Title | Pengembangan Sistem Ekowisata Candi Gedong Songo Di Kabupaten Semarang |
---|---|
Author | Kohar Sulistyadi |
Pages | 18 |
File Size | 184.6 KB |
File Type | |
Total Downloads | 262 |
Total Views | 441 |
6 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014 PENGEMBANGAN SISTEM EKOWISATA CANDI GEDONG SONGO DI KABUPATEN SEMARANG Kohar Sulistyadi1 1 Industrial Engineering Professor In Jakarta Sahid Universitas [email protected] Abstract Ecotourism Gedong Songo administratively located ...
6 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
PENGEMBANGAN SISTEM EKOWISATA CANDI GEDONG SONGO DI KABUPATEN SEMARANG 1
Kohar Sulistyadi1 Industrial Engineering Professor In Jakarta Sahid Universitas [email protected] Abstract
Ecotourism Gedong Songo administratively located in Semarang district and are planted strategically in the middle of Yogyakarta, Solo and Semarang known as (Joglosemar) which is easily accessible by road highway Semarang Solo or Semarang - Yogyakarta. Gedong Songo Temple which is the Hindu religious shrine with dazzling panorama. Gedong Songo Temple was built during the enshrinement almost Dieng is considered the oldest Hindu temple in Central Java. Estimated Gedong Songo Temple made within century VII - IX AD. Gedong Songo enshrinement which is composed of nine groups of temples. (Songo means nine), but currently there are only five (5) groups of temples are still intact while the four (4) other temple has collapsed and only a foundation or the base, the temple was restored by the Dinas Purbakala. Sustainable management of ecotourism as environmentally sound tourism activities have a strong dependence on tourist visitation. To create the ideal conditions of each subsystem relationships and interdependency, interacting with each other in ecotourism as one that is holistic, it encountered many difficulties because each subsystem are many who work on their own or individual. In order for the management of ecotourism can give hope many stakeholders, it is necessary to study a complete and comprehensive system, so that the potential of ecotourism Gedong Songo region capable of attracting tourists, able to provide economic growth, community participation, promote the advancement of education, local culture, and ongoing basis Keyword: Ecotourism culture, Gedong Songo, systems approach
7 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
I. PENDAHULUAN
kriteria ekonomi, teknis, sosial budaya,
1.1. Latar Belakang
hemat energi, melestarikan alam dan
Sesuai Undang - Undang nomor 9 tahun
1990
dalam
lingkungan. Pada
kegiatan
proses
tersebut,
kepariwisataan telah dilibatkan peran
pengembangan
serta
1)
memperhatikan kepentingan masyarakat
kepariwisataan
lokal, sehingga masyarakat lokal dapat
masyarakat,
melalui
penyelenggaraan
:
masyarakat diberi kesempatan yang
memperoleh
sama dan berperan aktif; dan 2) dalam
meningkatkan
proses
Beberapa
pengambilan
keputusan,
pariwisata
harus
kesempatan
untuk
kesejahteraannya. fakta
Pengembangan
mengikutsertakan
pariwisata dengan model partisipasi
peran masyarakat melalui penyampaian
masyarakat ini semakin banyak yang
saran.
menyenangi
Pemerintah
akan
Penerapan
kebijakan
pembangunan di sektor pariwisata telah mulai
dimasukkan
Undang
dan
Keputusan
dalam
Peraturan
Undang-
Pemerintah,
Presiden dan Peraturan
dengan
didukung
oleh
kebijakan pariwisata Peduli Rakyat, 2001. Kegiatan pariwisata secara riel memperoleh pemasukan
kontribusi dana
dari
dengan Pemerintah
Daerah. Peran sektor pariwisata tetap
maupun para wisatawan, yang alokasi
dijadikan sebagai salah satu sektor yang
anggarannya
dapat diandalkan untuk pengembangan
pelestarian bangunan bersejarah menjadi
ekonomi,
sehingga
tetap terpelihara sebagai warisan budaya
pariwisata
perlu
pengembangan
dilakukan
melalui
diperuntukkan
sebagai
banggsa.
pendekatan sistem yang utuh, terpadu,
Secara umum kerusakan terhadap
dan partisipatoris dengan menggunakan
lingkungan candi di Indonesia adalah
8 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
rendahnya kesadaran masyarakat dan
kesadaran wisatawan untuk menghargai
keterbatasan
ekowisata budaya bangsa.
