STUDI AMDAL Analisis Dampak Reklamasi Pantai Kawasan Bahu Mall, Manado PDF

Title STUDI AMDAL Analisis Dampak Reklamasi Pantai Kawasan Bahu Mall, Manado
Author Arlin Dwi Noviasri
Pages 51
File Size 764.2 KB
File Type PDF
Total Downloads 395
Total Views 464

Summary

STUDI AMDAL ANALISIS DAMPAK REKLAMASI PANTAI KAWASAN BAHU MALL, MANADO Paper ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah AMDAL Pesisir dan Lautan yang dibina oleh Dr. H. Rudianto, MA Disusun Oleh : Nurin Nahdiyah (125080600111015) Khoirotun Nisa’ (125080600111025) Arlin Dwi Noviasri (12508060111103...


Description

STUDI AMDAL ANALISIS DAMPAK REKLAMASI PANTAI KAWASAN BAHU MALL, MANADO

Paper ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah AMDAL Pesisir dan Lautan yang dibina oleh Dr. H. Rudianto, MA

Disusun Oleh : Nurin Nahdiyah

(125080600111015)

Khoirotun Nisa’

(125080600111025)

Arlin Dwi Noviasri

(125080601111039)

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015

DAFTAR ISI DAFTAR ISI............................................................................................................................ i DAFTAR GAMBAR................................................................................................................ ii DAFTAR TABEL .................................................................................................................... ii 1.

Reklamasi Pantai ......................................................................................................... 1

2.

Kondisi Lokasi Reklamasi Pantai Kawasan Bahu Mall, Manado .................................. 1

3.

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) ...................................................... 3

4.

Rencana Kegiatan Reklamasi Pantai ........................................................................... 4

5.

Rona Lingkungan Awal ................................................................................................ 4 5.1

Komponen Biogeofisik ........................................................................................ 5

6.

Penapisan (Screening) Kegiatan Reklamasi Pantai di Kawasan Bahu Mall, Manado .. 6

7.

Pelingkupan (Scoping) Studi Kasus ............................................................................. 8 7.1

Identifikasi Dampak Potensial ............................................................................. 8

7.1.1

Komponen Biogeofisik ................................................................................ 9

7.1.2

Komponen Sosial Ekonomi........................................................................ 10

7.1.3

Komponen Sosial Budaya .......................................................................... 11

7.2 Evaluasi Dampak Potensial ..................................................................................... 13 7.3 Metode Identifikasi Dampak................................................................................... 15 7.4 Lingkup Wilayah Studi ............................................................................................. 20 7.4.1 Lingkup Wilayah Studi ...................................................................................... 20 7.4.2 Batas Waktu Kajian .......................................................................................... 20 7.5 Hasil Proses Pelingkupan ........................................................................................ 21 7.6 Prakiraan Dampak Penting...................................................................................... 22 8. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Reklamasi Pantai Kawasan Bahu Mall, Manado ............................................................................................................................. 27 9. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Reklamasi Pantai Kawasan Bahu Mall Manado ............................................................................................................................. 37 10.

Kesimpulan ............................................................................................................ 45

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 46 i

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Peta lokasi reklamasi di Kel.Bahu Kec.Malalayang Kota Manado ....... 2 Gambar 2. Diagram Alir Pelingkupan Dampak Hipotetik ......................................... 19 DAFTAR TABEL Tabel 1. Pendapatan nelayan di kota Manado sebelum dan sesudah reklamasi . 5 Tabel 2. Jumlah nelayan di kota Manado ............................................................. 6 Tabel 3. Jumlah penduduk yang terkena dampak tahun 2012 ............................. 7 Tabel 4. Hasil Pelingkupan pada Tiap Proses.................................................... 13 Tabel 5. Prakiraan dampak besar pada setiap tahapan kegiatan ....................... 16 Tabel 6. Skala Besaran Dampak ....................................................................... 22 Tabel 7. Prakiraan Dampak Penting .................................................................. 23 Tabel 8. RKL Pra Konstruksi .............................................................................. 27 Tabel 9. RKL Tahap Konstruksi ......................................................................... 30 Tabel 10. RKL Tahap Pasca Konstruksi ............................................................ 35 Tabel 11. RPL Tahap Pra Konstruksi ................................................................. 37 Tabel 12. RPL Tahap Konstruksi ....................................................................... 39 Tabel 13. RPL Pasca Konstruksi ....................................................................... 43

