Problematika Belajar dan Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 PDF

Title Problematika Belajar dan Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19
Author Muli Anti
Pages 11
File Size 321.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 47
Total Views 216

Summary

Problematika Belajar dan Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Mulianti Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar Email: [email protected] ABSTRAK Artikel ini bertujuan untuk mengetahui 1) perubahan belajar dan pembelajaran pada masa pandemi Covi...


Description

Problematika Belajar dan Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Mulianti Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar Email: [email protected] ABSTRAK Artikel ini bertujuan untuk mengetahui 1) perubahan belajar dan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19, 2) problematika belajar dan pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19. Kemunculan covid-19 telah membawa perubahan pada berbagai bidang, salah satunya pada bidang pendidikan. Sekolah dan perguruan tinggi ditutup akibat kemunculan Covid-19. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi yang memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran. Covid-19 berdampak pada perubahan Belajar dan pembelajaran yang biasanya pembelajaran dilakukan secara langsung atau tatap muka kini belajar dilakukan dari rumah melaui pembelajaran daring. Disisi lain, kesiapan dalam kegiatan belajar di rumah dengan pembelajaran daring memiliki problematika dari segi teknis maupun non teknis. Kata kunci: problematika, belajar, pembelajaran daring, covid-19 ABSTRACT This article aims to find out 1) changes in learning and learning during the Covid-19 pandemic, 2) online learning and learning problems during the Covid-19 pandemic. The appearance of covid-19 has brought changes in various fields, one of which is in the field of education. Schools and colleges were closed due to the appearance of Covid-19. Online learning is learning that utilizes technology that gives rise to various types of learning interactions. Covid-19 has an impact on change. Learning and learning, which is usually learning done directly or face to face, is now learning done from home through online learning. On the other hand, readiness in learning activities at home with online learning has technical and nontechnical problems Keywords: problematics, learning, online learning, covid-19

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dunia saat ini sedang diterpa kewaspadaan dengan penyebaran sebuah virus yang dikenal dengan corona virus disease (Covid-19) yang kini menjadi sebuah pandemi. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja oleh sebab itu perlu adanya respon dan kewaspadaan. Akibat dari pandemi Covid-19 ini menyebabkan diterapkannya berbagai kebijakan untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. Pandemi ini berdampak pada berbagai bidang sosial, ekonomi. Bidang pendidikanpun mengalami dampak yang cukup signifikan. Sekolah dan perguruan tinggi ditutup akibat kemunculan Covid-19. Coronavirus Disease (Covid-19) adalah penyakit jenis baru yang yang belum terindentifikasi sebelumnya pada manusia. Gejala umum yang dialami dari covid-19 antara lain berupa gangguan pernafasan akut seperti batuk, demam, serta sesak nafas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari (Wahyu Aji Fatma Dewi, 2020:56). Kemunculan Corona Virus Disease (Covid-19) di Indonesia saat ini berdampak bagi seluruh masyarakat hingga Pemerintah menerapkan himbauan kepada masyarakat agar melakukan social and physical distancing yaitu himbauan menjaga jarak, menjahui segala bentuk aktivitas kerumunan hingga penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kondisi ini mengharuskan tiap masyarakat untuk tetap berada dirumah atau stay at home, bekerja, beribadah serta belajar di rumah. Wabah Covid-19 yang melanda berbagai negara di dunia telah memberikan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan, sejak merebaknnya Covid-19 pada Desember 2019 hingga saat ini mengharuskan semua proses belajar dan pembelajaran sementara waktu untuk dilakuan di rumah. Perubahan belajar dan pembelajaran dari yang tadinya tatap muka kini menjadi daring. Hal ini perlu untuk diterapkan guna

meminimalisir kontak fisik secara massal sebagai upaya untuk menekan penyebaran virus. Situasi pandemi seperti saat ini, menuntut para tenaga pendidik dan pelajar untuk belajar melalui jaringan internet dari banyaknya platform yang sudah tersedia. Sepertihalnya yang kita ketahui bahwa tidak semua pelajar memiliki kemampuan yang setara yang tentunya juga akan berdampak pada psikologis. Dilain sisi tidak semua guru paham akan cara menggunakan fasilitas daring sebagai media pembelajaran. Dalam kondisi yang seperti saat ini model pembelajaran secara daring dimaksimalkan hampir diseluruh Indonesia. Meskipun model ini terbilang belum secara menyeluruh menjangkau lapisan bawah yang ada dimasyarakat dikarenakan pada dasarnya model ini membutuhkan akses terhadap informasi digital. Jika ditinjau dari akses terhadap teknologi digital tidak semua pelajar memiliki akses yang sama. Pembelajaran secara daring ini tidak menutup kemungkinan berpotensi memicu ketimpangan sosial yang akan berdampak pada kualitas pembelajaran. Tujuan penulisan artikel ini untuk menguraikan secara mendalam tentang bagaimana perubahan belajar dan pembelajaran pada masa pandemic covid-19 dan Problematika Belajar dan Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemic Covid-19.

