SIKLUS AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DAN BAGAN AKUN STANDAR REVISI PDF

Title SIKLUS AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DAN BAGAN AKUN STANDAR REVISI
Author Siti Nur Azizah
Pages 85
File Size 4 MB
File Type PDF
Total Downloads 124
Total Views 445

Summary

AKUNTANSI PEMERINTAHAN “SIKLUS AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DAN BAGAN AKUN STANDAR” Makalahini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Akuntansi Pemerintahan Tahun Ajaran 2017/2018 DISUSUN OLEH : SITI NUR AZIZAH - 0114103001 RESTI EKA PRATIWI - 0114103005 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WID...


Description

AKUNTANSI PEMERINTAHAN “SIKLUS AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DAN BAGAN AKUN STANDAR” Makalahini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Akuntansi Pemerintahan Tahun Ajaran 2017/2018

DISUSUN OLEH :

SITI NUR AZIZAH - 0114103001 RESTI EKA PRATIWI - 0114103005

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIDYATAMA Terakreditasi (Accredited) SK. Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor : 14/BAN-PT/AK-XII S1/VI/2009 BANDUNG

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen mata kuliah Akuntansi Pemerintahan. Dalam proses penyusunan tugas ini pasti menjumpai hambatan, namun berkat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak yang membantu dalam pembuatan Makalah ini. Besar harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membacanya dan dapat membantu teman-teman yang lain dikemudian hari. Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.

Bandung, 23 September 2017

Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i DAFTAR ISI .....................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1 1.1

Latar Belakang.............................................................................................. 1

1.2

Rumusan Masalah......................................................................................... 3

1.3

Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 4 2.1 Siklus Akuntansi .............................................................................................. 4 2.2 Siklus Akuntansi Pemda ................................................................................... 5 2.3Penjelasan Tahapan Siklus Akuntansi ............................................................... 5 2.4Analisis Transaksi .............................................................................................. 6 2.5 Jurnal ................................................................................................................. 7 2.6 Buku Besar ...................................................................................................... 11 2.7 Neraca Saldo ................................................................................................... 11 2.8 Jurnal Penyesuaian .......................................................................................... 11 2.9 Laporan Keuangan .......................................................................................... 12 2.10Sistem Akuntansi Keuangan Daerah............................................................ 127 2.11Bagan Akun Standar ...................................................................................... 23 BAB IIII PENUTUP ..................................................................................................... 809 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 80

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Akuntansi keuangan pemerintah daerah merupakan bagian dari akuntansi sektor publik, yang mencatat dan melaporkan semua transaksi yang berkaitan dengan keuangan daerah. Yang disebut keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut. Sektor publik merupakan organisasi yang kompleks dan heterogen. Kompleksitas sektor publik tersebut menyebabkan kebutuhan informasi untuk perencanaan dan pengendalian manajemen lebih bervariasi. Demikian juga bagi stakeholder sektor publik, mereka membutuhkan informasi yang lebih bervariasi, handal, dan relevan untuk pengambilan keputusan. Tugas dan tanggung jawab akuntan sektor publik adalah menyediakan informasi baik untuk memenuhi kebutuhan internal organisasi maupun kebutuhan pihak eksternal. Akuntansi dan laporan keuangan mengandung pengertian sebagai suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian informasi yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi. Informasi keuangan bukan merupakan tujuan akhir akuntansi sektor publik. Informasi keuangan berfungsi memberikan dasar pertimbanganuntuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi merupakan alat untuk melaksanakanakuntabilitas sektor publik secara efektif, bukan

