Pengembangan Jambu Mete di Kabupaten Karangasem, Bali (Indonesian) PDF

Title Pengembangan Jambu Mete di Kabupaten Karangasem, Bali (Indonesian)
Author Aldio Trisandy
Pages 10
File Size 865.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 397
Total Views 921

Summary

PENGEMBANGAN JAMBU METE SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN EKONOMI LOKAL DI KABUPATEN KARANGASEM, BALI ALDIO YUDHA TRISANDY (3612100031) FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA ABSTRAK PengembanganEkonomi Lokal adalah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas eko...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Pengembangan Jambu Mete di Kabupaten Karangasem, Bali (Indonesian) Aldio Trisandy

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Wanat ani DI Nusa Tenggara Wanat ani DI Nusa Tenggara Wanat ani DI Nusa Tenggara Wanat a… James Roshet ko Isi skripsi (Repaired) muhammad subhan RINGKASAN EKSEKUT IF PENYUSUNAN KAJIAN PENGEMBANGAN PROGRAM OVOP DI KOTA CILEGON Indra Suhendra

PENGEMBANGAN JAMBU METE SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN EKONOMI LOKAL DI KABUPATEN KARANGASEM, BALI

ALDIO YUDHA TRISANDY (3612100031) FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

ABSTRAK PengembanganEkonomi Lokal adalah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas ekonomi suatu daerah yang masih belum berkembang. Pengembangan ekonomi lokal umumnya mengarah untuk mengembangkan potensi yang belum dimanfaatkan dan keterampilan masyarakat yang masih kurang. Dari pengembangan ekonomi lokal tersebut, diharapkan suatu daerah dapat menghasilkan pendapatan sendiri dari keterampilan memanfaatkan potensi sumber daya alam dan keterampilan masyarakat mengolah potensi tersebut untuk memproduksi barang yang berkualitas daninovatif.

BAB I: PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Jambu mete merupakan salah satu komoditas yang sudah lazim di Indonesia, hampir semua masyarakat Indonesia gemar mengonsumsi kacang mete yang merupakan bagian dari jambu mete. Namun, masih sedikit orang yang mengetahui bahwa jambu mete mempunyai banyak sekali potensi yang dimanfaatkan. Beberapa macam manfaat dari jambu mete selain sebagai makanan ringan favorit, jambu mete bisa diolah menjadi sumber vitamin, cuka, bahan bakar, dan lain-lainnya. Lokasi yang dipilih adalah Bali karena daerah Indonesia bagian tengah dan timur merupakan daerah yang cocok untuk menghasilkan jambu mete dan ekonomi di daerah tersebut berpotensi untuk dikembangkan. Bagian-bagian jambu mete yang dapat dimanfaatkan, di antaranya kacang mete yang digunakan sebagai makanan, minyak, bahan pengawet kayu. Buah semu jambu mete dapat dimanfaatkan untuk dimakan langsung atau diolah menjadi minuman segar, etanol (alkohol), suplemen makanan dan cuka yang bermanfaaat untuk kesehatan. Daun muda jambu mete dapat dikonsumsi sebagai sayur dan obat tradisional untuk mengatasi penyakit diare dan dapat diekstrak menjadi ether yang bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur yang merugikan. Getah jambu biji dapat dimanfaatkan untuk perekat kayu lapis, anti-rayap dan kayunya dapat digunakan sebagai bahan bakar atau kayu untuk pengasapan makanan.

1.2

Maksud dan Tujuan Tujuan dari tulisan dalam makalah ini adalah untuk mengetahuiberbagai macam dari manfaat jambu mete yang dapat dikembangkan untuk mengembangkan ekonomi lokal daerah penghasil jambu mete.Selain itu, juga bertujuan untuk mengasah keterampilan dan kreativitas produksi olahan jambu mete.