BAB II PEMBAHASAN A. Perubahan Belajar dan Pembelajaran Pada Masa Pandemic Covid-19 Saat ini corona virus sedang melanda dunia, tak terkecuali Indonesia. Coronavirus adalah virus RNA yang diselimuti yang didistribusikan secara luas antara manusia, mamalia lain yang menyebabkan penyakit pernafasan, enteric, hati, dan neurologis (Zhu et al., 2020). Corona virus disease atau Covid-19 dinyatakan sebgai pandemi pada 11 Maret 2020 suatu penyakit yang mewabah hampir seluruh negara di dunia (Gunawan, Suranti, & Fathoroni, 2020).

Status pandemic atau

epidemic ini menandakan bahwa penyebaran coronavirus disease-2019 (COVID-19) berlangsung dengan cepat hingga hampir tak ada negara di dunia ini yang dapat memastikan diri terhindar dai virus corona Widyani, 2020 (Mona, 2020). Corona virus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian yang menimpa Wuhan Cina, pada Desember 2019 kemudian diberi nama severe acute resipatory syndrome coronavirus 2 (SARS-COV2), yang menyebaban penyakit coronavirus disease-2019 (COVID-19) (https://covid19.kemenkes.go.id). Covid-19 turut serta berpengaruh terhadap dunia pendidikan yang dimana biasanya pembelajaran dilakukan secara langsung atau tatap muka kini Belajar dilakukan dari rumah melaui pembelajaran daring. Hal ini harus dilakukan untuk menekan laju penyebaran virus corona. Disisi lain agar tetap menjaga pendidikan tetap berjalan dan tetap mendukung pemerintah dengan melakukan physical distancing ditengah pandemic Covid-19 sejalan dengan intruksi dari pemerintah untuk dirumah, Belajar, bekerja dan beribadah dari rumah. Mentri Pendidikan dan Kebudayaan

menindaklanjuti

kebijakan tersebut dengan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Coronavirus

disease (Covid-19) khususnya pada poin 2 dinyatakan bahwa Proses belajar dari rumah dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Belajar dari rumah melaui pembelajaran daring/ jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. b. Belajar dari rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemic Covid-19. c. Aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses atau/ fasilitas belajar dirumah. d. Bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitattif yang berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/ nilai kuantitatif. Pembelajaran daring dengan memanfaatkan teknologi informasi diharapkan mampu mengatasi proses belajar mengajar untuk tetap berjalan dengan baik meskipun dengan terpaan pandemic Covid-19. Belajar dan pembelajaran adalah aktivitas utama dalam pendidikan yang berlangsung dalam proses yang terencana untuk mencapai tujuan dengan keterlibatan komponen yang saling terikat satu sama lain yang mencakup rencana pelaksanaan pembelajaran dan alat pembelajaran. Belajar dan pembeljaran adalah dua konsep yang memiliki keterkaitan satu sama lain, di ibaratkan dua sisi mata uang yang sulit untuk dipisahkan. Aktivitas belajar peserta didik hanya dimungkinkan berlangsung dalam dalam suatu proses pembelajaran yang dapat memberi kesempatan bagi mereka untuk belajar dengan baik. Sebaliknya, proses pembelajaran dapat belangsung dengan baik apabila mendapat respon dari peserta didik (Angraeny & Awaru, 2018). Belajar menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang disadari ataupun disengaja. Aktivitas ini kemudian merujuk pada keaktifan seseorang dalam melakukan aspek mental yang memungkinkan terjadinya perubahan pada dirinya