1

tujuan akhir sektor publik itu sendiri. Karenakebutuhan informasi di sektor publik lebih bervariasi, maka informasi tidak terbatas padainformasi keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi organisasi. Informasi non-moneter seperti ukuran output pelayanan harus juga dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.Langenderfer (1973) dalam Glynn, J. J. (1993) menyatakan bahwa akuntansi secara normatif memiliki tiga aspek, yaitu : (1) sifat informasi yang diberikan ; (2) kepada siapa informasi tersebut diberikan ; dan (3) tujuan informasi tersebut diberikan. Lebih lanjut Langenderfe rmenyatakan bahwa :Akuntansi merupakan suatu sistem pengukuran dan sistem komunikasi untuk memberikaninformasi ekonomi dan sosial atas suatu entitas yang dapat diidentifikasi sehinggamemungkinkan pemakai untuk membuat pertimbangan dan keputusan mengenai alokasi sumber daya yang optimal dan tingkat pencapaian tujuan organisasi (Langenderfer, 1973, p.50). Organisasi sektor publik dituntut untuk dapat membuat laporan keuangan eksternal yangmeliputi laporan keuangan formal, seperti Laporan Surplus/Defisit, Laporan Realisasi Anggaran,Laporan Rugi/Laba, Laporan Aliran Kas, Neraca, serta Laporan Kinerja yang dinyatakan dalamukuran finansial dan non-finansial. Terdapat beberapa alasan mengapa perlu dibuat laporankeuangan. Dilihat dari sisi manajemen perusahaan, laporan keuangan merupakan alatpengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan organisasi. Sedangkan dari sisi pemakaieksternal, laporan keuangan merupakan salah satu bentuk mekanisme pertanggungjawaban dansebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Organisasi sektor publik diwajibkan untuk membuat laporan keuangan dan laporan tersebut perlu diaudit untuk menjamin telah dilakukannya true and fairpresentation. Laporan-laporan keuangan yang akan didapatkan organisasi sektor publik di akhir proses akuntansi adalah hasil dari semua proses pencatatan yang dilakukan, mulai dari 2

pencatatan transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan yang terjadi terus menerus

dan

berulang-ulang.

Proses

inilah

yang

disebut

dengan

siklus

akuntansi.pengertian siklus akuntansi menurut Soemarso S.R adalah sebagai berikut: Siklus akuntansi adalah tahapan-tahapan kegiatan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode berikutnya yang terjadi secara berulang-ulang dan terus menerus (Soemarso, 2004:90). Dalam penulisan ini kami membahas tentang bagaimana siklus akuntansi di sektor publik, bagaimana laporan keuangannya, serta bagan akun standar. Hal-hal yang kami bahas di sini antara lain tentang proses pencatatan,proses pelaporan, serta bagan akun standar. Seperti yang sudah diketahui secara umum, bahwa akuntansi sektor publik memiliki peranpenting untuk menyiapkan laporan keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. 1.2 Rumusan Masalah Dalam penulisan ini yang menjadi rumusan masalah dan akan dicari pemecahan dengan penjelasan penjabaran sebagai berikut: 1. Apa itu siklus akuntansi pada pemerintahan daerah? 2. Apa saja tahapan-tahapan siklus akuntansi pada pemerintahan daerah? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan kami dalam penulisan makalah ini diharapkan dapat bertujuan untuk: 1. Dapat dijadikan bahan informasi tambahan bagi pembaca. 2. Dapat digunakan sebagai referensi untuk penulisan makalah yang berhubungan dengan siklus akuntansi pemerintahan daerah.

3

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Siklus Akuntansi Akuntansi adalah suatu sistem, yaitu suatu kesatuan yang terdiri atas subsistemsubsistem atau kesatuan lebih kecil yang saling berhubungan dan mempunyai tujuan tertentu. Suatu sistem mengolah input menjadi output. Input sistem akuntansi adalah bukti-bukti transaksi dalam bentuk dokumen atau formulir. Outputnya adalah laporan keuangan. Dalam proses akuntansi, terdapat beberapa catatan yang dibuat, yaitu jurnal, buku besar, dan buku pembantu. Apabila digambarkan, sistem akuntansi tersebut akan tampak seperti yang ditunjukkan pada tampilan berikut. Sistem akuntansi dapat dijelaskan secara rinci melalui siklus akuntansi, yaitu tahaptahap yang terdapat dalam sistem akuntansi, seperti (Sugiri, 2001: 13) : 1. Mendokumentasikan transaksi keuangan dalam bukti dan melakukan analisis transaksi keuangan tersebut. 2. Mencatat transaksi keuangan dalam buku jurnal, tahapan ini disebut menjurnal. 3. Meringkas, dalam buku besar, transaksi-transaksi keuangan yang sudah dijurnal. Tahapan ini disebut posting atau mengakunkan. 4. Menentukan saldo-saldo buku besar diakhir periode dan menuangkannya dalam neraca saldo. 5. Menyesuaikan buku besar berdasarkan pada informasi yang paling up-to-date (mutakir) 6. Menentukan saldo-saldo buku besar setelah penyesuaian dan menuangkannya dalam neraca saldo setelah penyesuaian (NSSP). 7. Menyusun laporan keuangan berdasarkan pada NSSP. 8. Menutup buku besar. 9. Menentukan saldo-saldo buku besar dan menuangkannya dalam neraca saldo setelah tutup buku.

