Tugas 2 Pendidikan Agama Islam Rizki Anugerah Lastiyanto NIM 043482888 PDF

Title Tugas 2 Pendidikan Agama Islam Rizki Anugerah Lastiyanto NIM 043482888
Course Pendidikan Agama Islam
Institution Universitas Terbuka
Pages 7
File Size 185.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 571
Total Views 822

Summary

Tugas 2 Pendidikan Agama IslamNIM ; 043482888NAMA ; Rizki Anugerah LastiyantoUPBJJ ; SurabayaMata Kuliah ; Pendidikan Agama Islam MKDUJurusan ; S-1 Ilmu PerpustakaanSemester ; 2SOALBacalah soal berikut dengan cermat, kemudian saudara jawab dan diunggah pada tempatyang telah disediakan: Hukum Islam b...


Description

Tugas 2 Pendidikan Agama Islam NIM

; 043482888

NAMA

; Rizki Anugerah Lastiyanto

UPBJJ

; Surabaya

Mata Kuliah ; Pendidikan Agama Islam MKDU4221 Jurusan

; S-1 Ilmu Perpustakaan

Semester

;2

SOAL Bacalah soal berikut dengan cermat, kemudian saudara jawab dan diunggah pada tempat yang telah disediakan: 1. Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia. a. b. c. d.

Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-’Ankabut/29:45! Sebutkan dan jelaskan lima macam hukum Islam! Sebutkan dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam! Jelaskan pengertian taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi kandungan AnNisaa’/4:59!

2. Al-Quran dan Sunnah menjadi sumber moral dan akhlak bagi manusia. Suri tauladan pelaksanaannya ada pada diri Rasulullah SAW. Dalam kerangka pendidikan dan pembinaan akhlak manusia. a. Jelaskan sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan QS. An-Nahl/16:125! b. Jelaskan peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS. AlAhzab/33:21! 3. Banyak ayat Al-quran yang berbicara tentang alam raya, materi dan fenomenanya, dan yang memerintahkan kepada manusia untuk mengetahui dan memanfaatkannya. QS. Al-Jaatsiyah 45:13 menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk manusia. a. Tuliskan ayat dan terjemahan QS. Al-Jaatsiyah 45:13 b. Jelaskan potensi pengembangan teknologi menurut QS. Al-Jaatsiyah 45:13

JAWABAN 1. Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia a. Pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-`Ankabut 29;45 Q.S.Al-`Ankabut 29;45 ;

َ ٰ َ ‫َى عَِن ٱلْ َف ْح‬ ِ ‫ٱتُْل َما ُأ‬ ‫ َوٱلْ ُمن َك ِر‬฀ِٓ ‫ش ا‬ ّ ‫ٱلصلَ ٰو َة ۖ إ ِّن‬ ّ ‫ِم‬ ٰ ‫ٱلصلَ ٰو َة َت ْنه‬ ِ ‫وح َى إَِليْكَ مَِن ٱ ْل ِك َت ِب َوأق‬ ‫ون‬ َ ُ ‫صَنع‬ ْ ‫ۗ َولَ ِذ ْكر ُ ِّٱل ْأَكبَ ُر ۗ و َ ٱلُّ َي ْعَل ُم َما َت‬

Artinya ; Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al – Kitab (Al-Quran) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan ) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar

(keutamannya dari ibadat-ibadat lain) dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Yang dimaksud dengan hukum syariat menurut para ulama adalah seperangkat aturan yang berasal dari pembuat syariat (Allah SWT) yang berhubungan dengan perbuatan manusia, yang menuntut agar dilakukan suatu perintah atau ditinggalkan suatu larangan atau ditinggalkan suatu larangan atau yang memberikan pilihan antara mengerjakan atau meninggalkan. Berdasarkan ayat di atas, perintah Allah SWT yang utama di antara ibadah-ibadah lain adalah menegakan sholat. Karena orang senantiasa menegakan sholat secara khusuk dan dengan mengharap Ridha Allah SWT maka ia akan terhindar dari perbuatan – perbuatan keji dan munkar. b. Penjelasan lima macam hukum Islam a. Wajib Yang disebut wajib adalah; suatu perbuatan apabila dikerjakan oleh seseorang, maka orang yang mengerjakan akan mendapat pahala dan apabila perbuatan itu ditinggalkan maka akan mendapat siksa. Salah satu ayat yang secara tegas perintah Allah SWT untuk harus dikerjakan adalah sebagai berikut firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah ayat 183

