………………. v KATA PENGANTAR ……………………………………………. vi BAB I PENDAHULUAN ……………………………………….. 1 1.1 Latar Belakang ………………………………………… 1 1.2 Rumusan Masalah ……………………………………. 1 1.3 Tujuan Pemblajaran …………………………………. 2 BAB II PEMBAHASAN …………………………………………. 3 2.1 Pengertian Multiplexer & Demultiplexer …….. 3 2.2 Fungsi Multiplexer & Demultiplexer …………… 4 2.3 Jenis Multiplexer & Demultiplexer ……………… 5 2.4 Uji Coba Multiplexer & Demultiplexer …………. 9 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ……………………………………………….. 22 3.2 Saran ………………………………………………………… 22 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………. 24 LAMPIRAN …………………………………………………………… 25 ii
DAFTAR GAMBAR -
Gambar 2.1. Blok diagram Multiplexer.
-
Gambar 2.2 Blok diagram demultiplexer.
-
Gambar 2.3. Multiplexer 4x1.
-
Gambar 2.4. Multiplexer 8x1.
-
Gambar 2.5. Multiplexer 16x1.
-
Gambar 2.6. Demultiplaxer 4x1.
-
Gambar 2.7. Demultiplexer 8x1.
-
Gambar 2.8. Demultiplexer 16x1.
-
Gambar 2.9. Input S0, S1, dan D0 hasilnya 1 dan outputnya mati.
-
Gambar 2.10. Input S0 dan S1 hasilnya 0, D0 hasilnya 1, dan Outputnya menyala.
-
Gambar 2.11. Input S0 dan D1 bernilai 0, S1 bernilai 1, outputnya mati.
-
Gambar 2.12. Input S0 hasilnya 0, S1 dan D1 hasilnya 1, Outputnya menyala.
-
Gambar 2.13. Input S1 dan D2 bernilai 0, S0 bernilai 1, outputnya mati
-
Gambar 2.14. Input S0 dan D2 berniali 1, S0 berniali 0, output menyala. iii
-
Gambar 2.15. Input D3 bernilai 0, S0 dan S1 bernilai 1, outputnya mati.
-
Gambar 2.16. Input S0, S1 dan D3 bernilai 1, outputnya menyala.
-
Gambar 2.17. Input S0, S1, dan X hasilnya 0, LED (Y0) mati.
-
Gambar 2.18. Input S0 dan S1 bernilai 0, X bernilai 1, LED menyala
-
Gambar 2.19. Input S0 dan X bernilai 0, S1 bernilai 1, LED Y1 mati.
-
Gambar 2.20. Input S0 bernilai 0, S1 dan X bernilai 1, LED menyala
-
Gambar 2.21. Input S1 dan X bernilai 0, S0 bernilai 1, LED mati.
-
Gambar 2.22. Input S0 dan X bernilai 1, S1 bernilai 0, LED menyala.
-
Gambar 2.23. Input S0 dan S1 bernilai 1, X bernilai 0, LED mati.
-
Gambar 2.24. Input S0, S1, dan X bernilai 1, LED menyala.
iv
DAFTAR TABEL
-
Tabel 2.1. Tabel kebenaran Multiplexer
-
Tabel 2.2. Tabel Kebenaran Demultiplexer
v
KATA PENGANTAR Om Swastiastu, Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunianya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berbentuk makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengedukasi
pembaca
tentang
Multiplexer
dan
Demultiplexer. Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah yang berbentuk makalah ini masih jauh dari sempurna, maka
dari
itu
saya
sebagai
penulis
sangat
berterimakasih atas saran dan kritik yang dapat membangun makalah ini. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi umat-Nya. Astungkara. Denpasar, 3 Juni 2020
Penulis vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dalam dunia teknologi informasi, kita sering kali mendengar kata seperti komputer, pemrogaraman, jaringan, dan lain-lain. Bahkan dalam perkuliahan sistem informasi, kita diajarkan untuk mengerti lebih dalam mengenai hal tersebut. Apalagi jika kita ingin bekerja sebagai seorang analisis IT, kita harus memahami logika dan alur dari
suatu
permasalahan.