4

2.2Siklus Akuntansi Pemda Akuntansi adalah suatu sistem. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas subsistem-subsistem atau kesatuan yang lebih kecil, yang berhubungan satu sama lain dan memiliki tujuan tertentu. Suatu sistem mengolah masukan (input) menjadi keluaran (output). Inputsistem akuntansi adalah bukti-bukti transaksi dalam bentuk dokumen atau formulir. Output-nya adalah laporan keuangan. Di dalam proses akuntansi, terdapat beberapa catatan yang dibuat.Catatan-catatan tersebut adalah jurnal, buku besar, dan buku pembantu. Sistem akuntansi dapat dijelaskan secara rinci melalui siklus akuntansi. Yang dimaksud dengan siklus akuntansi adalah serangkaian tahapan yang harus dilalui untuk merubah input dalam bentuk dokumen transaksi keuangan sehingga menghasilkan ouput berupa laporan keuangan. Siklus akuntansi secara sederhana digambarkan oleh bagan berikut :

2.3Penjelasan Tahapan Siklus Akuntansi Siklus akuntansi dimulai dengan tahap menganalisis transaksi. Tahapan kedua adalah menjurnal transaksi. Transaksi-transaksi pada awalnya dicatat secara kronologis 5

didalam jurnal sebelum dipindahkan ke Buku Besar akun-akun. Jadi, jurnal disebut dengan buku pencatatan awal. Biasanya jurnal memiliki kolom untuk mencantumkan tanggal, nama akun, dan uraiannya, referensi dan dua kolom jumlah debit dan kredit.Tahap ketiga, transaksi yang telah dicatat dalam Jurnal kemudian diklasifikasikan ke dalam Buku Besar per akun atau kode rekening. Tahap keempat menyusun Neraca Saldo. Pada tanggal tertentu (misal akhir periode), saldo dari setiap akun atau kode rekening dari Buku Besar diikhtisarkan atau dirangkum dalam Neraca Saldo. Tahap kelima menjurnal dan memposting jurnal penyesuaian untuk transaksi pembayaran dimuka/pendapatan diterima dimuka (prepayment) atau transaksi yang masih harus dibayar/yang masih harus diterima (accrual). Tahap keenam menyusun laporan keuangan. Tahap ketujuh menjurnal dan dan memposting ayat jurnal penutup. 2.4Analisis Transaksi Yang dimaksud dengan transaksi adalah peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu entitas

yang tercatat. Tujuan dari analisis transaksi

adalah pertama untuk

mengidentifikasikan jenis-jenis akun yang terkait, dan kemudian untuk menentukan apakah dibutuhkan debit atau kredit pada akun tersebut. Dengan melakukan analisis ini sebelum membuat ayat jurnal akan sangat membantu dalam memahami ayat-ayat jurnalbaik yang sederhana maupun yang rumit. Urutan peristiwa didalam proses pencatatan dimulai dengan transaksi. Bukti transaksi adalah berupa dokumen-dokumen sumber, misalnya surat ketetapan pajak/retribusi daerah (SKPD/SKRD), tanda bukti penerimaan (TBP), dll. Bukti ini akan dianalisis untuk menentukan pengaruh transaksi pada akun-akun tertentu. Dengan demikian, dalam menganalisis transaksi juga dilakukan identifikasi dokumen sumber yang akan digunakan sebagai dasar pencatatan transaksi keuangan ke dalam Jurnal. Ilustrasi : 6

