PERKEMBANGAN DAN PERAN OPAC SEBAGAI TEMU BALIK INFORMASI DI PERPUSTAKAAN PDF

Title PERKEMBANGAN DAN PERAN OPAC SEBAGAI TEMU BALIK INFORMASI DI PERPUSTAKAAN
Author Gema Rullyana
Pages 6
File Size 205.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 15
Total Views 49

Summary

PERKEMBANGAN DAN PERAN OPAC SEBAGAI TEMU BALIK INFORMASI DI PERPUSTAKAAN Oleh: Siti Nurlaenah Gema Rullyana Program Studi Perpustakaan Dan Ilmu Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia LATAR BELAKANG Dunia saat ini sangatlah bergantung terhadap yang namanya teknologi. Di z...


Description

Accelerat ing t he world's research.

PERKEMBANGAN DAN PERAN OPAC SEBAGAI TEMU BALIK INFORMASI DI PERPUSTAKAAN Gema Rullyana

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Jurnal ADABIYA AGust us Rat t ahpinnusa Haresariu Handisa

REKOMENDASI RANCANGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL UNT UK BEBERAPA FAKULTAS DI UNPAD Nuning Kurniasih Laporan Prakt ek Kerja Perpust akaan di Mahkamah Konst it usi Kart ika Wulandari

PERKEMBANGAN DAN PERAN OPAC SEBAGAI TEMU BALIK INFORMASI DI PERPUSTAKAAN Oleh: Siti Nurlaenah Gema Rullyana Program Studi Perpustakaan Dan Ilmu Informasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia LATAR BELAKANG Dunia saat ini sangatlah bergantung terhadap yang namanya teknologi. Di zaman yang serba modern ini manusia diharuskan memahami perkembangan teknologi yang terjadi, salah satunya adalah teknologi informasi. Perkembangan teknologi ini telah banyak dilakukan di sebuah perusahaan maupun lembaga informasi lainnya. Awal dari perkembangan teknologi yang sederhana ini menjadikan perkembangan yang saat ini menjadi lebih modern. Banyak perusahaan-perusaan dan lembaga-lembaga pemerintahan dan pendidikan berlomba-lomba dalam menciptakan teknologi. Begitupun didalam dunia perpustakaan, dengan adanya perkembangan teknologi, perpustakaan berusaha untuk mengembangkan eksistensinya di dalam sistem layanan informasi untuk memenuhi kebutuhan pemustaka. Khususnya dalam mengembangkan teknologi digital yang digunakan sebagai sistem temu balik informasi. Sulistyo-Basuki (1991) dalam Hidayati (2015:2) mengemukakan “temu balik informasi atau Information Retrival sebagai kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan dan mengumpulkan informasi bagi pemakai sebagai jawaban atas permintaan atau berdasarkan kebutuhan pemakai”. Didalam sebuah perpustakaan sistem temu balik informasi telah menggunakan teknologi digital. Salah satu teknologi digital yang dikembangkan di dalam perpustakaan adalah dengan megguanakan katalog online atau biasa disebut dengan OPAC (Online Public Access Catalog). Saleh dan Mustafa (1992) dalam Eka (2006:52) mengatakan bahwa “katalog online atau OPAC merupakan sistem katalog perpustakaan yang menggunakan komputer. Pangkalan datanya biasanya dirancang dan dibuat sendiri oleh perpustakaan dengan menggunakan perangkat lunak komersial atau buatan sendiri. Katalog ini memberikan informasi bibliografis dan letak koleksinya. Katalog biasanya dirancang untuk mempermudah pengguna sehingga tidak perlu bertanya dalam menggunakannya (user friendly)”. Dengan kata lain OPAC merupakan seperangkat sistem katalog perpustakaan berbasis online yang terpasang dan digunakan di perpustakaan sebagai alat untuk mencari koleksi yang ada di perpustakaan. Karena OPAC sebagai sistem temu balik informasi, maka

