Panduan Kajian Kesmas Dalam AMDAL PDF

Title Panduan Kajian Kesmas Dalam AMDAL
Author Muhammad Zufar
Pages 18
File Size 62.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 306
Total Views 446

Summary

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR: KEP- 124/12/1997 TENTANG PANDUAN KAJIAN ASPEK KESEHATAN MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN, Menimbang : a. bahwa kesehatan rnenyentuh hampir seluruh aspek kehidupan m...


Description

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR: KEP- 124/12/1997 TENTANG PANDUAN KAJIAN ASPEK KESEHATAN MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN, Menimbang :

Mengingat :

a.

bahwa kesehatan rnenyentuh hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat. untuk itu setiap usaha atau kegiatan pembangunan yang diperkirakan menimbulkan dampak penting terhadap kesehatan masyarakat, perlu dilakukan pengkajian aspek kesehatan masyarakat;

b.

bahwa aspek kesehatan masyarakat, merupakan bagian dalam penyusunan AMDAL, perlu dikaji secara mendalam. sehingga dampak negatif akibat suatu kegiatan terhadap kesehatan masyarakat dapat ditekan serendah mungkin, dan dikelola dengan baik;

c.

bahwa dalam pedoman penyusunan AMDAL, kajian aspek kesehatan masyarakat dirasakan kurang memadai untuk melakukan analisis dampak guna menyusun rencana pemantauan serta pengolahan dampak kesehalan;

d.

bahwa mengingat hal seperti tersebut diatas, dipandang perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

a.

Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);

b.

Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Nomor 84 Tahun 1993, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3538):

c.

Keputusan Presiden Nomor 77 Tahun 1994 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan;

d.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: Kep14/MENLH/311994 tentang Pedoman Umum Penyusunan AMDAL.

e.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: Kep39/MENLH/8/1996 tentang Jenis Usaha atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

MEMUTUSKAN: Menetapkan : Pertama

:

Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

Kedua

:

Setiap jenis usaha atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL harus melakukan kajian terhadap aspek kesehatan masyarakat pada rencana tapak (tipologi kegiatan, tipologi lingkungan), media lingkungan, masyarakat yang akan terpajan, dan kondisi kesehatan masyarakat serta sumber daya kesehatan.

Ketiga

:

Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat sebagaimana dimaksud pada diktum kedua di atas dilaksanakan sesuai dengan Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam Penyusunan AMDAL, sebagaimana terlampir dalam Keputusan ini.

Keempat

:

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan : di Jakarta Pada tanggal : 29 Desember 1997 Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, ttd. Sarwono Kusumaatmadja

Salinan sesuai dengan aslinya Sekretaris BAPEDAL ttd. Dadang Danumihardja NIP. 060030827

LAMPIRAN I : Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan NOMOR : Kep- 124/12/1997 TANGGAL : 29 Desember 1997

PANDUAN KAJIAN ASPEK KESEHATAN MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN 1.