ii

Analisis Dampak Reklamasi Pantai Kawasan Bahu Mall, Manado

1. Reklamasi Pantai Reklamasi merupakan suatu pekerjaan/usaha memanfaatkan kawasan atau lahan yang relatif tidak berguna atau masih kosong dan berair menjadi lahan berguna dengan cara dikeringkan, misalnya di kawasan pantai. Reklamasi dilaksanakan mengikuti prosedur sejak tahap perencanaan (pra), pelaksanaan dan pembangunan (proses) serta pemanfaatannya (pasca) baik di atas dan atau di bawah lahan hasil reklamasi (Departemen Pekerjaan Umum, 2008). Reklamasi menjadi alasan utama dalam pengembangan kota sehingga alternatif reklamasi pantai dilakukan dengan berbagai alasan. Tujuan reklamasi adalah menjadikan kawasan berair yang rusak atau tak berguna menjadi lebih baik dan bermanfaat. Kawasan baru tersebut, biasanya dimanfaatkan untuk kawasan pemukiman, perindustrian, bisnis dan pertokoan, pertanian, serta objek wisata (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2001). Menurut Undang - Undang No. 27 Tahun 2007 Pasal 34 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, reklamasi wilayah peisir dan pulau-pulau kecil dilakukan dalam rangka meningkatkan manfaat dan/ atau nilai tambah wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil ditinjau dari aspek teknis, lingkungan dan sosial ekonomi. Ada tiga hal wajib dijaga dan diperhatikan dalam reklamasi pantai, antara lain: a.

Keberlanjutan kehidupan dan penghidupan masyarakat;

b.

Keseimbangan antara kepentingan pemanfaatan dan pelestarian lingkungan pesisir;

c.

Persyaratan teknis pengambilan pengerukan dan penimbunan material.

2. Kondisi Lokasi Reklamasi Pantai Kawasan Bahu Mall, Manado Kota - kota besar di Indonesia merupakan kota – kota yang berada di tepi pantai dengan jumlah penduduk yang besar dan kegiatan perekonomian yang pesat, tetapi seringkali lahan yang tersedia tidak mendukung laju pertumbuhan dan perkembangan wilayah yang berlangsung di suatu kota. Kota Manado merupakan salah satu kota yang melakukan reklamasi pantai. Kota Manado dikenal sebagai Kota Pantai (Waterfront City), dimana Pemerintah Kota Manado telah mencanangkan wisata bahari sebagai jenis wisata andalan. Keindahan alam dan potensi yang ada di kota Manado digunakan sebagai faktor pendukung dalam mencapai tujuan pemerintah. Dengan keindahan dan kekayaan hayati perairan, Taman Laut Pulau Bunaken merupakan tujuan utama wisatawan baik nusantara maupun mancanegara yang berkunjung ke Sulawesi Utara. Selain terdapatnya Taman Laut Pulau Bunaken, wisata 1

andalan lainnya yaitu Kawasan Boulevard Manado. Kegiatan pariwisata yang sedang giatgiatnya digalakkan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Manado merupakan kegiatan pemanfaatan kawasan hasil reklamasi. Dari pemanfaatan kawasan tersebut dibangunlah Kawasan Bisnis Bahu Mall sebagai pusat rekreasi pantai dan arena pusat hiburan. (Pangemanan et al., 2002). Manado merupakan kota bisnis yang dikenal sebagai salah satu provinsi yang pusat bisnisnya yang maju pesat. Sehingga lokasi-lokasi seperti laut masih menjadi primadona untuk dijadikan sebagai pusat perbelanjaan dan rekreasi. Bahkan tahun 2015 ini dikabarkan sejumlah titik di kawasan pantai akan direklamasi. Diantaranya, rencana reklamasi pantai akan dilakukan di kawasan lepas Manado Town Square (ManTos) sampai di kawasan Bahu Mall (Lusi, 2015).