1.3

Ruang Lingkup Pembahasan

Jambu mete atau jambu monyet (Anacardium occidentale) adalah sejenis tanaman dari suku Anacardiaceae yang berasal dari Amerika Selatan dan memiliki buah yang dapat dimakan. Jambu mete bukan temasuk jenis jambu-jambuan (Myrtaceae) maupun kacangkacangan (Fabaceae), melainkan lebih dekat dengan suku mangga (Anacardiaceae).Tanaman jambu mete dikembangkan untuk menghasilkan buah sejati yang bentuknya mirip kacang, sedangkan bagian buah yang lunak berwarna merah adalah kelopak bunga yang mengembang selah pembuahan. Bagian buah yang keras seperti kacang biasanya diolah menjadi camilan yang digemari masyarakat Indonesia, sementara bagian buah yang lunak digunakan sebagai bahan rujak. Di luar Indonesia, karena bagian buah yang lunak memiliki kandungan air dan gula yang tinggi, sering dijadikan minuman, jus atau minuman beralkohol, cuka dan lainlainnya.Daunnya dapat digunakan sebagai sayuran, lalapan, obat tradisional. Melihat dari hal demikian, jambu mete memiliki banyak sekali manfaat yang dapat dikembangkan, terutama untuk daerah lokal yang ekonominya masih perlu untuk dikembangkan.

1.4

Metode Pendekatan Masyarakat Kabupaten Karangasem diberi pembinaan tentang potensi jambu mete yang dapat dimanfaatkan, mengingat masyarakat Indonesia masih sedikit yang mengetahui hal ini. Selain itu, masyarakat juga diberi pelajaran keterampilan dan motivasi untuk memproduksi bermacam-macam olahan jambu mete yang berkualitas.

Gambar: 1.1, Lokasi Kabupaten Karangasem, Bali.

(Sumber:http://regionalinvestment.bkpm.go.id)

BAB II: ANALISA PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL 2.1 Gambaran Umum Jambu Mete di Kabupaten Karangasem POTENSI JAMBU METE DI KABUPATEN KARANGASEM PRODUKSI 2012 (TON): PRODUKSI 2011 (TON): PRODUKSI 2010 (TON): PRODUKSI 2009 (TON): PRODUKSI 2008 (TON):

3.044 2.703 3.136 3.211 3.266

Sumber Data: Bali DalamAngka 2013 BPS Provinsi Bali Jl. Raya Puputan No.1 Renon, Denpasar Telp (0361) 238159 Fax (0361) 238162) Updated: 30-5-2014 LAHAN YANG SUDAH DIGUNAKAN (HA) Sumber Data: Bali DalamAngka 2013 BPS Provinsi Bali Jl. Raya Puputan No.1 Renon, Denpasar Telp (0361) 238159 Fax (0361) 238162

2.2 PohonIndustriJambu Mete

9.483

2.3 Komoditas Target: Cukadaribuahsemujambu mete. Lokasi Daerah Desan Ban, Kubu, Karangasem yang Dikembangkan:

(GambardariGoogle Maps) 2.4 LatarBelakang: Jambu Mete Jadi Salah SatuKomoditasUnggulan Bali (http://beritadaerah.co.id/2014/05/05/jambu-mete-jadi-salah-satu-komoditas-unggulanbali/) (Berita Daerah – Balnustra) Sejak 1976 darigenerasikegenerasitelahdiwariskanoleh orang tua Bali, yaituJambu Mete yang sudahdikenal, terutamamasyarakat di Karangasem, Desa Ban Bali. Sampaisaatinikomoditasinitelahmenggangkatmayarakatmiskin di desa Ban ini. Desa Ban, KarangAsem, Bali menjadisalahsatusentraproduksi mete terbesardaripulau Bali dari 9,683 hektareluaskebunjambu mete di Karangasem, dan 7.403 hektarberada di KecamatanKubutermasukDesa Ban. Masyarakatdaerahinisanggattergantungpadaproduksikomoditasini, untukpenghidupanseharihari. Para petanisangatmenggantungkanharga mete kepadapengepul, harga mete yang di jual per gelondongseringberubah, kadangharganya Rp9000 per kilogram, kadangjugapernahsampai Rp5000 per kilogram. Petani mete di desa Ban, Karangasemdandesapenghasil mete lainnyamemilikitempatuntukmenjualhasilpanenjambumetenyadenganhargastabil. East Bali Cashew (EBC) salahsatuperusahaanpengelolahan mete yang didirikan Aaron Fishman, membelidanmenampunghasilpanen mete daripetani di desa Ban dansekitarnya.