PENDAHULUAN Analisis mengenai dampak lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nornor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), adalah hasil studi untuk mengkaji kemungkinan timbulnya dampak penting terhadap lingkungan hidup dari suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan untuk memberikan masukan pada proses pengambilan keputusan. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah tersebut telah ditetapkan pula beberapa peraturan pelaksanaannya oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup. Salah satu peraturan pelaksanaan yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: Kep- 14/MENLH/ 3/1994 antara lain menyatakan bahwa kajian dampak penting dilakukan terhadap komponen biologi-kimia-fisika, sosial dan kesehatan masyarakat. Kesehalan masyarakat merupakan kondisi ketahanan fisik dari psikis dari suatu komunitas di daerah tertentu yang merupakan implementasi dari interaksi antara perilaku yang merupakan cermin dari kebiasaan hidup, dengan kualitas kesehatan lingkungannya. Sedangkan kesehatan lingkungan merupakan kondisi dari berbagai media lingkungan (air, udara, tanah, makanan, manusia, vektor pe nyakit, rnaterial) yang tercermin dalam sifat fisik, biologis dan kimia dari kualitas parameter-parameter lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Untuk menggambarkan potensi besarnya dampak dari keterkaitan (asosiasi) antara parameter lingkungan dengan masyarakat yang terpajan, dapat dipergunakan pendekatan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan, yang menggambarkan kondisi pengukuran pada sumber, emisi/ambien, masyarakat terpajan (biomarker), dan dampak interaksi (prevalensi dan insidensi penyakit, kejadian keracunan, dan kecelakaan). Dalam Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan, terdapat dua komponen pokok yang tidak terpisahkan berkaitan dengan kajian aspek kesehatan masyarakat, yaitu analisis terhadap potensi besarnya dampak. dan pengelolaan darnpak. Dua komponen pokok tersebut rnencakup berbagai metoda, model pendekatan seperti epidemiologi, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), higiene, dan sanitasi, kinerja laboratorium, serta kajian komunikasi massa untuk diseminasi informasi. Untuk mernberikan panduan sebagai arahan dalam melakukan studi guna mengkaji aspek kesehatan masyarakat dalam penyusunan AMDAL, maka diperlukan kajian aspek kesehatan masyarakat sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kajian-kajian komponen lain dalam studi AMDAL yang mencermati potensi besarnya dampak (risiko) kesehatan. Dengan demkian bahasan aspek kesehatan akan lebih terfokus dan terkait dalam permasalahan atau isu pokok dari suatu rencana usaha atau kegiatan yang mencakup dua hal penting yaitu perubahan kualitas lingkungan dan dinamika masyarakat disekitar rencana lokasi yang diperkirakan berdampak terhadap kesehatan masyarakat.

II.

TUJUAN Panduan ini merupakan acuan yang disusun dengan tujuan untuk: 1. 2.

3. 4.

III.

Memahami dan melakukan kajian rnengenai aspek-aspek kesehatan masyarakat dalam penyusunan AMDAL. Memahami keterkaitan antara jenis usaha atau kegiatan, perubahan parar.neter lingkungan, manusia yang terpajan dan bentuk dampak kesehatan masyarakat serta sumberdaya kesehatan. Membantu mernpermudah proses pengkajian aspek kesehatan masyarakat dalam studi AMDAL. Membantu menyajikan hasil kajian yang informatif.

RUANG LINGKUP A.

Kajian aspek kesehatan masyarakat yang ditelaah meliputi : 1. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan 2. Proses dan potensi terjadinya pemajanan 3. Potensi besamya dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan & angka kematian) 4. Karakteristik spesifik penduduk yang beresiko 5. Sumber daya kesehatan 6. Kondisi sanitasi lingkungan 7. Status gizi masyarakat 8. Kondisi lingkungan yang dapat rnemperburuk proses penyebaran penyakit

B.

Kajian aspek kesehatan masyarakat dilakukan untuk setiap fungsi dokumen: 1. Kerangka Acuan (KA) ANDAL 2. Analisis Dampa k Lingkungan (ANDAL) 3. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) 4. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

Ditetapkan : di Jakarta Pada tanggal : 29 Desember 1997 Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, ttd. Sarwono Kusumaatmadja

LAMPIRAN II : Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan NOMOR : Kep- 124/12/1997 TANGGAL : 29 Desember 1997

PANDUAN KAJIAN ASPEK KESEHATAN MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (KA-ANDAL) I.

PENDAHULUAN Kerangka Acuan ANDAL pada dasarnya merupakan suatu arahan berdasarkan hasil perlingkupan dalam menentukan batasan permasalahan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak potensial sehingga diperoleh gambaran tentang dampak penting. Hal-hal yang diperhatikan dalam perlingkupan kajian aspek kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut : 1. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan 2. Proses dan potensi terjadinya pemajanan 3. Potensi besamya dampak terjadinya penyakit (angka kesakitan & angka kematian) 4. Karakteristik spesifik penduduk yang beresiko 5. Sumber daya kesehatan 6. Kondisi sanitasi lingkungan 7. Status gizi masyarakat 8. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit Metoda pendekalan analisis dampak kesehatan lingkungan dapat dipergunakan untuk identilikasi dampak potensial dari suatu asosiasi atau hubungan antara parameter lingkungan, media lingkungan (ambien, emisi), penduduk yang terpajan dan dampaknya terhadap kesehatan. Dengan demikian karakteristik spesifik dampak penting dari setiap rencana usaha atau dapat diprediksi secara lebih cermat dan akurat.