(Pane & Dasopang, 2017). Keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran bisa dilihat dari tingginya keaktifan maupun semangat siswa dalam kegiatan pembelajaran. (Wihdaniah & Awaru, 2017). Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran dimasa wabah covid-19, guru hendaknya dapat mengarahkan dan membimbing siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dari rumah sehingga tercipta interaksi yang baik antara guru dengan peserta didik melalui online. (Suciati, 2020). Mulyasa, 2006:225 (Dewi, 2016) menyatakan “pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.” Pandemi covid-19 secara tiba-tiba mengharuskan elemen pendidikan untuk melakukan belajar dan pembelajaran secara daring, hal ini tentunya berpengaruh terhadap proses belajar dan pembelajaran. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dimana pelajar mencoba untuk mengatasi beberapa tugas dan pengambilan keputusan pada setiap waktu (Gunawan et al., 2020), sedang menurut Moore, Dickson-deane & Gaylen dalam (Firman & Rahayu, 2020) pembelajaran online adalah pembelajaran yang menggunakan jaringan internet dengan aksebilitas, konektivitas, fleksibiltas, dan kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran. B. Problematika Belajar dan Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid19 Pembelajaran jarak jauh menjadi solusi untuk mengatasi kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran secara tatap muka langsung. Hal ini memberikan tantangan kepada semua elemen untuk mempertahankan kelas agar tetap aktif meskip un sekolah dalam keadaan telah ditutup (Herlina & Suherman, n.d.). Pandemi covid19 membawa keprihatinan. Tak dapat dipungkiri bahwasanya terdapat beberapa problematika yang dihadapi dalam pembelajaran daring, baik dari segi teknis maupun non teknis. 1. Problematika dari segi teknis: a) Pemasalahan akses internet

b) Sarana dan prasarana yang kurang memadai 2. Problematika dari segi non teknis: a) Pengajar kesulitan mengoreksi tugas. b) Penguasaan internet yang terbatas c) Kehadiran pelajar yang kurang d) Banyaknya tugas. Beberapa permasalahan yang dihadapi saat melakukan pembelajaran secara daring terutama terkait pemasalahan akses internet. Sebagaimana yang yang diungkapkan dari hasil survey yang dilakukana oleh (Gunawan et al., 2020) bahwa problematika yang dihadapi selama pembelajaran daring yaitu kehadiran mahasiswa yang kurang, paket internet yang terbatas dan mahal, mahasiswa belum terbiasa pembelajaran daring, akses internet kurang memadai serta dosen kesulitan megoreksi tugas mahasiswa. Masa social and physical distancing ini menyebabkan sebagian besar masyarakat harus melakukan work from home yang tentunya juga akan mempengaruhi kecepatan akses internet yang ada. Permasalahan akses internet dan jaringan menjadi perhatian yang serius untuk semua pihak sebab permasalahan akses internet adalah hal yang vital sebab sebaik apapun platform pembelajaran online yang digunakan jika tanpa dukungan jaringan internet maka dampaknya tentu akan kurang optimal. Jaringan yang tidak stabil menjadi hambatan dalam proses belajar dan pembelajaran secara daring. Fasilitas jaringan merupakan hal yang utama dalam pembelajaran yang dilaksanakan secara daring karna berkaitan langsung dengan kelancaran dalam proses pembelajaran. Permasalahan akses internet dan jaringan tentunya menjadi perhatian yang serius bagi semua pihak. Mulai dari instansi pendidikan, pemerintah daerah maupun pusat, pengajar dan orang tua untuk menyediakan layanan akses internet yang memadai agar proses pembelajaran online berjalan dengan optimal. (Arizona, Abidin, & Rumansyah, 2020). Keberadaan kawasan tempat tinggal yang jauh dari pusat kota atau jauh dari jangkauan provider tentunya berakibat pada proses pembelajaran terhambat.

