Tasawuf al-Junaid al-Baghdadi: Kajian Terhadap Kitab Rasail al-Junaid DOC

Title Tasawuf al-Junaid al-Baghdadi: Kajian Terhadap Kitab Rasail al-Junaid
Author Ali Thaufan DS
Pages 12
File Size 90.5 KB
File Type DOC
Total Downloads 87
Total Views 387

Summary

Tasawuf al-Junaid al-Baghdadi: Kajian Terhadap Kitab Rasail al-Junaid Oleh Ali Thaufan DS Pengantar Pada tahun 2009 lalu, saya –selanjutnya penulis- mengikuti kelas “Tasawuf Nurcholish Madjid” yang diadakan yayasan Paramadina, bertempat di Musallah Raharja Pondok Indah. Saat itu materi diampu oleh D...


Description

Tasawuf al-Junaid al-Baghdadi: Kajian Terhadap Kitab Rasail al-Junaid Oleh Ali Thaufan DS Pengantar Pada tahun 2009 lalu, saya –selanjutnya penulis- mengikuti kelas "Tasawuf Nurcholish Madjid" yang diadakan yayasan Paramadina, bertempat di Musallah Raharja Pondok Indah. Saat itu materi diampu oleh Dr. Asep Usman, salah satu dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta. Diantara kesimpulan yang penulis dapatkan dari pembelajaran tersebut adalah, bahwa seorang sufi tidak melulu menyendiri di Gunung, Gua, tempat sepi, tempat ibadah dan lainnya. Tetapi, seorang sufi dapat mempraktikkan ajaran sufi di dalam kehidupan normal pada umumnya, ditengah masyarakat. Kesimpulan selanjutnya adalah bahwa para sufi juga tidak bisa diidentikkan sebagai orang yang "kusam", pakaiannya ketinggalan zaman. Pada zaman modern seperti saat ini, bisa saja seorang sufi juga berpakaian layaknya masyarakat umum. Dr. Asep Usman juga menjelaskan bahwa salah satu model sufi "zaman modern" antara lain adalah Nurcholish Madjid. Barangkali ia adalah satu dari deretan sufi-sufi zaman modern. Jauh sebelumnya, pada masa-masa awal perkembangan Islam, sejarah Islam mencatat nama-nama yang dianggap sebagai sufi agung seperti, Dzu al-Nûn al- Musrî, Abû Yazid al-Bustami, al-Junaid al-Baghdadî, Husain ibn Mansur al- Hallâj, Abû Hamîd Ghazali dan banyak lagi nama lainnya. Nama-nama tersebut kemudian melahirkan dua corak besar dalam tasawuf, yakni Sunni dan tasawuf Falsafi. Dua aliran tasawuf ini turut mengisi ruang-ruang sejarah peradaban Islam. Tulisan ini berusaha memaparkan salah satu tokoh sufi Sunni, yakni Abû al- Qâsim al-Junaid ibn Muhammad al-Khazzâz al-Qawâriri al-Baghdadî atau yang dikenal dengan Imam Junaid al-Baghdadî. Bagi para pengkaji ilmu tasawuf, nama al-Junaid mungkin tidak asing lagi. Telah banyak kajian terdahulu yang memberikan informasi terkait tasawuf dan pemikiran al-Junaid. Tentang al-Junaid al-Baghdadi: Biografi Sosial-Intelektual Al-Junaid memiliki nama lengkap Abu al-Qasim al-Junaid ibn Muhammad al- Khazzaz al-Qawariri al-Baghdadi. Al-Junaid lahir di Nahawad, pada tahun 210 H. Ia tumbuh dewasa dan menghabiskan hidupnya di kota Baghdad, wafat pada 297 H.1 Beberapa riwayat menyebut wafat pada hari Sabtu. Sebagian menyebut pada hari Jumat, dan baru dimakamkan pada hari Sabtu. Al-Khazzaz dan juga al-Baghdadi yang disematkan pada namanya tak lain merupakan sebuah gelar. "Al-Khazzaz" berarti saudagar sutera yang kaya raya. 1 Ali Hasan Abd al-Qadir, Pengantar dalam Rasai al-Junaid, (Kairo: Bar'i Wajda, 1988), h. vii 1...


Similar Free PDFs