Ada transaksi penetapan SKPD untuk Pajak Bumi dan Bangunan. Bukti transaksi adalah SKPD-PBB. Ditetapkan sebesar Rp300.000,00 untuk periode 20xx. Maka analisis yang dihasilkan adalah sebagai berikut: dengan adanya penetapan SKPD untuk PBB maka akan berpengaruh pada bertambahnya aset entitas yaitu akun PIUTANG di sisi debit, dan juga bertambahnya akun PENDAPATAN LO di sisi kredit. Bertambahnya akun piutang disisi kiri (aset), dan bertambahnya pendapatan di sisi kredit yang berarti bertambahnya ekuitas, dalam jumlah yang sama di sisi debit dan di sisi kredit, membuat persamaan akuntansi ini selalu seimbang. 2.5Jurnal

Jurnal merupakan catatan kronologis dan sistematis atas seluruh transaksi keuangan sebuah entitas. Dalam melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal digunakan metode double-entry dimana setiap transaksi akan dicatat di sisi debit dan sisi kredit. Dalam penulisan jurnal, terdapat beberapa aturan yang telah menjadi kesepakatan bersama dalam akuntansi, yaitu: 1) Jurnal dicatat secara kronologis berdasarkan tanggal terjadinya kejadian/transaksi keuangan 2) Akun yang berada di sisi debit dicatat terlebih dahulu daripada akun yang berada di sisi kredit 3) Akun yang berada di sisi kredit dicatat menjorok ke kanan 4) Pencatatan dilakukan pada saat terjadinya kejadian/transaksi keuangan. Contoh format jurnal : 7

Ada dua basis yang akan digunakan dalam pencatatan akuntansi di Pemerintah Daerah yaitu basis akrual dan basis kas. Ilustrasi perbedaan antara basis kas dan basis akrual Diilustrasikan sebuah pemerintahan memiliki saldo kas awal sebesar 10.000 tanpa memiliki kekayaan lainnya. Neraca awal, baik berbasis kas maupun berbasis akrual, akan terlihat sama dalam contoh di bawah ini.

Kas

10.000 Ekuitas Dana

10.000

Misalnya terjadi transaksi pembelian kendaraan senilai 3.000, neraca setelah transaksi tersebut akan ditampilkan secara berbeda di masing-masing basis. Pada basis kas, pembelian kendaraan tersebut dianggap sebagai belanja (biaya). Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah : Debit Dr. Belanja Kendaraan

Kredit

3.000

Cr. Kas

3000

8

Pada akhir periode, semua akun belanja (biaya) akan ditutup dan mengurangi nilai ekuitas dana. Sehingga yang akan muncul di nerca pada basis kas tetap akun KAS saja di sisi aset, karena focus pengurukan basis kas hanya pada KAS. NERACA BERBASIS KAS Kas 7.000 Ekuitas Dana

7.000

Karena focus pengukuran pada basis akrual adalah semua sumber daya yang dimiliki, maka transaksi pembelian kendaraan tersebut akan dicatat dengan jurnal sebagai berikut : Debit Dr. Kendaraan

Kredit

3.000

Cr. Kas

3.000

Dengan demikian, neraca pada basis akrual akan menampilkan akun kendaraan (Aset Tetap) selain KAS di sisi aset, sedangkan Ekuitas Dana di sisi pasiva tetap 10.000. hal tersebut menunjukkan focus pengukuran basis akrual yang melaporakan semua perubahan kekayaan sehingga transaksi tersebut dianggap sebagai penambahan aset tetap. NERACA BERBASIS AKRUAL Kas

