UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS (KOLASE) ANAK TK KELOMPOK B MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN PEMBERIAN TUGAS DENGAN BERBAGAI MEDIA PDF

Title UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS (KOLASE) ANAK TK KELOMPOK B MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN PEMBERIAN TUGAS DENGAN BERBAGAI MEDIA
Author R. Aldila, S.Kom,...
Pages 23
File Size 925.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 630
Total Views 985

Summary

KARYA TULIS ILMIAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) TAMAN KANAK-KANAK PADA PENGEMBANGAN SENI JUDUL UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS (KOLASE) ANAK TK KELOMPOK B MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN PEMBERIAN TUGAS DENGAN BERBAGAI MEDIA Disusun Untuk Mengikuti PLPG Disusun Oleh : Nama : Ro...


Description

Accelerat ing t he world's research.

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS (KOLASE) ANAK TK KELOMPOK B MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN ... Roni Aldila, S.Kom, M.Kom

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

PERKEMBANGAN FISIK MOT ORIK KASAR DAN HALUS BAGI ANAK T K Muhammad Mudhofar

MODUL PEMBINAAN KARIER GURU BIDANG TAMAN KANAK-KANAK KELOMPOK KOMPET ENSI B Mohammad Rozi Pendidikan Anak Usia Dini May Adha

KARYA TULIS ILMIAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) TAMAN KANAK-KANAK PADA PENGEMBANGAN SENI

JUDUL UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS (KOLASE) ANAK TK KELOMPOK B MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN PEMBERIAN TUGAS DENGAN BERBAGAI MEDIA

Disusun Untuk Mengikuti PLPG

Disusun Oleh : Nama

: Roni Aldila

NUPTK

: …………………………..

No Peserta

: Guru

Unit Kerja

:

TAMAN KANAK-KANAK PLUS RIDHOTULLAH 2 Jl. Raya Ulu Gadut Kelurahan Bandar Buat Kecamatan LUKI Kota Padang

TAHUN 2014

KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan naskah Karya Ilmiah tanpa halangan suatu apapun. Maksud penyusunan naskah ini adalah untuk mengikuti Lomba Karya Ilmiah Inovatif Pembelajaran Guru Tahun 2014. Karya Ilmiah ini merupakan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di TK Plus Ridhotullah 2, dan merupakan harapan bagi setiap guru TK untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak TK, di antaranya pembuatan kolase, di mana pembelajaran melalui PTK pada pengembangan seni ini diharapkan mampu meningkatkan kreativitas anak. Dan untuk menunjang keberhasilan dari pembelajaran ini di antaranya adalah keuletan, yang disertai dengan sikap sabar dan teliti yang penuh rasa tanggung jawab dari guru dalam menghadapi anak didik. Proses penyusunan Karya Ilmiah ini hingga selesai dengan baik tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Maka dari itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Kepala Sekolah TK Plus Ridhotullah 2 yang telah mendukung keikutsertaan penulis dalam mengikuti perlombaan Karya Ilmiah tersebut. Tidak terlupakan juga teman-teman guru di TK Plus Ridhotullah 2 yang telah banyak membantu dengan memberikan dukungan moril atas terselesainya Karya Ilmiah ini, dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah berjasa dalam penyusunan Karya Ilmiah ini. Peneliti menyadari bahwa Karya Ilmiah ini belum sempurna, untuk itu tidak menutup kemungkinan saran dan kritik yang membangun agar dapat memberikan khazanah dalam Karya Ilmiah ini. Semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi dunia pendidikan. Amin…..

Tegal, Juli 2014 Penulis

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………………………………………………

i

KATA PENGANTAR ………………………………………………….

ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………… iv BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………..

1

A. Latar Belakang ……………………………………………….

1

B. Rumusan Masalah…………………………………………….. 3 C. Tujuan Penelitian……………………………………………... 3 D. Manfaat Penelitian……………………………………………. 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………………………......

5

A.

Pengertian Motorik Halus…………………………………….

B.

Metode Demonstrasi dan Pemberian Tugas…………………6

C.

Media…………………………………………………………… 6

D.

Kolase…………………………………………………………..