Multiplexer
dan
Demultiplexer adalah satu dari banyaknya ilmu tentang jaringan. Multiplexer dan Demultiplexer sangat penting untuk dipelajari agar dapat memecahkan suatu masalah. Maka dari itu, hal ini mendorong kami untuk membuat makalah ini agar orang lain menjadi lebih paham dan mengerti tentang Multiplexer dan Demultiplexer. 1.2 Rumusan Masalah -
Apa itu Multiplexer & Demultiplexer ?
-
Apa fungsi Multiplexer & Demultiplexer ?
1
-
Apa
saja
jenis-jenis
dari
Multiplexer
&
Demultiplexer ?
1.3 Tujuan Pembahasan -
Untuk mengetahui pengertian dari Multiplexer & Demultiplexer.
-
Untuk mengetahui fungsi dari Multiplexer & Demultiplexer.
-
Untuk mengetahui jenis-jenis dari Multiplexer & Demultiplexer.
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Multiplexer & Demultiplexer Dalam dunia maupun ilmu komputer kita pasti pernah mendengar istilah multiplexer. Multiplexer merupakan suatu rangkaian yang memiliki banyak masukan tetapi hanya satu keluaran menggunakan sinyal kendali, multiplexer dapat mengatur bagian yang akan diaktifkan atau dipilih (Tirtamihardja, 1996). Multiplexer memiliki kanal input lebih besar dan 1 kanal output dan jumlah selektor dapat dilihat dari banyaknya input.
Gambar 2.1. Blok diagram Multiplexer.
3
Sedangkan
demultiplexer
merupakan
kebalikakan dari multiplexer, yaitu suatu rangkaian yang memiliki satu masukan tapi memiliki banyak keluaran. Demultiplexer memiliki satu kanal input dan didistribusikan ke banyak output yang dikendalikan oleh kombinasi biner (Purwanto, 2011). Jumlah selektornya dapat dilihat dari berapa banyak kanal output.
Gambar 2.2 Blok diagram demultiplexer. 2.2 Fungsi Multiplexer & Demultiplexer Multiplexer memiliki fungsi diantara lain : -
Perjalanan dan data routing
4
-
Dapat memilih sebuah alur data dari satu asal data
-
Pengurutan dari suatu operasi
-
Dapat
mengkonversikan
bilangan
dari
rangkaian pararel ke seri -
Menghasilkan gelombang
-
Menghasilkan fungsi dari logika
Demultiplexer memiliki fungsi diatara lain : -
Perjalanan dan data routing
-
Dapat memilih sebuah alur data dari satu asal data
-
Pengurutan dari suatu operasi
-
Dapat
mengkonversikan
bilangan
dari
rangkaian pararel ke seri -
Menghasilkan gelombang
-
Menghasilkan fungsi dari logika
2.3 Jenis Multiplexer & Demultiplexer Multiplexer memiliki jenis-jenis diantarannya : -
Multiplexer 4 x 1
5
Gambar 2.3. Multiplexer 4x1.
-
Multiplexer 8 x 1
Gambar 2.4. Multiplexer 8x1.
-
Multiplexer 16 x 1
6
Gambar 2.5. Multiplexer 16x1. Demultiplexer memiliki jenis-jenis diantaranya : -
Demultiplexer 1 x 4
7
Gambar 2.6. Demultiplaxer 4x1.
-
Demultiplexer 1 x 8
Gambar 2.7. Demultiplexer 8x1. -
Demultiplexer 1 x 16
8
Gambar 2.8. Demultiplexer 16x1. 2.4 Uji Coba Multiplexer & Demultiplexer Kali ini kita akan melihat suatu hasil uji coba Multiplexer. Hasil uji coba ini berdasarkan pada tabel kebenaran di bawah ini. Berikut tabel kebenarannya :
9
Tabel 2.1. Tabel kebenaran Multiplexer Dengan Penanda sebagai berikut
:
-
S0 dan S1
= selector
-
D0, D1, D2, dan D3
= input
-
X
= output
-
Nilai 0 pada masukan
= Low
Nilai 0 pada LED
= mati
Nilai 1 pada masukan
= High
Nilai 1 pada LED
= nyala
x
=tidak ada masukan
-
-
10
Untuk masukan dengan nilai S0, S1, dan D0 bernilai 0 maka output bernilai 0 yang dapat dilihat dengan LED pada rangkaian
yang
mati.