‫تب َعلَى ٱلّذِينَ مِن‬ َّ ُ‫تب َع لَْيُكم‬ َِ ُ‫ََو ۟ا ك‬ َ ُ‫امن‬ َ ฀َٓ ‫ٰٓيََأيّهََََا ٱل ّذِي َن‬ َِ ُ‫ٱلصَََيا ُم َك َمَََا ك‬ َ ُ‫بلِ ُك ْم َل َعلُّك ْم َتتّق‬ ‫ون‬ ْ‫َ ق‬ Artinya ; Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

kata yang menunjukkan perintah tegas dalam ayat tersebut adalah kata”kutiba” (diwajibkan), walaupun tidak disebutkan perintah tegas berpuasa apa, tetapi jumhur ulama sepakat perintah berpuasa pada ayat tersebut adalah kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan untuk orang -orang yang beriman. b. Sunnah (mandub) Yaitu perbuatan apabila dikerjakan maka orang yang mengerjakan akan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan maka orang yang meninggalkan hal-hal tersebut tidak akan mendapat siksa. Secara garis besar hukum sunnah dapat menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut ; a. Sunnah muakkad yaitu perbuatan yang amat sering dilakukan oleh Rasulullah SAW, bahkan jarang sekali beliau tinggalkan, kecuali hanya beberapa kali saja. Contoh hukum sunnah ini dalam beribadah adalah berkumur dalam wudhu dan adzan dan iqamah dalam shalat berjamah. b. Sunnah ghoiru muakkad adalah suatu aktivitas atau perbuatan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW tetapi tuntutannya tidak sekuat sunnah muakkad. Salah satu alasannya adalah Nabi Muhammad SAW pernah mengerjakan tetapi juga sering meninggalkannya. Contohnya adalah shalat sunnah qobliyah isya`.

c. Haram Adalah segala perbuatan yang apabila perbuatan itu ditinggalkan akan mendapatkan pahala sementara apabila dikerjakan maka orang tersebut mendapat siksa. Kata haram ada yang jelas dan tegas misalnya dengan kata harrama sesuai pernyataan Allah dalam surat Al – An`aam/6 ; 151

۟ ۟ ۖ ‫قُْل َت َعالَ ْوا َأت ُْل َما َح لر َم َربّ ُك ْم َعلَ ْي ُك ْم ۖ أ لَل تُ ْش ِر ُكوا بِهِۦ َشئْـٔا‬ Artinya ; Katakanlah “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu Yaitu; janganlah kamu mempersatukan sesuatu dengan Dia,... d. Makruh Suatu perbuatan disebut makruh apabila perbuatan itu ditinggalkan maka orang yang meninggalkan perbuatan tersebut akan mendapatkan pahala dan apabila dikerjakan maka orang tersebut tidak mendapatkan siksa. e. Mubah Yang disebut mubah adalah suatu perbuatan yang apabila dikerjakan orang yang mengerjakan tidak mendapatkan pahala dan apabila meninggalkannya tidak berdosa. c. Penjelasan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam a. Prinsip Tauhid Prinsip ini menjelaskan bahwa seluruh manusia ada di bawah ketetapan yang sama sebagai hamba Allah. Sesuai ayat di bawah ini Q.S Al-A`raaf/7;172

َ ۖ ‫ور ِه ْم ُذ ّريلتَ ُه ْم َوأَ ْش َه َد ُه ْم َعلَ ٰٓى َأنفُ ِس ِه ْم أَلَس ُْت بِ َربّ ُك ْم‬ ِ ‫َوإِْذ أ َخَذ َربّك َ ۢمِن بَنِٓى َءادَم َ مِن ُظ ُه‬ ۟ ُ‫َقال‬ ۟ ُ‫وا َبلَ ٰى َشهْدنَا أ َن تَُقول‬ ‫ِين‬ َ ِ‫وا يَ ْو َم ٱلْقِيَٰ َم ِة ِإنلا ُكلنا عَ ْن َٰه َذا غ َٰ فل‬ ۛ ِ ۛ Artinya ; Dan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anakanaka Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman); “Bukankan Aku ini Tuhanmu?”. Mereka menjawab;”Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”.(kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan ;”Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”. Dari ayat tersebut nampak jelas bahwa seluruh manusia pada awalnya ketika belum lahir ke dunia (alam ruh) telah mengakui ke-esaan Allah SWT. Maka dalam pandangan Islam pada dasarnya semua manusia mempunyai potensi dan kualitas yang sama yaitu potensi bertauhid di mana hal tersebut pernah dikukuhkan/diakui sebelumnya. b. Prinsip keadilan Prinsip keadilan ini mengandung pengertian bahwa hukum islam yang mengatur persoalan manusia dari berbagai aspeknya harus dilandaskan kepada prinsip keadilan yang meliputi hubungan antara individu dengan diri sendir, individu dengan manusia dan masyarkatnya serta hubungan antara individu dengan lingkungannya. Ayat yang menerangkan prinsip keadilan ini adalah Q.S AlMaai`sudah;5/8