penulis akan menguraikan mengenai sejarah perkembangan OPAC dan juga fungsi dan peran OPAC segabai temu balik informasi. METODE Dalam pembuatan artikel tentulah harus memilih metode yang harus di pilih. Hal ini untuk memudahkan para penulis di dalam menyusunnya. Salah satu metode yang di gunakan di dalam penulisan artikel ini yaitu dengan studi literatur. Menurut Sarwono (2010:34-35) studi literatur adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan menelaah teori-teori, pendapat-pendapat, serta pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam media cetak, khususnya bukubuku yang menunjang dan relevan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian. Jadi yang dimaksud dengan studi literatur ini merupakan proses pengumpulan data maupun informasi dengan menggunakan material yang ada baik di perpustakaan maupun dari sumber-sumber lain seperti buku, dokumen, majalah, hasil penelitian, tulisan sejarah dan lain-lain. HASIL DAN PEMBAHASAN Sekilas Sejarah OPAC Perkembangan OPAC ini pada mulanya didasari karena adanya perkembangan teknologi digital, sehingga banyak perpustakaan yang berhijrah menggunakan teknologi yang terautomasi, salah satunya adalah sebuah katalog yang ada di perpustakaan. Sejarah perkembangan OPAC ini awal mulanya didasari oleh sebuah penelitian yang di lakukan oleh Don R. Swanson. Beliau merupakan seorang ilmuwan yag berasal dari Amerika yang sangat dikenal karena beberapa karyanya. Suatu ketika beliau membuat sebuah penelitian mengenai katalog perpustakaan yang berjudul Dialogues with Catalog. Beliau mengutarakan pemikirannya mengenai sistem katalog yang seperti apa yang harus di miliki oleh perpustakaan. Kemudian Tedd (1994) dalam Hasugian (2003:5-6) menguraikan perkembangan OPAC sebagai sebuah sistem katalog online di perpustakaan. beliau menguraikan perkembangan sistem kerja OPAC, yaitu sebagai berikut: a. Tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an Pada tahun 1960 komputer telah banyak di gunakan di dalam sebuah perpustakaan, namun belum bisa digunakan untuk pembuatan katalog online. Tetapi pada wala tahun 1970-an perpustakaan kemudian memakai sistema komputer induk yang masih menggunakan sistem lokal. b. Pertengahan tahun 1970-an Pada tahun ini perkembangan komputer semakin canggih, namun pada saat itu hanya bisa digunakan didalam proses sirkulasi seperti pencatatan peminjaman koleksi di dalam perpustakaan. c. Akhir tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an

Pada tahun ini perpustakaan telah menerapkan sistem automasi kerja di perpustakaan, sehingga telah mampu membuat katalog secara online. Sehingga terciptalah sebuah katalog online atau OPAC. d. Pertengahan sampai akhir tahun 1980-an Penggunaan OPAC pada mas ini semakin meningkat. Pencarian koleksi diperpustakaan pun semakin mudah dilakukan oleh pemustaka serta juga bisa mengetahui apakah koleksi di perpustakaan tersedia ataukah sedang di pinjam oleh pemustaka lain. Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa pada awalnya penggunaan OPAC ini belum ada di gunakan di perputakan, akan tetapi setelah adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih, perpustakaan berusaha untuk memanfaatkan dan mengembangakan teknologi komputer menjadi alat yang mampu meningkatkan eksistensi perpustakaan. Perkembangan OPAC saat ini semakin canggih. Dalam sebuah penelitian, saat ini telah berkembangnya OPAC yang semakin menuju ke tahap yang lebih modern, yaitu OPAC generasi ketiga. Dimana di dalam OPAC generasi ketiga yang akan melengkapi dari perkembangan OPAC sebelumnya. Penulis juga menemukan terdapat sepuluh kriteria yang harus dimiliki oleh OPAC generasi ketiga ini. Hal ini haruslah dimiliki oleh sisteam OPAC sendiri, karena dengan semakin canggih, maka akan semakin memudahkan pemustaanya. Sepuluh kriteri ini adalah sebagai berikut: 1. menyediakan daftar bibliografis, keterangan bahan elektronik, arsip elektronik dan abahan arsip lainnya dari koleksi perpustakaan 2. memiliki tampilan yang lebih menarik salah satunya fitur penelusuran yang dapat dipahami oleh pemustaka dalam mencari sebuah koleksi. 3. memberikan ringkasan mengenai koleksi, misalnya berup abstrak maupun isi dari koleksi tersebut 4. menyediakan sarana yang bisa di gunakan untuk menyaring atau memfilter terhadap koleksi yang di temukannya. 5. menyediakan mesin pencari sederhana yang biasa kita temui di dalam intrnet 6. hasil temuan penelusuran koleksi ditampilkan mulai dari pembahasan yang paling sesuai sampai dengan pembahasan yang tidak sesuai. 7. menyediakan sebuah sarana untuk memberitahukan jika terdapat ejaan penulisan yang salah 8. menyediakan rekomendasi yang sama-sama relevan selain koleksi yang dicari. 9. menyediakan sarana untuk berkontibusi dalam memberikan saran yang berkaitan dengan koleksi perpustakaan. 10. Katalog memberikan informasi mengenai bahan terbaru yang terdapat di perpustakaan.

