Pengaruh Teman Sebaya dalam Belajar PDF

Title Pengaruh Teman Sebaya dalam Belajar
Author Muhibbu Abivian
Pages 4
File Size 47.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 282
Total Views 814

Summary

PENGARUH TEMAN SEBAYA DALAM BELAJAR Oleh: Muhibbu Abivian, S.Pd Kelompok sebaya mempunyai pengaruh yang besar bagi siswa dalam hubungan dengan teman – teman sekelasnya. Hubungan yang baik antara satu dengan yang lainnya di kelas akan berpengaruh baik terhadap suasana belajar. Demikian sebaliknya jik...


Description

PENGARUH TEMAN SEBAYA DALAM BELAJAR Oleh: Muhibbu Abivian, S.Pd

Kelompok sebaya mempunyai pengaruh yang besar bagi siswa dalam hubungan dengan teman – teman sekelasnya. Hubungan yang baik antara satu dengan yang lainnya di kelas akan berpengaruh baik terhadap suasana belajar. Demikian sebaliknya jika hubungan antara satu dengan yang lainnya buruk akan berpengaruh buruk pula bagi suasana belajar di kelas. Suasana kelompok mempunyai pengaruh besar dalam belajar. Oleh karena itu pembentukkan kelompok belajar hendaknya memperhatikan kehidupan kelompok teman sebaya dalam kelas, memperhatikan hubungan antar siswa dalam kelas. Kelompok sebaya dapat digunakan sebagai sarana pemecahan masalah. Suatu masalah akan lebih efektif bila diselesaikan dalam kelompok dari pada diselesaikan sendiri. Terkadang kita mengeluh dan bertanya, ”mengapa prestasi saya rendah ? apakah saya ini bodoh ? atau gurunya yang tidak bisa mengajar ?”, atau terkadang kita mengatakan, ”ah terangnya aja dia nilainya bagus, diakan siswa kesayangan , sedangkan saya kena marah melulu”. Sebenarnya ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar. Faktor – faktor tersebut digolongkan ke dalam dua macam, yaitu faktor yang berasal dari dalam siswa (internal) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal). A. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa ( Internal ) 1. Kecerdasan, merupakan salah satu aspek yang sangat penting dan sangat menentukan berhasil tidaknya belajar seseorang, kalau seorang siswa mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal, maka secara potensial ia dapat mencapai prestasi tinggi. Sebaliknya jika siswa memiliki kecerdasan di bawah normal, maka sukar baginya untuk bersaing mencapai prestasi tinggi seperti siswa yang memiliki kecerdasan normal atau di atas normal. Jika tingkat kecerdasannya normal atau di atas normal tetapi kenyataannya prestasi belajarnya rendah, bahkan ada yang gagal, hal ini tentu disebabkan oleh hal – hal lain, seperti sering sakit, sering tidak masuk sekolah, malas mengerjakan tugas di rumah, dan sebagainya.

2. Bakat, adalah potensi atau kemampuan yang jika dikembangkan melalui belajar akan menjadi suatu kecakapan yang nyata. Setiap siswa mempunyai bakat yang berbeda – beda, ada siswa yang berbakat dalam mata pelajaran ilmu pasti, dan ada yang berbakat dalam mata pelajaran ilmu sosial.

Jika seorang siswa mempunyai bakat pada mata pelajaran kimia, maka dia akan mudah mempelajari ilmu secara mendalam, sehingga dapat berprestasi tinggi, dan sebaliknya jika tidak mempunyai bakat kimia, maka sukar baginya untuk mempelajarinya secara mendalam sehingga prestasinya kurang memuaskan.

3. Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai hubungan yang sangat erat. Seseorang yang menaruh minat terhadap mata pelajaran tertentu, biasanya akan cenderung memperhatikan mata pelajaran tersebut, demikian dengan sebaliknya jika seseorang terus memperhatikan mata pelajaran

tertentu, maka lama kelamaan akan timbul minat

terhadap mata pelajaran tersebut.

