UJI AKTIVITAS BAKTERI MENGGUNAKAN METODE CAKRAM DISK (KIRBY-BAUER PDF

Title UJI AKTIVITAS BAKTERI MENGGUNAKAN METODE CAKRAM DISK (KIRBY-BAUER
Author Indra Nuryadin
Pages 8
File Size 57.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 253
Total Views 740

Summary

UJI AKTIVITAS BAKTERI MENGGUNAKAN METODE CAKRAM DISK (KIRBY-BAUER) OLEH : DEWI HARTINI OKTOVIA (P07134213208) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANJARMASIN JURUSAN ANALIS KESEHATAN PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KOTA BANJARBARU TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penentuan kepekaan bakt...


Description

UJI AKTIVITAS BAKTERI MENGGUNAKAN METODE CAKRAM DISK (KIRBY-BAUER)

OLEH : DEWI HARTINI OKTOVIA (P07134213208)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANJARMASIN JURUSAN ANALIS KESEHATAN PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KOTA BANJARBARU TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penentuan kepekaan bakteri patogen terhadap antimikroba dapat dilakukan dengan salah satu dari dua metode pokok yakni dilusi atau difusi. Penting sekali untuk menggunakan metode standar untuk mengendalikan semua faktor yang mempengaruhi aktivitas antimikroba (Jawetz et al., 2005). Metode yang paling sering digunakan adalah metode difusi agar. Cakram kertas saring berisi sejumlah tertentu obat ditempatkan pada medium padat yang sebelumnya telah diinokulasi bakteri uji pada permukaannya. Setelah diinkubasi, diameter zona hambat sekitar cakram yang dipergunakan mengukur kekuatan hambatan obat terhadap organisme uji. Metode ini dipengaruhi beberapa factor fisik dan kimia, selain faktor antara obat dan organisme (misalnya sifat medium dan kemampuan difusi, ukuran molekular dan stabilitas obat). Meskipun demikian, standardisasi faktor-faktor tersebut memungkinkan melakukan uji kepekaan dengan baik (Jawetz et al., 2005). Salah satu uji sensitivitas dengan metode difusi agar menggunakan teknik disc diffusion adalah metode Kirby Bauer, dalam uji sensitivitas metode Kirby Baurer menggunakan media selektif, yaitu media Muller Hinton (Pudjarwoto, 2008).

B. Tujuan Untuk mengetahui cara uji sensitivitas dengan menggunakan teknik disc diffusion.

BAB II ISI

A. Metode Kirby Bauer (Disk) Cara Kirby-Bauer merupakan suatu metode uji sensitivitas bakteri yang dilakukan dengan membuat suspensi bakteri pada media Brain Heart Infusion (BHI) cair dari koloni pertumbuhan kuman 24 jam, selanjutnya disuspensikan dalam 0,5 mL BHI cair (diinkubasi 4-8 jam pada suhu 370 C). Hasil inkubasi bakteri diencerkan sampai mencapai standar konsentrasi kuman 108 CFU/mL. Suspensi bakteri diuji sensitivitas dengan meratakan suspensi bakteri tersebut pada permukaan media agar. Disk antibiotik diletakkan di atas media tersebut dan kemudian diinkubasi pada suhu 370C selama 19-24 jam. Hasilnya dibaca dan dilihat terdapat zona radikal atau iradikal.

B. Cara Kerja Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode Kirby-Bauer yang dikenal dengan sebutan metode cakram kertas: 1. Tiap-tiap cakram kertas kosong sebelumnya dipanaskan dalam oven dengan suhu 70°C selama 15 menit, kemudian kertas cakram dicelupkan ke dalam larutan uji. 2. Cakram yang telah berisi supernatan, kemudian didiamkan selama 15 menit sebelum diletakkan pada media uji. 3. Kemudian secara aseptik, setelah kertas cakram menyerap supernatan tersebut, masing-masing diletakkan pada permukaan medium yang telah berisi mikroba uji.

