Pancasila Resume Bab 2 PDF

Title Pancasila Resume Bab 2
Author Daffa Bilnadzary
Course Pancasila
Institution Universitas Gadjah Mada
Pages 5
File Size 96.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 266
Total Views 484

Summary

Nama : Daffa Bil NadzaryNIM : 19/439811/TK/Dosen Pengampu : Dra. Jirzanah, M.RANGKUMAN PANCASILA BAB IIBagaimana Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia?Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai arus sejarah bangsa Indonesia, dan fokusnya berada pada sejarah perumusan Pancasila. Penelusuran in...


Description

Nama

: Daffa Bil Nadzary

NIM

: 19/439811/TK/48541

Dosen Pengampu

: Dra. Jirzanah, M.Hum.

RANGKUMAN PANCASILA BAB II

Bagaimana Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia? Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai arus sejarah bangsa Indonesia, dan fokusnya berada pada sejarah perumusan Pancasila. Penelusuran ini sejatinya penting supaya Anda mengetahui tentang proses terbentuknya Pancasila sebagai dasar negara. Tujuannya adalah agar Anda dapat menjelaskan bahwa proses perumusan Pancasila sehingga terhindar dari anggapan bahwa Pancasila merupakan produk-produk radikal.

A.

Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia

1.

Periode Pengusulan Pancasila

Ideologi bangsa pada dasarnya sudah muncul jauh sebelum adanya Pancasila. Hal yang mendasar munculnya ideologi ini adalah rasa nasionalisme yang tinggi. Lalu, disusul dengan lahirnya Soempah Pemoeda pada 28 Oktober 1928, yang merupakan momen paling penting dalam sejarah Indonesia. Modal ini yang menjadi awal dari pergerakan-pergerakan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia. Lalu hingga sidang-sidang yang dilakukan oleh BPUPKI, yang secara bertahap dan penuh semangat bermusyawarah untuk melengkapi goresan sejarah bangsa Indonesia hingga sampai kepada masa sekarang ini. Sebagaimana yang sudah kita ketahui, pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno berpidato dengan menyampaikan lima butir gagasan tentang dasar negara Indonesia, yang isinya: a.

Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia

b.

Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan

c.

Mufakat atau Demokrasi

d.

Kesejahteraan Sosial

e.

Ketuhanan yang Berkebudayaan

Lalu kelima gagasan itu diberi nama Pancasila. Sejarah mencatat bahwa pidato Soekarno ini diterbitkan oleh Kementrian Penerangan Republik Indonesia dalam bentuk buku yang berjudul Lahirnya Pancasila (1947). Setelah pidato Soekarno, sidang menerima usulan nama Pancasila bagi dasar filsafat negara yang diusulkan oleh Soekarno, dan dibentuklah panitia kecil beranggotakan 8 orang.

2.

Periode Perumusan Pancasila

Sidang BPUPKI yang kedua pada 10-16 Juli 1945 membuahkan hasil berupa disetujuinya naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang kemudian dikenal sebagai Piagam Jakarta. Naskah ini kemudian dijadikan sebagai ‘pembukaan’ UUD 1945, dengan adanya beberapa perubahan yang kita sudah tahu. Jatuhnya bom di Hiroshima, Jepang pada tanggal 6 Agustus 1945, membuat Pemerintah Jepang mengeluarkan maklumat yang berisikan tentang dibentuknya PPKI dan rencana memberikan kemerdekaan bagi Indonesia. Di bom nya kembali kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus membuat Jepang menyerah kepada sekutu tanpa syarat, membuat petinggi nasional melihat ini sebagai kesempatan, dikarenakan adanya kekosongan kekuasaan sementara. 3.

Periode Pengesahan Pancasila

Peristiwa penting lainnya, yaitu pada 15 Agustus 1945, dimana terjadi peristiwa Rengasdengklok, dimana para golongan tua ‘diculik’ oleh para golongan muda untuk menghasut agar segera mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Setelah proses perdebatan panjang, akhirnya diputuskan tanggal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di tanggal 17 Agustus 1945. Teks kemerdekaan ditulis oleh Sayuti Melik, dan dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Proklamasi telah dilakukan, kemudian dilakukan kembali sidang PPKI yang menghasilkan putusan berupa; 1. Mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara yang terdiri dari Pembukaan dan Batang Tubuh. 2.

Memilih Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang pertama secara musyawarah

3. Membentuk KNIP yang anggotanya adalah mantan anggota PPKI ditambah tokoh-tokoh dari banyak golongan.

Setelah adanya pengesahan UUD 1945, roda pemerintahan pun yang seharusnya berjalan dengan baik dan tertib, ternyata menghadapi tantangan yang mengancam negara dan eksistensi Pancasila. Salah satunya, agresi militer yang gencar dilakukan oleh Belanda yang kembali ingin merebut kekuasaannya di Indonesia. 5 Juli 1959, dilakukan langkah darurat untuk mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Setelah dikeluarkannya dekrit, terjadi beberapa penyelewengan terhadap UUD 1945. Yakni adanya peraturan presiden seumur hidup, serta kekuasaan Soeharto yang berada di posisi tertinggi yang membawahi ketua MPRS, DPR, serta DPA. Penyelewengan lainnya yaitu gerakan G30S/PKI.

B.

Menanya Alasan Diperlukannya Panasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia

1.