EBC berdiritidaksekedarberinvestasiuntukmembangunbisnis di desa Ban, namunberupayamemajukankesejahteraandesadenganjugamemberikanpeluangkerja di perusahaanini. Mete adalahsalahsatukomoditasunggulan Bali, selainkomoditasandalanlainnyasepertiKelapa, Kopi arabika, Kopi robustadanKakao. Volume produksiJambu Mete di Bali padatahun 2013 mencapai 3.735 ton. Tanamanjambu mete merupakankomoditiekspor yang banyakmanfaatnya, mulaidariakar, batang, daundanbuahnya. Selainitujugabiji mete (kacang mete) dapatdigorenguntukmakananbergizitinggi. Hal inimenjadisumbermatadaganganJambu Mete hasilproduksiperkebunan yang berhasilmenembuspasarannegaranegaraEropa, yang volumenyasetiaptahunmeningkat ratarata 15 persen. Jambu Mete hasilpetaniKarangasemmemilikikhas yang berbedadengan yang lain, antara lain memilikitekstur yang gurihdanrenyahsaatdimakanbahkanrasanyasepertisusu. KarenaituPemerintahProvinsi Bali mematenkanprodukprodukmerekasupayamemperolehsertifikat.Hal tersebutsudahsudah di daftarkan di DirektoratJenderalHakKekayaandanIntelektualKementerianHukumdanHakAsasiManusia. Usaha pengolahan mete yang tumbuh di desa Ban, Karangasem, Bali mampumemberikanpekerjaankepadamasyarakatsekitarpabrik, tidakitusajamampumensejahterakanpetanisetempat. Untukitudiharapkan, peransertadandukunganpemerintah, pelakuusahasertaswadayapetanimengembangkantanamanjambu mete denganmemanfaatkan areal potensitersebutlebihbanyak, khususnyapengembangan mete organik. Hal tersebutdapatmendorongmasyarakatKarangasem, Desa Ban dapatlebihmajulagi, dankesejahteraanmasyarakat yang 12000 jiwamasihterbelenggupermasalahansosial, terutamakemiskinan. Sehinggadengandemikiandapatmengangkatdaerahtersebutmenjadidesa yang majuperekonomiannya.

Pengenalan: Cukajambu mete sudah lama ditemukandandiproduksi di Brazil, yang menjadinegarapenghasilbuahtropisterbesar di dunia, salahsatunyayaitujambu mete yang diolahmenjadicukajambu mete. Daerah yang menghasilkanjambu mete di Brazilyaitu di sisitimurlaut.Namun, kebanyakanbagian yang dicariadalahkacang mete yang memilikinilaiekonomistinggi, hanyasebagiankecilbagianbuahsemu yang dimanfaatkanmenjadiprodukturunan, yang menjadikerugianbesarpadadaerahpenghasiltersebut, yang mengalamimasalahnutrisisumbermakanan.Olehkarenaitu proses fermentasidapatmenjadisolusiuntukmengatasikerugiantersebut. Proses inimenghasilkanalkoholdanasamasetatdanberbagaiproduk lain.

Buahsemujambu mete dapatdifermentasiuntukmenghasilkanalkohol, yang kemudiandifermentasilanjutmenjadiasamasetat (cuka) di manamolekuletanol (C2H5OH)

dioksidasidenganmolekuloksigen (O2) menjadiasamasetat (CH3CO2H)denganbantuanbakteriAcetobacteraceti, yang memberikarakteristik rasa cuka. (Hirouchi et al., 2000; Tesfaye et al., 2002). 2.5ANALISA: Material danMetode: Buahsemujambu mete pertamadipilihdenganmenyingkirkanbuah yang rusak, kemudiandibersihkandengan air yang diberiklorinsekitar 30 menituntukmenyingkirkankotorandanbakteri. Kemudiandibersihkandengan air bersihuntukmenyingkirkanklorin.Kemudianditimbang, diperasdandisaringuntukmemperoleh sari buahjambu mete. Kemudianditambahkan gelatin dengankadar 10% untukmenyingkirkanpektin. Amoniumsulfatdankaliumsulfatditambahkanuntukmeningkatkan proses dankaliummetabisulfituntukdesinfektan. Untukmendapatkanhasilfermentasidengankadaralkohollebihdari 100 gram perliter, gulajugaditambahkanuntukmengoptimalkanfermentasi.Fermentasimenghasilkanalkoholinidim ulaiolehinokulasidenganragiSacharomyces cerevisiae. Proses fermentasiselama 48 jam diawasisetiapwaktu. Kemudianpenyaringanhampaudaradilakukanuntukmenyingkirkanmikroorganisme.Kemudian sari yang disaringdituangkedalambotolpasteurisasidandisimpanuntukproduksiwinedarijambu mete. OptimalisasiProduksiCukaJambu Mete: Produksicukajambu mete dipelajaridarieksperimenfaktor 22gelas beaker 600 mL. Berikutiniadalahhasildaripengamataneksperimenfaktor 22.