4. Jumlah cakram kertas yang diletakkan tersebut kira-kira dalam satu cawan Petri berisi 6-7 buah, dan masing-masing jarak antara cakram diatur supaya tidak terlalu dekat. 5. Sebagai kontrol positif digunakan cakram Ampisilin 10 μg dan untuk kontrol negatif digunakan cakram kosong steril. 6. Pengujian dilakukan dengan tiga ulangan. 7. Setelah inkubasi pada suhu 37°C selama 18-24 jam, dilakukan pengukuran diameter zona hambat, yaitu zona bening yang terbentuk di sekitar cakram, dengan menggunakan penggaris milimeter. -

Uji Antibakterial dengan Metode Kirby Bauer 1. Biakan bakteri pada media Nutrient Broth diswab merata pada permukaan media Mueller Hinton Agar (MHA), dibiarkan 5 menit. 2. Jumlah bakteri yang sesuai dengan standar Mc Farland 3 (±9x108/ml). 3. Kertas cakram kosong yang telah direndam ekstrak etanol sampel dan rebusan sampel, kemudian diletakkan pada cawan petri steril selama 5 menit sampai tidak ada cairan yang menetes. 4. Kemudian kertas cakram diletakkan pada permukaan media MHA ditekan sedikit agar melekat. 5. Sebagai kontrol positif digunakan kertas cakram antibiotik ciprofloksasin 5 μg. 6. Kemudian media MHA diinkubasi pada temperatur 37°C selama 24 jam. Diukur luas zona hambat yang terbentuk dengan menggunakan jangka sorong (caliver).

C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Defusi Cakram 

Kelebihan Metode Defusi Cakram adalah mudah dilakukan, tidak perlu memerlukan peralatan khusus dan relative murah.



Kekurangan Metode Defusi Cakram adalah ukuran zona bening yang terbentuk tergantung oleh kondisi inkubasi, inoculum, predifusi, dan preinkubasi serta ketebalan medium.

D. Kendala Penelitian Kendala penelitian dari cakram disk adalah cakram disk harus direndam dahulu di dalam cawan petri yang berisi ekstrak daun sirih dan pelarut etanol, lalu cakram diletakkan di atas agar MHA. Cara meletakkan antibiotic juga bisa menjadi kendala dalam penelitian. Menekan antibiotic terlalu dalam ke agar membuat zona hambat tidak terlihat dan antibiotic menjadi rusak. Serta lama inkubasi juga mempengaruhi zona hambat, jika inkubasi terlalu lama membuat zona hambat menyempit.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan cara uji sensitivitas dengan menggunakan teknik disc diffusion adalah dengan metode Kirby Bauer menggunakan media Mueller Hinton Agar (MHA).

B. Saran Kondisi inkubasi, inoculum, predifusi, dan preinkubasi serta ketebalan medium agar dijaga kestabilannya.

DAFTAR PUSTAKA

Dwiyanti, R. D., Muhlisin, A., & Muntaha, A. (2015). MRSA DAN VRSA PADA PARAMEDIS RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA. Medical Laboratory Technology Journal, 1(1), 27-33.

Hidayati, E., Juli, N., & Marwani, E. (2009). Isolasi Enterobacteriaceae Patogen dari Makanan Berbumbu dan Tidak Berbumbu Kunyit (Curcuma longa L.) Serta Uji Pengaruh Ekstrak Kunyit (Curcuma longa L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Yang Diisolasi. Jurnal Matematika & Sains, 7(2), 43-52.

Manaf, Z. H., & Putranda, F. (2013). Daya hambat getah jarak Cina (Jatropha multifida L.)

terhadap

Staphylococcus

aureus

secara

in

vitro. Jurnal

Medika

Veterinaria, 7(2).

Ni Kadek, A., Ida Bagus Gede, D., & Sang Ketut, S. (2012). Daya Hambat Ekstrak Kulit Daun Lidah Buaya (Aloe barbadensis Miller) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus

aureus

ATCC

25923DAN

Escherichia

coli

ATCC

25922. Jurnal Biologi, 16(1).

Prayoga, E. (2015). Perbandingan Efek Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Dengan Metode

Difusi

Disk

dan

Sumuran

terhadap

Pertumbuhan

Bakteri

Staphylococcus aureus.

Ramadani, N. Y. (2013). Aktivitas Antibakterial Ekstrak Etanol Dan Rebusan Sarang Semut (Myrmecodia sp.) Terhadap Bakteri Escherichia coli. Jurnal Medika Veterinaria, 7(2).

Soleha, T. U. (2015). Uji Kepekaan terhadap Antibiotik. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, 5(9), 119-123.

Triatmodjo, Pudjarwoto. (2008). Infeksi bakteri enteropatogen pada balita penderita bakteri di Jawa Barat dan pola resistensinya terhadap beberapa antibiotik. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI....


Similar Free PDFs