kemampuan
dalam
Gedong
mengelola sumber daya alam candi
Songo
secara berkelanjutan. Usaha pelestarian
administrasi
candi sebagai warisan budaya bangsa
Semarang dengan posisi ditengah –
diharapkan
menumbuhkan
tengah Jogyakarta, Solo dan Semarang
motivasi untuk mengenal pendidikan
yang dikenal sebagai (JOGLOSEMAR)
sejarah,
budaya
yang dapat diakses melalui jalan darat
bangsa yang dapat dioptimalkan secara
Jogyakarta, Solo dan Semarang. Candi
ekonomi sebagai upaya meningkatkan
Gedong Songo memiliki Panorama yang
kesejahteraan
indah dengan hawa yang sejuk, nyaman
mampu
serta
peninggalan
masyarakat
secara
Kabupaten
Beberapa pakar sejarah bangga
Pertumbuhanan ekowisata sejarah alam
di
dan berada dilereng Gunung Ungaran.
berkelanjutan.
dan
terletak
secara
Indonesia
saat
menunjukkan ketidakseimbangan
terhadap
ini
atas temuan situs Candi Gedong Songo
adanya
akan
tetapi
potensi
keutuhan
juga
tiap
prihatin
candi
karena
memerlukan
wisata yang besar, seiring dengan
perhatian yang besar dalam renovasi
perubahan pola perilaku masyarakat.
Candi Gedong Songo V sampai Candi
Upaya
Gedong
pengembangan
ekowisata
Songo
IX,
Untuk
itu
mempunyai kendala karena pemasukan
Pemerintah Daerah dan Dinas Purbakala
pendanaan yang rendah dan pendapatan
Kabupaten Semarang perlu melakukan
ekowisata yang memang bukan wisata
pembenahan
massal, melainkan wisata eksklusif,
melibatkan semua stakeholders dalam
serta
upaya
kebutuhan
untuk
memberikan
Songo
secara
melestarikan sehingga
serius
Candi mampu
dan
Gedong berperan
9 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
optimal
dan
menjadikan
kawasan
Gunung
Ungaran, termasuk
ekowisata yang berkelanjutan.
wilayahDusun Darum, desa
1.2. Tujuan Penulisan
Kecamatan
Penulisan artikel ini bertujuan
Bandungan,
di Candi,
Kabupaten
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
untuk memberikan rumusan dan saran
Ekowisata Candi Gedong Songo,
perbaikan dalam upaya melestarikan
Kabupaten Semarang memiliki potensi
Candi Gedong Songo sebagai warisan
sumber daya alam yang sejuk di lereng
budaya
Gunung Ungaran dan warisan budaya
bangsa
dan
mendorong
optimalisasi peran Candi Gedong Songo
bangsa
agar
kompetitif unggul dibandingkan daerah
memberikan
masyarakat
manfaat
dan
perkembangan
bagi
meningkatkan
ekowisata
secara
lain,
Indonesia,
sehingga
yang
diharapkan
meningkatkan
secara
mampu
pertumbuhan
kepariwisataan daerah. Merujuk pada
berkelanjutan . II. ANALISA
SITUASI
CANDI
lokasi yang strategis, nyaman, aman dan sejuk
GEDONG SONGO Secara Historis Candi Gedong
seharusnya
mampu
memiliki
keunggulan daya pikat wisatawan untuk
Songo merupakan peninggalan budaya
berkunjung.
Hindu dari zaman Wangsa Syailendra
Gedong Songo bagaikan putri cantik
tahun 927 an masehi atau pada abad ke-
jelita
9, dan Candi ini memiliki kemiripan
rendahnya minat kunjungan wisatawan.
dengan
kompleks Candi
Wonosobo.
Pada
tahun 1804
Candi
Gedong Songo ditemukan oleh Raffles . Secara Gedong
Songo
administratif terletak
di
Candi lereng
yang kurang pesona,
Untuk
Dieng di
Kenyataannya
itu
Candi
karena
pembangunan
ekowisata berwawasan lingkungan perlu upaya penerapan yang komprehensif dengan
rancangan
mengakomodasikan
yang kepentingan
10 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
berbagai pihak stakeholders. Untuk
selanjutnya dilakukan pengelompokan
mengakomodasikan
kemiripan
kepentingan
pendapat.
