PERUBAHAN IKLIM DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI LAUT TUGAS KELOMPOK PDF

Title PERUBAHAN IKLIM DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI LAUT TUGAS KELOMPOK
Author Syarifah R Muhayya
Pages 15
File Size 422.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 44
Total Views 232

Summary

PERUBAHAN IKLIM DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI LAUT TUGAS KELOMPOK Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh nilai Biologi Laut Oleh: SYARIFAH RAISHA MUHAYYA 1408104010052 ZAIRINI NURIS 1408104010048 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHU...


Description

PERUBAHAN IKLIM DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI LAUT TUGAS KELOMPOK Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh nilai Biologi Laut

Oleh: SYARIFAH RAISHA MUHAYYA 1408104010052 ZAIRINI NURIS 1408104010048

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH MEI, 2017

KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Perubahan Iklim dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan di Laut’’. Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai perubahan iklim, penyebab perubahan iklim, dampak perubahan iklim terhadap kehidupan di laut serta adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan pada makalah ini dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan berguna bagi kami sendiri maupun pembacanya.

Banda Aceh, 21 Mei 2017

Penyusun

ii

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ............................................................................... DAFTAR ISI .............................................................................................. DAFTAR GAMBAR .................................................................................

i ii iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1.2 Tujuan ..................................................................................................

1 1 1

BAB II PEMBAHASAN. .......................................................................... 2.1 Perubahan Iklim ................................................................................... 2.2 Penyebab Perubahan Iklim ................................................................... 2.3 Dampak Perubahan Iklim di Laut ........................................................ 2.4 Adaptasi dan mitigasi perubahan iklim ................................................

2 2 3 3 8

BAB III RANGKUMAN...........................................................................

10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

11

iii

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1

Perubahan iklim....................................................................

Gambar 2.3.1 Dinamika iklim normal perairan laut .....................................

Gambar 2.3.2 Dampak perubahan iklim perairan laut ................................ Gambar 2.3.3 Peran karbondioksida terhadap pemutihan karang............... Gambar 2.3.4 Pemutihan karang ................................................................. Gambar 2.3.5 Penyebab pemutihan karang................................................. Gambar 2.4 Mitigasi perubahan iklim .....................................................

iv

2 4 5 6 7 7 9

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Perubahan iklim adalah proses perubahan yang terjadi dengan adanya kenaikan temperatur, pola presipitasi baru, dan perubahan lainnya yang mempengaruhi segala aspek dari kehidupan di bumi. Perubahan iklim terjadi secara global, tetapi dengan manifestasi wilayah dan daerah yang beragam. Perubahan iklim mengubah ekosistem pada skala yang luar biasa, khususnya ekosistem laut. Dampak yang diakibatkan pada ekosistem laut sangat beragam, diantaranya, yaitu: coral bleaching, kerusakan ekosistem lamun, punahnya beberapa spesies laut dan hilangnya keseimbangan ekosistem akibat terganggunya rantai makanan (Mulyanto, 2007). Tindakan manusia meyumbang lebih banyak daripada pengaruh alam itu sendiri terhadap laju perubahan iklim. Penyebab terjadinya perubahan iklim yang disebabkan beragam, mulai dari penggunaan gas yang menyebabkan efek rumah kaca secara berlebihan, pembakaran hutan dan lain-lain. Akibat perubahan iklim tersebut maka diperlukan adaptasi dan mitigasi untuk mengurangi laju perubahan iklim agar tidak semakin cepat. Oleh karena itu, makalah ini membahas mengenai perubahan iklim, penyebab perubahan iklim, dampak perubahan iklim di laut dan adaptasi serta mitigasi.

1.2. Tujuan Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk dijadikan referensi pendukung dan memenuhi tugas mata kuliah Biologi Laut.

1

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Perubahan Iklim Perubahan iklim (climate change) menurut Meiviana et al. (2004), mulai disadari oleh berbagai masyarakat dunia sebagai fenomena global semenjak pertumbuhan ekonomi meningkat tajam tanpa adanya kepedulian terhadap alam sekitar. Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi menyebabkan terjadinya perubahan pada unsur-unsur iklim lainnya, seperti naiknya suhu air laut, meningkatnya penguapan di darat, serta berubahnya pola curah hujan dan tekanan udara yang pada akhirnya merubah pola iklim dunia. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan perubahan iklim. Perubahan iklim sendiri merupakan sebuah fenomena global karena penyebabnya bersifat global, disebabkan oleh aktivitas manusia di seluruh dunia. Selain itu, dampaknya juga bersifat global, dirasakan oleh seluruh mahluk hidup di berbagai belahan dunia.