4. Motivasi, merupakan dorongan dari dalam diri seseorang yang mendasari dan mempengaruhi setiap usaha dan kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam belajar diperlukan motivasi belajar yang kuat agar memperbesar usaha untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi, bila motivasi belajar kurang, maka berkurang pula usaha dan kegiatan serta kemungkinan untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi.

5. Kesehatan jasmani, keadaan tubuh yang sehat merupakan kondisi yang memungkinkan seseorang dapat belajar secara aktif. Siswa yang sering sakit biasanya mengalami kesulitan tertentu dalam belajar, misalnya cepat lelah, tidak konsentrasi, merasa malas, dan sebagainya. Oleh karena itu sehat tidaknya jasmani seseorang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya.

6. Cara belajar, kebrhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh cara belajarnya, ada cara belajar yang efisien dan ada cara belajar yang tidak efisien. Siswa yang mempunyai cara belajar

efisien lebih memungkinkan untuk mencapai prestasi tinggi daripada siswa yang mempunyai cara belajar yang tidak efisien, adapun cara belajar yang efisien antara lain adalah : a. Berkonsentrasi sebelum dan pada saat belajar (tidak mau diganggu baik oleh tontonan TV maupun telepon); b. Segera mempelajarikembali pelajaran yang telah diterima; c. Membaca dengan teliti dan betul tentang bahan yang sedang dipelajari dan berusaha menguasai dengan sebaik – baiknya, tidak belajar dalam kondisi badan sedang lelah; dan d. Mencoba menyelesaikan soal – soal.

B. Faktor yang berasal dari luar diri siswa ( Eksternal ) 1. Lingkungan alam di sekitar siswa mempengaruhi hasil belajar siswa, keadaan alam yang tenang dengan udara yang bersih dan sejuk, lebih memungkinkan hasil belajar yang tinggi daripada lingkungan alam yang gaduh, udara yang panas dan kotor. 2. Lingkungan keluarga, apabila keluarga khususnya orangtua bersifat mendorong, merangsang, dan membimbing terhadap aktivitas belajar siswa, maka keberhasilan belajar siswa menjadi baik dan berpretasi tinggi. Sebaliknya jika orangtua acuh tak acuh terhadap belajar siswa, maka semangat belajarnya pun akan kurang dan sukar mencapai prestasi belajar yang maksimal.

Selain perhatian orangtua, keadaan ekonomi juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, keadaan ekonomi yang serba kurang dan miskin dapat menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar, misalnya pulang sekolah harus bekerja membantu mencari nafkah keluarganya, sehingga menyita waktu belajar atau tidak dapat belajar karena terlalu lelah.

3. Lingkungan masyarakat, cukup banyak pengaruh dari masyarakat yang dapat menimbulkan kesukaran belajar terutama dari teman sebaya siswa, jika teman sebayanya tergolong anak – anak yang rajin belajar, maka akan berpengaruh positif namun jika

teman sebayanya merupakan kumpulan anak – anak nakal yang berkeliaran tidak menentu, maka akan berpengaruh negatif terhadap belajar siswa.

4. Peralatan belajar, lengkap tidaknya peralatan belajar baik yang dimiliki sendiri oleh siswa ataupun yang dimiliki oleh sekolah dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Kekurangan peralatan dapat membawa akibat pada siswa sehingga tidak dapat belajar secara baik sehingga sulit untuk dapat berprestasi yang tinggi.

5. Sekolah, hubungan Guru dengan siswa yang kurang harmonis, hubungan siswa dengan siswa lain yang kurang menyenangkan, kurikulum sekolah yang terlalu berat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Guru yang menyadari perannya sebagai fasilitator membantu proses belajar siswa, dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, oleh karena itu guru

dituntut

kedisiplinan.

bijaksana

dalam

menghadapi

siswacdengan

tidak

mengabaikan...


Similar Free PDFs