II.

PELINGKUPAN DAMPAK PENTING A.

Iderititikasi Dampak Potensial Identifikasi dampak potensial dilakukan melalui penilaian terhadap parameter lingkungan (fisik, fisiologis, sosial) yang kemungkinan akan menjadi berbagai isu yang berkaitan dengan masalah kesehatan masyarakat, melalui : 1. telaah kegiatan proyek 2. telaah data dan informasi berdasarkan studi pustaka dan atau bahan referensi yang relevan 3. telaah data dan informasi berdasar pengamatan lapangan (survei, observasi, dsb) 4. telaah hasil uji dari analisis laboratorium 5. telaah hasil penggunaan/uji binatang percobaan 6. studi banding terhadap hasil studi yang pernah dilaksanakan 7. telaah para ahli/profesional 8. simulasi/model

Dengan mengacu Lampiran I Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep14/MENLH/3/1994 dan substansi yang dijelaskan pada butir 2 pelingkupan, maka identifikasi dampak potensial dari kajian aspek kesehatan masyarakat dalam studi AMDAL dapat disusun sebagai berikut 1 . Yang berhubungan dengan cemaran, perlu diperhatikan : penyebaran bahan pencemar di media lingkungan (air, udara, tanah dan makanan) jalur-jalur pemajanan yang rnungkin terjadi (di masa depan) telaah data dan inforrnasi berdasarkan studi toksikologi, studi epidemiologi dan studi kesehatan lingkungan pengalaman negara lain untuk kasus sejenis 2. Yang berhubungan dengan perindukan vektor (binatang perantara penyakit) - perubahan lahan yang dapat menimbulkan genangan air - perubahan vegetasi yang menunjang atau menghambat berkembang biaknya vektor - telaah data atau informasi dari studi kesehatan lingkungan survei malariometik dan studi epidemiologi tentang penyakit bersumber binatang - pengalaman negara lain untuk kasus sejenis 3.

B.

Yang berhubungan dengan perilaku masyarakat - kebiasaan pemanfaatan air - kebiasaan penggunaan bahan 'reppelent' atau pelindung - kebiasaan penggunaan insektisida - kebiasaan yang berhubungan dengan sanitasi - kebiasaan yang berhubungan dengan pengelolaan makanan - kebiasaan yang berhubungan dengan masalah kesehatan (berobat, kontak penderita, dsb) Evaluasi Dampak Potensial Pelingkupan pada tahap ini bertujuan untuk menghilangkan dampak potensial yang dipandang tidak relevan, sehingga diperoleh dampak penting hipotesis, yaitu prediksi yang menggambarkan potensi besarnya dampak kesehatan yang kemungkinan dapat timbul akibat perubahan lingkungan yang berasosiasi dengan masyarakat terpajan (population at risk). Dampak potensial hipotesis ini kemudian disusun dalam suatu daftar guna dinilai berdasarkan pandangan masyarakat, referensi yang relevan, dan pertimbangan para pakar untuk memperoleh dampak potensial. Ukuran atau nilai dari evaluasi dampak potensial dapat mempergunakan pertimbangan dari beberapa pernyataan di bawah ini : 1. 2.

3,

4.

Seberapa besar/luas rencana usaha atau kegiatan dapat menirnbuikan perubahan kualitas lingkungan yang memungkinkan berkembang biaknya vektor penyakit ? Seberapa besar/luas usaha atau kegiatan memerlukan pengerahan sumber daya manusia (lokal dan pendatang) sehingga memungkinkan terjadinya interaksi antar penduduk dan memiliki potensi untuk menimbulkan penyakit menular ? Seberapa besar usaha/kegiatan membutuhkan/menggunakan bahan toksik dan mempunyai potensi untuk menimbulkan risiko kesehatan, baik akut maupun kronis seperti : keracunan, kanker, kelairian reproduksi dan penyakit menahun lainnya ? Seberapa besar usaha atau kegiatan dapat menurunkan secara berarti pemenuhan makanan dan gizi masyarakat dari generasi ke generasi ?