E.

Hipotesis………………………………………………………. 12

5

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN……………………………. 13 A. Subjek Penelitian…………………………………………….. 13 B. Deskripsi Penelitian………………………………………….. 13 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………. 34 A. Hasil Penelitian……………………………………………….. 34 B. Pembahasan…………………………………………………. 37 BAB V PENUTUP…………………………………………………… 40 A. Kesimpulan…………………………………………………… 40 B. Saran dan Tindak Lanjut……………………………………. 40 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. 42 LAMPIRAN

6

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Latar Belakang Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan anak usia dini pada jalur formal yang melayani anak usia 4-6 tahun. Tujuan Pendidikan TK adalah membantu berbagai potensi, yang meliputi sikap, perilaku, bahasa, kognitif, fisik motorik dan seni untuk siap memasuki jenjang pendidikan berikutnya. Untuk mencapai atau mewujudkan hal-hal tersebut sangatlah dibutuhkan guru yang profesional, sarana dan prasarana yang memadai, salah satunya adalah media yang menarik dalam kegiatan pembelajaran. Seperti yang terjadi pada TK Plus Ridhotullah 2 Kecamatan Luki

Kelompok B

pengembangan seni khususnya pada indikator kolase dengan berbagai media sebagian anak kesulitan, sehingga anak kurang mencapai apa yang diharapkan guru. Berdasarkan pengamatan yang terjadi di kelas, hasil belajar anak pada indikator tersebut kurang memuaskan. Banyak anak yang merasa bosan saat diberikan kegiatan tersebut, dan juga banyak anak yang tidak mau menyelesaikan kegiatan atau tugas yang diberikan guru. Dengan metode penelitian tindakan kelas diharapkan peningkatan hasil belajar anak dalam kegiatan kolase dengan berbagai media dapat tercapai dengan optimal. Kegiatan kolase juga berkaitan dengan kemampuan motorik halus anak. Oleh sebab itu diharapkan dengan kegiatan kolase melalui penggunaan media kain perca dengan metode demonstrasi dan pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak. 2. Identifikasi Masalah Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang di atas masalah yang diidentifikasi : a. Sebagian anak kesulitan dalam melakukan kegiatan kolase dengan berbagai media. b. Ke engganan anak melakukan kegiatan motorik halus dalam membuat kolase dengan berbagai media. 3. Analisis Masalah Dari identifikasi masalah di atas, masalah yang akan dipecahkan adalah sebagian anak kesulitan dalam melakukan kegiatan kolase dengan berbagai media. Masalah kurangnya hasil belajar anak pada indikator tersebut disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan kurang tepat dan media yang digunakan kurang menarik. Masalah tersebut akan dicoba dipecahkan melalui penggunaan media kain perca dengan metode demonstrasi dan pemberian tugas. B. Rumusan Masalah Berdasarkan analisis di atas, Rumusan Masalah yang ada adalah "Apakah dengan metode demonstrasi dan pemberian tugas serta penggunaan berbagai media dapat meningkatkan kemampuan membuat kolase anak di TK Plus Ridhotullah 2 Kelompok B?”

C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan metode demonstrasi dan pemberian tugas dengan berbagai media dalam mengembangkan keterampilan motorik halus (kolase) anak di TK Plus Ridhotullah 2. D. Manfaat Penelitian 1) Manfaat bagi Anak Meningkatkan hasil belajar anak pada kegiatan kolase dengan berbagai media. 2. Manfaat bagi Guru a. Meningkatkan kemampuan Guru sebagai fasilitator dan motivator. b. Memberi gambaran pada Guru tentang cara pembelajaran membuat kolase 3. Manfaat bagi Sekolah Meningkatkan kualitas / mutu TK yang bersangkutan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Motorik Halus Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih, tidak terlalu membutuhkan tenaga, akan tetapi membutuhkan koordinasi yang cermat serta ketelitian. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis, dan sebagainya. Perkembangan motorik ini sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal. Perkembangan motorik halus anak TK ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus, dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik halus anak sangat berkembang, bahkan hampir sempurna. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan, antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis/menggambar.