Hasilnya seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 2.9. Input S0, S1, dan D0 hasilnya 1 dan outputnya mati.
selanjutnya, alat multipl exer menunjukkan hasil uji coba alat yang sudah sesuai
dengan
tabel
kebenaran Untuk S0, S1 bernilai 0 dan D0 bernilai 1 maka keluaran alat tersebut bernilai 1 dengan LED pada rangkaian menyala. Hasilnya seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 2.10. Input S0 dan S1 hasilnya 0, D0 hasilnya 1, dan Outputnya menyala.
11
Selanjutnya untuk masukan S0, S1 bernilai 0 dan bernilai 1 serta D1 bernilai 0 maka keluaran dari alat tersebut bernilai 0 dengan LED pada rangkaian yang mati. Hasil Pada uji coba alat praktikum multiplexer menunjukkan hasil sesuai dengan tabel kebenaran. Hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 2.11. Input S0 dan D1 bernilai 0, S1 bernilai 1, outputnya mati.
Pada uji coba selanjutnya alat praktikum multiplex er menunjukkan hasil uji coba
alat
yang
sesuai
dengan tabel kebenaran. Masukan dengan nilai S0, S1 bernilai 0 dan bernilai 1 serta nilai D1 bernilai 1 maka nilai keluaran bernilai 1 dengan LED pada rangkaian akan menyala. Hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini. 12
Gambar 2.12. Input S0 hasilnya 0, S1 dan D1 hasilnya 1, Outputnya menyala.
Selanjutnya masukan dengan nilai S0 , S1 bernilai 1 dan bernilai 0 serta D2 bernilai 0 maka output bernilai 0 dengan
LED
pada
rangkaian yang mati. Hasil uji coba alat praktikum multiplexer sudah sesuai dengan tabel kebenaran. Hasilnya dapat dilihat dibawah ini.
Gambar 2.13. Input S1 dan D2 bernilai 0, S0 bernilai 1, outputnya mati
13
Pada uji coba selanjutnya alat praktikum multiplexer menunjukkan hasil sesuai dengan tabel kebenaran. Masukan dengan S0 , S1 bernilai 1 dan bernilai 0 serta D2 bernilai 1 maka keluaran bernilai 1 dengan LED pada rangkaian akan menyala. Hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 2.14. Input S0 dan D2 berniali 1, S0 berniali 0, output menyala. Selanjutnya
untuk
masukan dengan S0, S1 bernilai 1 serta D3 bernilai
0
maka
output
bernilai
dengan
LED
0
pada
rangkaian yang mati. Hasil uji coba alat praktikum multiplexer menunjukkan hasil sesuai dengan tabel kebenaran. Hasilnya dapat dilihiat pada gambar dibawah ini.
14
Gambar 2.15. Input D3 bernilai 0, S0 dan S1 bernilai 1, outputnya mati. Untuk
uji
coba
selanjutnya alat pra - ktikum multiplexer menunjukkan hasil uji coba alat sesuai dengan
tabel
kebenaran. Masukan dengan S0, S1 bernilai 1, D3 bernilai 1 maka keluaran bernilai 1 dengan LED pada rangkaian akan menyala. Gambar 2.16. Input S0, S1 dan D3 bernilai 1, outputnya menyala.
Selanjunya, kita akan melihat suatu hasil uji coba Demultiplexer. Hasil uji coba ini berdasarkan pada tabel kebenaran di bawah ini. Berikut tabel kebenarannya :
15
Tabel 2.2. Tabel Kebenaran Demultiplexer. Dengan Penanda sebagai berikut
:
-
S0 dan S1
=selector
-
X
= input
-
Y0, Y1, Y2, dan Y3
= output
-
Nilai 0 pada masukan
= Low
Nilai 0 pada LED
= mati
Nilai 1 pada masukan
= High
Nilai 1 pada LED
= nyala
x
=tidak ada masukan
-
-
16
Untuk
masukan
dengan nilai S0, S1 bernilai 0 serta X bernilai keluaran
0
maka (Y0)
bernilai 0 dengan LED pada rangkaian yang mati. Hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 2.17. Input S0, S1, dan X hasilnya 0, LED (Y0) mati. Selanjutnya untuk masukan
dengan
S0, S1 bernilai 0 serta X bernilai 1 maka output (Y0) bernilai 1 dengan LED
pada
rangkaian akan menyala. Hasil uji coba alat sudah sesuai dengan tabel kebenaran. Hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
17
Gambar 2.18. Input S0 dan S1 bernilai 0, X bernilai 1, LED menyala Uji
coba
yang
selanjutnya menunju - kkan hasil yang sesuai dengan tabel kebenaran.