kemudian, yang menjadi hambatan terbesar adalah adanya tugas yang menumpuk hal ini berkaitan dengan konteks mentalitas pelajar yang mempunyai kendala tuntutan tugas yang diberikan secara terus menerus. Tidak menutup kemungkinan bahwasanya hal ini dapat berpengaruh terhadap aspek psikologis. Alhasil banyak siswa yang merasa tertekan dengan tugas yang diberikan secara terus menerus yang diberikan guru tanpa memperhatikan ranah kognitif afektif dan psikomotorik siswa. Terlebih jika adanya tuntutan kebutuhan sehari-hari ditambah lagi kebutuhan kuota internet yang kemudian akan menambah beban keuangan. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh (Jamaluddin, Ratnasih, Gunawan, & Paujiah, 2020) beberapa hambatan dalam sistem daring yaitu mulai terbatasnya kuota, banyaknya tugas, peguasaan IT yang masih terbatas, jaringan yang tidak stabil, telat masuk kuliah dikarenakan tidak terbiasa menggunakan daring, serta jaringan yang tidak stabil karna kondisi di pedesaan. Terdapat empat kendala yang dihadapi dunia pendidikan dimasa pandemi covid-19 yakni 1) penguasaan internet yang terbatas, 2) sarana dan prasarana yang kurang memadai, 3) akses internet yang terbatas, 4) ketidaksiapan dana pada masa darurat. Syah 2020 dalam (Herlina & Suherman, n.d.). Efektifitas penyampaian pesan melalui pemilihan media yang digunakan juga efesiensi konsumsi paket data patut untuk dipertimbangkan oleh segenap pengajar dan pemangku kepentingan pada ranah institusi pendidikan di Indonesia. Penguasaan teknologi juga mutak dimiliki oleh setiap guru, tak hanya sekedar pengetahuan dasar tetapi juga pemanfaatan fitur media agar pesan tersampaikan dengan baik tanpa adanya interaksi tatap muka secara fisik. Interaksi antara guru dan murid juga pada dasarnya memiliki urgensi tersendiri yang mana hubungan interaksi anata guru dan murid akan berdampak positif pada pembelajaran siswa. Tu dalam (Gunarsa, 2000) Dikarenakan kondisi pembelajaran dengan daring masih belum bisa menyesuaikan dengan baik, maka dari itu perlu adanya perbaikan terhadap problematika yang ada.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Covid-19 turut serta berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Kemunculan covid-19 membawa perubahan terhadap pendidikan terutama terkait belajar dan pembelajaran yang mana biasanya pembelajaran dilakukan secara langsung atau tatap muka kini belajar dilakukan dari rumah melaui pembelajaran daring. Hal ini harus dilakukan untuk menekan laju penyebaran virus. 2. Terdapat beberapa problematika yang dihadapi dalam pembelajaran daring, baik dari segi teknis maupun non teknis. Adapun problematika yang dihadapi selama pembelajaran daring yaitu kehadiran yang kurang, paket internet yang terbatas dan mahal, akses internet kurang memadai, peguasaan IT yang masih terbatas, kemudian, yang menjadi hambatan terbesar adalah adanya tugas yang menumpuk hal ini berkaitan dengan konteks mentalitas pelajar yang mempunyai kendala tuntutan tugas yang diberikan secara terus menerus.

Daftar Pustaka Angraeny, N., & Awaru, A. O. T. (2018). Upaya Guru Sosiologi Dalam Mengatasi Hambatan Penerapan Model-Model Pembelajaran Di SMA Negeri Kabupaten Polewali Mandar. JURNAL SOSIALISASI, 74–78. Arizona, K., Abidin, Z., & Rumansyah, R. (2020). Pembelajaran Online Berbasis Proyek Salah Satu Solusi Kegiatan Belajar Mengajar Di Tengah Pandemi Covid19. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 5(1), 64–70. Dewi, M. (2016). Problematika Guru Sosiologi Dalam Penerapan Kurikulum 2013 Pada Sma Negeri 3 Takalar. Jurnal Sosialisasi, 3(2). Firman, F., & Rahayu, S. (2020). Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19. Indonesian Journal of Educational Science (IJES), 2(2), 81–89. Gunarsa, Y. S. D. (2000). Asas-asas Paikologi Keluarga Idaman. BPK Gunung Mulia. Gunawan, G., Suranti, N. M. Y., & Fathoroni, F. (2020). Variations of Models and Learning Platforms for Prospective Teachers During the COVID-19 Pandemic Period. Indonesian Journal of Teacher Education, 1(2), 61–70. Herlina, H., & Suherman, M. (n.d.). Potensi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan (Pjok) Di Tengah Pandemi Corona Virus Disease (Covid)-19 Di Sekolah Dasar. Tadulako Journal Sport Sciences And Physical Education, 8(1), 1–7. Jamaluddin, D., Ratnasih, T., Gunawan, H., & Paujiah, E. (2020). Pembelajaran daring masa pandemik Covid-19 pada calon guru: hambatan, solusi dan proyeksi. LP2M. Mona, N. (2020). Konsep Isolasi Dalam Jaringan Sosial Untuk Meminimalisasi Efek Contagious (Kasus Penyebaran Virus Corona Di Indonesia). Jurnal Sosial Humaniora Terapan, 2(2). Pane, A., & Dasopang, M. D. (2017). Belajar dan pembelajaran. Fitrah: Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman, 3(2), 333–352. Suciati, S. (2020). Peningkatan Kreatifitas Dan Inisiatif Guru Melalui Model Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19. Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru, 5(1), 79–85. Wihdaniah, W., & Awaru, A. O. T. (2017). Peningkatan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Pada Mata Pelajaran Sosiologi Semester II Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 11 Makassar. JURNAL SOSIALISASI, 147–150.

Zhu, N., Zhang, D., Wang, W., Li, X., Yang, B., Song, J., … Lu, R. (2020). A novel coronavirus from patients with pneumonia in China, 2019. New England Journal of Medicine....


Similar Free PDFs