B. Metode Demonstrasi dan Pemberian Tugas Menurut Muhibbin Syah, 2000 (dalam Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini), Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Menurut Moeslichatoen, 2004 (dalam Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan tugas kepada anak adalah : 1. Pemberian tugas adalah proses integral dalam kegiatan pengembangan, maka tujuan tugas merupakan bagian penting sehingga tugas yang diberikan dapat dilakanakan dengan sebaik-baiknya. 2. Pemberian tugas tidak sekedar menyibukkan anak melainkan dapat memberikan sumbangan terhadap tujuan belajar yang diharapkan. 3. Pemberian tugas harus memberikan pengenalan kepada anak untuk bekerja dengan lebih baik. 4. Pemberian tugas harus menantang pengembangan kreativitas. 5. Pemberian tugas harus menumbuhkan kesadaran diri sendiri bukan untuk pendidik.

C. Media Menurut Pamadhi, Hajar dan Sukardi S. Evan (2008) Media adalah bahan yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan seseorang seperti kertas, kanvas, kain, papan tripleks, haid barel, keramik, kaleng, plastik, spon, daun, pita, serta bahan yang lainnya. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah komponen sumber belajar siswa yang dapat mendorong siswa untuk belajar, sehingga dapat mendorong anak untuk berimajinasi dan mengembangkan potensi yang dimiliki melalui kegiatan bermain. D. Kolase Kolase berasal dari bahasa Perancis, yaitu "Coller" yang berarti lem / tempel, jadi bisa dikatakan Kolase adalah sebuah teknik menempel unsur-unsur yang berbeda (bisa berupa kain, kertas, kayu, dan lain-lain) ke dalam sebuah frame sehingga menghasilkan sebuah karya seni yang baru. Secara umum kolase adalah teknik menggabung beberapa objek menjadi satu. Tidak hanya asal jadi, tapi objek – objek itu harus mampu bercerita untuk menciptakan kesan tertentu. Kolase merupakan perkembangan lebih lanjut dari seni lukis. Di mana pada awal abad ke20 para perupa sering menambahkan (menempelkan) unsur-unsur yang berbeda ke dalam lukisan mereka seperti potongan-potongan kain, kayu ataupun kertas koran, namun memang ada perbedaan yang sangat signifikan antara seni kolase dan seni lukis. Awal Perkembangan Kolase Kolase sebagai karya seni dimulai oleh para pelukis beraliran KUBISME yaitu Georges Braque dan Pablo Picasso. Menurut Guggenheim Museum's Braque mulai mengaplikasikan teknik kolase ke dalam lukisan arangnya dengan bahan-bahan yang diolah dari gulungan kayu oak dan potongan kertas. Sesaat setelah itu Picasso mulai mengikutinya dengan medium yang baru. Pada tahun 1912 dalam lukisan "Still Life with Chair Caning (Naturemorte á la chaise canée)". Picasso mengaplikasikan potongan-potongan kertas minyak ke dalam kanvas.

Contoh Gambar Kolase untuk Anak TK:

Kolase dengan media kapas dan benang wol

Contoh lain : Kolase dengan media kertas marmer Kolase dengan media daun pisang kering Kolase dengan media kain dan benang Kolase dengan media kertas foto Kolase dengan media kain perca berdasarkan pola Kolase dengan media kertas dan kolase dengan media benang Kolase dengan media biji-bijian Kolase dengan media kain perca berdasarkan pola E. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut: Melalui penggunaan berbagai media dengan metode demonstrasi dan pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus (kolase) anak pada Kelompok B TK Plus Ridhotullah 2.

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian : 1. Tempat Penelitian 2. Alamat Penelitian 2. 3. 4. 5.