Pancasila sebagai Identitas Bangsa Indonesia

Pancasila berfungsi sebagai identitas dari negara kita yang tercinta ini. Setiap bangsa manapun di dunia ini pasti memiliki identitasnya, yang tentu sesuai dengan latar belakang budaya masing-masing. Budaya merupakan proses cipta, rasa, dan karsa yang perlu dikelola dan dikembangkan secara terus-menerus. Kebudayaan bangsa Indonesia merupakan hasil inkulturasi, yaitu proses perpaduan berbagai elemen budaya dalam kehidupan masyarakat, menjadikan peradaban masyarakat itu sendiri berkembang secara dinamis. Dalam hal ini, dikenal lah istilah akulturasi, yang merupakan perubahan besar yang terjadi sebagai akibat dari kontak antarkebudayaan yang berlangsung lama. Yang terjadi pada akulturasi yaitu; 1) Substitusi, 2) Sikretisme, 3) Adisi, 4) Orijinasi, 5) Rejeksi. 2.

Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

Nilai-nilai Pancasila berupa ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan. Di samping itu, proses akulturasi dan inkulturasi juga ikut memengaruhi kepribadian bangsa Indonesia dena=gan berbagai variasi yang sangat beragam. Nilai-nilai spiritual yang ada sejak zaman dahulu kala, nilai politik, budaya, serta perekonomian merupakan contoh dari keunggulan yang berakar dari kepribadian masyarakat Indonesia sendiri. 3.

Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa Indonesia

Pancasila dikatakan sebagai pandangan hidup bangsa, artinya nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan diyakini kebenarannya oleh bangsa kita sebagai pedoman kehidupan masyarakat dan berbangsa dan menimbulkan tekad yang kuat untuk mengamalkannya dalam kehidupan nyata. 4.

Pancasila sebagai Jiwa Bangsa

Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan lahirnya bangsa Indonesia. Sebelum adanya Pancasila-pun, masyarakat sejak adanya Sumpah Pemuda pada tahun 1928 pun sudah mengayomi nilai-nilai tersebut seakan-akan itu adalah jati diri mereka. 5.

Pancasila sebagai Perjanjian Luhur

Artinya nilai-nilai Pancasila yang sudah disebutkan dari keempat poin diatas sudah disepakati oleh para pendiri bangsa sebagai dasar negara Indonesia. Kesepakatan ini menunjukkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara merupakan bukti bahwa pilihan yang diabil pada waktu itu merupakan sesuatu yang tepat.

C.

Menggali Sumber Historis, Sosiologis, dan Politis tentang Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia

1.

Sumber Historis Pancasila

Nilai-nilai ini sudah ada dalam adat istiadat, kebudayaan, dan agama yang berkembang sejak dulu kala. Konsep ketuhanan, kerakyatan, serta demokrasi yang tertanam pun sudah ada yang sejatinya diturunkan dari generasi ke generasi. 2.

Sumber Sosiologis Pancasila

Contoh nyata yang dapat kita lihat dalam masyarakat Indonesia yaitu adanya gotong royong. Kebiasaan gotong royong di lingkungan bermasyarakat dilakukan sebagai bentuk semangat kekeluargaan sebagai cerminan dari sila Keadilan Sosial. 3.

Sumber Politis Pancasila

Nilai-nilai ini dapat ditemukan pada nilai kerakyatan, nilai yang dipimpin dan dijiwai oleh semangat kekeluargaan sebagaimana tercermin dalam sila keempat kita. Semangat seperti ini diperlukan dalam mengambil keputusan yang mencerminkan musyawarah.

D.

Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia

1.

Argumen tentang Dinamika Pancasila dalam Sejarah Bangsa

Seiring perkembangannya, terjadi dinamika perubahan dalam pemahaman nilai-nilai Pancasila. Contoh nyatanya, saat 1960, dimana ideologi NASAKOM lebih popular dibandingkan Pancasila. Hingga pada era Soeharto, dilaksanakannya penataran P-4 yang tidak hanya terjadi di lingkungan masyarakat, tetapi juga di lingkungan pelajar. 2.

Argumen tentang Tantangan terhadap Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Tantangan lainnya yaitu adanya nilai-nilai yang diinterpretasikan secara salah sehingga menjadikan nilai-nilai ini menyimpang dari nilai Pancasila yang sebenarnya. Contohnya saja, yaitu adanya ketetapan pengangkatan presiden seumur hidup oleh MPRS.

E.

Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia untuk Masa Depan

1.

Esensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengandung unsur-unsur yaitu: agama, budaya, dan adat istiadat. Karena adanya dasar filsafat negara yaitu Pancasila itu sendiri, setiap produk hukum di Indonesia harus berdasarkan nilai Pancasila. 2.

Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa

Tidak perlu jauh-jauh, bukti nyata bahwa mayoritas masyarakat di Indonesia bahkan masih belum mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila terdapat pada survei yang dilakukan pada tahun 2008, dimana dilakukan sampel terhadap masyarakat dan memberi hasil berupa sejara tajam, pengetahuan masyarakat mengenai Pancasila merosot, dengan 48% saja masyarakat berusia rentang 17 – 29 tahun yang mampu menyebutkan sila-sila Pancasila secara benar dan lengkap, hingga 60% masyarakat berusia 46 tahun ke atas salah menyebutkan sila-sila Pancasila.

Pancasila menunjukkan eksistensinya sebagai suatu dasar negara yang sangat fundamental. Dasar ini sangat mempengaruhi bagaimana Indonesia bisa bangkit dari keterpurukannya, bermaju bersama serta menjaga keutuhan dalam kehidupan bermasyarakatnya....


Similar Free PDFs