Untuk
masukan dengan S0, S1 bernilai 0 dan bernilai 1 serta X bernilai 0 maka nilai keluaran (nilai Y1) bernilai 0 dengan LED pada rangkaian yang mati. Hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 2.19. Input S0 dan X bernilai 0, S1 bernilai 1, LED Y1 mati.
18
Selanjutnya
masukan
dengan
S0,
nilai
S1
bernilai 0 dan bernilai 1 serta X bernilai 1 maka nilai output (nilai Y1) bernilai 1 dengan LED pada rangkaian akan menyala. Alat praktikum demultiplexer menunjukkan hasil uji coba sesuai dengan tabel kebenaran. Hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 2.20. Input S0 bernilai 0, S1 dan X bernilai 1, LED menyala Hasil uji coba pada percobaan selanjutnya alat praktikum demultip - lexer menunjukkan hasil sesuai dengan tabel kebenaran. Untuk masuk - an dengan S0, S1 bernilai 1 dan bernilai 0 serta X bernilai 0 maka nilai keluaran (nilai Y2) bernilai 0 dengan LED pada rangkaian yang mati. Hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
19
Gambar 2.21. Input S1 dan X bernilai 0, S0 bernilai 1, LED mati. Pada percobaan yang selanjutnya
untuk
masukandengan
nilai
S0 , S1 bernilai 1 dan bernilai
0
serta
X
bernilai1 maka output (nilai Y2) bernilai 1 dengan LED padarangkaian akan menyala. Hasil uji coba alat sudah sesuai dengan tabel kebenaran. Hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.22. Input S0 dan X bernilai 1, S1 bernilai 0, LED menyala. Untuk hasil uji coba selanjutnya
alat
praktikum demultipl exer hasil tabel
menunjukkan sesuai
dengan
kebenaran.
Masukan dengan nilai S0, S1 bernilai 1 serta X bernilai 0 20
maka keluaran (nilai Y3) bernilai 0 dengan LED pada rangkaian yang mati. Hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.23. Input S0 dan S1 bernilai 1, X bernilai 0, LED mati. Untuk uji coba yang selanjutnya masukan dengan nilai S0, S1 bernilai 1 serta X bernilai
1
maka
keluaran (nilai Y3) bernilai 1 dengan LED pada rangkaian akan menyala. Hasil uji coba alat sudah sesuai dengan tabel kebenaran. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Gambar 2.24. Input S0, S1, dan X bernilai 1, LED menyala.
21
BAB III Kesimpulan
3.1 Kesimpulan Multiplexer merupakan suatu rangkaian yang memiliki banyak input tetapi hanya satu output. Sedangkan
Demultiplexer merupakan
kebalikan dari Multiplexer yaitu rangkaian yang memiliki satu input tetapi memiliki banyak output. Multiplexer dan Demultiplexer memiliki fungsi yang sama seperti menghasilkan gelombang dan data
routing.
Selain
itu,
Multiplexer
dan
Demultiplexer memiliki jenis yang sekilas sama namu berbeda. Kita juga bisa melalukan uji coba menggunakan alat Multiplexer dan Demultiplexer.
3.2 Saran Saran saya kepada para pembaca makalah ini adalah mohon dibaca dengan hati-hati. Pahami dan serapi apa yang saya tuliskan dalam makalah ini. Bila terjadi kesalahan kata-kata maupun penempatan yang kurang tepat saya mohon maaf. 22
Silahkan menikmati makalah yang telah saya buat ini. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Untuk bagian sumber refernsi bisa dilihat dalam daftar pustaka.
23
DAFTAR PUSTAKA
-
Tirtamihardja, S. H.1996. Elektronika Digital. Yogyakarta: Andi.
-
Purwanto, E. B. 2011. Sistem Digital Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
-
Hidayati, Praktikum
Umi.2018. Elektronika
Pengembangan Dasar
II
Alat
Jurusan
Pendidikan Fisika Dalam Materi Multiplexer Demultiplexer. Skripsi. Semarang:Universitas Islam Negeri Walisongo.
24
LAMPIRAN
25...