Pada
tahap
berbagai pihak, maka perlu dirancang
selanjutnya dilakukan analisa sebab
Focus Group Discussion - FGD yang
akibat
merupakan indepth interview pada para
permasalahan
pakar dan wawancara terhadap para
ekowisata sehingga dapat diberikan
pelaku
solusi berupa keputusan / rekomendasi
ekowisata
yang
memiliki
untuk
mendapatkan pada
akar
pengembangan
pengembangan ekowisata di Kabupaten
kepentingan berbeda. Focus Group Discussion - FGD
Semarang. Hasil FGD Candi Gedong
berusaha menjaring semua pendapat
Songo
para
termasuk
menemukan akar masalah rendahnya
masyarakat sekitar lokasi ekowisata,
minat kunjungan wisatawan ditunjukkan
sehingga didapatkan sejumlah pendapat
pada Tabel1.
pelaku
ekowisata
Kabupaten
Semarang
dalam
yang merupakan elemen afinitas, yang Tabel.1. Hasil FGD Candi Gedong Songo Dalam Menemukan Akar Masalah (MAM) No
Permasalahan
Akar Permasalahan
A.
Pelaku Ekowisata
B.
Sarana Prasarana
1) belum bersinergi, 2) kemampuan pelayanan berbasis ekowisata 1. kekurangan fasilitas wisata 2. kesadaran wisata terhadap fasilitas lingkungan masih rendah, sehingga tidak sadar menjadi merusak lingkungan dan fasilitas
C.
Prosedur
1. menciptakan prosedur kerja terhadap pelayanan masyarakat 2. mengawasi dan mengontrol penerapan lapangan
D.
Lingkungan
1. rendahnya kesadaran lingkungan para wisatawan 2. kesadaran masyarakat global terhadap perubahan iklim
11 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
Setelah akar masalah ditemukan
dan prioritas pengembangan ekowisata
maka digunakan metoda MAM untuk
Candi
menentukan
Semarang yang ditunjukkan pada Tabel
program
solusi
alternatif
pengembangan.
dan Tahap
Gedong
Songo
Kabupaten
2.
berikutnya dilakukan penetapan solusi Tabel 2. Penelusuran Masalah Berdasarkan FGD dalam Menemukan Solusi
Akar Permasalahan
Solusi Alternatif
Program Pengembangan
1) belum bersinergi,
1. meningkatkan koordinasi
1. Sosialisasi program dialog stakeholders 2. Penyebaran informasi bersama tentang edukasi 3. Melakukan pengembangan Ekowisata edukasi dan budaya antar pelaku
2) kemampuan pelayanan berbasis ekowisata
1. meningkatkan kemampuan petugas Pemda, Balai Candi Purbakala , Perhutani 2. memberikan pelatihan dan wawasan ekowisata
1. Pelatihan ketrampilan, motivasi serta atraksi wisata 2. Melestarikan budaya bangsa 3. Mengevaluasi Hasil kemampuan petugas 4. Membangun Program Unggulan berbasis budaya /agama hindu 5. Mengajukan Proposal pendanaan penguatan candi
1. kekurangan fasilitas wisata
1. meningkatkan sarana prasarana tempat peristirahatan, home stay, penunjang atraksi budaya
1. Sosialisasi program pengembangan ekowisata 2. Melakukan kerjasama terhadap pengelola hotel, pelaku pentas budaya
2. kesadaran wisata terhadap fasilitas lingkungan masih rendah, sehingga tidak sadar menjadi merusak lingkungan dan fasilitas
2. meningkatkan kesadaran masyarakat agar merawat dan menjaga sarana yg ada
1. Menyebarkan infoemasi fasiltas, candi
1. menciptakan prosedur kerja terhadap pelayanan masyarakat
1. membangun/ merancang informasi prosedur tatatertib 1. Mensosialisasikan tatatertib ekowisata budaya 2. Melakukan Dialog, Focus Group Discussion wisata budaya candi
agar terjaga dan terawat 2. melaksanakan program menyadarkan masyarakt agar tidak corat coret
antar stakeholders 2. mengawasi dan mengontrol penerapan lapangan
2) memberi rambu2 prosedur ketertiban wistawan
1. rendahnya kesadaran lingkungan para wisatawan
1. meningkatkan kesadaran dan motivasi rasa memiliki 1. Melakukan Dialog, Focus Group Discussion 2. mensosialisasikan kesehaqtan lingkungan antar stakeholders bagi masyarakat 2. Sosialisasi program pengabdian masyarakat
2. kesadaran masyarakat global terhadap perubahan iklim
1. meningkatkan rasa sadar kebutuhan udara yg sehat
1. mengawasi,mengontrol dan menegur penyimpangan peraturan di lapangan
1. Meyiarkan ilmu terapan lingkunagn yang tepat guna
bagi masyarakat 2. Melakukan kerjasama berbagai pihak terkait
12 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
Saat ini Candi Gedong Songo
yang diterima secara luas diberikan oleh
yang berperan sebagai tempat ibadah
The International Ecotourism Society
dan peristirahatan memiliki panorama
(TIES) dapat diuraikan sebagia berikut.