Teluk Manado

III I

II

V

IV

VI

VII

VIII

Foto Udara Lokasi Reklamasi Sumber : Google Earth

IX

Gambar 1. Peta lokasi reklamasi di Kel.Bahu Kec.Malalayang Kota Manado Kota Manado terletak di ujung utara Pulau Sulawesi dan merupakan kota terbesar di belahan Sulawesi Utara sekaligus sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Utara. Secra geografis kota Manado terletak di antara 10°25’88” - 10°39’50” LU dan 1240°56’00” - 1240°56’00”. 2

Secara administratif kota Manado bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Minahasa Utara, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Minahasa Utara dan Kabpaten Minahasa, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Minahasa dan sebelah barat berbatasan dengan Laut Sulawesi. Wilayah kota Manado terdiri dari wilayah daratan dan wilayah kepulauan dengan luas keseluruhan 15.726 ha. Wilayah kepulauan meliputi pulau Bunaken, pulau Manado Tua dan pulau Siladen (Manado Kota, 2012). 3. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Paragraf 5 mengenai Amdal Pasal 22, menyebutkan bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki amdal. Dampak penting ditentukan berdasarkan kriteria: a. besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan; b. luas wilayah penyebaran dampak; c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung; d. banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak; e. sifat kumulatif dampak; f. berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan/atau g. kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sedangkan proses pelaksanaan AMDAL terdiri atas beberapa tahapan, sebagai berikut : a. Penapisan atau penentuan rencana kegiatan wajib AMDAL atau tidak. b. Pengumuman rencana kegiatan c. Pelingkupan atau proses pemusatan studi pada hal-hal penting. d. Penyusunan kerangka acuan bagi penyusunan Analisis dampak Lingkungan (KA) e. Penyusunan dan penilaian Analisis Dampak Lingkunagn (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) f. Persetujuan Kelayakan Lingkungan. Proses penapisan AMDAL merupakan proses untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak. Ketentuan apakah suatu rencana kegiatan perlu menyusun dokumen AMDAL atau tidak dapat dilihat pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. 3

4. Rencana Kegiatan Reklamasi Pantai Rencana kegiatan reklamasi pantai yang akan dilakukan di Kawasan Bahu Mall, sebagai berikut: a.

Tahap Pra Konstruksi Prosedur awal dalam reklamasi adalah perencanaan (pra). Tahap pra konstruksi, meliputi kegiatan survey teknis dan lingkungan, pemetaan dan pembuatan pra rencana, perijinan, pembuatan rencana detail atau teknis. Pada dasarnya unsur pembentuk lingkungan perkotaan di berbagai tempat relatif sama. Sedangkan susunannya berlainan, sehingga bentuk, struktur dan pola lingkungan pada tiap lingkungan kota berbeda-beda. Oleh karena itu analisa dampak reklamasi pantai terhadap lingkungan perlu dilakukan guna dijadikan bahan pertimbangan terhadap tindakan reklamasi yang akan dilakukan kedepan sehingga segala kemungkinan yang baik dan buruk sudah dapat dipikirkan dan menjadi acuan guna keberlangsungan hidup manusia dan lingkungan alam yang terjaga (Mardi, 2014).

b.

Tahap Konstruksi Pada tahapan konstruksi, meliputi kegiatan mobilisasi tenaga kerja, pengambilan dan transportasi bahan material yang digunakan dalam pembangunan serta proses pembangunannya, mobilisasi alat berat dan pembangunan sarana penunjang. Dalam berjalannya kegiatan reklamasi ini tentunya akan memiliki berbagai dampak yang ditimbulkan. Tahapan reklamasi ini, pada tahun 2003 lahan reklamasi masih kelihatan kosong, hanya di beberapa bagian saja terlihat bangunan dan ruang terbuka masih mendominasi lahan.

c.