: TK Plus Ridhotullah 2 : Ulu Gadut Kecamatan LUKI Kelurahan Bandar Buat Kota Padang Kelompok :B Indikator Pengembangan : Pengembangan Seni Pada Indikator Kolase Dengan Berbagai Media Tema : Lingkunganku Jumlah Siswa : 30 Anak (Kelompok B1 dan B2)

B. Deskripsi Penelitian Untuk memudahkan dalam mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) guna mengatasi permasalahan pengembangan seni pada indikator kolase dengan berbagai media, maka penulis merencanakan penelitian selama 5 hari berturut-turut. Penelitian dilaksanakan melalui 4 tahap dalam PTK yaitu merencanakan, melaksanakan observasi/pengamatan dan refleksi. Prosedur pelaksanaan PTK yang dilakukan penulis adalah : a. Melaksanakan

refleksi,

berdiskusi

dengan

teman

sejawat,

dan

meminta

saran/bimbingan dari supervisor untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah dan merumuskan masalah b. Menyusun penelitian c. Melaksanakan tindakan penelitian d. Menganalisis data yang diperoleh pada waktu melaksanakan tindakan penelitian kemudian menarik kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk perbaikan pembelajaran di TK Plus Ridhotullah 2 Kota PadangKelompok B. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kemampuan motorik halus kolase dengan menggunakan berbagai media melalui metode demonstrasi dan pemberian tugas pada anak kelompok B TK Plus Ridhotullah 2 Kecamatan Luki Kota PadangTahun Pelajaran 2014/2015 yang sesuai dengan tingkat perkembangan motorik halus anak. Deskripsi penelitian selama 5 hari tersebut dituliskan hanya secara garis besarnya saja, secara detail terdapat pada lampiran.

1. Satuan Kegiatan Harian 1 1. Perencanaan: a. Merumuskan tujuan perbaikan kemampuan motorik halus kolase dengan berbagai media melalui metode demonstrasi dan pemberian tugas pada anak kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 Kota PadangTahun Pelajaran 2014/2015.

b. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH yang telah ditandatangani oleh Kepala Sekolah TK Plus Ridhotullah 2) c. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang permasalahan kemampuan motorik halus anak dalam kegiatan kolase dengan menggunakan biji-bijian d. Merencanakan pengelolaan kelas e. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan

2. Menyediakan alat dan bahan yang mendukung perbaikan kegiatan kemampuan kolase dengan biji-bijian

3. Pelaksanaan Tindakan: a. Kegiatan Awal ± 30 menit a. Baris. Anak berbaris di depan kelas. b. Masuk kelas, duduk di tempat duduk masing-masing. c. Anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya. d. Sebelum belajar anak berdoa secara bersama-sama dipandu guru. b. Kegiatan Inti ± 60 menit Langkah-langkah kegiatan kolase: a. Guru menyiapkan media biji-bijian yang digunakan untuk membuat kolase dan membagikan kepada masing-masing anak. b. Setelah semua siswa sudah menerima biji-bijian maka guru meminta masingmasing siswa kelompok B untuk mengikuti langkah membuat kolase yang didemonstrasikan oleh guru. c. Guru mengawasi anak yang melaksanakan kegiatan. d. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan dalam membuat kolase dengan biji-bijian. c. Istirahat ± 30 menit a. Anak-anak bermain di luar kelas di bawah pengawasan guru b. Bel berbunyi anak-anak berbaris untuk cuci tangan c. Berdoa sebelum makan, makan bekal yang disediakan oleh sekolah d. Selesai makan anak-anak membereskan semua perlengkapannya e. Berdoa sesudah makan yang dipandu oleh guru d. Kegiatan Akhir ± 30 menit a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi kolase dengan biji-bijian b. Guru mengevaluasi/membahas kegiatan hari ini yaitu tentang kolase dengan menggunakan biji-bijian c. Guru memberikan saran-saran d. Selesai pembelajaran anak-anak berdoa pulang dan dipandu oleh guru e. Anak-anak mengucapkan salam dan guru menjawab

4. Observasi Dari hasil kegiatan pembelajaran, kemampuan kolase dengan biji-bijian pada anak kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 Kota Padangternyata tidak sesuai dengan harapan

guru, hal ini ditunjukkan bahwa anak-anak kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 kurang antusias dalam membuat kolase dengan biji-bijian yang diberikan oleh guru.