5.

C.

Seberapa besar/luas rencana usaha atau kegiatan akan menurunkan kualitas sumber daya manusia karena daya dukung lingkungan sedemikian rupa sehingga berdampak terhadap kesehatan masyarakat ?

Pemusatan Dampak Penting (focussing) Pemusatan dampak penting (focussing) bertujuan untuk rnengelompokkan dampak penting yang telah dirumuskan dari dampa k potensial sehingga diperoleh gambaran tentang isu-isu pokok permasalahan lingkungan hidup yang terkait erat dengan risiko kesehatan secara utuh dan lengkap, dengan memperhatikan : 1. 2.

Keterkaitan rencana usaha atau kegiatan dengan komponen lingkungan yang mengalami perubahan mendasar (dampak penting) Keterkaitan antar komponen dampak penting yang telah dirumuskan secara holistik, baik menurut waktu, tahapan kegiatan maupun dampak kumulatif yang terjadi

Dalam proses pemusatan (focussing), penyusun aspek kesehatan masyarakat dalam AMDAL perlu diperhatikan prioritas kepentingannya sebagai berikut : 1.

Sifat dampak (akut dan kronis) Setiap rencana usaha atau kegiatan yang berpengaruh terhadap proses penularan penyakit akibat perubahan interaksi antara manusia dengan habitat vektor penyakit, parasit, dan mikroba secara terus menerus atau periodik sehingga menimbulkan penyakit dan atau kematian, penurunan intelegensia, gangguan metabolisms yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan sel atau mutasi DNA yang berakibat kelainan genetik, keganasan maupun kelainan reproduksi.

2.

Jumlah penduduk Peningkatan jumlah penduduk yang terkena dampak di masa depan dari rencana usaha atau kegiatan sehingga berpengaruh terhadap status kesehatan melalui proses akumulasi, sinergistik, dan kronis, yang dapat mengakibatkan gangguan kejiwaan, penderitaan seumur hidup dan atau kematian.

3.

Beban ekonomi Meningkatkan beban ekonomi yang ditanggung masyarakat akibat dampak dari rencana usaha atau kegiatan sehingga masyarakat sulit mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang optimal dan kesulitan akses terhadap sarana kesehatan yang ada. Daftar dampak potensial yang diperoleh dari huruf C tersebut selanjutnya dievaluasi sehingga diperoleh dampak penting kesehatan masyarakat.

III.

PELINGKUPAN WILAYAH STUDI Pelingkupan (scoping) adalah suatu proses berjenjang melalui penapisan (screening) untuk membatasi permasalahan yang harus ditelaah secara cermat dan mendalam sedemikian rupa

sehingga diperoleh isu pokok, dengan mempertimbangkan tipologi usaha atau kegiatan, dan karakteristik spesifik lingkungan serta penduduk di sekitar tapak lokasi rencana kegiatan yang diarahkan pada lingkup ekologi yang terkena dampak fisik, kimia, dan biologi serta aspek sosial yang akan terganggu. Disamping batas-batas yang telah ditetapkan dalam pedoman seperti batas proyek, batas ekologis, batas sosial dan batas administrasi, maka kajian aspek kesehatan masyarakat perlu mempertimbangkan batasan epidemiologi dari penyakit yang ada disekitar tapak lokasi, yang berkait erat dengan batas ekologis,dan sosial yang akhimya ditetapkan sebagai batas wilayah studi. Berkaitan dengan masalah epidemiologi, maka penjabaran batas-batas yang tertuang dalam pedoman dapat diuraikan dalam pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1.