yang indah dengan udara yang sejuk ,
Hector
segar dan
mendefinisikan
nyaman.
Candi Gedong
Ceballos-Lascurain
(1987)
ekowisata
sebagai
Songo merupakan bagian lereng Gunung
wisata alam atau pariwisata ekologi
Ungaran memiliki hawa yang sejuk
yang merupakan perjalanan ketempat-
nyaman menjadikan tempat rekreasi
tempat alami yang relatif masih belum
yang menyenangkan bagi wisatawan
terganggu
atau
baik domestik maupun mancanegara
(tercemari)
dengan
sehingga untuk memberikan kepuasan
mempelajari,
para
menikmati
wisatawan
dibangun
berbagai
terkontaminasi tujuan
untuk
mengagumi
dan
pemandangan,
tumbuh-
fasilitas kuda tunggang, hotel dan
tumbuhan dan satwa liar, serta bentuk-
bungalow,
bentuk manifestasi budaya masyarakat
restaurant,
area,playground,
kolam
champing renang
panas, dan
fasilitas lainnya,
pemanfaatan
Candi
Gedong
air
tetapi
yang ada, baik dari masa lampau maupun masa kini."
Songo
Rumusan
tersebut
kemudian
belum dikelola secara optimal oleh
disempurnakan oleh The International
Pemerintah
Kabupaten
Ecotourism Society (TIES) pada awal
Semarang sebagai upaya meningkatkan
tahun 1990 dengan definisi ekowisata
kesejahteraan masyarakat
adalah perjalanan yang bertanggung
III. POTENSI CANDI GEDONG
jawab ketempat - tempat yang alami
Daerah
SONGO SEBAGAI
dengan menjaga kelestarian lingkungan
EKOWISATA
serta
kesejahteraan
3.1. EKOWISATA Ekowisata didefinisikan oleh para ahli
berbeda-beda
berupaya
sesuai
dengan
berbagai perspektifnya tetapi pengertian
setempat”.
meningkatkan
masyarakat
/penduduk
13 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
lingkungan.
3.1.1. Kebijakan Pengembangan
Secara
umum
pengembangan ekowisata harus dapat
Ekowisata Kebijakan
Struktur
meningkatkan kualitas hubungan antar
pengembangan perwilayahan pariwisata
manusia, meningkatkan kualitas hidup
Kabupaten Semarang dilakukan pada 4
masyarakat
(empat)
Wilayah
Pengembangan
setempat
dan
menjaga
kualitas lingkungan. Untuk itu dalam
Pariwisata (WPP), yaitu : 1). Kluster melakukan pengembangan ekowisata Candi
Gedong Songo,
2).
Bandungan – Ambarawa,
Kluster perlu memahami beberapa aspek yang
3). Kluster harus dipahami, yaitu : 1) Aspek Potensi
Rawapening dan 4). Kluster Kopeng sebagai
Wilayah sumber daya alam, peninggalan
Destinasi Tujuan Wisata (DTW) telah
sejarah dan budaya, 2) Aspek Pasar, 3)
ditetapkan
sumbu
Aspek Ekonomi dan Kesejahteraan, 4)
pengembangan adalah kluster Candi
Aspek Masyarakat Sekitar Kawasan
gedong
Ekowisata,
Obyek
unggulan
sebagai
songo
sedangkan
obyek
potensial lainnya diarahkan sebagai
5)
Aspek
Pendidikan,
6)Aspek Kelembagaan
pengembangan yang dapat menerima Masalah
mendasar
dalam
pengembangan
ekowisata
<...