Gambar 2.1 Perubahan iklim (Sumber: https://sangajidino.wordpress.com/2010/04/26/dampak-perubahaniklim/)

2

2.2. Penyebab Perubahan Iklim Perubahan iklim sebenarnya dapat terjadi secara alami di alam. Namun, laju perubahan iklim yang tterjadi secara alami berlangsung lambat. Perubahan iklim yang saat ini dirasakan berlangsung cepat karena tindakan manusia yang menggunakan atau melakukan segala sesuatu secara berlebihan. Penyebab perubahan iklim menurut Susanta dan Sutjahjo (2007), adalah penipisan lapisan ozon dan peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer seperti metana (CH4), karbondioksida (CO2), dinitrogen oksida (N2O), nitrogen triflorida (NF3), klorofluorokarbon (CFC), hidrofluorokarbon (HFCs), perfluorokarbon (PFCs), dan sulphur hexafluoride (SF6). Tindakan manusia yang mengakibatkan laju akumulasi gas rumah kaca semakin cepat diantaranya, yaitu: a. Limbah dan asap dari transportasi dan industri berbahan bakar fosil. b. Penggunaan parfum, sprayer dan alat elektronik yang menghasilkan CFC. c. Penebangan pohon dan kebakaran hutan, khususnya hutan di lahan gambut. d. Kotoran dan sendawa hewan ruminansia serta sampah yang menghasilkan gas metana. e. Penggunaan pupuk anorganik (pupuk nitrogen) dan perubahan tataguna lahan kehutanan.

2.3. Dampak Perubahan Iklim di Laut Kawasan perairan laut menutupi 71% permukaan bumi. Laut berperan sebagai penerima penyimpan dan pendistribusi panas yang diserap dari radiasi sinar matahari melalui sistem sirkulasi arus laut dari daerah sekitar ekuator ke arah kedua kutub. Sirkulasi termohalin menurut Susanta dan Sutjahjo (2007), menjadi sistem penyimpan energi dimana energi panas yang diterima permukaan air laut diangkut dan di distribusikan masuk ke laut dalam selema ribuan tahun. Melalui distribusi energi panas ini terjadi proses penguapan air dari permukaan laut yang menyediakan energi panas laten ke atmosfer dan menstimulasi siklus hidrologi yang bisa membangkitkan badai dan siklon. Temperatur laut menurut Mulyanto (2007), mempengaruhi kenaikan muka air laut secara langsung melalui kontrol terhadap panas dan tidak secara langsung melalui energi panas pantulan dari atmosfer yang mempengaruhi gunung es dan lapisan es di kutub serta siklus

3

hidrologi. Penyerapan CO2 (karbondioksida) oleh laut secara alamiah dapat mengimbangi energi panas dari atmosfer.

Gambar 2.3.1 Dinamika iklim normal perairan laut (Sumber: http://komunitaspenyuluhperikanan.blogspot.co.id/2012/01/dampakperubahan-iklim-terhadap.html) Sistem kesetimbangan antara laut dan atmosfer pembentuk iklim telah terganggu akibat adanya perubahan iklim global. Perubahan iklim globel tersebut diakibatkan oleh aktivitas manusia seperti aktivitas yang meningkatkan produksi gas rumah kaca. Perubahan iklim ini dapat memicu beberapa bahaya alam di lingkungan laut dan pesisir seperti: kenaikan temperatur air laut, peningkatan frekuensi dan intensitas kejadian cuaca ekstrim (badai dan siklon), perubahan pola variabilitas iklim alamiah (El-Nino, La-Nina dan IPO) dan kenaikan permukaan air laut. Dampak akibat perubahan iklim dilaut diantaranya, yaitu: 1. Kenaikan temperatur air laut Kenaikan temperatur air laut dan suhu bumi berimbas pada melelehnya es kutub yang mengancam banyak biota darat maupun air di daerah kutub.

