Rancangan Strategis Sistem Informasi: Menyusun Matrik Penanggang Jawab PDF

Title Rancangan Strategis Sistem Informasi: Menyusun Matrik Penanggang Jawab
Author R. Indrajit
Pages
File Size 182.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 779
Total Views 844

Summary

EDISI 550 12 MARET 2014 ! PENGEMBANGAN RENCANA STRATEGIS SISTEM INFORMASI: ANALISA GAP TEKNOLOGI Menyusun Matrik Penanggung Jawab Prof. Richardus Eko Indrajit – [email protected] Keseluruhan gap yang telah teridentifikasi dan diklasifikasi pada akhirnya harus dijembatani oleh perusahaan. Untuk...


Description

EDISI 550

12 MARET 2014

PENGEMBANGAN RENCANA STRATEGIS SISTEM INFORMASI: ANALISA GAP TEKNOLOGI Menyusun Matrik Penanggung Jawab Prof. Richardus Eko Indrajit – [email protected] Keseluruhan gap yang telah teridentifikasi dan diklasifikasi pada akhirnya harus dijembatani oleh perusahaan. Untuk memastikan bahwa setiap gap yang ada benar-benar dianalisa, dikaji, dan direncanakan inisiatif pengembangannya, haruslah dilakukan pemetaan terhadap siapa yang diberikan wewenang serta tanggung jawab untuk melaksanakannya (person-in-charge).

Dengan ditugaskannya individu tersebut, maka kontrol atau kendali terhadap pemenuhan inisiatif dapat dipastikan keberadaannya. Dalam konteks tata kelola, paling tidak terdapat 4 (empat) jenis penugasan individu dilihat dari peranannya, yaitu: Accountable Party, yaitu pihak yang paling bertanggung jawab untuk memastikan telah dipersiapkannya langkah-langkah untuk menjembatani gap yang ada. Responsible Party, yaitu pihak yang paling bertanggung jawab dalam hal pelaksanaan operasional aktivitas untuk menjembatani gap yang telah didefinisikan. Consulted Party, yaitu pihak yang harus diajak bicara atau dimintai pendapatnya dalam merencanakan proses untuk menjembatani gap tata kelola. Informed Party, yaitu pihak yang harus diberi tahu atau diinformasikan terkait dengan aktivitas menjembatani gap. PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

1

EDISI 550

12 MARET 2014

Jika setiap gap dipetakan terhadap para individu yang terlibat dalam konteks keempat peranan di atas, maka akan terlihat secara jelas bahwa masalah tata kelola harus ditangani secara bersama-sama atau lintas unit/divisi dalam organisasi. Memetakan individu yang bertanggung jawab juga merupakan strategi untuk memastikan bahwa rencana menjembatani gap akan benar-benar terwujud. Agar efektif, perusahaan harus mampu menghubungkan penugasan ini dengan struktur remunerasi – dalam arti kata bagai mereka yang berkinerja baik, akan mendapatkan penghargaan dari perusahaan. Pada dasarnya model pemetaan ini baik untuk dilakukan pada masa-masa awal transisi pengembangan tata kelola. Untuk selanjutnya, proses tata kelola harus menjadi kultur bagi setiap individu perusahaan, dalam arti kata menjadi sebuah aspek yang telah terinternalisasi di dalam jiwa masing-masing sumber daya manusia yang ada. --- akhir dokumen ---

PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

2...


Similar Free PDFs