(Sumber:http://www.scielo.br/). Padaakhirwaktu 72 larutankemudiandisaringuntukmenyingkirkankotorandaricuka.Setelahpenyaringan, larutancukadituangkedalambotolplastikputih, ditutuprapat, disterilisasidandisimpan.

jam,

Salah satuprodukjadicukajambu mete. (Sumber: stonetempleholdings.com).

BAB III: HASIL PEMBAHASAN KETERKAITAN ANTARA HASIL ANALISA DENGAN TEORI YANG ADA: Introduksiataupengenalancukajambu mete di Indonesia dapatmeningkatkanproduktivitasjambu mete di Indonesia, karenacukajambu mete belumbegitudikenal di Indonesia yang kebanyakanproduksihasilbuminyasekedardiekspordansedikitdiolahmenjadiproduk yang kreatifdaninovatif. Selainmeningkatkanpengembanganekonomilokal di Desa Ban, KecamatanKubu, KabupatenKarangasem, jugadapatmeningkatkankualitasdanketerampilanmengolahjambu mete.MengingatPulau Bali jugamerupakanpusatperhatiandantujuanturislokalmaupunmancanegara, potensiuntukmempromosikanprodukinovatifrelatifmudahkarenabanyak orang yang inginmenjelajahiPulau Balibukansekedaruntukliburan, tapijugauntukbelajarbudaya, termasuk di bidangkuliner.

BAB IV: KESIMPULAN Kesimpulandarimakalahiniadalah, bahwa Indonesia adalahnegara yang sangatluaspotensi yang perludikembangkan.Satupotensidapatmembawabanyakmanfaatbagiprodusenmaupunkonsum en, danmeningkatkanekonomilokalsuatudaerah.Namunkareanperkembangan yang tidakmerata, banyak yang belummenyadarikalauproduktivitasdaninovasi di Indonesia berpotensidapatmenyainginegara lain, terutama Indonesia mempunyaialam yang kaya, banyaksumberdayaalam, keanekaragamanhayatidanbudaya.

BAB V: PUSTAKA -

HEYNE, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 2:1223-1225. Terj. Yayasan Sarana Wana Jaya, Jakarta ICRAF Agroforestry Database: Anacardium_occidentale L. STEENIS, CGGJ VAN. 1981. Flora, untuk sekolah di Indonesia. PT Pradnya Paramita, Jakarta. Hal. 271 VAN EIJNATTEN,

C.L.M. 1991. Anacardium occidentale L. dalam VERHEIJ, E.W.M. DAN

R.E. CORONEL (eds.) 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang -

-

-

dapat dimakan. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2 Hal. 61-64 Andrietta, S.R. and Maugeri, F., Optimum Design of a Continuous Fermentation Unit of an Industrial Plant for Alcohol Production. In: Galindo, E & Ramirez, O.T., eds. Advances in Bioprocess Engineering. Kluwer Academic Publishers. pp. 47-52 (1994) Silva, F.L.H., Rodrigues, M.I. and Maugeri, F., Dynamic Modelling, Simulation and Optimization of an Extractive Continuous Alcoholic Fermentation Process. J. Chem. Technol. Biotechnol., 74, 176-182 (1999). Bhatt, S., Rana R.S. and Nain, L.R., Ethanol Production from Mixed Fruit Juice of Damaged Guava and Banana. J. Food Sci. Technol., 24, 192-193 (1997)....


Similar Free PDFs