4

2. Kenaikan permukaan air laut Ketebalan es di kutub utara menurut Meiviana (2004), telah berkurang 42% dalam 40 tahun terakhir. Kejadian ini mengakibatkan meningkatnya permukaan air laut dalam 100 tahun terakhir telah terjadi peningkatan permukaan air laut setinggi 10-25 cm, sementara diperkirakan pada tahun 2100 mendatang akan terjadi peningkatan air laut 15-95 cm. Negara-negara seperti Karibia, Fiji, Samoa, Jepang, Filipina dan Indonesia terancam tenggelam akibat naiknya air laut. Akibat tidak langsung dari kenaikan permukaan air laut adalah intrusi air laut yang kemudian dapat menyebabkan penurunan kualitas air tanah.

Gambar 2.3.2 Dampak perubahan iklim perairan laut (Sumber: http://komunitaspenyuluhperikanan.blogspot.co.id/2012/01/dampakperubahan-iklim-terhadap.html) 3. Cuaca ekstrim Kenaikan terperatur permukaan laut berpengaruh terhadap peningkatan kejadian cuaca ekstrim seperti badai dan siklon. Fenomena ini diungkapkan oleh Sari et al. (2007), bahwa setiap kenaikan temperatur permukaan air laut sebesar 0,5oC berkorelasi dengan peningkatan frekuensi dan aktivitas badai sebesar 40%. Cuaca ekstrim di wilayah Asia Tenggara serta beberapa wilayah lainnya yang rentan badai dan angin puting beliung menurut Meiviana (2004),

5

telah mengalami badai dahsyat, hujan lebih deras serta banyak bencana banjir. Cuaca ekstrim di beberapa wilayah Indonesia juga terbukti mengalami banjir dan tanah longsor. 4. Kerusakan terumbu karang Kerusakan terumbu karang dipicu oleh kenaikan suhu air laut sehingga terjadi pemutihan karang (coral bleaching). Pemutihan karang menurut Brown et al. (2002), disebabkan oleh berbagai asidifikasi air laut dan kenaikan suhu air laut sehingga hilangnya zooxanthellae yang merupakan alga yang bersimbiosis dengan karang. Kenaikan suhu menurut Dahuri et al. (2001), mengganggu aktivitas fotosintesis dari zooxanthellae dan memicu produksi kimiawi berbahaya yang merusak sel-sel karang. Organisme di ekosistem terumbu karang menggunakan ion kalsium dan ion karbonat dari air laut untuk menyekresikan rangka kalsium karbonat. Penurunan konsentrasi ion dapat mempengaruhi laju pembentukan rangka. Konsentrasi ion karbonat akan menurun seiring dengan kenaikan kadar karbondioksida di laut.

Gambar 2.3.3 Peran karbondioksida terhadap pemutihan karang (Sumber: https://deviaprilia.wordpress.com/perubahan-iklim/)

6

Gambar 2.3.3 Pemutihan karang (Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Coral_bleaching)

Gambar 2.3.4 Penyebab pemutihan karang (Sumber: http://oceanservice.noaa.gov/facts/coral_bleach.html)

7

2.4.

Adaptasi dan mitigasi perubahan iklim Daya adaptasi terhadap perubahan iklim adalah kemampuan suatu sistem

untuk menyesuaikan diri dari perubahan iklim (termasuk di dalamnya variabilitas iklim dan variabilitas ekstrem) dengan cara mengurangi kerusakan yang ditimbulkan, mengambil manfaat atau mengatasi perubahan dengan segala akibatnya. Adaptasi terhadap perubahan iklim menurut Murdiyarso (2001), adalah salah satu cara penyesuaian yang dilakukan secara spontan maupun terencana untuk memberikan reaksi terhadap perubahan iklim. Adaptasi terhadap perubahan iklim menurut Sugandhy dan Hakim (2007), merupakan strategi yang diperlukan pada semua skala untuk meringankan usaha mitigasi dampak. Adaptasi terhadap perubahan iklim sangat potensial untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan meningkatkan dampak manfaat, sehingga tidak ada korban. Pengalaman menunjukan bahwa banyak strategi adaptasi dapat memberikan manfaat baik dalam penyelesaian jangka pendek dan maupun jangka panjang, namun masih ada keterbatasan dalam implementasi dan keefektifannya. Hal ini disebabkan daya adaptasi yang berbeda-beda berdasarkan daerah, negara, maupun kelompok sosial-ekonomi. Mitigasi menurut Murdiyarso (2001),