۟ ُ‫وا ُكون‬ ۟ ‫ِين َء ا َم ُن‬ َ ‫ٰٓيَ َأيّهَ ا ٱل لذ‬ ‫َاء بِٱلْقِْس ِط ۖ و ََ ل يَ ْجـ ِر َملن ُك ْم َش نَـٔـَ ُان َقـ ْـومٍ َعلَ ٰٓى أ لَل‬ َ ‫وا َقو ٰل مِينَ ِلِل ُش َه د‬ ۟ ُ ‫وا هُـــ َو أَ ْقـــر َُب لِللتقْـــ َو ٰى ۖ َوٱتلق‬ ۟ ُ‫َت ْعـــ دِل‬ ۟ ُ‫ٱعـــ دِل‬ ‫ـــون‬ ْ ۚ ‫وا‬ َ ُ ‫ـــير بِ َمـــا َت ْع َمل‬ ٌۢ ‫ـــوا لٱلَ ۚ إ ِنل لٱلَ َخِب‬ Artinya ; Hai orang-orang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil, dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. c. Prinsip amar makruf nahi munkar Prinsip ketiga merupakan konsekuensi dari prinsip pertama dan kedua. Amar ma`ruf ini mengandung arti bahwa Hukum Islam ditegakan untuk menjadikan umat manusia dapat melaksanakan hal-hal yang baik dan benar sebagaimana dikehendaki oleh Allah SWT. sedangkan nahi munkar mengandung arti hukum tersebut ditegakkan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang buruk yang dapat meruntuhkan kehidupan bermasyarakat. Paparan Al-Qur`an yang menjelaskan prinsip tersebut adalah Q.S Ali Imron/3;104

ٰٓ ُ ‫َولْتَك ُ ن ّم‬ ‫ون ِإَلى ٱلْ َخ ْي ِر َو يَأْ ُمرُ َون ِبٱلَْم ْعر ُ ِوف َوَينْ َهوَْن عَِن ٱلُْمن َك ِر ۚ َوأُ ۟ول ََئِك‬ َ ُ‫نك ْم أُ لم ٌة َيدْع‬ ‫ون‬ َ ُ‫ُه ُم ٱلُْم ْفلِح‬ Artinya ; Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung. d. Prinsip al-Huriyah (kebebasan dan kemerdekaan) Prinsip ini mengandung maksud bahwa hukum Islam tidak ditetapkan berdasarkan paksaan, akan tetapi berdasarkan penjelasan yang baik dan argumentatif yang dapat meyakinkan. Apakah manusia pada akhirnya menolak atau menerima sepenuhnya diserahkan kepada masing-masing individu. Ayat Al-Qur`an yang menjelaskan prinsip ini adalah sebagai berikut; Q.S Al-Baqarah/2;256.

‫َى ۚ فَمَ ن يَ ْكفُ ْر بِ ٰل‬ ‫ٱلطغ ُ ِوت َويُؤْ ۢمِن ب ِلِٱل َفقَ ِد‬ ّ ‫َ ل إِ ْكَراهَ فِى ٱلدّيِن ۖ َقد تلَبيلَن‬ ّ ‫ٱلر ْش دُ مَِن ْٱلغ‬ ‫ِيم‬ ْ ٌ ‫ٱنفصامَ لََها ۗ و َ لُٱل َسمِي ٌع َعل‬ َِ ‫ى َل‬ ٰ َ‫ٱستَ ْمسَ َك بِ ْٱل ُع ْرَو ِة ٱلْ ُو ْثق‬ Artinya ; Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam). Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. e. Prinsip musawah (persamaan/egaliter) Prinsip persamaan mengandung arti bahwa pada dasarnya semua manusia adalah sama meskipun faktanya berbeda dalam hal lahiriyahnya, baik warna kulit, bahasa, suku, bangsa dan lain-lain. Kesamaan tersebut, terutama dalam hal nilai kemanusiannya. Hukum Islam memandang perbedaan secara lahiriyah tidak menjadikan manusia berbeda dari segi kemanusiannya. Ayat Al-Qur`an yang menjelaskan prinsip ini adalah...


Similar Free PDFs