Namun, setelah penulis melaukan penelitian ke bebrapa perpustakaan, belum seluruhnya OPAC sebuah perpustakaan telah menggunakan OPAC gnerasi ke tiga ini. OPAC dan Kebutuhan Informasi Pemustaka Dengan perkembangan OPAC di perpustakaan, maka seharusnya sebuah perpustakaan semakin peka terhadap kebutuhan apa saja yang diinginkan oleh pemustaka. Dengan menyediakan segala kebutuhan pemustaka, maka sebuah perpustakaan akan berhasil di dalam menjalankan tugasnya ebagai pemenuh kebutuhan, salah satunya ada pemenuh kebutuhan koleksi perpustakaan yang dapat berupa kebutuhan akan informasi. Menurut Kulthau dalam Solehat, Rusmono & Rullyana (2016:55) “kebutuhan informasi muncul karena adanya kesenjangan antara informasi yang dimiliki oleh seseorang dan informasi yang di butuhkannya”. Dengan adanya kebutuhan yang selalu di cari oleh pemustaka, maka dari itulah sebuah perpustakaan berusaha untuk memberikan layanan yang terbaik terhadap pemustakanya untuk memenuhi segala kebutuhan informasi yang diinginkan pemustaka dengan berusaha megikuti perkembangan teknologi yang terjadi. Fugsi dan peran OPAC dalam temu balikinformasi (Online Public Access Catalog) Sitem kerja OPAC ini sangat membantu para pemustaka sekaligus pustakawan itu sendiri. Sebagai bagian dari sistem temu balik yang ada di perpustakaan OPAC memiliki fungsi tersendiri bagi pemustaka maupun pustakawan itu sendiri. Salah satu fungsi dari OPAC sebagaiman yang telah di sebutkan diatas, yaitu untuk memenuhi kebutuhan informasi para pemustaka. Oleh karena itu OPAC sangatlah berperan sebagai pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka. Sementara fungsi OPAC bagi pustakawan akan membantu kinerja pustakawan di dalam mengklasifikasi koleksi yang ada serta juga dapat mengefesiensikan waktu dalam mengolah koleksi perpustakaan. KESIMPULAN Perkembangan teknologi yang ada di perpustakaan sangat mempengaruhi kinerja sebuah layanan yang ada di perpustakaan khususnya dalam penggunaan katalog online atau OPAC di perpustakaan sebagai sarana temu balik informasi. Sehingga banyak perpustakaan yang berlomba-lomba di dalam meningkatkan eksistensinya untuk memberikan layanan yang terbaik untuk pemustakanya, salah satunya adalah dengan terus meningkatkan penggunaan teknologi informasi. Dengan penggunaan OPAC ini perpustakaan berharap akan mempermudah pemustaka didalam melakukan sebuah pencarian koleksi perpustakaan serta akan lebih mandiri didalam memilih koleksi yang dibutuhkannya sehingga tidak tergantung kepada pustakawan yang ada. Maka dari itu perpustakaan pun harus mendukung

perkembangan teknologi ini, karena bagaimanapun perpustakaan yang baik merupakan perpustakaan yang mampu memudahkan pemustakanya di dalammengakses informasi di dalam perpustakaan.

DAFTAR PUSTAKA Hasugian, J. (2003). Katalog Perpustakaan Dari Katalog Manual Sampai Katalog Online (OPAC). Hidayati, I. R. (2015). Analisis Kinerja Online Public Access Catalogue (OPAC) Sebagai Media Temu Kembali Informasi. Kusmayadi, E., & Andriaty, E. (2006). Kajian Online Public Access Catalogue (OPAC) dalam pelayanan perpustakaan dan penyebaran teknologi pertanian. Jurnal Perpustakaan Pertanian, 15(2), 51-58. Sarwono, Jonathan. (2010). Pintar Menulis Karangan Ilmiah: Kunci Sukses Dala Menulisa Ilmiah. Yogyakarta:Andi. Solehat, D. S., Rusmono, D., & Rullyana, G. (2016). INFORMATION SEEKING BEHAVIOUR STUDENT IN FOREIGN LANGUAGE EDUCATION STUDENT IN INDONESIA UNIVERSITY OF EDUCATION. Edulib, 6(1)...


Similar Free PDFs