adalah usaha menekan penyebab

perubahan iklim, seperti gas rumah kaca dan lainnya agar resiko terjadinya perubahan iklim dapat diminimalisir atau dicegah. Upaya mitigasi dalam bidang energi di Indonesia, misalnya dapat dilakukan dengan cara melakukan efisiensi dan konservasi energi, mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan, seperti biofuels, energi matahari, energi angin dan energi panas bumi, efisiensi penggunaan

energi

minyak

bumi

melalui

pengurangan

subsidi

dan

mengoptimalkan energi pengganti minyak bumi, dan penggunaan energi nuklir. Contoh upaya mitigasi yang lain dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim terhadap sumber daya air menurut Anggadiredja et al. (2004), antara lain; Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan penaburan material semai (seeding agent) berupa powder atau flare, usaha rehabilitasi waduk dan embung, alokasi air melalui operasi waduk pola kering, pembangunan jaringan irigasi, penghijauan lahan kritis dan sosialisasi gerakan hemat air, peningkatan kehandalan sumber air baku, peningkatan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA), pengembangan

8

teknologi pengolahan air tepat guna, pembangunan dan rehabilitasi waduk dan embung serta pembangunan jaringan irigasi.

Gambar 2.4 Mitigasi perubahan iklim (Sumber: https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/5360/PENINGKATAN +EFEKTIVITAS+ADAPTASI+DAN+MITIGASI+PERUBAHAN+IKLIM/0/info grafis)

9

BAB III RANGKUMAN

Berdasarkan pembahasan perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap kehidupan di laut maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa: 1. Perubahan iklim merupakan proses perubahan yang terjadi dengan adanya kenaikan temperatur, pola presipitasi baru, dan perubahan lainnya yang mempengaruhi segala aspek dari kehidupan di bumi. 2. Perubahan iklim dapat disebabkan oleh adanya penipisan lapisan ozon dan peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer seperti metana (CH4), karbondioksida (CO2), dinitrogen oksida (N2O), nitrogen triflorida (NF3), klorofluorokarbon (CFC), hidrofluorokarbon (HFCs), perfluorokarbon (PFCs), dan sulphur hexafluoride (SF6). 3. Efek yang ditimbulkan dari perubahan iklim berdampak pada ekosistem laut yang sangat beragam diantaranya, yaitu: coral bleaching (pemutihan karang), kenaikan permukaan air laut, kenaikan temperatur air laut, cuaca ekstrim, punahnya beberapa spesies laut dan hilangnya keseimbangan ekosistem akibat terganggunya rantai makanan. 4. Adaptasi dan mitigasi merupakan penyesuaian diri dan penekanan terhadap perubahan iklim yang sangat diperlukan untuk mengurangi laju perubahan iklim agar tidak semakin cepat terjadi.

10

DAFTAR PUSTAKA

Anggadiredja, J.T., Nugroho, S.P., Suhardi I. dan A.Karsidi. 2004. Peran Teknologi dalam Pengelolaan Sumberdaya Air dan Mitigasi Bencana di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Hari Air Sedunia, Jakarta. Brown B. E., Dunne, R. P., Goodson M. S., and Douglas, A. E. 2002. Experience Shapes the Susceptibility of a Reef Coral to Bleaching. Coral Reefs. Vol. 21 pp. 119 – 126. Dahuri, R., Rais, J., Ginting S.P. dan Sitepu, M. J.. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Pradnya Paramita, Jakarta. Meiviana, A., Sulistiowati, D. R. dan Soejachmoen, M. H. 2004. Bumi Makin Panas: Ancaman Perubahan Iklim di Indonesia. Yayasan Pelangi, Jakarta. Murdiyarso, D. 2003. Sepuluh Tahun Perjalanan Negosiasi Konvensi Perubahan Iklim. Kompas Gramedia, Jakarta. Mulyanto, H. R. 2007. Ilmu Lingkungan. Graha Ilmu, Yogyakarta. Sari, A. P., Sari, R. E. dan Butar Butar, R. 2007. Indonesia dan Perubahan Iklim: Status Terkini dan Kebijakannya. GreenPeace DFID, Indonesia. Sugandhy, A. dan Hakim, R. 2007. Prinsip Dasar Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan. Bumi Aksara, Jakarta. Susanta, G. dan Sutjahjo, H. 2007. Akankah Indonesia Tenggelam Oleh Pemanasan Global. Penebar Swadaya, Jakarta.

11...


Similar Free PDFs