7.000

Mobil

3.000 Ekuitas Dana

9

10.000

Terlihat terjadi perbedaan dalam kedua nerca tersebut sebagai akibat dari satu kejadian transaksi yang sama. Dalam neraca berbasis akrual terdapat akun mobil yang tidak diakui pada neraca berbasis kas. Akan tetapi, yang lebih penting untuk diperhatikan adalah dari transaksi yang sama kedua neraca tersebut menghasilkan nilai ekuitas dana yang berlainan (7.000 pada neraca berbasis kas) dan 10.000 pada neraca berbasis akrual). 2.6Buku Besar Proses klasifikasi transaksi dari jurnal ke buku besar dikenal dengan istilah Posting. Buku besar adalah kumpulan catatan transaksi per akun. Setiap akun memiliki satu buku besarnya masing-masing sehingga jumlah buku besar yang dimiliki sebuah entitas sama banyaknya dengan jumlah akun yang dimilikinya. Buku besar dibuat dalam sebuah format tertentu dan dengan aturan tertentu yang telah disepakati. SKPD : Nama Rekening : Kode Rekening : Pagu APBD : Pagu perubahan APBD :

Tiap buku besar memuat informasi nama SKPD, nama rekening, kode rekening, pagu APBD dan pagu perubahan APBD sebagai kontrol, batas maksimal transaksi untuk masing-masing akun tidak boleh melebihi pagu anggarannya terutama untuk pagu anggaran belanja dan pengeluaran pembiayaan. Pada kolom tanggal diisi dengan tanggal 10

transaksi. Kolom Nomor Bukti diisi dengan nomor bukti transaksi. Kolom uraian diisi dengan informasi keterangan terkait transaksi. Kemudian di kolom debit atau kredit diisi nilai nominal transaksi sesuai dengan jurnal. Kolom saldo diisi dengan akumulasi nilai transaksi-transaksi dari akun terkait. 2.7Neraca Saldo Sebelum melakukan posting, terlebih dahulu memasukkan semua saldo awal untuk akun-akun Aset, Kewajiban dan Ekuitas yang diperoleh dari Neraca Awal Tahun ke dalam buku besarnya masing-masing. Ketika transaksi periode berjalan telah dimulai, tiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal kemudian diposting ke buku besar. Setelah selesai melakukan proses klasifikasi transaksi ke dalam buku besar, tahap selanjutnya adalah menyusun neraca saldo. Neraca saldo merupakan ikhtisar buku besar. PPK-SKPD dan PPK- PPKD (dalam fungsi sebagai SKPD) melakukan rekapitulasi saldo- saldo buku besar menjadi neraca saldo. Angka-angka saldo dari semua akun buku besar dipindahkan ke kolom neraca saldo dalam worksheet, sesuai dengan posisi debit atau kredit dalam saldo di buku besar masing-masing. Neraca saldo merupakan sebuah daftar yang memuat nama setiap buku besar (kode rekening) dan saldonya pada tanggal tertentu. 2.8Jurnal Penyesuaian Jurnal penyesuaian dibuat di akhir periode akuntansi agar pendapatan dapat dicatat pada saat dihasilkan, dan beban diakui pada saat terjadinya. Jurnal penyesuaian dibutuhkan untuk memastikan diterapkannya prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognation principle) dan prinsip penandingan (matching principle). Meskipun dalam akuntansi pemerintah prinsip penandingan ini tidak mendapat penekanan sebagaimana dipraktekkan dalam akuntansi komersial. 11

Jurnal penyesuaian memungkinkan pelaporan aset, kewajiban, dan ekuitas yang tepat di Neraca, serta jumlah surplus/defisit yang tepat di Laporan Operasional untuk periode berjalan. Jenis-jenis jurnal penyesuaian. Ada 2 kelompok yaitu : beban dibayar dimuka (prepayment) dan akrual. Pembayaran dimuka (prepayment) terdiri atas : 1) Beban dibayar dimuka (prepaid expenses). Beban yang dibayar dimuka secara tunai dan dicatat sebagai aset sebelum digunakan atau dikonsumsi. Contoh : perlengkapan kantor, asuransi, dan depresiasi. 2) Pendapatan diterima dimuka atau pendapatan yang belum dihasilkan (unearned revenue). Uang tunai yang diterima dan dicatat sebagai kewajiban sebelum pend...


Similar Free PDFs