Tahap Pasca Konstruksi Pada tahapan pasca konstruksi, meliputi kegiatan demobilisasi peralatan dan tenaga kerja, pematangan lahan, pemeliharaan lahan. Pada tahapan ini erat kaitannya dengan dampak yang dihasilkan dari kegiatan reklamasi pantai

5. Rona Lingkungan Awal Rona lingkungan hidup merupakan gambaran awal kegiatan yang didapatkan berdasarkan data primer dan data sekunder, serta hasil penelitian sebelumnya. Berikut komponen rona lingkungan di Kawasan Bahu Mall:

4

5.1 Komponen Biogeofisik Wilayah kota Manado terdiri dari wilayah daratan dan wilayah kepulauan dengan luas keseluruhan 15.726 ha. Secara umum, kondisi morfologi kota Manado terbentuk karena karakteristik alam kota itu sendiri yang unik dan berbeda dari kebanyakan kota di Indonesia. Kota ini memiliki bentang alam dengan unsur pantai, daratan, dan perbukitan yang terbentang dengan jarak yang relatif kecil dimana semakin menuju bagian kota akan semakin landai dan rata. Topografi kota Manado bervariasi antara 0% hingga 40% yang secara keseluruhan 94.53% terletak pada ketinggian 0-240m dpl.kondisi topografi dan morfologi tersebut menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan kota memanjang mulai dari kawasan pesisir pantai utara sampai pesisir pantai selatan. Pemukiman tumbuh tidak merata pada seluruh bagian kota, namun mengelompok secara memanjang pada kawasan yang memiliki topografi dataryang terdapat diantara kawasan perbukitan berlereng cukup tinggi. Kondisi fisik ini menyebabkan pemerintah kota menempuh kebijakan pengembangan kota yaitu dengan reklamasi pantai untuk mendukung perkembangan kota dengan berbagai kegiatannya. 5.2 Sosial Ekonomi Kota Manado, sebagai kota yang kondisi geografisnya terletak di tepi pantai, banyak nelayan tradisional yang sehari-hari menggantungkan hidup dari pantai dan laut. Seperti halnya kelurahan Bahu yang letaknya terdapat di sepanjang pesisir pantai Teluk Manado dimana mata pencaharian utama penduduk setempat sebagai nelayan. Tingkat pendapatan nelayan sangat bergantung pada hasil tangkapan mereka di kawasan pantai Teluk Manado dimana lokasinya pada sekitar terumbu karang yang merupakan habitat bagi ikan-ikan tersebut. Berikut merupakan tabel yang menunjukkan adanya reklamasi akan berpengaruh pada hasil tangkapan dan tingkat pendapatan nelayan. Tabel 1. Pendapatan nelayan di kota Manado sebelum dan sesudah reklamasi No

Kelurahan

1.

Pendapatan Nelayan per-tahun (Rp)

Penurunan

Sebelum Reklamasi

Sesudah Reklamasi

(%)

Wenang Selatan

6.506.500

2.904.000

55.37

2.

Titiwungen

8.943.000

3.283.500

63.28

3.