5. Refleksi a. Apakah kegiatan pembelajaran yang telah saya lakukan sesuai dengan indikator yang saya tentukan? Ya, karena dalam kegiatan pembelajaran harus disesuaikan dengan indikator yang terdapat dalam kurikulum TK b. Apakah kelemahan-kelemahan saya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran (penugasan materi, penggunaan media dan sumber belajar, pengguanaan metode pembelajaran, penataan kegiatan, pengelolaan kelas, komunikasi dan pendekatan terhadap anak, penggunaan waktu, serta penilaian proses dan hasil belajar)? Masih kurang dalam penggunaan media (media kurang menarik) c. Bagaimana memperbaiki kelemahan saya tersebut? Memperbanyak alat peraga, media pembelajaran, buatlah agar lebih menarik untuk anak d. Bagaimana reaksi anak terhadap pengelolaan kelas yang saya lakukan? Perlakuan saya terhadap anak, cara saya mengatasi masalah, memotivasi anak dan sebagainya, anak merasa senang, nyaman dan tidak membosankan karena mereka terbimbing oleh guru

2. Satuan Kegiatan Harian 2 1. Perencanaan: 1. Merumuskan tujuan perbaikan kemampuan motorik halus kolase dengan berbagai media melalui metode demonstrasi dan pemberian tugas pada anak kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 Kota PadangTahun Pelajaran 2014/2012 2. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH yang telah ditandatangani oleh Kepala Sekolah TK Plus Ridhotullah 2) 3. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang permasalahan kemampuan motorik halus anak dalam kegiatan kolase dengan menggunakan daun pisang kering 4. Merencanakan pengelolaan kelas. 5. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan. 6. Menyediakan alat dan bahan yang mendukung perbaikan kegiatan kemampuan kolase dengan daun pisang kering

2. Pelaksanaan Tindakan: 1) Kegiatan Awal ± 30 menit a. Baris. Anak berbaris di depan kelas. b. Masuk kelas, duduk di tempat duduk masing-masing. c. Anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya. d. Sebelum belajar anak berdoa secara bersama-sama dipandu guru.

2) Kegiatan Inti ± 60 menit Langkah-langkah kegiatan kolase:

a. Guru menyiapkan media daun pisang kering yang digunakan untuk membuat kolase dan membagikan kepada masing-masing anak. b. Setelah semua siswa sudah menerima daun pisang kering maka guru meminta masing-masing siswa kelompok B untuk mengikuti langkah membuat kolase yang didemonstrasikan oleh guru. c. Guru mengawasi anak yang melaksanakan kegiatan. d. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan dalam membuat kolase dengan daun pisang kering.

3) Istirahat ± 30 menit a. Anak-anak bermain di luar kelas di bawah pengawasan guru b. Bel berbunyi anak-anak berbaris untuk cuci tangan c. Berdoa sebelum makan, makan bekal yang disediakan oleh sekolah d. Selesai makan anak-anak membereskan semua perlengkapannya e. Berdoa sesudah makan yang dipandu oleh guru

4) Kegiatan Akhir ± 30 menit a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi kolase dengan daun pisang kering b. Guru mengevaluasi/membahas kegiatan hari ini yaitu tentang kolase dengan menggunakan daun pisang kering c. Guru memberikan saran-saran d. Selesai pembelajaran anak-anak berdoa pulang dan dipandu oleh guru e. Anak-anak mengucapkan salam dan guru menjawab

3. Observasi Dari hasil kegiatan pembelajaran, kemampuan kolase dengan daun pisang kering pada anak kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 Kota Padangternyata cukup sesuai dengan harapan guru, hal ini ditunjukkan bahwa anak-anak kelompok B di TK Plus Ridhotullah 2 cukup antusias dalam membuat kolase dengan daun pisang kering yang diberikan oleh guru.

4. Refleksi a. Bagaimana reaksi anak terhadap metode pembelajaran yang saya lakukan? Anak bersemangat dan berperan aktif selama kegiatan pembelajaran sedang berlangsung b. Apakah kelemahan-kelemahan saya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran? Masih kurang dalam penataan kegiatan c. Apakah kelebihan-kelebihan saya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran? Kelebihannya dalam penggunaan metode pembelajaran d. Apakah anak dapat memahami pe...


Similar Free PDFs