Batas Proyek Pada saat menentukan batas proyek perlu dilakukan identifikasi sebagai berikut : a. Apakah di dalam batas proyek tersebut ada komunitas masyarakat yang memiliki riwayat menyandang penyakit tertentu yang endemis dan penyakit menular potensial wabah ? b. Apakah di dalam batas proyek tersebut terdapat vektor penyakit yang dapat berkembang dalam masa pra konstruksi, konstruksi. dan pasca konstruksi ? c. Apakah di dalam batas lingkungan proyek mengandung bahan berbahaya (toksik) yang berpotensi sebagai bahan pencemar yang dapat membahayakan kesehatan ?

2.

Batas Ekologis Batas ekologis ditetapkan berdasarkan pengertian yang terkandung dalam Lampiran I Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 1994. Untuk itu perlu diidentifikasi apakah di dalam batas ekologis tersebut ada komunitas masyarakat yang derajat kesehatannya dapat berubah secara mendasar akibat kerusakan sumber daya alam dan pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh rencana usaha atau kegiatan melalui media air, udara dan tanah, vektor penyakit , bahan material dan manusia itu sendiri.

3.

Batas Sosial Batas sosial ditetapkan dengan memperhatikan a) b) c).

4.

Hasil identitikasi komunitas masyarakat yang terdapat dalam batas proyek sebagaimana dimaksud pada batas proyek di atas (butir 1). Hasil identdikasi komunitas rnasyarakat yang terdapat dalam batas ekologi sebagaimana dimaksud pada batas ekologi di atas (butir 2). Lokasi komunitas masyarakat yang berada di luar batas proyek dan batas ekologi namun berpotensi terkena dampak kesehatan dari rencana usaha atau kegiatan meialui penyerapan tenaga kerja, pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial, serta pertumbuhan usaha non formal di sekitar lokasi proyek.

Batas Administrasi Batas adminisirasi ditetapkan berdasarkan pengertian yang terkandung dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 1994 pada Lampiran I tentang Pedoman Urnum Penyusunan KA-ANDAL, dikaitkan dengan akses komunitas masyarakat terhadap pelayanan dan sarana, serta sumber daya kesehatan. Ditetapkan

: di Jakarta

Pada tanggal : 29 Desember 1997 Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, ttd.

Sarwono Kusumaatmadja LAMPIRAN III : Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan NOMOR : Kep- 124/12/1997 TANGGAL : 29 Desember 1997

PANDUAN KAJIAN ASPEK KESEHATAN MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (ANDAL) I.

PENDAHULUAN Panduan ini disusun untuk mempertajam kajian aspek kesehatan masyarakat dalam penyusunan AMDAL. Sementara itu teknis penyusuna n Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) secara umum tetap mengacu pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: Kep14/MENLH/ 311994 - Lampiran 2. Demikian pula format penyusunan ANDAL, mengikuti pedoman baku yang telah ditetapkan. Memperhatikan posisi tersebut, panduan ini difokuskan pada substansi pokok yang perlu dikaji berdasarkan permasalahan pokok. Beberapa proses dan langkah penyusunan ANDAL akan disinggung kembali bila diperlukan disesuaikan dengan kekhususan kajian. Arahan pokok dari panduan ini yang perlu tercantum dalam dokumen ANDAL mencakup dua hal, yaitu rnetodologi dan deskripsi dari kajian aspek kesehatan masyarakat, dengan memperhatikan : 1. 2. 3. 4. 5. 6.

II.

Uraian rencana usaha atau kegiatan yang berhubungan erat dengan aspek kesehatan masyarakat; Media lingkungan yang rnenjadi wahana transportasi bahan berbahaya dan kondisi lingkungan yang menunjang terbentuknya habitat vektor penyakit; Parameter lingkungan dan kesehatan serta metoda prakiraan dan evaluasi dampaknya pada kesehatan masyarakat; Metode pengumpulan dan analisis data dari butir-butir di atas; Prakiraan dampak kesehatan masyarakat; Evaluasi dampak kesehatan rnasyarakat.

METODA PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA, SERTA PRAKIRAAN DAN EVALUSI DAMPAK Bagian ini menguraikan metoda pengumpulan dan analisis data, serta metoda prakiraan dan evaluasi dampak yang akan digunakan dalam penyusunan AMDAL. Sehubungan dengan hal tersebu...


Similar Free PDFs