Bahu

7.304.000

3.444.000

52.85

Jumlah

22.763.500

9.631.500

57.67

Rataan

7.584.500

3.210.500

Sumber: Wagiu (2011) 5

Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa kelurahan Bahu sebagai lokasi reklamasi mengalami penurunan prosentase pendapatan nelayan sebanyak 52.85 %. Sebelum adanya reklamasi, pendapatan nelayan kelurahan Bahu yaitu Rp. 7.304.000 per tahun. Setelah adanya kegiatan reklamasi ini, pendapatan mereka turun setengah lipatnya menjadi Rp. 3.444.000 per tahunnya. Hal tersebut membuktikan bahwa dengan adanya reklamasi di kawasan Bahu Mall sangat berdampak pada pendapatan nelayan sekitar. 5.3 Komponen Sosial Budaya Kondisi sosial budaya pada Kota Manado, dimana terdapat profesi lain selain menjadi seorang nelayan. Bagi nelayan yang menggantungkan pendapatnnya dari hasil tangkapan ikan, bagi profesi lain. Adanya interaksi sosial antar masyarakat karena tersedianya ruang terbuka publik untuk memfasilitasi para masyarakat dalam bersosialisasi jika ingin menikmati udara segar, pemandangan laut, berolahraga, berkumpul dengan kerabat tanpa harus menggunakan fasilitas komersil. Berikut merupakan tabel yang menunjukkan adanya reklamasi akan berpengaruh pada nelayan yang beroperasi. Tabel 2. Jumlah nelayan di kota Manado No.

Kelurahan

1.

Jumlah Nelayan (KK) Sebelum Reklamasi

Sesudah Reklamasi

Wenang Selatan

63

47

2.

Titiwungen

55

23

3.

Bahu

35

20

Sumber: Wagiu (2011) Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa kelurahan Bahu sebagai lokasi reklamasi mengalami penurunan jumlah nelayan. Sebelum adanya reklamasi, jumlah nelayan pada kelurahan Bahu yaitu 35 KK. Setelah adanya reklamasi, jumlah nelayan kelurahan Bahu menjadi 20 KK. Hal tersebut membuktikan bahwa dengan adanya reklamasi di kawasan Bahu Mall sangat berdampak pada jumlah nelayan yang beroperasi mencari ikan. 6. Penapisan (Screening) Kegiatan Reklamasi Pantai di Kawasan Bahu Mall, Manado Pada tahap ini dilakukan screening atau penapisan dari kegiatan reklamasi pantai di Kawasan Bahu Mall, Manado. Identifikasi dampak penting dilakukan berdasarkan 7 kriteria menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Paragraf 5 mengenai Amdal Pasal 22 ayat 2, sebagai berikut: 1)

Jumlah manusia yang terkena dampak 6

Kegiatan reklamasi pantai kawasan Bahu Mall, Manado ini terletak pada tiga lingkungan kelurahan Bahu di kecamatan Malalayang. Berikut merupakan tabel yang menunjukkan jumlah penduduk yang terkena dampak reklamasi: Tabel 3. Jumlah penduduk yang terkena dampak tahun 2012 No

Kelurahan Bahu

Jumlah Penduduk

1.

Lingkungan I

738

2.

Lingkungan II

952

3.

Lingkungan III

435

Total

2.145

Sumber: Muntiaha (2015)

2)

Luas wilayah persebaran dampak Luas kawasan yang direklamasi pada pesisir kelurahan Bahu yaitu 48 ha yang dilakukan oleh 4 pengembang yaitu PT. Megasurya Nusa Lestari (15 ha), PT. Multi Cipta Perkasa Nusantara (24 ha), PT. Bahu Cipta Persada (7.5 ha), dan PT. Papetra Perkasa Utama (1.5 ha). Pada wilayah reklamasi tersebut, bermukim sejumlah nelayan tradisonal dengan alat tangkap yang sederhana (Wagiu, 2011).

3)

Intensitas dan lamanya dampak berlangsung Lama pembangunan reklamasi pantai ini pada awalnya dimulai pada tahun 1990. Pembangunan mall modern pada kawasan Bahu Mall ini tidak berhenti hanya pada beberapa gedung saja. Kawasan bisnis reklamasi teluk Manado ini sebagian sudah selesai pembangunannya seperti kawasan Bahu Mall, Mega Mas, Manado Town Square, ITC Marina Plasa, Boulevard Mall, IT Centre. Dengan demikian hingga tahun 2014, kawasan Bahu Mall ini selain menjadi tempat bisnis juga merpakan obyek wisata yang sangat menarik.

4)

Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak Dengan berdirinya bangunan konstruksi di daerah pantai Teluk Manado yang direklamasi, membawa perubahan terhadap lingk...


Similar Free PDFs